Profil Kota Gunungsitoli POFIL KOTA GUNUNGSITOLI, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

BAB II POFIL KOTA GUNUNGSITOLI, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAHDAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH GUNUNGSITOLI TAHUN 2014 Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil Kota Gunungsiotli sebagai daerah objek penelitian, kemudian profil DPRD Kota Gunugsitoli sebagai objek penelitian. Kedua hal ini penting untuk disajikan dalam bab dua sebagai gambaran bagi pembaca mengenai dimana, bagaimana dan siapa objek penelitian. Kemudian kedua hal ini berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Selain itu, pada bab ini akan dipaparkan mengenai Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2014. Data ini penting untuk disajikan sebagai bahan yang akan dibahas nantinya pada bab III. Rencana kebijakan ini merupakan salah satu fokus penelitian yang akan dipaparkan pada bab selanjutnya.

2.1 Profil Kota Gunungsitoli

Kota Gunungsitoli merupakan sebuah daeah otonom di wilayah Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor : 47 Tahun 2008. Jauh sebelum menjadi sebuah daerah otonom, Gunungsitoli dikenal sebagai salah satu kota tertua dan representasi dari perkembangan peradaban modern di wilayah Kepulauan Nias. Kepulauan Nias sebelum adanya pemekaran beberapa daerah otonom baru, dulunya merupakan suatau wilayah administratif pemerintahan, yakni Pemerintahan Daerah tingkat II Nias dengan ibu kotanya Kecamatan Gunungsitoli. 46 Seiring dengan perkembangan kondisi ketatanegaraan yang ditandai lahirnya regulasi tentang Pemerintahan daerah atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah, wilayah pemerintahan Kabupaten Nias secara bertahap mulai mengalami pemekaran. Mulai dari terbentuknya Kabupaten Nias Selatan pada tahun 2003, dan dilanjutkan oleh Kota gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara, dan kabupaten Nias Barat pada tahun 2008. 47 Tanggal 25 mei 2009, Kota Gunungsitoli resmi dinakhodai oleh Drs. Martinus lase, MSP, sebagai pejabat Walikota. Sejak saat itu, semangat perubahan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik mewarnai dinamika perkembangan Kota Gunungsitoli sebagaimana wilayah perkotaan pada umumnya. Posisi strategis kota Gunungsitoli sebagai pintu gerbang Kepulauan Nias semakin meningkatkan daya saing perekonomian daerah khususnya di sektor jasa, perdagangan dan industri. Selanjutnya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah PEMILUKADA perdana di Kota Gunungsitoli telah berhasil menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah kepemimpinan pemerintahan yakni terpilihnya Walikota dan 46 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Gunungsitoli, Data dan Informasi Statistik Daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2014, 2014, hal 1. 47 Ibid. Wakil Walikota Gunungsitoli periode 2011-2016 Drs. Martinus Lase, M.SP dan Drs. Aroni Zendrato. 48 Visi Kota Gunungsitoli yaitu Kota Samaeri, dimana kata Samaeri berasal dari bahasa daerah Nias, memiliki makna Ina Sendoroseorang ibu yang memiliki, memelihara, melayani, dan mewujudkan kesejahteran. Dengan misi menyatukan langkah dn tekad segenap rakyat Kota Gunungsitoli menuju Kota mandiri dan masyarakat madani, memperjungkan kesejahteraan umum masyarakat Kota Gunungsitoli, mencerdaskan kehidupan rakyat Kota Gunungsitoli, serta memberdayakan semua sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mempercepat pembangunan Kota Gunungsitoli. 49 Kota Gunungsitoli dalam perkembangannya sebagai sebuah daerah otonom baru, memiliki ragam potensi sumber daya ekonomi lokal yang belum dikelola secara optimal. Posisi strategis Kota Gunungsitoli sebagai pintu gerbang Kepulauan Nias, serta ketersediaan infrastruktur strategis yang relatif memadai dibandingkan dengan daerah otonom lainnya di wilayah Kepulauan Nias, pada hakekatnya memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam struktur perekonomian daerah terutama pertumbuhan sektor jasa, perdagangan dan industri sebagaiman ciri kota pada umumnya. 