Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Survey dan Pemetaan Tanah
Survey biasanya dihubungkan dengan pemetaan tanah; oleh sebab itu disebut survey dan pemetaan tanah Sarief, 1986. Sehingga Sutanto 2005
berpendapat bahwa Survey dan pemetaan tanah merupakan satu kesatuan pekerjaan saling melengkapi dan saling memberi manfaat bagi peningkatan
kegunaannya seperti keadaan fisik lokasi dan lingkungan lokasi survey, keadaan tanah, klasifikasi dan interprestasi kemampuan lahan, serta saranrekomendasi.
Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu
satuan peta tanah yang sama Hardjowigeno, 2003, dan menurut Sutanto 2005 laporan survey yang berisi keadaan fisik dan lingkungan lokasi survey, keadaan
tanah, klasifikasi dan interpretasi kemampuan lahan, serta saranrekomendasi.
1.1. Survey Tanah
Survey tanah merupakan pelajaran pengumpulan data kimia, fisik, dan biologi di lapangan maupun di laboratorium, dengan tujuan pendugaan
penggunaan lahan umum maupun khusus. Suatu survey tanah baru memiliki kegunaan yang tinggi jika diteliti dalam memetakannya. Survey tanah menetapkan
jenis tanah, sifat-sifatnya, penyebarannya, luasnya, genesis dan tingkah laku tanahnya Abdullah, 1993.
Di dalam survey tanah dilakukan pengamatan profil tanah. Profil tanah terdiri dari beberapa horizon tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan
Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010.
tanah dan dibedakan satu sama lain atas dasar warna, struktur, kosistensi, sifat- sifat kimia, susunan mineral dan lain-lainnya Darmawijaya, 1992.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu untuk menetapkan pola penyebaran tanah yang dibagi-bagi berdasarkan kesamaan sifat-sifatnya sehingga terbentuk
soil mapping unit dan SPT. Dengan adanya pola penyebaran tanah ini maka dimungkinkan untuk menduga sifat-sifat tanah yang dihubungkan dengan potensi
penggunaan lahan dan responnya terhadap perubahan pengelolaannya Abdullah, 1993.
Ada bermacam-macam cara survey yang dikembangkan di Indonesia, terutama pada saat kita banyak memerlukan lahan untuk pengembangan lahan
pemukiman transmigrasi di luar Pulau Jawa. Survey tanah di Indonesia banyak dilaksanakan oleh Puslitannak, perguruan tinggi, badan swasta dan swasta asing
sehingga cara survei yang dilakukan tergantung pada masing-masing pelaksana pekerjaan. Tetapi sejak tahun 1988, pemerintah Indonesia melalui Bakosurtanal
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional telah membakukan metode survey dan klasifikasi tanah Sutanto, 2005.
Survey tanah dilakukan dengan menjelajah areal survey untuk mencatat, menguji, mengetahui kenampakan dari keseluruhan faktor fisik dan lingkungan
tanah yang disurvey Hakim, dkk, 1986. Menurut Hardjowigeno 2003 untuk menghasilkan peta yang baik dan benar, kegiatan yang dilakukan dalam survey
tanah meliputi persiapan, pelaksanaan lapangan dan pengolahan data yang sebaik- baiknya.
Menurut Rayes 2007 dalam survey tanah dikenal 3 macam metode survey, yaitu metode grid menggunakan prinsip pendekatan sintetik, sistem
Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010.
fisiografi dengan bantuan interprestasi foto udara menggunakan prinsip pendekatan analitik, dan grid bebas yang merupakan penerapan gabungan dari
kedua pendekatan. Menurut Boul, at al 1981 menyatakan bahwa survey yang dilakukan mempunyai dua kegunaan yakni: 1 sebagai ilmu pengetahuan tentang
asal dan genesis dari suatu tanah; dan 2 sebagai dasar pelayanan untuk mengaplikasikan teknologi dalam pertanian.
1.2. Peta Tanah