BAB IV PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data yang telah diambil dalam uji penelitian, gambaran umumnya, serta hasil penelitian yang telah dilakukan.
4.1 Gambaran Umum Responden
PT. Sinar Antjol berdiri sejak tahun 1942. Bermula dari industri rumah tangga yang memproduksi Bar Laundry. Seiring dengan berjalannya industri tersebut,
ternyata respon masyarakat Indonesia terhadap produk yang dihasilkan sangat baik. Setelah itu, timbul pemikiran baru untuk dapat mengembangkan produk pembersih
rumah tangga dengan harga yang bersaing. Pemikiran ini membawa PT. Sinar Antjol
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan terkenal dengan brand B29.
Demikianlah profil perusahaan yang dijadikan tempat penelitian. Selanjutnya penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2010 dengan menyebarkan angket
penelitian yang melibatkan 50 orang karyawan. Ditinjau dari segi usia, rentang usia responden adalah sekitar 22- 45 tahun. Ini berarti karyawanresponden yang bekerja
pada PT. Sinar Antjol Tangerang tergolong pada usia yang produktif dan baik dalam bekerja. Sedangkan dalam hal jenis kelamin, laki-laki terdiri dari 19 orang dan wanita
terdiri dari 31 orang.
4.2 Presentasi Data
Berikut ini akan dijelaskan dan diuraikan mengenai presentasi data penelitian yang telah saya lakukan di PT. Sinar Antjol Tangerang.
4.2.1 Deskripsi statistik
Berikut ini uraian deskripsi mengenai hasil perhitungan statistik skor subjek penelitian yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Statistik deskriptif skor Stres Kerja dan Kepuasan Kerja
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
STRES KERJA 50
26.00 44.00
35.8200 4.17813
KEPUASAN KERJA 50
32.00 55.00
42.7600 5.11724
Valid N listwise 50
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian berjumlah 50 orang karyawan, dengan skor stres kerja terendah 26 dan
tertinggi 44. Sedangkan untuk kepuasan kerja, nilai yang terendah adalah 32 dan tertinggi adalah 55. Adapun untuk mean rata-rata untuk stres kerja
yaitu 35.82 sedangkan untuk kepuasan kerja yaitu 42.76.
4.2.2 Kategorisasi skor penelitian
Untuk mengetahui skor stres kerja yang diperoleh reponden itu tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka disajikan norma skor skala stres
kerja setelah diketahui nilai Mean = 35.82 dan SD = 4.17813 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Komposisi responden berdasarkan pengkategorian
skor Stres Kerja
Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi
Tinggi X ≥ 1 M + SD
≥ 40 13
26 Sedang
1M – SD ≤ X 1M + SD 32 ≤ X 40
30 60
Rendah X 1M-SD
32 7
14 Total 50
100
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 26 atau 13 responden berada pada kategori stres kerja tinggi, sedangkan responden
sebanyak 60 atau 30 orang berada dalam stres kerja sedang, dan sisanya sebanyak 14 atau 7 orang berada dalam stres kerja rendah. Kesimpulannya
adalah sebagian besar responden rata-rata mengalami stres kerja dalam kategori sedang.
Kemudian untuk mengetahui skor kepuasan kerja yang diperoleh responden itu berada dalam kategori tinggi, sedang, atau rendah, maka
disajikan norma skor skala kepuasan kerja setelah diketahui nilai Mean = 42.76 dan SD = 5.11724 sebagai berikut ;
Tabel 4.3 Komposisi responden berdasarkan pengkategorian
skor Kepuasan Kerja
Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi
Tinggi X ≥ 1 M + SD
≥ 48 9
18 Sedang
1M – SD ≤ X 1M + SD 38 ≤ X 48
34 68
Rendah X 1M-SD
38 7
14 Total 50
100
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 18 atau 9 responden berada pada kategori kepuasan kerja tinggi, sedangkan responden
sebanyak 68 atau 34 orang berada dalam kepuasan kerja sedang, dan sisanya sebanyak 14 atau 7 orang berada dalam kepuasan kerja rendah.
Kesimpulannya adalah sebagian besar responden rata-rata mengalami kepuasan kerja dalam kategori sedang.
4.2.3 Uji Persyaratan
Berikut ini merupakan hasil perhitungan uji persyaratan dari penelitian yang saya lakukan :
4.2.3.1 Uji normalitas
Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh apakah mendekati distribusi normal ataukah tidak, maka dilakukanlah
uji normalitas terhadap data penelitian. Adapun untuk uji normalitas dalam penelitian dengan jumlah sampel 50 orang, maka yang
digunakan adalah Test of Normality Shapiro-Wilk. Tabelnya seperti di bawah ini :
Tabel 4.4 Hasil perhitungan uji Normalitas skala Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig.
