Pelaksanaan Reses DPRD Kota Gunungsitoli Tahun 2013

informasi terkait pelaksanaan Musrenbang Kota Gunungsitoli sebagai forum bagi semua stakeholder Pemerintahan Daerah dalam menyusun rencana kebijakan pembangunan daerah RKPD. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka yang akan menjadi ouput dalam penelitian ini adalah pelaksanaan reses dan pelaksanaan musrenbang Kota Gunungsitoli Tahun 2013. Sehingga secara umum bab tiga berisi mengenai pelaksanaan reses DPRD Kota Gunungsitoli tahun 2013, apa hasilnya dan tema apa saja aspirasi masyarakat yang ditampung, dimana saja penggunaan reses DPRD dalam tahap-tahap pembuatan kebijakan di Kota Gunungsitoli, pelaksanaan Musrenbang Kota yang merupakan salah satu forum dimana hasil reses disampaikan serta partisipasi DPRD dalam forum tersebut. Sebab kewajiban DPRD dalam menampung aspirasi masyarakat tidak berhenti di situ saja. Harus ada upaya dari DPRD untuk bersinergi dengan Pemerintah untuk menindaklanjuti apirasi tersebut. Caranya adalah mengupayakan hasil reses DPRD untuk dilanjutkan sebagi usulan-usulan kebijakan yang akan di proses pada tahap-tahap pembuatan kebijakan di Kota Gunungsitoli. Dan DPRD wajib berperan aktif di dalamnya agar usula yang mereka bawa benar-benar diperhatikan oleh Pemerintah.

3.1 Pelaksanaan Reses DPRD Kota Gunungsitoli Tahun 2013

Pelaksanan reses DPRD Kota Gunungsitoli akan dijelaskan dalam penelitian ini dengan tujuan agar dapat mengetahui apakan DPRD Kota Gunungsitoli benar-benar melaksanakan reses, kemudian apa saja tema aspirasi yang disampaikan masyarakat. Dalam poin ini juga dipaparkan mengenai paripurna hasil reses sebagai langkah awal pertanggung jawaban DPRD untuk menjadikan hasil reses tersebut sah dan dapat diserahkan kepada Pemerintah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah bentuk lembaga perwakilan rakyat parlemen daerah provinsikabupatenkota di Indonesia yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah. Kewajiban anggota DPRD tertuang dalam Tartib DPRD Kota Gunungsitoli No. 01 Tahun 2010 Pasal 29 yaitu : a.Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila; b. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan; c. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; d. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan; e. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat; f. Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; g. Menaati tata tertib dan kode etik; h Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 87 Dari sekian kewajiban DPRD, maka kewajiban DPRD pada poin i meyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala,j menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat 87 Tartib DPRD Kota Gunungsitoli No. 01 Tahun 2010 Pasal 29, hal 10. dan k memberikan pertanggungjawaban secara moral dan poiltis kepada konstituen di daerah pemilihan merupakan salah satu kewajiban yang sangat penting karena berkenaan langsung dengan masyrakat yang diwakili oleh setiap anggota Dewan. Dan sesuai PP 16 Tahun 2010 telah menjelaskan bahwa kunjungan kerja DPRD ke dapil masing-masing dilaksanakan melalui kegiatan reses. Reses sendiri merupakan bagian dari masa sidang di luar kantor yang dilakukan oleh anggota dewan yang dilaksanakan selama paling lama enam hari kerja baik perseorangan maupun berkelompok. Kegiatan reses melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk berperan aktif dalam menyampaikan aspirasi maupun keluhan-keluhan yang terjadi di daerahnya. …reses itukan sidang di luar kantor oleh anggota DPRD dan merupakan hal yang wajib dilakukan. Tidak hanya di Kota Gunungsitoli saja, di semua daerah di Indonesia karena amanat peraturan perundang –undangan juga. Tidak hanya soal penampungan aspirasi masyarakat, tetapi dalam penyelengagaraan pemerintahan juga kita dapat berdiskusi dengan masyarakat . 