50 Beranjak dari kondisi tersebut, Pemerintah Kota Gunungsitoli secara bertahap melakukan upaya-upaya perubahan melalui sejumlah kebijakan pembangunan yang mendorong percepatan peningkatan daya saing daerah. 48 Loc.Cit 49 Ibid., hal i. 50 Ibid., hal 2. Kebijakan pembangunan di daerah dilakukan secara terpadu, terarah, dan bersinergi dengan kebijakan pemerintah tingkat atas. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kebijakan pembangunan tersebut, pemerintah daerah menetapkan skala prioritas pembangunan daerah, yang pelaksanaannya dilakukan secara simultan meliputi berbagai sektor pembangunan dengan senantiasa mengedepankan azas pemerataan, proporsionalitas, dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk memberi dampak yang luar biasa terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat. 51 Kota Gunungsitoli adalah kota yang terletak sebuah gugusan pulau yang dikenal dengan nama Kepulauan Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, ynag secara geografis terletak antara 00 12’-1 32’ Lintang Utara LU dan 970 00’-980 00’ Bujur Timur BT. Dengan ketinggian rata-rata 0-600 meter diatas permukaan laut. Kota Gunungsioli merupakan salah satu daerah kota di Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga. 52 Kota Gunungsitoli memiliki luas wilayah 469,36 km 2 atau 0,38 persen dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari enam kecamatan yaitu Kecamatan Gunungsitoli utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, 98 desa, dan 3 kelurahan. Dari 101 51 Loc.Cit., 52 Ibid., hal 8. desakelurahan atau 27 terletak di daerah pesisir pantai, dan 74 desa atau 73 berada di daerah dataran tinggi atau pegunungan. 53 Secara Administratif Kota Gunungsitoli berbatasan dengan Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias Utara di sebelah utara, Samudra Indonesia d sebelah timur, Kecamatan Gido dan Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias di sebelah Selatan, dan Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias serta Kecamatan Alasa Talumuzoi dan Kecamatan Namohalu Esiwa Kabupaten Nias Utara di sebelah Utara. 54 Kemudian ada beberapa rencana kawasan strategis Kota Gunungsitoli yang didasarkan pada pengaruh yang sangat penting terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, antara lain : 55 Kawasan strategis ekonomi, meliputi:Kawasan pertumbuhan perekonomian di wilayah Nazalou Lolowua, Teluk Belukar, Olora, Tuhegeo I, Ilir, Pasar Gunungsitoli dan Saombo, Kawasan pengembangan industri di wilayah Teluk Belukar dan Olora, Kawasan pariwisata bahari di Teluk Belukar, Afia, Pasar Gunungsitoli, Turendra, Fowa, dan pendukung pariwisata berupa perhotelan dan prasarana tempat hiburan di wilayah PPK serta Kawasan pengembangan pendiidkan di wilayah Gunungsitoli dan Gunungsitoli Idanoi. 56 Yang kedua yaitu Kawasan Strategis Sosial dan budaya meliputi :Kawasan budaya rumah adat;Kawasan situs batu megalith; dan Kawasan tempat bersejarah, Kawasan Strategis Fungsi dan daya Dukung lingkungan Hidup meliputi daerah 53 Loc.Cit., 54 Ibid. 55 Ibid., hal 10. 56 Ibid rawan Bencana Tsunami di sepanjang pesisir pantai Kota Gunungsitoli, Kawasan Strategis Sumber Daya Alam meliputi kawasan pertambangan di Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa. 57 Jumlah penduduk Kota Gunungsitoli sendiri tahun 2013 menurut angka proyeksi BPS Kota Gunungsitoli sebanyak 129.043 jiwa, terdiri dari penduduk perempuan sebanyak66.105 dan penduduk laki-laki sebanyak 63.298 jiwa. Dari total penduduk Kota Gunungsitoli sebanyak 48,04 persen berdomisili di Kecamatan Gunungsitoli, sementara wilayah yang paling sedikit didiami yakni Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa sebanyak 5,32 persen.Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, penduduk ynag paling banyak berada pada kelompok umur 0-4 tahun sebanayak 16.332 jiwa, sementara yang paling sedikit berada pada kelompok umur 60-64 sebanyak 3.400 jiwa. 58 Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 63.299 atau 48,92 persen, sementara penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebesar 66.104 atau 51,08 persen. Kepadatan penduduk Kota Gunungsitoli tahun 2013 berdasarkan angka proyeksi adalah sebesar 276 jiwa per Km 2 . Sementara berdasarkan wilayah kecamatan, kepadatan penduduk terbesar berada pada Keamatan Gunungsitoli sebesar 570 jiwa per Km 2 , dan wilayah kecamatan dengn kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa sebesar 114 jiawa per Km 2 . 59 57 Loc.Cit., 58 Ibid., hal 21. 59 Ibid. Jumlah penganut agama di wilayah Kota Gunungsitoli, meliputi : agama Kristen Protestan sebanyak 92.510 jiwa atau 71,04 , Islam sebanyak 21.147 jiwa atau 16,24 . Katolik sebanyak 16.278 jiwa atau 12,50 dan Budha sebanyak 284 jiwa atau 0,22 . Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1 Jumlah Umat Beragama di Kota Gunungsitoli Tahun 2013 No. KECAMATAN Islam Protestan Katolik Hindu Budha 1. Kec. Gunungsitoli 15.564 36.104 6.758 - 284 2. Kec. Gunungsitoli Idanoi 1.753 16.515 4.183 - - 3. Kec. Gunungsitoli Selatan 506 11.890 1.748 - - 4. Kec. Gunungsitoli Barat - 6.275 877 - - 5. Kec. Gunungsitoli Utara 3.324 11.069 2.175 - - 6. Kec. Gunungsitoli Alo’oa - 10.657 537 - - Jumlah 21.147 92.510 16.278 284 Sumber : Kementrian Agama Kantor Kabupaten Nias Dari tabel dapat kita simpulkan bahwa penduduk bergama Kristen Protestan merupakan penduduk terbanyak, dan Budha dengan penduduk terkecil. Selain itu Kec. Gunungsitoli merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak dibanding kecamatan lain baik dari jumlah penduduk per agamanya maupun secara keseluruhan. Untuk kondisi aparatur daerah, SDM aparatur daerah atau pegawai negeri sipil yang bekerja di lingkungan pemerintah Kota Gunungsitoli pada tahun 2013 tercatat sebanyak 3.247 orang, mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2012. Jumlah PNS aparatur daerah yang terbanyak berdasarkan latar belakang pendidikan yakni sarjana sebanayak 1.265 orang, sementara yang paling sedikit yakni latar belakang pendidikan S-3 sebanyak 1 orang. 60 Berdasarkan ruang golongan kepangkatan, pada tahun 2013 PNS terbanya berada pada ruang golongan III sebanayak 1.612 orang, sementara yang paling sedikit berada pada ruang golongan I sebanyak 10 orang. Distribusi PNS aparatur daerah berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, PNS terbanyak berada pada SKPD Dinas Pendidikan, sementara yang paling sedikit berada pada SKPD Kelurahan Saombo. 61 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD lingkup Pemerintah Kota Gunungsitoli yang terlah terbentuk sampai dengan tahun 2013, sebanyak 31 SKPD, terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang, Perumahan, dan Kebersihan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Keil dan Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Peuda dan Olahraga, Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat, PP, KB, dan Pemdes, Badan Pelayanan Perizinan terpadu, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindunagn Masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kantor 60 Loc.Cit., hal 32. 61 Ibid., hal 33. Lingkungan Hidup, Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kelurahan Pasar Gunungsitoli, Kelurahan Ilir dan Kelurahan Saombo. 62 No.

2.2 Profil DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014