Tingkat Pencapaian Konsep dalam Pembelajaran Pengukuran Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran

Penguasaan konsep menjadi hasil dari siswa ketika sudah melalui pembelajaran. Penguasaan konsep merupakan aspek konsep dalam rumusan tujuan pembelajaran. Dua aspek dalam rumusan tujuan pembelajaran, yaitu aspek konsep dan aspek proses. Tujuan yang terutama mengungkap aspek konsep yang dikenal pula sebagai tujuan konsep. Sedangkan tujuan yang terutama mengungkapkan aspek proses dinamakan tujuan proses. Tujuan konsep lebih ditekankan dalam perumusan tujuan pembelajaran konsep dengan aspek proses sebagai kondisi belajarnya. 69

b. Tingkat Pencapaian Konsep dalam Pembelajaran

Kemampuan individu dalam mengkonsep rangsangan baru memiliki tingkat yang berbeda-beda, yang disebut dengan tingkat pencapaian konsep. Klausmeier menghipotesiskan, bahwa ada empat tingkat pencapaian konsep, yaitu: 70 1 Tingkat konkret, seseorang telah mencapai konsep pada tingkat konkret, apabila orang itu mengenal suatu benda yang telah dihadapinya sebelumnya. 2 Tingkat identitas, pada tingkat ini individu telah dapat merespon rangsangan baru berdasarkan konsep-konsep rangsangan sejenis yang telah dikenal sebelumnya. 3 Tingkat klasifikatori, pada tingkat klasifikatori, siswa mengenal persamaan dari dua contoh yang berbeda dari kelas yang sama. 4 Tingkat formal, untuk pencapaian konsep pada tingkat formal, siswa harus dapat menentukan atribut-atribut yang membatasi konsep. 69 Nuryani Y Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: UM Press, 2005, h. 50-51 70 Ratna Wilis Dahar, Op.Cit., h. 88-89

c. Pengukuran Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran

Pengukuran merupakan salah satu bagian dari evaluasi, menurut Tambunan seperti dikutip oleh Salasi evaluasi atau penilaian adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan anak didik menuju tujuan kurikulum. Dalam suatu pembelajaran evaluasi hasil belajar merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pengajaran. Guru dapat membuat beberapa pengukuran untuk mengetahui apakah anak didik telah menguasai tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru, setelah terjadinya kegiatan belajar mengajar dalam suatu materi pelajaran tertentu. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan apakah anak didik berhasil atau tidak dalam pencapaian tujuan pengajaran antara lain seperti: latihan di kelas, pekerjaan rumah, tugas- tugas lainnya dan ujian atau tes, baik lisan atau tulisan. Berdasarkan analisis operasional, tujuan pendidikan atau pengajaran dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Ketiga aspek tujuan pendidikan atau pengajaran tersebut dikembangkan oleh Bloom, yang disebut juga “Taksonomi Bloom”. Bidang kognitif atau penalaran berhubungan dengan kemampuan intelektual, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Bidang afektif berhubungan dengan sikap, minat, perhatian, apresiasi dan cara menyesuaikan diri. Bidang psikomotor berhubungan dengan tingkah laku, seperti keterampilan menggunakan alat, kecepatan menghitung dan lain-lain. Dimensi proses kognitif taksonomi Bloom dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Tingkatan Domain Kognitif. 71 N o Tingkatan Deskripsi Kompetensi 1 Pengetahuan Ingatan Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, dan kesimpulan. Contoh kegiatan belajarkompetensi yang dikehendaki: - Mengemukakan arti - Menamakan sesuatu - Membuat daftar - Menentukan lokasi - Mendeskripsikan sesuatu - Menceritakan apa yang terjadi - Menguraikan apa yang terjadi 2 Pemahaman Pemahaman terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, antar-data, sebab-akibat, dan penarikan kesimpulan. Contoh: - Mengungkapkan gagasanpendapat dengan kata- kata sendiri - Membedakan atau membandingkan - Menginterpretasi data - Mendeskripsi dengan kata-kata sendiri - Menjelaskan gagasan pokok - Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri 3 Aplikasi Penerapan Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah dan menerapkan dalam kehidupan sehari- hari. Contoh: - Menghitung kebutuhan - Melakukan percobaan - Membuat peta - Membuat model - Merancang strategi 4 Analisis Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian atau gagasan, menunjukkan hubungan antar bagianmencakup penguraian suatu ide ke dalam unsur-unsur pokoknya sedemikian rupa sehingga hubungan antar unsurnya menjadi jelas. 72 71 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. I, h. 18-19 72 W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar secara Sistematis, Jakarta: Rineka Cipta: 2005, h. 30 - Mengidentifikasi faktor penyebab atau perumusan masalah - Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh inforamsi - Membuat grafik - Mengkaji ulang 5 Sintesis Menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kumpulan atau konsep, meramumerangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu yang baru. Contoh: - Membuat desain - Mengarang komposisi lagu - Memprediksi - Merancang model mobilpesawat sederhana - Menciptakan produk baru 6 Evaluasi Mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik- buruk, bermanfaat-tidak bermanfaat. Contoh: - Mempertahankan pendapat - Beradu argumentasi - Memilih solusi yang lebih baik - Menyusun kriteria penilaian - Menyarankan perubahan - Menulis laporan - Membahas suatu kasus

4. Nilai-nilai Sains a. Pengertian Nilai