Pengertian Kepala Sekolah Strategi Kepala Sekolah
10
Gaya sendiri merupakan sikap dan tingkah laku. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Dalam pengertian lain gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku dan strategi yang sering disukai dan sering diterapkan oleh seorang pimpinan.
Menurut Lippitt White yang dikutip Husaini Usman, tiga perilaku dan gaya kepemimpinan :
1 Kepemimpinan Otokratis yang menentukan semua keputusan
mengenai kebijakannya. 2
Kepemimpinan Demokratis yang keputusannya berdasarkan hasil musyawah dan diputuskan oleh kelompok, sedangkan
pemimpin mendorong. 3
Kepemimpinan Laissez Faire yaitu memberikan kebebasan sepenuhnya untuk mengambil keputusan dengan partisipasi
minimal dari pemimpin.
15
Selanjutkan, Ara dan Imam menjelaskan gaya kepemimpinan atau sering juga disebut dengan tipe kepemimpinan antara lain:
Pertama, tipe kepemimpinan otokratis yang memiliki sifat memerintah, menentukan sendiri kebijakannya, serta keputusannya
mutlak harus dipenuhi. Tipe kepemimpinan ini selalu berperan sebagai pemain tunggal dan berambisi untuk merajai situasi. Kedua,
tipe kepemimpinan demokratis yang selalu melakukan pendelegasian dalam pekerjaan dan selalu berkoordinasi sebelum menetapkan
keputusan pada bawahannya. Ketiga, tipe kepemimpinan laissez faire yang cenderung membiarkan kelompoknya berbuat semau
sendiri serta kurang berpartisipasi dalam pelaksanaan kebijakan. Pemimpin ini biasanya diperoleh melalui penyogokan atau sistem
nepotisme. Keempat, tipe kepemimpinan karismatik yang memiliki kewibawaan yang tinggi dan dianggap mempunyai kekuatan gaib
supernatural powers sehingga ia mempunyai pengikut dengan jumlah yang besarnya. Kelima, tipe militeristis yang ini bersifat
15
Husaini Usman, Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 311-312
11
kemiliteran, yang banyak menggunakan sistem komando, disiplin keras, dan komunikasi lebih pada satu arah.
16
Dari setiap lima gaya kepemimpinan otokratis, demokratis, laissez faire, karismatik, dan militeristis memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam penerapannya. Gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan disekolah satu belum tentu akan sesuai jika diterapkan
disekolah yang lain, disesuaikan dengan situasi dan lingkungannya. Jodeph Reitz yang dikutip Nanang Fattah, mengemukakan
bahwa untuk menerapkan gaya kepemimpinan, pemimpin perlu mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain :
1 Faktor kepribadian.
2 Faktor perilaku atasan.
3 Faktor perilaku bawahan.
4 Faktor kebutuhan tugas
5 Faktor kebijakan organisasi
6 Faktor perilaku rekan.
17
Dari adanya faktor penentuan gaya kepemimpinan Jodeph Reitz diatas, maka seyogyanya kepala sekolah sebagai seorang
pemimpin di sekolah, mempertimbangkan terlebih dahulu empat faktor diatas agar keputusan yang diambil dapat diterima dan
dijalankan dengan baik oleh para pendidik maupun seluruh stakeholders sekolah. meskipun pada dasarnya kepala sekolah
berhak untuk menentukkan sendiri gaya kepemimpinannya dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya.