37
4.2.4 Tulang Dada’Tuppak’
Gambar 4.4 Tulang dada’tuppak’
Istilah lain tulang punggung dalam bahasa Simalungun sesuai dengan fungsinya disebut tukkot yang artinya penyangga. Tulang dada ini berfungsi
sebagai penyangga dan yang dapat menahani kepala agar berdiri tegak sebagai interpretasi. Tulang ini diambil dari salah satu ruas tulang dada yang dekat
dengan leher. Tulang dada dapat diinterpretasikan pada sifat manusia yang merasa bisa menatang semua masalahnya dengan sendiri akibatnya dia merana seperti
halnya orang yang berputus asa atau orang yang larut dalam kesedihannya. Oleh karena itu, ada petuah mengatakan supaya kita jangan berpangku dagu’martukkol
osang’. Perbuatan seperti ini sangat jelek dipandang mata. Di Daerah Simalungun, apabila ada orang yang sedang berpangku dagu maka orang yang melihatnya
langsung melarangnya. Oleh karena itu, hal ini merupakan suatu perbuatan yang tidak baik dan merupakan suatu larangan yang sangat keras.
Universitas Sumatera Utara
38 Cara meletakkan Tulang dada’tuppak’ sangat besar pengaruhnya dalam
dalam acara adat Simalungun yaitu letaknya dalam mengatur susunan Dayok Binatur harus diperhatikan. Bentuk tulang dada ini memiliki dua ruas tulang.
Maka dalam peletakannya, tulang dada yang terbalik dengan tulang yang ruasnya dihadapkan ke atas diinterpretasikan sebagai kondisi yang suasananya bersedih
atau sedang berduka cita. Letak tulang dada dengan posisi terbalik pada Dayok Binatur seperti ini biasanya digunakan pada acara adat kematian. Apabila letak
tulang dada dengan posisi telungkup yaitu kedua ruas tulang menghadap kebawah menginterpretasikan bahwa kondisi atau suasananya dalam suka-cita. Misalnya,
bentuk susunan ayam seperti ini digunakan pada acara adat perkawinan atau acara adat syukuran. Hal ini sering dilakukan masyarakat Simalungun yang berada di
daerah Pematang raya. Perbedaan letak tulang dada’tuppak’ dapat kita lihat pada gambar 4.5 dan gambar 4.6 di bawah ini.
Gambar 4.5 Gambar 4.6
Dayok Binatur memakai tupak Dayok Binatur tidak memakai tuppak
tulang dada tulang dada
Universitas Sumatera Utara
39
4.2.5 Pangkal Paha’Tulan Bolon’