Peta Tanah Survey dan Pemetaan Tanah

Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. fisiografi dengan bantuan interprestasi foto udara menggunakan prinsip pendekatan analitik, dan grid bebas yang merupakan penerapan gabungan dari kedua pendekatan. Menurut Boul, at al 1981 menyatakan bahwa survey yang dilakukan mempunyai dua kegunaan yakni: 1 sebagai ilmu pengetahuan tentang asal dan genesis dari suatu tanah; dan 2 sebagai dasar pelayanan untuk mengaplikasikan teknologi dalam pertanian.

1.2. Peta Tanah

Peta tanah adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-jenis tanah disuatu daerah Hardjowigeno, 2003. Satuan peta tanah soil mapping unit tersusun dari unsur-unsur yang pada dasarnya merupakan kesatuan dari tiga satuan, ialah satuan tanah, satuan bahan induk dan satuan wilayah Darmawidjaya, 1990. Kriteria yang digunakan dalam pemetaan tanah sangat banyak dan mungkin beberapa dalam persamaan tanah, tipe tanah, bahan induknya, kemampuan, penggunaan lahan dan lain-lain Schroeder, 1984. Dan menurut Fort 1988 dalam Purbayanti, dkk 1991 mungkin nilai yang terbesar adalah tipe tanah seri dan fase. Kemiringan dan tingkat erosi yang dicatat untuk setiap area untuk digambarkan pada peta. Berdasarkan tujuannya yang akan menentukan intensitas pengamatan, survey tanah dibedakan atas 6 macam, peta tanah bagan, eksplorasi, tinjau, semi detail, detail dan sangat detail Tabel 2. 1. Masing-masing peta tersebut memiliki skala peta yang berbeda-beda Rayes, 2007. Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. Tabel 2. 1 Macam-macam Peta Tanah Berdasarkan Skala Peta Macam Peta Skala Luas tiap 1 cm 2 pd peta Kerapatan pengamatan rata-rata Satuan peta dan satuan tanah Contoh penggunaan Kisaran Umumnya Bagan ≤ 1:2.500.000 1:2.500.000 625 km 2 Dihimpun dari data dan peta yang ada studi pustaka Asosiasi dan beberapa konsosiasi; ordo, sub-ordo Gambaran umum tentang sebaran tanah di tingkat nasional; materi pendidikan eksplorasi 1:1.000.000 – 1:500.000 1:1.000.000 100 km 2 atau kurang Dihimpun dari data dan peta yang ada studi pustaka Asosiasi dan beberapa konsosiasi; grup dan sub- grup Perencanaan tingkat Nasional, untuk menentukan penelitian secara tearah, materi pendidikan Tinjau 1:500.000 sd 1:200.000 1:250.000 1:100.000 625 Ha 100 Ha 1 tiap 12,5 km 2 , 1 tiap 2 km 2 Asosiasi dan beberapa konsosiasi; sub-grup dan famili Prencanaan pembangunan makro di tk regional dan provinsi; penyusunan tata ruang wilayah provinsi, penyusunan penggunan lahan secara nasional; penentuan lokasi wilayah prioritas utk dikembangkan Semi- detail 1:100.000 sd 1:25.000 1:50.000 25 Ha 1 tiap 50 Ha Konsosiasi beberapa komplek; fase dari famili atau seri Penyusunan peta tata ruang wilayah kabupatenkota; perencanaan mikro utk proyek- proyek pertanian, perkebunan, transmigrasi, perencanaan dan perluasan jaringan irigasi Detail 1:25.000 sd 1:10.000 1:25.000 1:20.000 1:10.000 6,25 Ha 5 Ha 1 Ha 1 tiap 12,5 Ha 1 tiap 8 Ha 1 tiap 2 Ha Konsosiasi beberapa komplek; fase dari famili atau seri Perencanan mikro dan operasional proyek-proyek pengembangan tk kabupaten atau kecamatan, transmigrasi, perencanaan dan perluasan jaringan irigasi sekunder dan tersier Sangat- detail 1:10.000 1:5.000 0,25 Ha Konsosiasi; fase dari seri Perencanaan dan pengolahan lahan di tk petani, penyusunan rancangan usaha tani konservasi; intensifiksi penggunaan lahan kebun Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010.

2. Morfologi dan Klasifikasi Tanah