penelitian adalah 0,825, tergolong tinggi. Menurut Krebs 1985, kemerataan dikatakan rendah apabila 0E0,5 dan kemerataan tinggi apabila 0,5E1.
4.4. Indeks Similaritas IS
Dari analisis data yang telah dilakukan antara komunitas di trail 1, trail 2, trail 4, trail 11 dan trail 1-2 maka diperoleh nilai Indeks Similaritas seperti yang terdapat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5. Nilai Indeks Similaritas
Trail 1 Trail 2
Trail 4 Trail 11
Trail 1-2 Trail 1
- 14,80
14,63 29,20
20,89 Trail 2
- -
9,53 13,68
12,78 Trail 4
- -
- 26,41
22,00 Trail 11
- -
- -
23,78 Trail 1-2
- -
- -
- Dari Tabel 4.5. dapat kita lihat bahwa nilai IS pada lokasi penelitian berkisar
antara 9,53 - 29,20. Trail yang memiliki nilai IS tertinggi adalah antara trail 1 dan trail 11 yaitu 29,20, sedangkan lokasi dengan nilai IS terendah adalah antara trail 2
dan trail 4 yaitu 9,53. Hal ini menandakan bahwa tingkat kesamaan jenis antara trail 1 dan trail 11 lebih tinggi jika dibandingkan dengan trail yang lain. Menurut
Indriyanto 2006, Indeks Similaritas IS diperlukan untuk mengetahui tingkat kesamaan antara beberapa tegakan, antara unit sampling atau beberapa komunitas
yang dipelajari dan dibandingkan. Ditambahkan oleh Krebs 1985, Indeks Kesamaan berguna untuk mengetahui seberapa besar kesamaan organisme yang dapat hidup di
Universitas Sumatera Utara
dua tempat yang berbeda, dan juga dapat digunakan untuk mengetahui penyebarannya. Semakin besar IS maka jenis yang sama pada lokasi yang berbeda
semakin banyak. Kesamaan jenis pada 2 lokasi pengamatan sangat rendah karena tidak
mencapai 50. Nilai IS yang rendah ini menunjukkan bahwa jamur antara lokasi yang satu dengan yang lainnya sangat tidak mirip. Hal ini sesuai dengan
pengelompokan nilai IS oleh Suin 2002, sebagai berikut: a.
Kesamaan ≤ 25
: sangat tidak mirip b.
Kesamaan 25-50 : tidak mirip
c. Kesamaan 50-75
: mirip d.
Kesamaan ≥ 75
: sangat mirip Ketidakmiripan antar lokasi ini berhubungan dengan kondisi kemiringan dan
ketinggian dpl. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 280 – 360 m dpl, lokasi trail 1-2 pada posisi terendah yaitu 280 – 310 m dpl dengan sedikit kemiringan dan
serasah, humus relatif tebal juga dekat dengan aliran sungai, sehingga kelembaban merata relatif tinggi setiap saat yang mendukung pertumbuhan jamur yang dapat
tumbuh di tanah, serasah dan kayu. Trail 1, 2, 11 berada pada ketinggian 300 -330 m dpl dengan kemiringan lebih besar dari trail 1-2, dan trail 4 berada pada ketinggian
340 – 360 m dpl dengan kemiringan lebih besar lagi dari trail 1, 2, 11 dan serasah lebih sedikit, sehingga lebih banyak dijumpai jenis jamur yang hidup pada kayu
seperti Fomitopsis, Fomes, dan Collybia. Ketebalan serasahhumus pada setiap trail dapat dilihat pada tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Ketebalan Serasah Pada Setiap Trail Trail 1
Trail 2 Trail 4
Trail 11 Trail 1-2
Rata-rata 3.5 cm
3.8 cm 1.5 cm