Sub Horizon Horizon Penciri

Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. karbonat atau larutan garam; 6 pengerasan oleh alkali-larutan silica material atau oleh besi dan silica. R -- Dibawah bahan induk seperti granite sandtone atau limestone.

2.1.2. Sub Horizon

University of Minnesota 2003 menyatakan supaya lebih memungkinkan memaparkan ciri horizon tanah maka hasil pendeskripsikan itu memerlukan simbol khusus yang dapat ditambahkan pada notasi horizon utama. Simbol sub- horizon ini ditulis dengan huruf latin kecil. Simbol huruf-huruf tambahan digunakan untuk menunjukan keistimewaan dari horizon utama. Simbol huruf- huruf tambahan antara lain: a: Dekomposisi bahan organik sangat tinggi. b: Horizon yang disebabkan oleh adanya penimbunan. c: Konkresi pada nodules keras bukan konkresi. d: keadaan fisik akar terbatas. e: Dekomposisi bahan organik sedang. f: Tanah es. g: Gley. h: Akumulasi illuvial pada bahan organik. i: Dekomposisi bahan organik rendah. k: Akumulasi karbonat, biasanya kalsium karbonat. m: Cementation lapisan, Cementing material antara lain: km: Karbonat. qm: Silikat. sm: Besi. Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. ym: Gypsum. kqm: Gabungan antara lime dan silikat zm: Garam melebihi larutan gypsum n: Akumulasi sodium. o: Akumulasi Residu pada sesquioxides. p: Pengolahan. q: Akumulasi silikat. r: Pelapukan bahan induk yang lemah. s: Akumulasi illuvial sesquoxida dan bahan organik. ss: Penampakan slickensides. t: Akumulasi liat silikat. v: Plinthite membentuk lempengan. w: Perkembangan pada warna dan struktur. x: Sifat-sifat fraipan. y: Akumulasi gypsum. z: Akumulasi pada garam melebihi larutan gypsum.

2.1.3. Horizon Penciri

Pada tahun 1960, para ahli Ilmu Tanah di Dunia menetapkan kesepakatan untuk membuat tata nama nomenclature horizon yang disebut horizon penciri. Horizon penciri adalah horizon tanah yang mencirikan sifat-sifat perkembangannya baik oleh proses alam maupun oleh proses budaya manusia. Horizon penciri tanah dibagi atas dua 2 yakni epipedon dan horizon bawah penciri Rafi i, 1990. Reliaman Saragih : Survey Dan Pemetaan Tanah Detail Di Kebun Sukaluwei PT. NV Perimex Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, 2010. Epipedon adalah sebuah horizon atas penciri. Epipedon terdiri dari bagian atas pada tanah yang dihitami oleh bahan organik A1, Ap dan bagian atas horizon eluvial A2, A3. Epipedon tidak sinonim horizon A, karena epipedon boleh termasuk sebahagian atau seluruh horizon B, jika bahan organik tersedia berasal dari Horizon A ke Horizon B. Alluvial baru, colluvial, atau endapan eolin, lapisan yang halus, tidak termasuk kedalam konsep epipedon, karena penampang pedogenesis tidak dengan signifikan perkembangannya Amerijckx, 1987. Horizon bawah penciri mencakup bagian tanah tempat terjadinya pelonggokan berbagai bahan seperti: gips, kalsiummagnesium karbonat, garam larut, atau lapisan penyemenan yang membatasi gerkan air dan penetrasi akar tanaman. Horizon penciri ini digunakan untuk mengklasifikasikan tanah pada kategori tinggi ordo tanah Poerwowidodo, 1991. Menurut Soil Survey Staff 2006 menyatakan bahwa kriteria horizon bawah penciri adalah dibawah permukaan tanah, dibawah epipedon, dan kebanyakan di horizon B, tetapi beberapa terdapat di bagian horizon A.

2.2. Data yang Diperlukan untuk Genesis dan Klasifikasi