penuntun  perilaku  dalam  kehidupan  seseorang.  Sebagai  standar berperilaku, nilai akan membantu kita dalam menentukan mengambil
keputusan    apakah  sesuatu  tertentu  obyek,  orang,  cara  berkelakuan, ide itu baik atau buruk, indah atau tidak indah, layak atau tidak layak,
dan lain sebagainya.
b.  Macam-macam Nilai
Menurut  Sukarno  nilai-nilai  dalam  sains  terbagi  ke  dalam nilai  praktis,  nilai  intelektual,  nilai  sosial-politik-ekonomi,  nilai  sains
dalam pendidikan dan nilai agama.
78
1  Nilai Religius Nilai religius dari suatu bahan ajar adalah kandungan nilai
yang  dapat  membangkitkan  rasa  percaya  atau  keyakinan  bahwa sesuatu  yang  ada  pasti  ada  yang  menciptakannya  atau  yang
mengaturnya,  yang pada akhirnya timbul kesadaran adanya  Allah. Rasa  kesadaran  ini  akan  muncul  bila  dihadapkan  adanya  suatu
kekaguman dari gejala-gejala alam.
79
Nilai  religius  keagamaan  berorientasi  pada  keimanan secara  langsung.  Nilai  iman  menjadi  dasar  dari  segala  pemikiran
dan  tindakan.  Sebagian  orang  berpendapat  bahwa  mempelajari sains  secara  mendalam  akan  menuntun  manusia  kearah  atheisme,
karena  sains  hanya  berhubungan  dengan  kebendaan  atau  materi. Bidang  sains  memang  tidak  akan  membahas  soal  ketuhanan  dan
sains tidak akan  mengadakan eksperimen untuk membuktikan ada atau  tidak  adanya  Tuhan.  Akan  tetapi  semakin  mendalam  orang
mempelajari  sains,  makin  sadarlah  orang  itu  akan  adanya  suatu ketertiban di alam raya ini. Dengan ilmunya, manusia hingga kini,
belum  dan  tidak  akan  pernah  mengetahui  asal  mula  dan  tujuan akhir dari alam ini, hendak kemana dan bagaimana.
78
Sukarno, dkk, Dasar-dasar Pendidikan Science, Jakarta: Bhratara, 1973, h . 21
79
Suroso Adi Yudianto, Op.Cit., h. 70
Seorang ilmuan
akan mengetahui
keterbatasan kemampuan  manusia  dan  keterbatasan  sains  itu  sendiri.  Manusia
hanya  mampu  mempelajari  gejala-gejala  alam  untuk  mencari kebenaran  hukumnya, tetapi terbatas pada  “peraturan”  yang sudah
digariskan oleh yang Maha Pengatur, yaitu Tuhan. Dalam  pencarian  hukum  alam  akan  ditemukan  bahwa
sesuatu  itu  ada  dengan  sendiri  yang  ilmu  pengetahuan  sulit  untuk menjelaskannya  seperti,  masalah  energi,  masalah  hidup,  bentuk
atom  dan  lainnya.  Kegiatan-kegiatan  menemukan  hukum  alam pada  dasarnya  menemukan  adanya  sang  Pencipta  yang
mengendalikan  berbagai  peristiwa  di  alam.  Hukum  alam  adalah berdasarkan  adanya  keteraturan  yang  terjadi  di  alam.  Para  ilmuan
tidak  akan  tertarik  menemukan  hukum-hukum  alam,  jika  mereka tidak menyadari akan adanya aturan alam ini.
2  Nilai Praktis Nilai  praktis  dari  suatu  bahan  ajar  adalah  dikaitkan
dengan  segi-segi  praktis  bagi  kehidupan  manusia.
80
Nilai  praktis berhubungna  dengan  aspek-aspek  manfaat  sains  bagi  kehidupan
manusia. Sains telah membuka jalan ke arah penemuan-penemuan yang  manfaatnya  langsung  dapat  digunakan  manusia  dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. 3  Nilai Intelektual
Nilai  intelektual  mengajarkan  kecerdasan  seseorang  agar menggunakan  akalnya  untuk  memahami  sesuatu.  Sains  dengan
metode ilmiahnya, banyak digunakan manusia untuk memecahkan masalah-masalah. Sains  adalah  sesuatu  yang  menuntut kecerdasan
dan  ketekunan.  Di  dalam  mencari  jawaban  persoalan,  yang merupakan  kebenaran  ilmiah  scientific  truth,  seorang  ilmuan
harus  mengambil keputusan atau pertimbangan  yang rasional, dan
80
Ibid., h. 69
didasarkan  atas  pertimbangan  yang  objektif,  atas  dasar  kebenaran fakta, tidak dipengaruhi oleh prasangka.
4  Nilai Sosial-Politik-Ekonomi Nilai  sosial-politik-ekonomi  memberikan  suatu  model
menjalin  hubungan  sesama  manusia  sebagai  makhluk  sosial  yang tidak  bisa  hidup  sendiri,  melainkan  membutuhkan  keikutsertaan
orang lain. Sesama manusia bisa hidup rukun apabila adanya saling membutuhkan  satu  sama  lain,  saling  menghargai,  dan  memiliki
tujuan yang sama untuk mencapai tujuan akhir di akhirat nanti. Di bidang  politik,  kemajuan  sains  suatu  negara  akan  menempatkan
negara itu dalam kedudukan politik yang menguntungkan. Kemajuan  sains  dan  teknologi  suatu  bangsa  juga  akan
membawa  akibat  tingginya  rasa  kebanggaan  nasional  bangsa  itu. Rasa  bangga  akan  bangsanya,  akan  kemampuan  atau  potensi
nasionalnya adalah nilai-nilai sosial politik yang dapat tumbuh oleh kemajuan sains dan teknologi bangsa itu.
5  Nilai Pendidikan Nilai  pendidikan  merupakan  nilai  yang  dapat  memberi
inspirasi  atau  gagasan  untuk  pemenuhan  kebutuhan  manusia. Metode sains mengajarkan kita bagaimana cara memecahkan suatu
masalah,  bagaimana  mengambil  suatu  kesimpulan  dengan  cara yang  teratur.  Dalam  batas–batas  kemampuannya,  sains  melatih
potensi  kita  untuk  menciptakan  ketertiban  dan  keluar  dari kekalutan berpikir.
Menurut Sukarno
nilai-nilai sains
yang dapat
ditanamkan dalam pendidikan sains adalah:
81
a  Kecakapan berpikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang teratur.
b  Keterampilan  mengadakan  pengamatan  dan  penggunaan  alat- alat dalam ekperimentasi.
81
Sukarno, dkk, Op.Cit., h. 26-27
c  Memiliki sikap ilmiah, antara lain: 1 Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan.
2 Sanggup  menerima  gagasan-gagasan  dan  saran-saran  baru toleran.
3 Bebas dari ketakhayulan. 4 Dapat membedakan antara fakta dan opini.
5 Membuat perencanaan teliti sebelum bertindak. 6 Teliti, hati-hati dan seksama dalam bertindak.
7 Ingin tahu, apa, bagaimana dan mengapa demikian. 8 Menghargai pendapat dan penemuan para ahli sains.
9 Menghargai baik isi maupun metode sains.
c.  Pendekatan dalam Pendidikan Nilai