Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
38
b. Fluctuating Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang
dibayarkan mendasarkan pada tingkat keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi maka besarnya dividen yang akan
dibayarkan relatif tinggi, dan sebaliknya bila tingkat keuntungan rendah maka besarnya dividen yang dibayarkan juga rendah, atau bisa dikatakan selalu
proporsional dengan tingkat keuntungannya.
c. Kombinasi Stable Dividend Policy dan Fluctuating Dividend Policy. Pada
kebijaksanaan ini besarnya dividen yang dibayarkan sebagian ada yang bersifat stabil atau tetap, tetapi sebagian yang lain bersifat proporsional
dengan tingkat keuntungan yang dicapai. Apabila perusahaan tidak mendapatkan laba para pemegang saham masih mendapatkan dividen tetap
dan apabila didapatkan keuntungan dari hasil operasinya didapatkan bagian dari keuntungan. Bagian dividen yang bersifat proporsional besarnya tidak
sama dengan dividen yang menggunakan kebijakan fluktuatif.
4. Teori Kebijakan Deviden
Beberapa teori yang relevan dalam kebijakan deviden adalah smoothing theory, clientele effect theory, tax differential theory, dividend irrelevance theory,
bird in the hand theory, residual theory of dividens, teori signal atau isi informasi dividen information content of dividend.
a. Smoothing Theory
Teori ini dikembangkan oleh Lintner. Ketika manajer diberi insentif yang didasarkan pada kinerja keuangan, hal ini dapat mendorong manajer menampilkan
kinerja yang lebih baik melalui rekayasa laba. Perataan penghasilan merupakan salah satu teknik manajemen laba yang dilakukan dengan menekan variabilitas
laba pada beberapa periode sehingga laporan laba memperlihatkan fluktuasi yang rendah atau dengan kata lain memperlihatkan laba perusahaan yang stabil.
Dengan laba yang stabil maka kemungkinan dividen yang dibagikan oleh perusahaan juga akan stabil karena dividen yang dibagikan merupakan bagian dari
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
39 laba yang dihasilkan perusahaan. Teori ini mengatakan bahwa jumlah deviden
bergantung akan keuntungan perusahaan sekarang dan deviden tahun sebelumnya.
b. Clientele Effect Theory
Teori ini diungkapkan oleh Black and Scholes. Teori mengatakan bahwa kelompok clientele pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi
yang berbeda terhadap kebijaksanaan dividen perusahaan. Sebagai contoh, kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi akan menghindari dividen,
karena dividen mempunyai tingkat pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan capital gain. Menurut teori ini dividen tertentu akan menarik segmen tertentu
kemudian tugas perusahaan manajemen keuangan adalah melayani segmen tersebut. Kebijakan dividen yang berubah-ubah akan mengacaukan efek klien
tersebut, menyebabkan harga saham berubah.
c. Tax Differential Theory
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa dengan adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gain, para
investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak.
d. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikembangkan oleh Miller dan Modigliani dalam papernya Dividend Irrelevance Preposisition. Paper tersebut menjelaskan bahwa dalam dunia pajak,
dan tidak diperhitungkannya biaya transaksi serta dalam kondisi pasar yang sempurna, maka kebijakan deviden tidak akan memberikan pengaruh apapun pada
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
40 harga pasar saham tersebut. Menurut MM kebijakan dividen sebenarnya tidak
relevan untuk dipersoalkan.
e. Bird inTthe Hand Theory