9
Pertama, kepala sekolah sebagai pendidik Edukator dan pengawas Supervisor yang keduanya memiliki tugas yang saling
berkaitan antara keduanya seperti membimbing para pendidik dan tenaga
kependidikan, meningkatkan
profesionalisme pendidik
disekolah, menciptakan iklim sekolah yang kondusif, melaksanakan model pembelajaran yang menarik misalnya team teaching dan moving
class, hingga memberikan pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas pembelajaran dan kinerja pendidik dalam menjalankan
tugasnya disekolah. Kedua, kepala sekolah sebagai pelaksana administrasi Administator sekaligus pengelola Manager disekolah
dimana kepala sekolah dituntut untuk mampu menerapkan kurikulum dengan baik, mengelola sarana dan prasarana, hingga mampu
mendayagunakan sumber daya sekolah dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Ketiga, kepala sekolah harus mampu
menjadi pemimpin Leader dan pembaharu Inovator dengan menjadi pemimpin yang mampu membangun dan menjalin komunikasi yang
harmonis kepada stakeholders sekolah sehingga mendapatkan ide dan gagasan baru untuk memajukan sekolah yang lebih baik. Keempat,
tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemberi motivasi Motivator terutama kepada pendidik dalam menjalankan tugasnya serta dalam
mengembangkan inovasi yang telah kepala sekolah berikan. Bentuk motivasi yang diberikan kepala sekolah sangat beragam, baik berupa
materi maupun diklat dan pelatihan yang menunjang kinerja pendidik.
14
3. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dalam mengarahkan para bawahanya demi tercapainya tujuan dan
sasaran organisasi. Begitu juga kepala sekolah, mereka memiliki gaya yang berbeda dengan kepala sekolah lain dalam mempengaruhi dan
menggerakkan para pendidik di sekolah.
14
E. Mulyasa. op. cit, h. 98-120
10
Gaya sendiri merupakan sikap dan tingkah laku. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Dalam pengertian lain gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku dan strategi yang sering disukai dan sering diterapkan oleh seorang pimpinan.
Menurut Lippitt White yang dikutip Husaini Usman, tiga perilaku dan gaya kepemimpinan :
1 Kepemimpinan Otokratis yang menentukan semua keputusan
mengenai kebijakannya. 2
Kepemimpinan Demokratis yang keputusannya berdasarkan hasil musyawah dan diputuskan oleh kelompok, sedangkan
pemimpin mendorong. 3
Kepemimpinan Laissez Faire yaitu memberikan kebebasan sepenuhnya untuk mengambil keputusan dengan partisipasi
minimal dari pemimpin.
15
Selanjutkan, Ara dan Imam menjelaskan gaya kepemimpinan atau sering juga disebut dengan tipe kepemimpinan antara lain:
Pertama, tipe kepemimpinan otokratis yang memiliki sifat memerintah, menentukan sendiri kebijakannya, serta keputusannya
mutlak harus dipenuhi. Tipe kepemimpinan ini selalu berperan sebagai pemain tunggal dan berambisi untuk merajai situasi. Kedua,
tipe kepemimpinan demokratis yang selalu melakukan pendelegasian dalam pekerjaan dan selalu berkoordinasi sebelum menetapkan
keputusan pada bawahannya. Ketiga, tipe kepemimpinan laissez faire yang cenderung membiarkan kelompoknya berbuat semau
sendiri serta kurang berpartisipasi dalam pelaksanaan kebijakan. Pemimpin ini biasanya diperoleh melalui penyogokan atau sistem
nepotisme. Keempat, tipe kepemimpinan karismatik yang memiliki kewibawaan yang tinggi dan dianggap mempunyai kekuatan gaib
supernatural powers sehingga ia mempunyai pengikut dengan jumlah yang besarnya. Kelima, tipe militeristis yang ini bersifat
15
Husaini Usman, Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 311-312