42
4.2.8 Sayap’habong’
Gambar 4.10 Sayap’habong’
Sayap adalah salah satu bagian potongan dari sepuluh potongan daging ayam dalam adat atau yang disebut dengan gori. Sayap pada ayam ada dua yaitu
yang sayap kiri dan sayap kanan. Pada ayam betina kedua sayap ini digunakan untuk melindungi anaknya, baik itu ketika ayam mengerami telurnnya supaya
telur atau anaknya hangat dan terlindung dari bahaya lain. Misalnya ada hewan lain yang mengganggu anaknya maka anak-anaknya yang masih kecil atau ketika
hujan juga dimasukkannya ke dalam sayapnya. Sebagai representasinya, yaitu ayam dapat mengawasi, memperhatikan dan melindungi anak-anaknya dengan
baik. Sebagai interpretasinya dari sifat ayam yang selalu melindungi anak- anaknya dengan baik adalah suatu harapan yang dapat ditiru dan dijalankan dalam
kehidupan, yaitu orangtua bertanggung jawap penuh kepada anak-anaknya. Selain itu juga ayam dengan sayapnya bisa digunakannya untuk terbang. Demikian
halnya ketika seorang anak mau pergi jauh atau merantau biasanya orangtua dari
Universitas Sumatera Utara
43 si anak itu mememberikan Dayok Binatur kepada anaknya tersebut. Harapannya
supaya di perantauan anaknya bisa sehat-sehat, selamat dan sukses di perantauan.
4.2.9 Sel Telur’Tuahni’
Gambar 4.11 Sel telur’tuahni’
Sel telur’Tuahni’ adalah salah satu potongan daging ayam dari kesepluh gori. Bagian gori yang satu ini di letakkan di bagian tengah setelah urutan
rempelo dekke bagas. Pada gori ini ditemukan bagian penghasil sel telur ayam. Pada gambar ditunjukkan sel telur ayam berwarna putih yang nantinya akan
menghasilkan telur-telur baru sebagai representasinya. Sebagai inpresentasinya melalui lambang makanan adat yaitu Dayok Binatur harapannya orang yang
menerimanya supaya mendapat keturunan atau anak yang sehat dan baik. Karena orang Simalungun menganggap anak itu adalah anugrah yang besar yang
diciptakan Tuhan juga sebagai generasi penerusnnya yang membawa nama keluarga. Jadi, jika seorang perempuan yang tidak bisa mendapatkan keturunan itu
Universitas Sumatera Utara
44 sangat disedihkan. Karena tidak bisa mengasilkan keturunan yang dapat
meneruskan marganya.
4.2.10 Buntut’ihur’