14
Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Internal Auditing
1. Pengertian Internal Auditing
Untuk menjamin kelangsungan aktivitas operasi perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka diperlukan suatu bagian atau departemen
yang khusus untuk melakukan pemeriksaan. Sistem pengawasan tersebut harus selalu dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Evaluasi ini memerlukan personil yang cakap dan independen yang bertanggung jawab dengan pengawasan perusahaan. Fungsi yang dijalankan tersebut disebut
dengan internal auditing sedang yang melaksanakan fungsi tersebut disebut dengan internal auditor. Secara umum defenisi internal auditing merupakan
sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk
menentukan apakah : a.
Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan b.
Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi c.
Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima dan diikuti
d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif
15
Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008.
Messier kawan-kawan 2005 : 514 mendefenisikan audit internal sebagai berikut :
Internal Auditing adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan
sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
dari uraian di atas dapat diketahui internal audit adalah alat manajemen yang merupakan unsur dari pengawasan intern yang fungsi utamanya adalah mengukur
dan menilai unsur pengendalian lainnya dalam perusahaan. Personil disebut internal auditor yang bertugas membantu semua anggota manajemen dalam
tugasnya untuk memberikan analisa, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diteliti.
Sawyer’s mendefenisikan lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas 2005 : 10.
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang
berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah 1 informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan,
2 risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, 3 peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur
internal yang bisa diterima telah diikuti, 4 kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, 5 sumber daya telah digunakan secara
efisien dan ekonomis, dan 6 tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa audit internal tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan
kesempatan dan tanggung jawab. Defenisi tersebut juga memadukan persyaratan-
16
Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008.
persyaratan signifikan yang ada di standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan
semua hal yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan kontrol. Holmes dan Burns 2000 : 152 mendefenisikan Internal Auditing sebagai
berikut :
“Internal Auditing adalah kegiatan penilaian independen dalam organisasi untuk mereviu operasi sebagai jasa yang diberikan kepada
manajemen. Jadi internal audit merupakan pengendalian manajerial yang melaksanakan fungsinya dengan mengukur dan mengevaluasi
keefektifan pengendalian lain.”
Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa internal auditing adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau
mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran kepada manajemen. Kegiatan penilaian ini bersifat independen bukanlah dalam
arti absolut yang berarti bebas dari semua ketergantungan seperti halnya eksternal auditor, tetapi maksudnya bahwa internal auditor bebas dari pengaruh atau
kekuasaan pihak yang diperiksanya sehingga diharapkan akan dapat memberikan penilaian yang objektif.
Di dalam melaksanakan tugasnya hendaknya auditor internal mempunyai sikap yang independen atas seluruh bagian yang diperiksanya. Apabila
independensi dari internal auditor tidak dapat dikembangkan maka internal auditor tidak akan bisa mengembangkan fungsinya dengan baik, dan laporan hasil
pemeriksaannya tidak dapat menggambarkan kegiatan dan kejadian di perusahaan secara objektif, bahkan mungkin laporan tersebut dapat menyesatkan. Ikatan
Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik 2001 : 220.1 sesuai dengan standar umum kedua dari standar auditing berbunyi sebagai berikut :
17
Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Medan, 2008.
“Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”.
Di samping sikap yang independen, seorang auditor internal dalam pelaksanaan fungsinya harus memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu agar mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan dapat dipenuhi.
Hiro Tugiman 2001 : 30 menyatakan setiap pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagai berikut :
1 Keahlian pemeriksaan internal dalam menerapkan berbagai
standar, prosedur, dan teknik pemeriksaan yang diperlukan dalam pelaksanaan pemeriksaan keahlian berarti kemampuan
dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa
perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asistensi yang berarti dari pihak lain.
2 Keahlian dalam prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi
yang diperlukan oleh pemeriksa yang pekerjaannya secara luas berhubungan dengan berbagai catatan dan laporan keuangan.
3 Memahami prinsip-prinsip manajemen yang diperlukan untuk
mengenali dan mengevaluasi dari penyimpangan atau deviasi dalam praktek usaha yang baik. Pemahaman berarti
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang luas dalam situasi yang umumnya dihadapi dan mampu melaksanakan
tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan pemecahan atau solusi yang tepat.
4 Diperlukan pula pemahaman terhadap dasar dari berbagai
pengetahuan, seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-metode kuantitatif, dan sistem
informasi yang dikomputerisasi. Pemahaman di sini berarti kemampuan untuk mengetahui berbagai persoalan yang ada
atau mungkin timbul, dan untuk memecahkan lebih lanjut yang akan dilakukan atau bantuan yang akan diperoleh.
2. Ruang Lingkup Internal Auditing