Ruang Lingkup Internal Auditing

17 Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008. “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. Di samping sikap yang independen, seorang auditor internal dalam pelaksanaan fungsinya harus memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan dapat dipenuhi. Hiro Tugiman 2001 : 30 menyatakan setiap pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagai berikut : 1 Keahlian pemeriksaan internal dalam menerapkan berbagai standar, prosedur, dan teknik pemeriksaan yang diperlukan dalam pelaksanaan pemeriksaan keahlian berarti kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asistensi yang berarti dari pihak lain. 2 Keahlian dalam prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi yang diperlukan oleh pemeriksa yang pekerjaannya secara luas berhubungan dengan berbagai catatan dan laporan keuangan. 3 Memahami prinsip-prinsip manajemen yang diperlukan untuk mengenali dan mengevaluasi dari penyimpangan atau deviasi dalam praktek usaha yang baik. Pemahaman berarti kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang luas dalam situasi yang umumnya dihadapi dan mampu melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan pemecahan atau solusi yang tepat. 4 Diperlukan pula pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan, seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-metode kuantitatif, dan sistem informasi yang dikomputerisasi. Pemahaman di sini berarti kemampuan untuk mengetahui berbagai persoalan yang ada atau mungkin timbul, dan untuk memecahkan lebih lanjut yang akan dilakukan atau bantuan yang akan diperoleh.

2. Ruang Lingkup Internal Auditing

Bidang Internal Audit yang banyak dikenal pada mulanya hanya tertuju pada pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan Financial Audit. 18 Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008. Namun sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan informasi bagi manajemen sebagai masukan dalam pengambilan kebijaksanaan, maka kegiatan operasional manajemen juga dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa internal auditor, bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit. Bidang pemeriksaan yang dilakukan divisi internal audit meliputi : a. Audit Keuangan Financial Audit Audit keuangan adalah pemeriksaan yang bertujuan membuktikan keakuratan dan keuangan operasi, keefektifan pengawasan intern yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda perusahaan dan meyakinkan bahwa pengamanannya cukup memadai dan pencatatannya dilakukan dengan tepat. Verifikasi kekayaan dapat dilakukan pada beberapa item yang dianggap perlu misalnya : 1. Pemeriksaan atas penerimaan dan pengeluaran kas 2. Verifikasi aktiva perusahaan 3. Meneliti sebab timbulnya hutang dan kebenaran pencatatannya 4. Mengadakan verifikasi atas pendapatan dan beban, apakah jumlah dan penggolongannya telah tepat 5. Melakukan konfirmasi piutang dan hutang untuk memastikan kebenaran pencatatannya, baik secara sampling maupun secara keseluruhan Dengan demikian pemeriksaan keuangan dimaksudkan atau ditekankan pada pengamanan harta benda perusahaan dan mengetahui apakah sistem pengawasan intern yang mencakup sistem akuntansi dan prosedur-prosedur yang ditetapkan sebelumnya berjalan dengan efektif. 19 Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008. b. Audit Operasional Manajemen Operational Audit Audit Operasional merupakan penelaahan atas prosedur dan metode operasi entitas untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektivitasnya. Efektivitas mengukur seberapa berhasil suatu organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. Efisiensi mengukur seberapa baik suatu entitas menggunakan sumber dayanya dalam mencapai tujuannya. Sukrisno 2004 : 175 mendefenisikan audit operasi sebagai berikut : “Audit operasi adalah suatu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis”. Adapun tujuan Audit Operasional adalah : 1 Menilai kinerja setiap audit operasional meliputi penilaian kinerja organisasi yang ditelaah. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan 1 tujuan, seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan, serta dengan 2 kriteria penilaian lain yang sesuai. 2 Mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu dengan mewawancarai individu apakah dari dalam atau dari luar organisasi, mengobservasi operasi, menelaah laporan masa lalu atau masa berjalan, mempelajari transaksi, membandingkan dengan standar industri, menggunakan pertimbangan profesional berdasarkan pengalaman, atau menggunakan sarana dan cara lain yang sesuai. 20 Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008. 3 Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut sifat dan luas rekomendasi akan berkembang secara beragam selama pelaksanaan audit operasional. Dalam banyak hal, auditor dapat membuat rekomendasi tertentu. Dalam kasus lainnya, mungkin diperlukan studi lebih lanjut di luar ruang lingkup penugasan, dimana auditor dapat menyebutkan alasan mengapa studi lebih lanjut pada bidang tertentu dianggap tepat.

B. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor