Pelaksanaan Musrenbang Kota Gunungsitoli Tahun 2013

Maka bentuk pertanggungjawaban secara moral dan politis anggota dewan terhadap masyarakat atas aspirasi yang telah disuarakan ialah berusaha mengatasi segala permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai solusi penyelesaian, hingga ke tahap dijadikannya sebagai sebuah kebijakan kota yang tentunya melewati berbagai proses terlebih dahulu, dan disinilah peran anggota dewan sebagai wakil rakyat dimana setiap anggota dewan harus dengan sungguh-sungguh memperjuangkan aspirasi tersebut agar lolos menjadi kebijakan dan akhirnya dilaksanakan sebab dalam proses atau tahapan pembuatan kebijakan, usulan-usulan kebiajakn sangat beragam. Selain usulan yang bersumber dari DPRD, kegiatan musrenbang Desakecamata juga ikut andil dalam memberikan usulan kebiajakn yang akan dibahas pada Musrenbang tingkat Kota sebagai forum pemutakhiran Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun selanjutnya . 97 Kebijakan publik secara luas dalam sistem politik modern bukan sesuatu yang terjadi begitu saja melainkan direncanakan oleh aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem politik. Kebijakan merupakan arah atau pola tindakan yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan- keputusan tersendiri. Suatu kebijakan mencakup tidak hanya keputusan untuk menetapkan undang-undang mengenai suatu hal tetapi juga keputusan-keputusan

3.2 Pelaksanaan Musrenbang Kota Gunungsitoli Tahun 2013

97 Wawancara dengan Hadirat ST Gea, Wakil ,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. beserta dengan pelaksanaannya. 98 Kebijakan publik dengan model sistem mengandaikan bahwa kebijakan merupakan hasil atau output dari sistem politik. 99 Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik kedalam beberapa tahap. Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita dalam mengkaji kebijakan publik. Namun demikian, beberapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan urutan yang berbeda. Tahap pertamadalam pembuatan kebijakan publik menurut William Dunn adalah Tahap Penyusunan Agenda agenda setting. 100 Musrenbang Kota adalah forum untuk memadukan usulan kegiatanprogram pembangunan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan dari berbagai aspirasi masyarakat. Tujuannya adalah menghasilkan kesepakatan di antara pelaku pembangunan stakeholders atas program kegiatan dan rencna anggaran yang memerlukan pembiayaan dari APBD Kota, APBD Propinsi dan Maka tahap penyusunan agenda dalam pembuatan kebijakan di daerah adalah tahap Musrenbang KotaKabupaten. 98 Budi Winarno, Op Cit ., hal 20. 99 R Nugroho, Public Policy : TeoriKebijakan-AnalisisKebijakan-ProsesKebijakan Perumusan,Implementasi, Evaluasi,Revisi,Risk Manajement Dalam Kebijakan Publik, Kebijakan Sebagai The Fithestate, Metode Kebijakan, Jakarta : PT Alez Media Group, 2008, Hal 383 100 Charles Lindblom , Proses Penetapan Kebijakan Publik Edis Kedua, Jakarta : Airlangga, 1986, hal 3. APBN dengan harapan agar rencana programkegiatan yang direncanakan dapat mengakomodir aspirasi masyarakat. 101 Musrenbang Kota Gunungsitoli tahun 2013 dilaksanakan pada bulan Maret yang dihadiri oleh Pimpinan Daerah, Unsur DPRD, wakil dari Pemerintah Propinsi,SKPD, Kecamatan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat, serta instansi vertikal. Forum musrenbang dimulai dari acara pembukaan sidang pleno yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Sidang pleno berisi paparan Kepala Bappeda tentang isu-isu strategis dan priorita pembangunan, hasil musrebang kecamatan yang dipadukan dalam forum SKPD serta perkiraan kemampuan APBD. 102 Musrenbang Kota Gunungsitoli Tahun 2013 merupakan forum strategis antar pelaku pembangunan yang diharapakan akan menjaga konsistensi usulan prioritas pembangunan sebagaimana yang disepakati bersama dalam berbagai forum penjarigan masyarakat selama ini. Dan prioritas pembangunan daerah untuk tahun 2014 sebagaimana disampaikan dalam konsultasi publik rancangan awal RKPD maupun pada saat pelaksanaan forum SKPD sebelumnya. 103 Rancangan awal RKPD dikatakan meliputi lima bidang yakni bidang infrastruktur dasar dan strategis, bidang pengembangan kompetensi SDM dan 101 Wawancara dengan Bapak Yurisman Telaumbanua, Sekretaris BAPPEDA di Kantor BAPPEDA Kota Gunungsitoli , tanggal 31 Maret 2015. 102 Wawancara dengan Bapak Yurisman Telaumbanua, Sekretaris BAPPEDA di Kantor BAPPEDA Kota Gunungsitoli , tanggal 31 Maret 2015. 103 Kpkpos.com, Walikota Gunungsitoli Buka Musrenbang, tersedia dalam : http:kpkpos.comwalikota- gunungsitoli-buka-musrenbang diakses pada 23 Maret 2015 pukul 20.16 WIB pelayanan pendidikan, bidang aparatur dan tata kelola pemerintahan serta bidang pelayanan kesehatan, kesejateraan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Agenda setting merupakan suatu proses agar suatu masalah bisa mendapat perhatian dari pemerintah. Maka dalam forum Musrenbang ini, usulan kebijakan yang bersumber dari hasil reses DPRD akan ditampung dan dimuat dalam agenda kebijakan sebagai tahap awal penyusunan Rencana Kebijakan Pembangunan Daerah tahun 2014. Yang kemudian diharapakn akan lolos ke tahap selanjutnya hingga kepada pemutakhiran RKPD tersebut. Sebagai wakil rakyat, DPRD meiliki peranan dan fungsi dalam pelaksanaan Musrenbang yaitu : keterlibatan aktif DPRD dalam diskusi, peninjauan dan evaluasi usulan masayarakat dalam musrenbang serta pemahaman terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat tersebut sehingga aspirasi tersebut benar-benar tersalurkan pada akhirnyaSebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Hadirat ST. Gea berikut “Pintu usulan pembangunan ini kan ada dua, pertama adalah hasil musrenbang yang dimulai dari desa serta hasil reses DPRD . Hingga kemudian pelaksanaan musrenbang kota yang didahului oleh forum SKPD. Tentu dua ini akan di sinergiskan oleh pemerintah kota. Dan mereka akan menampung dalam Forum SKPD” 104 DPRD Kota Gunungsitoli terus berupaya untuk meningkatkan partisipasi masyrakat dalam proses tata kelola pemerintahan termasuk dalam tahapan pembuatan kebijakan. Salah satunya yaitu melalui pelaksanaan reses DPRD di setiap Dapil terhadap konstituennya. Walaupun tidak terlibat secara langsung di 104 Wawancara dengan Hadirat ST Gea, Wakil ,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. forum pembuatan kebijakan, akan tetapi penyampaian usulan kebijakan yang bersumber dari hasil reses oleh DPRD ketika Forum SKPD dan Pelaksanaan Musrenbang menunjukkan bahwa masyarakat sudah terlibat.Artinya bahwa hasil reses DPRD ditampung saat perncanaan tepatnya saat penyusunan RKPD bukan saat penganggaran penyususan RKA-SKPD. Jika dilihat dari siapa yang membuat RKPD, maka usulan kebijakan dari DPRD akan diterima oleh BAPPEDA. PP 162010 dan Permendagri 542010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Pasal 107 1 huruf f dan 2 huruf f permendagri 542010 menyatakan Perumusan rancangan awal RKPD : penelaahan pokok-okok pikiran DPRD. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD Kota Gunungsitoli yaitu penelaaahan kajian permasalahan pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD, yaitu rapat hasil penyerapan aspirasi memalui reses tahun 2013. Penelaahan dimaksudkan untuk mengkaji kemungkinan dijadikan sebagai masukan dalam perumusan kebutuhan program dan kegiatan pada tahun 2014 berdasarkan prioritas pembangunan daerah. 105 Maka disinilah tahap selanjutnya hasil reses DPRD tersebut diproses. Setelah reses diparipurnakan bersama kepala daerah, SKPD dan pihak-pihak yang bersangkutan lainnya. Lalu dibahas di komisi sesuai dengan bidangnya masing- masing. Maka dokumen hasil reses yang selanjutnya disebut pokok-pokok pikiran 105 Permendagri No. 54 Tahun2010Pasal 107 1 huruf f dan 2 huruf f. DPRD akan dibahas dalam forum SKPD bersama dengan hasil musrenbang desakecamatan. Setelah itu dilaksankanlah dorum Musrenabang Kota Gunungsitoli untuk menghasilkan dokumen RKPD 2014. 106 Langkah- langkah yang perlu dilakukan dalam rangka penelaahan pokok- pokok pikiran DPRD hasil reses, antara lain sebagai berikut : 1Penyampaian usulan DPRD dan dikelompokkan ke dalam urusan SKPD; 2 Pertimbangan atas usulan; 3 Indikator kinerja yang diusulkan serta lokasi yang diusulkan.; 4 Pengecekan oleh tim RKPD terhadap kebutuhan rill di lapangan dengan mempertimbangkan azas manfaat, kemendesakan, efisiensi, dan efektifitas; 5 Dirumuskaan dalam rancangan awal RKPD. 107 Sebagaimana pengertian kebijakan yangdidefinisikan oleh Carl J Federick sebagai serangkaian tindakankegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan kesulitan-kesulitan dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. 108 “Usulan kebijakan, baik yang berasal dari hasil reses DPRD maupun dari hasil Musrenbang DesaKecamatan akan ditampung sesuai dengan mekanisme aturannya, hanya saja perlu ada pengelompokkan atau Maka demikian halnya yang terjadi dalam penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah Kota Gunungsitoli. 106 Wawancara dengan Hadirat ST Gea, Wakil ,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. 107 Wawancara dengan Mashuri Baeha, Kassubag Program BAPPEDA Kota Gunungsitoli di Kantor BAPPEDA Kota Gunungsitoli, tanggal 31 Maret 2015. 108 Leo Agustino, Dasar-dasar Kebijakan Publik ,Bandung : Alfabeta, 2008, hal 7. penyaringan atas usulan-usulan tersebut, mana yang termasuk ke dalam skala prioritas dan mana yang tidak.” 109 Proses pembutan kebijakan di Kota Gunungsitoli berupaya melibatkan setiap unsur atau stakeholders perencanaan pembangunan baik dari pemerintah ataupun DPRD. Dimana masing-masing akan memberikan usulan-usulan kebijakan yang berbeda-beda ataupun sama. Dan proses itu pun nyatanya juga mengalami hambatan-hambatan atupun kesulitan, salah satunya dikarenakan adanya prioritas pembangunan daerah yang bisa saja mengahalangi usulan tersebut tidak terakomodir. Dan walaupun demikian, partisipasi adalah hal yang paling utama dalam proses tersebut. 110 Adapun prioritas pembangunan daerah Kota Gunungsitoli tahun 2014 berdasarkan RKPD adalah: a perluasan kapasitas produksi produk-produk unggulan daerah untuk mendukung aktivitas perdagangan, jasa, dan industri. b perluasan daya dukung infrastruktur dasar dan strategis terhadap penguatan aksesbilitas masyarakat dalam pengembangan daya saing perekonomian daerah. c pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang semakin berkualitas melalui percepatan pemerataan penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas dan perluasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan masyarakat. 111 109 Wawancara dengan Bapak Yurisman Telaumbanua, Sekretaris BAPPEDA di Kantor BAPPEDA Kota Gunungsitoli , tanggal 31 Maret 2015. 110 Wawancara dengan Mshuri Baeha, Kassubag Program BAPPEDA Kota Gunungsitoli di Kantor BAPPEDA Kota Gunungsitoli, tanggal 31 Maret 2015. 111 Nota Kesepakatan Pemeintah Kota Gunungsitoli dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 05010499 −18712013 05009DPRD tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, hal 25. d pengembangan pelayanan publik yang semakin berkualitas, dengan didukung SDM aparatur daerah yang memiliki etos kerja dan kapabilitas dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. e perluasan pemerataan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial serta upaya pemberdayaan masyarakat yang semakin berkualitas, untuk mendorong peningkatan kualitas derajat kesehatan, perlindungan bagi penyandang masalah sosial dan penguatan keberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan. Sebab menurut Tahap Formulasi Kebijakan, masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah- masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan policy alternativespolicy options yang ada. Maka pada tahap ini, proses pembuatan kebijakan di Kota Gunungsitoli telah sampai pada tahap pemilihan atau peyaringan usulan-usulan kebijakan sebelum dilakukan pemutakhiran RKPD setelah selesai Musrenbang Kota.

3.3 Partisipasi DPRD dalam Forum Musrenbang Kota Gunungsitoli