STRES KERJA .108
50 .197
.974 50
.348 KEPUASAN KERJA
.099 50
.200 .989
50 .917
This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala stres kerja terdapat signifikansi sebesar 0.348 pada taraf
signifikansi 5 atau 0.05. Dikarenakan nilai signifikansi berada di atas taraf signifikansi 0.348 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa
skala stres kerja berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambaran diagram scatterplot skala stres kerja :
Gambar 4.1 Diagram scatterplot skala Stres Kerja
Normal Q-Q Plot Stres Kerja
Observed Value
50 40
30 20
E x
pe c
ted N
o rm
al
3 2
1
-1 -2
-3
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel stres kerja menyebar di sekitar garis uji dan menunjukkan gejala dari
kiri bawah menuju kanan atas, sehingga dapat dikatakan sebaran data berdistribusi normal.
Sedangkan untuk skala kepuasan kerja dapat diketahui dari tabel di atas bahwa hasil uji normalitas pada skala kepuasan kerja
terdapat signifikansi sebesar 0.917 pada taraf signifikansi 5 atau 0.05. Dikarenakan nilai signifikansi berada di atas taraf signifikansi
0.917 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa skala kepuasan kerja
berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambaran diagram scatterplot skala kepuasan kerja :
Gambar 4.2 Diagram scatterplot skala Kepuasan Kerja
Normal Q-Q Plot Kepuasan Kerja
Observed Value
60 50
40 30
E x
pe c
ted No
rm al
3 2
1
-1 -2
-3
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel kepuasan kerja menyebar di sekitar garis uji dan menunjukkan gejala
dari kiri bawah menuju kanan atas, sehingga dapat dikatakan sebaran data berdistribusi normal.
4.3 Hasil Penelitian
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kepuasan kerja dan seberapa besar kontribusinya dengan kepuasan kerja
karyawan, maka dilakukanlah analisis data penelitian yang diperoleh dari karyawan PT. Sinar Antjol Tangerang. Untuk menganalisanya, maka digunakan teknik regresi
linier ganda dengan menggunakan SPSS 11.05. Di bawah ini merupakan hasil dari uji regresi berganda dari data yang dianalisis :
Tabel 4.5 Proporsi Stres Kerja Fisik dan Psikis terhadap Kepuasan Kerja
Model Summary Model
R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .482a
.232 .200
4.57803 a Predictors: Constant, STRES PSIKIS, STRES FISIK
Dari tabel di atas diperoleh prosentase pengaruh stres kerja fisik dan psikis dengan menggunakan koefisien determinasi R
Square
. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat besarnya R sebesar 0.482 menunjukkan korelasi antara stres kerja dengan
kepuasan kerja. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.200 menunjukkan besarnya peran
atau kontribusi variabel stres kerja fisik dan psikis mampu menjelaskan mempengaruhi variabel kepuasan kerja sebesar 20, sedangkan 80 nya
merupakan kontribusi dari variabel lain selain stres kerja.
Tabel 4.6 Tabel hasil Uji Hipotesis pengaruh Stres Kerja terhadap
Kepuasan Kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
298.077 2
149.039 7.111
.002a Residual
985.043 47
20.958 Total
1283.120 49
a Predictors: Constant, STRES PSIKIS, STRES FISIK b Dependent Variable: KEPUASAN KERJA
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 7.111 pada taraf signifikansi 0.002 dimana 0.002 0.005 dengan F tabel sebesar 1.53.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa stres kerja fisik dan psikis secara bersama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Untuk mengetahui koefisien
regresi dan persamaan garis regresinya, di bawah ini merupakan tabel koefisien regresinya:
Tabel 4.7 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
21.460 5.688
3.773 .000
STRES FISIK .727
.292 .340
2.492 .016
STRES PSIKIS
.462 .260
.242 1.775
.082 a Dependent Variable: KEPUASAN KERJA
Nilai probabilitas t
hitung
variabel stres kerja fisik sebesar 2.492 dengan t
tabel
sebesar 1.671 one tails menunjukkan hipotesis alternative a1 yang diajukan diterima yang berarti ada pengaruh stres kerja fisik terhadap kepuasan kerja
karyawan. Nilai probabilitas t
hitung
variabel stres kerja psikis sebesar 1.775 dengan t
tabel
sebesar 1.671 one tails menunjukkan hipotesis alternative a2 yang diajukan diterima yang berarti ada pengaruh stres kerja psikis terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa stres kerja fisik dan psikis berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan memberikan kontribusi
sebesar 20. Sedangkan untuk persamaan garis regresinya dapat dilihat di bawah ini:
Ύ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Ύ = 21.460 + 0.727 X
1 +
0.462 X
2
Persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi di atas tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut ini ;
1. Konstanta sebesar 21,460 menyatakan bahwa jika tidak ada stres fisik maupun
psikologis yang dialami oleh karyawan maka kepuasan kerja yang dihasilkan hanya 21,460 .
2. Koefisien regresi X
1
sebesar 0,727 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 stres kerja fisik yang dialami oleh karyawan maka akan meningkatkan kepuasan
kerja sebesar 0,727 . 3.
Koefisien regresi X
2
sebesar 0,462 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 stres kerja psikis yang dialami oleh karyawan maka akan meningkatkan kepuasan
kerja sebesar 0,462 .
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan