19
4. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pendidik
Kinerja pendidik dapat diamati dari kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang tentunya dapat
mencerminkan pola kerja yang dapat meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik. Seseorang akan berkerja dengan profesional bila
memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kesungguhan hati dalam mengerjakan tugas tersebut. Sebaliknya, seseorang tidak akan berkerja
dengan profesional bila hanya memiliki kemampuan kerja tanpa didorong kesungguhan hati dalam mengerjakannya.
34
Dalam menjalankan tugasnya di sekolah, semangat kerja pendidik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang muncul berasal dari
dalam maupun luar diri mereka. Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang disebut Faktor Internal, faktor internal pendidik seperti
kemampuan, keterampilan, kepribadian dan dorongan seseorang untuk menjadi pendidik. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
seseorang dikenal dengan istilah Faktor Eksternal. Contoh faktor ekternal pendidik seperti pendapatangaji yang tinggi, sarana dan
prasarana sekolah, lingkungan kerja fisik sekolah seperti keamanan dan kebersihan, dan terakhir adalah kepemimpinan kepala sekolah. Kedua
faktor diatas sama-sama membawa dampak terhadap kinerja pendidik dalam menjalankan kewajibannya.
35
Faktor eksternal pendidik seperti dalam bagan 2.2. di bawah ini:
34
Ondi Saondi dan Aris, Etika Profesi Keguruan, Bandung: PT Revika Aditama, 2012, hlm. 59
35
Barwani dan Mohammad Arifin, op. cit. h. 43
20
Kinerja Pendidik
Bagan 2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sumber :
Barwani dan Arifin dalam buku Kinerja Guru Profesional, 2012
36
C. Kerangka Berfikir
INPUT
PROSES
OUTPUT
36
Ibid.
Kepemimpinan Gaji
Sarana dan prasarana
Lingkungan kerja fisik
REALITA 1
1.
Lemahnya kemampua
n kepala sekolah dalam mengambil keputusan. 2.
Kurang optimalnya strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja pendidik
3. Rendahnya motivasi kerja pendidik.
4. Rendahnya kinerja pendidik.
PERMASALAHAN 2
Kurang optimalnya strategi kepala sekolah
dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik
STRATEGI 3
1. Penerapan disiplin kerja
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pemberian penghargaan reward
dan sanksi punnishment 4.
Sarana dan Prasarana 5.
Program pembinaan karir 6.
Program peningkatan kompensasi
HASIL 4
Terwujudnya strategi kepala sekolah yang mampu meningkatkan kinerja pendidik
Umpa n B
a li
k F
ee d
b a
ck
21
Melihat kerangka berpikir terkait kepala sekolah dan pendidik diatas, penulis mencoba menarasikan kerangka berpikir dengan menunjukkan
realita yang ada, antara lain : lemahnya kemampuan kepala sekolah dalam mengambil keputusan, kurang optimalnya strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja pendidik, rendahnya motivasi kerja pendidik, rendahnya kinerja pendidik. Namun pada sisi lain terdapat harapan akan
adanya perubahan yang signifikan terkait strategi kepala sekolah yaitu terwujudnya strategi kepala sekolah yang mampu meningkatkan kinerja
pendidik. Dengan membandingkan realita dan harapan diatas, dapatlah diketahui permasalahannya, yaitu kurang optimalnya strategi kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja pendidik. Padahal seorang kepala sekolah merupakan pemimpin di sekolah yang menjadi salah satu unsur
penting dalam meningkatkan kinerja pendidik. Untuk itu, perlu dikembangkan berbagai strategi kepala sekolah dalam mengatasi
permasalahan dalam meningkatkan kinerja pendidik, yaitu penerapan disiplin kerja, program pendidikan dan pelatihan, pemberian penghargaan
reward dan sanksi punnishment, program pembinaan karir, program peningkatan kompensasi bagi pendidik yang memiliki kinerja baik dan
berprestasi.
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
.
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian dimulai dari bulan September – Desember
2013. Adapun lokasi penelitiannya berada di SMK Bina Informatika Bintaro, jalan Cendrawasih Raya No. 9A belakang Bintaro Trade Center Bintaro,
Tangerang Selatan, Propinsi Banten.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2013 Tahun
2014 Feb
Sept Okt
Nov Des
Jan
1 Pengesahan proposal skripsi
2 Bimbingan dengan dosen
pembimbing 3
Observasi ke SMK Bina Informatika
4 Pengumpulan data
5 Analisis data
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi, kemudian dilakukan proses analisis sehingga diperoleh kesimpulan.
Dalam memperoleh data yang diperlukan, maka penulis menggunakan Penelitian Kepustakaan Library Research dengan membaca, memahami,
dan mengurai secara sistematis buku referensi dan sumber ilmiah lainnya,