88 Masa rehat tetapi kembalii kekonstituen untuk menampung aspirasi dan akan kita koordinasikan sesuai dengan peratuaran yang berlaku. Nah, aspirasi ini kan macam-macam, ada dari sosial, pemerintahan, pembangunan, dll. Nah pada umumnya, aspirasi ini lebih fokus ke masalah fisik. Selama saya menjadi anggota dewan, aspirasi masyarakat 80 mengarah pada pembangunan fisik. Jhon Kristian ziliwu mengatakan bahwa reses adalah 89 88 Wawancara dengan Sowa’a Laoli,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. 89 Wawancara dengan Jhon Kristian Ziliwu, Anggota Komisi C DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009- 2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli, Tanggal 17 Maret 2015. Dapat disimpulkaan bahwa tujuan dari pelakasanan reses tersebut adalah menyerap aspirasi masyarakat, proses pembelajaran hubungan antara rakyat dan wakilnya, terjadinya kontak langsung antara rakyat dengan wakilnya sehingga terjadi proses penyampaian aspirasi secara langsung mengenai masalah-masalah lokal, terjalinnya akses yang memungkinakan masyarakat dapat berkomunikasi dengan wakilnya di DPRD secara lebih mudah serta terumuskannya isu-isu masyarakat tersebut yang diharapkan dapat diperjuangkan oleh anggota Dewan. DPRD Kota Gunungsitoli, seperti halnya DPRD lainnya, sesuai amanat Undang-Undang juga bertugas melaksanakan reses sebagai bentuk tanggung jawab terhadap konstituen di daerah pemilihan masing-masing. Dua puluh lima anggota DPRD Gunungsitoli telah melakukan kegiatan reses dalam bentuk pertemuan, dialog, diskusi dengan masyarakat di tiga daerah pemilihan dapil seluruh Kota Gunungsitoli. Kegiatan reses juga dilakukan dalam bentuk peninjauan langsung di lapangan. Dari hasil reses tersebut, seluruh komisi melakukan koordinasi dengan SKPD Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk melakukan klarifikasi dan solusi berbagai permasalahan yang sudah disampaikan masyarakat. 90 Pada tahun anggaran 2013, DPRD Kota Gunungsitoli melaksanakan reses sebanyak dua kali, yaitu pada masa sidang I dan masa sidang II. Adapun dasar pelaksanaannya yaitu : 91 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 90 Wawancara dengan Sowa’a Laoli,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. 91 Laporan Reses DPRD Kota Gunungsitoli Tahun 2013, hal 1. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratn Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, khususnya pasal 351 tentang kewajiban anggota DPRD KabupatenKota. 4. PP Nomor 16 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 5. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD Kota Gunungsitoli. 6. Surat Perintah Tugas Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gunungsitoli Nomor: 090 DPRDVII2013, tanggal Juli 2013, dan Nomor : 090 DPRDIII2013, tanggal 6 Maret 2013. Berbagai macam aspirasi, saran dan tanggapan masyarakat telah ditampung dan dikelompokkan ke dalam beberapa bidang yaitu meliputi : 92 1. Bidang Pekerjaan Umum : seperti pembangunan jalan penghubung, jalan setapak, pengaspalan jalan, pembangunan sumber air bersih, perbaikan parit, 2. Bidang Pendidikan : Seperti pembangunan SMA, SMP, SD, PAUD di daerah- daerah yang termasuk jauh dari pusat Kota Gunungsitoli, 3. Bidang Pertanian dan Peternakan : seperti alokasi bibit, sumbangan pupuk, 92 Wawancara dengan Jhon Kristian Ziliwu, Anggota Komisi C DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009- 2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli, Tanggal 17 Mret 2015. 4. Bidang Sosial : seperti memprogramkan kegiatan-kegiatan yang dapat menyerap tenaga kerja, menerapkan standar pengupahan, bantuan anak yatim dan warga kurang mampu, 5. Bidang Kesehatan : seperti memaksimalkan fasilitas kesehatan beserta tenaga medisnya, memprioritaskan keluarga tidak mampu dalam setiap program kesehatan Pemerintah, 6. Bidang Perhubungan : sperti penertiban jalan, pembangunann rambu-rambu alu lintas, perbaikan jalan rusak. 