siklus  Lewin.  Kolb  mengusulkan  bahwa  masing-masing  individu  memiliki pilihan gaya  belajar spesifik pada 4  fase  belajar  Lewin dan dipengaruhi oleh
sifat individu masing-masing Titiloye and Scott, 2004.
2. Penelitian Terkait Gaya Belajar
Gaya  belajar telah diuji  secara  luas  di  area pengajaran dan  pembelajaran. Adapun  beberapa  contoh  penelitian  terkait  gaya  belajar:  Manee  et  al  2013
melakukan  studi  tentang  Gaya  belajar  pada  mahasiswa  kesehatan menggunakan  Kolb‟s  Learning  Style  Inventory  menyatakan  bahwa
kecenderungan  gaya  belajar  mahasiswa  kesehatan  di  Arab  adalah  Asimilator yang  merupakan  kombinasi  dari  Concrete  Experience  CE  dan  Abstract
Conzeptualization  AC;  Mohr  2010  meneliti  tentang  Gaya  belajar  pada mahasiswa  dengan  perbedaan  budaya  menggunakan
Kolb’s  Learning  Style Inventory,  menyimpulkan  bahwa  ada  hubungan  antara  budaya  seseorang
dengan  gaya  belajar  mereka.  AlGhasham  2012  meneliti  tentang  pengaruh gaya  belajar  terhadap  performa  seseorang  dalam  problem  based  learning
PBL  menggunakan Felder’s  Learning  Style  Inventory,  menyimpulkan
bahwa  pelajar  aktif  lebih  sering  mengemukakan  pendapat  dan  berpartisipasi aktif  dalam  PBL  sementara  pelajar  reflektif  lebih  berhati-hati  dan  aktif
mendengarkan  pendapat  dari  peserta  PBL  lain;  Sugahara  2010  melakukan studi  penelitian  perbandingan  antara  gaya  belajar  di  Jepang  dan  Australia
menggunakan Kolb’s  Learning  Style  Inventory  menyimpulkan  bahwa  gaya
belajar  mahasiswa  di  Australia  memiliki  kecenderungan  Assimilator
sedangkan  gaya  belajar  mahasiswa  di  Jepang  memiliki  kecenderungan  gaya belajar Divergen.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar
Menurut  Rita  Dunn  dalam  Muhtadi  2010  ada  banyak  variable  yang mempengaruhi  cara  belajar  seseorang  diantaranya  mencakup  faktor-faktor
fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sesuai dengan pendapat tersebut, Adi  W.  Gunawan  2004  menyatakan  bahwa  pada  dasarnya  gaya  belajar
setiap orang merupakan kombinasi dari semua lima gaya belajar berikut ini: 1
Lingkungan     : suara, cahaya, temperatur, dan kebiasaan belajar; 2
Emosi : motivasi, keuletan, tanggung jawab, dan struktur;
3 Sosiologi
: sendiri, berpasangan, kelompok, tim, dan dewasa; 4
Fisik               : cara pandang, pemasukan, waktu, dan mobilitas;
5 Psikologis
: globalanalitik, otak kiri-kanan, dan implusifreflektif.
Menurut  Erika  2006  gaya  belajar  seseorang  dipengaruhi  oleh  gender, wanita  lebih  cenderung  memiliki  gaya  belajar  unimodal,  sedangkan  laki-laki
cenderung  memiliki  gaya  belajar  multimodal.  Nurhayati  2010  menyatakan bahwa  perempuan  mempunyai  kemampuan  verbal  lebih  baik  daripada  laki-
laki  baik  lisan  maupun  tertulis.  Menurut  Dicarlo  2007  wanita  cenderung memilih  gaya  belajar  unimodal,  dan  yang  paling  dominan  diantara  gaya
belajar  yang  dipilih  tersebut  adalah  gaya  belajar  kinestetik.  Physlol  2011 meneliti tentang  “Gender Differences  in  Learning Style Preferences of First
Year  Medical  Students”  menemukan  bahwa  gaya  belajar  unimodal  yang
paling  besar  di  kalangan  responden  wanita  adalah  kinestetik  yaitu  40 sedangkan  gaya  belajar  visual  paling  kecil  yaitu  0  atau tidak  ada  peminat.
Prajapati  dkk  2011  menyatakan  bahwa  mahasiswa  perempuan  mempunyai gaya belajar terbanyak adalah auditori.
4. Instrumen Pengkajian pada Gaya Belajar