Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
95 Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 8,562 dengan tingkat
signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 3,0977 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa laba bersih dan arus kas
operasi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap dividend payout ratio karena F hitung F tabel 8,5623,0977 dan sig penelitian 0,05 0,000
0,05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa arus kas yang berasal dari aktivitas operasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend
payout ratio yang dibagikan oleh perusahaan, sedangkan laba bersih yang diperoleh perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap dividend
payout ratio perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung teori keuangan yang menyatakan bahwa jumlah dividen yang dibagikan merupakan kelebihan dana
dari aktivitas operasi diatas keperluan investasi untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas operasi
berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini tidak mendukung Smoothing theory yang menyatakan bahwa jumlah dividen yang
dibayarkan tergantung kepada keuntungan sekarang karena hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial laba bersih tidak berpengaruh terhadap DPR.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sagala 2006 yang menemukan laba bersih berpengaruh lebih signifikan terhadap
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
96 dividen tunai dibandingkan dengan arus kas operasi karena hasil penelitian ini
memperlihatkan bahwa arus kas operasi berpengaruh lebih signifikan terhadap dividend payout ratio dibanding dengan laba bersih. Hal ini mungkin dikarenakan
berbedanya periode yang digunakan dalam penelitian, mungkin juga dikarenakan laba yang dihasilkan oleh perusahaan adalah rekayasa dari pihak manajemen
perataan laba agar para investor tertarik untuk menanamkan investasinya pada perusahaan mereka sedangkan untuk membagikan dividen diperlukan uang tunai
sehingga arus kas operasi sebagai indikator apakah perusahaan memiliki uang kas yang cukup untuk membayar dividen lebih berpengaruh terhadap kebijakan
dividen perusahaan. Hasil ini penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius 2004 dan Hermi 2004 yang
menyimpulkan bahwa arus kas operasi lebih berpengaruh lebih signifikan terhadap dividend payout ratio, namun ada sedikit perbedaan karena dalam
penelitian ini laba bersih tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Berdasarkan hasil penelitian ini, arus kas operasi sebagai tolak ukur yang lebih
signifikan daripada laba bersih. Dari segi teori, hasil penelitian ini mendukung teori keuangan yang
menjelaskan bahwa besarnya dana yang bisa dibagikan sebagai dividen merupakan kelebihan dana yang diperoleh dari operasi perusahaan yaitu E +
penyusutan diatas keperluan investasi untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi
berpengaruh signifikan terhadap DPR. Penelitian ini tidak mendukung smoothing
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
97 theory yang menyatakan bahwa jumlah dividen yang dibagikan tergantung
keuntungan sekarang karena dari hasil penelitian diperoleh laba bersih tidak berpengaruh secara parsial terhadap DPR.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah laba bersih tidak
memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio perusahaan manufaktur go publik di Bursa Efek Indonesia, sebagaimana ditunjukkan oleh angka
signifikansinya sebesar 0,480 0,05 setelah dilakukan uji t. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa informasi laba bersih bukanlah merupakan hal utama yang
perlu diperhatikan dan dijadikan tolok ukur yang lebih baik oleh manajemen dalam membuat keputusan untuk menentukan besarnya DPR. Hasil penelitian ini