BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Definisi Belajar
Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai belajar: a.
Slamento dalam Andriansyah 2010 berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
b. Hilgard dan Bower dalam Andriansyah 2010 mengemukakan bahwa
belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan
sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya. c.
Gagne dalam Andriansyah 2010 mengemukakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi
siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya performa-nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia
mengalami situasi tadi.
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan perilaku dalam diri seseorang yang terjadi dalam jangka waktu tertentu
disebabkan oleh pengalaman-pengalaman yang ia dapatkan. Ada 4 fase belajar, diantarnya: pengalaman yang kongkrit, cerminan dari masing-masing individu,
menghubungkan dengan pengetahuan selanjutnya dan terakhir mencoba mempraktekkannya di dunia nyata. Berdasar pada tahap belajar tersebut, Masing-
masing orang memiliki gaya belajar spesifik yang berlainan satu dengan yang lainnya French et al, 2007.
2. Proses Belajar Mengajar
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar JJ. Hasibuan dan Moedjiono, 2002: 3. Menurut
Suryosubroto 2002: 19, mengajar pada hakekatnya adalah melakukan kegiatan belajar, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan
efisien. Suryosubroto 2005 melanjutkan proses belajar mengajar yaitu meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran. Menurut Martinis
Yamin 2007: 59, proses belajar mengajar merupakan proses yang sistematik, artinya proses yang dilakukan oleh guru dan siswa di tempat belajar dengan
melibatkan sub-sub, bagian, komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Hamzah 2009:54 sesuai
dengan 4 Pilar UNESCO bahwa dalam proses pembelajaran diperlukan :
a. Learning to know, yaitu peserta didik akan dapat memahami dan menghayati
bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya.
b. Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati
proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna. c.
Learning to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri.
d. Learning to life together, yaitu pendekatan melalui penerapan paradigma
ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidik akan memungkinkan peserta didik menemukan kebahagiaan
dalam belajar. Pengajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari
komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan
pengajaran yang ditetapkan sebelumnya Oemar Hamalik, 2003: 77. Adapun komponen
– komponen pembelajaran tersebut meliputi: Tujuan pendidikan dan pengajaran Tujuan pengajaran menurut Oemar Hamalik 2005, 108 adalah
sejumlah hasil pengajaran yang dinyatakan dalam artian siswa belajar, yang
secara umum mencakup pengetahuan baru, keterampilan dan kecakapan, serta sikap-sikap yang baru yang diharapkan oleh guru dicapai oleh siswa sebagai hasil
pengajaran. Oemar Hamalik melanjutkan bahwa tujuan pengajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pengajaran. Menurut Martinis Yamin 2007: 147, tujuan
pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Tujuan pembelajaran menurut
Hamzah, Nina Lamatenggo, dan Satria Koni 2010: 64 adalah arah yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar dan juga mengefisienkan cara yang
dilakukan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi yang
dikenal dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom terdiri dari tiga wilayah yakni wilayah kognitif, afektif, dan psikomotorik Hamzah, Nina Lamatenggo,
dan Satria Koni, 2010: 66.
B. Gaya Belajar