7. Bidang Pemerintahan : seperti pemekaran desa, penganggaran pemilihan kepala desa, 8. Bidang Perekonomian : seperti dukungan pemerintah dalam meningkatkan industri kecil masyarakat. Dan menurut Bapak Hadirat ST Gea selaku Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 bahwa dari sekian aspirasi yang disampaikan masyarakat saat pelaksanaan reses, aspirasi ataupun keluhan masyarakat 85-90 mengenai pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung sekolah, fasilitas umum, dll. Sedangkan selebihnya mengarah pada masalah-masalah sosial di masyarakat atau pelayanan publik, seperti mahalnya harga minyak, pemadaman listrik yang terus menerus, termasuk masalah-masalah yang bersangkutan dengan pembuatan KTP, akte nikah, dll. 93 93 Wawancara dengan Hadirat ST Gea, Wakil ,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. Menurut beliau, bahwa reses sangat bermanfaat asal beberapa syarat terpenuhi yaitu : masyarakat yang aktif, anggota dewan melaksanakan reses dan betul-betul memperjuangkan aspirasi terebut. Dari hasil pelaksanaanya sendiri di Kota Gunungsitoli, masyarakat dinilai masih belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan semacam reses, akan tetapi sudah lumayan banyak jumlahnya dilihat dari beberapa kali pengalaman reses DPRD Kota Gunungsitoli. Untuk tingkat aspiratifnya, usul masyarakat masih berkisar soal pembangunan fisik saja. 94 Sebagai tindak lanjut, seluruh komisi melakukan pelaporan melalui sidang paripurna dengan agenda rapat tentang laporan komisi-komisi hasil mengenai pelaksanaan reses, baik ketika reses tahap I maupun ketika tahap II tahun 2013 dapil I sampai dengan dapil III. Sidang paripurna perlu dilaksanakan sebab hasil reses akan sah apabila telah di bawa ke dalam paripurna yang dilaksanakan bersama dengan Kepala Daerah ataupun yang mewakili, serta SKPD –SKPD yang ada di Kota Gunungsitoli. 95 “Untuk tindak lanjut, aspirasi masyarakat yang kita rasa dapat langsung diatasi, kita akan panggil pihak-pihakDinas terkait, dan kita bahas di Komisi untuk kemudian dapat kita cari solusi permasalahannya. Misalnya terkait masalah pemadaman listrik, kita akan panggil pihak-pihak dari PLN untuk duduk bersama dan memberikan usulan ataupun saran yang sifatnya “menuntut”. Dan untuk aspirasi masyarakat yang sifatnya lebih berat akan kita tampung di usulan pembangunankebijakan Kota yang akan dibahas selanjutnya.” 96 94 Wawancara dengan Hadirat ST Gea, Wakil ,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. 95 Wawancara dengan Sowa’a Laoli,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. 96 Wawancara dengan Hadirat ST Gea, Wakil ,Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014 di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli Tanggal 24 Maret 2014. Maka bentuk pertanggungjawaban secara moral dan politis anggota dewan terhadap masyarakat atas aspirasi yang telah disuarakan ialah berusaha mengatasi segala permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai solusi penyelesaian, hingga ke tahap dijadikannya sebagai sebuah kebijakan kota yang tentunya melewati berbagai proses terlebih dahulu, dan disinilah peran anggota dewan sebagai wakil rakyat dimana setiap anggota dewan harus dengan sungguh-sungguh memperjuangkan aspirasi tersebut agar lolos menjadi kebijakan dan akhirnya dilaksanakan sebab dalam proses atau tahapan pembuatan kebijakan, usulan-usulan kebiajakn sangat beragam. Selain usulan yang bersumber dari DPRD, kegiatan musrenbang Desakecamata juga ikut andil dalam memberikan usulan kebiajakn yang akan dibahas pada Musrenbang tingkat Kota sebagai forum pemutakhiran Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun selanjutnya . 97 Kebijakan publik secara luas dalam sistem politik modern bukan sesuatu yang terjadi begitu saja melainkan direncanakan oleh aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem politik. Kebijakan merupakan arah atau pola tindakan yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan- keputusan tersendiri. Suatu kebijakan mencakup tidak hanya keputusan untuk menetapkan undang-undang mengenai suatu hal tetapi juga keputusan-keputusan

3.2 Pelaksanaan Musrenbang Kota Gunungsitoli Tahun 2013