Horizon Utama Horizon Tanah

Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010.

2.1. Horizon Tanah

Horizon adalah lapisan dalam tanah lebih kurang sejajar dengan permukaan tanah dan terbentuk karena proses pembentukan tanah. Di lapangan masing-masing horizon diamati sifat-sifatnya yang meliputi warna, tekstur, konsistensi, struktur, kutan, konkresi dan nodul, pori-pori tanah, pH, batas-batas horizon Poerwowidodo, 1991. Horizon tanah dapat dibedakan secara dan batas perubahan dari horizon yang satu ke yang lain, terutama tanah-tanah di wilayah tropika cendrung kabur atau tidak jelas Sutanto, 2005.

2.1.1. Horizon Utama

Horizon utama ditandai oleh huruf besar H, O, A, E, B, C, dan R. Subdivisi dari horizon utama ditandai oleh angka arab Sutanto, 2005. Menurut Boul, at al 1981 menyatakan bahwa untuk menentukan suatu horizon harus memenuhi beberapa persyaratan pada setiap horizon utama antara lain: O – Horizon organik pada tanah mineral meliputi 1 dibentuk atau terbentuk diatas bagian mineral pada profil tanah mineral; 2 didominasi oleh bahan organik yang belum dan sebagian terdekomposisi; 3 terdiri lebih dari 30 bahan organik jika fraksi tanah mineral lebih dari 50 liat, atau lebih dari 20 bahan organik jika fraksi tanh mineral tidak terdapat liat. Ketersedian liat diantara peraturan diatas maka ketersediaan bahan organik sama dengan 20 + 0,2 x liat. Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. A – Horizon mineral di permukaan tanah atau di bawah horizon O, merupakan akumulasi bahan organik halus yang tercampur dengan bahan mineral dan tidak didominasi oleh sia horizon E dan B. E - Horizon mineral dengan sifat utama terjadi pencucian liat, besi, aluminium atau kombinasi, bahan organik, dan lain-lain sehingga tertinggal pasir dan debu, dan umumnya berwarna pucat. B – Horizon yang didominasi oleh: 1 sebuah konsentrasi illuvial liat selikat, besi, aluminium, atau humus, dan yang lainnya atau kombinasi; 2 sebuah konsentrasi residual liat selikat atau sesquioxides, dan yang lainnya, atau campurannya, yang dibentuk dari rata-rata larutan dan perpindahan karbonat atau larutan garam; 3 lapisan-lapisan sesquioxides cukup memberi tampakan hitam, keras, atau warna merah lebih diatas horizon pada sequum yang sama; 4 sebuah pengubahan material dari kondisi semula didalam sequum mengurangi kondisi diartikan didalam 1, 2, 3 yang menghapus struktur batuan asli, bentuk liat selikat, atau kedua-duanya, dan bentuk struktur granular, blocky, atau prismatik dalam keadaan lembab. C -- Sebuah horizon atau lapisan mineral, terdiri dari bahan induk, yang seperti atau tidak menyerupai bahan mineral dari solum yang telah dibentuk, hubungan cendrung sedikit oleh proses pedogenik, dan kekurangan properti penciri dari A atau B tetapi meliputi dimodifiksi bahan material oleh: pelapukan diluar zona aktivitas mikroorganisme; 2 dapat dibalikkan sementi, perkembangan rapuh, bulkdensity tinggi, akumulasi kalsium karbonat atau larutan garam; 5 pengerasan oleh akumulasi kalsium Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. karbonat atau larutan garam; 6 pengerasan oleh alkali-larutan silica material atau oleh besi dan silica. R -- Dibawah bahan induk seperti granite sandtone atau limestone.

2.1.2. Sub Horizon