persahabatan beberapa siswa SMU Negeri 7 dan peneliti mengetahui ada beberapa siswa yang bertengkar atau terlibat konflik dengan sahabatnya.
Seringkali suatu hubungan mengalami konflik dan mulai mengalami kemunduran yang disebabkan adanya proses negoisasi yang tidak berjalan dengan baik dan
mengakibatkan pola komunikasi diantara persahabatan mereka berubah. Peneliti ingin mengetahui apa yang menyebabkan konflik dalam persahabatan remaja tersebut dan
sebagai solusinya, komunikasi apa yang digunakan oleh remaja ketika mengalami konflik dalam hubungan persahabatan, serta penerapan dari solusi tersebut.
Berdasarkan dengan hal-hal yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk meneliti “ Peranan Komunikasi Antarpribadi Sebagai Solusi Konflik Pada Hubungan
Persahabatan Remaja di SMU Negeri 7 Medan”.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakanng yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah peranan komunikasi antarpribadi
sebagai solusi konflik pada hubungan persahabatan remaja SMU Negeri 7 Medan?”
I.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sebagai
berikut: 1.
Penelitian ini adalah studi deskriptif yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa secara sistematis, tidak menjelaskan hubungan maupun menguji
hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian ini dilakukan di SMU 7 Medan dan objek yang akan diteliti adalah
siswa kelas X dan kelas XI. 3.
Hal yang diteliti adalah penerapan komunikasi sebagai solusi konflik pada hubungan persahabatan siswa SMU Negeri 7 Medan.
4. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2010.
I.4 Tujuan dan Manfaat I.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui penyebab dari konflik yang terjadi dalam hubungan persahabatan remaja SMU Negeri 7 Medan.
2. Untuk mengetahui bentuk komunikasi yang merupakan solusi konflik pada
hubungan persahabatn remaja SMU Negeri 7 Medan. 3.
Untuk mengetahui penerapan komunikasi sebagai solusi konflik pada remaja SMU Negeri 7 Medan untuk menyelesaikan konflik pada hubungan persahabatan
remaja SMU Negeri 7 Medan.
I.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Secara akademis, penelitian ini di harapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di bidang komunikasi.
2. Secara praktis, penelitian di harapkan dapat mampu memberikan tambahan
pengetahuan tentang komunikasi yang benar untuk diterapkan dalam hubungan persahabatan remaja sehingga remaja dapat mengatasi konflik yang terjadi dalam
hubungan persahabatannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat khususnya remaja diharapkan mampu
memberi informasi tambahan tentang dunia remaja.
I.5 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah, untuk itu perlu di susun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang
menggambarkan dari sudut mana penelitian yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti. Nawawi,1995:39. Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi
permasalahan yang diajukan digunakan teori-teori yang mendukung dan berguna untuk membahas permasalahan.
Adapun teori-teori yang di anggap relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi antarpribadi, hubungan persahabatan, penyebab konflik dalam
hubungan persahabatan serta remaja.
1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Antarpribadi
Menurut Onong Uchjana Effendy, istilah komunikasi dalam bahasa inggris
communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi,
kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya, yang dilakukan kepada orang lain baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengan tujuan
mengubah sikap, pandangan, atau perilaku Effendy,2004:60 Adapun bentuk dari komunikasi yaitu: effendy,2004:7
1. Komunikasi Antar Pribadi 2. Komunikasi Kelompok
Universitas Sumatera Utara
3. Komunikasi Organisasi 4. Komunikasi Massa
Dalam keseluruhan komunikasi menjadi akan memberikan manfaat yang mendalam, jika komunikasi berlangsung dengan baik mampu memberi keuntungan dan
mampu mencapai tujuan yang baik, jika komunikasi menjadi efektif. Pentingnya komunikasi untuk membina hubungan yang baik, bahwa kebutuhan utama manusia dan
untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik
dengan orang-orang lain. Menurut Abraham Maslow menyebutkan bahwa satu di antara keempat kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa aman
lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi, dan menerima persahabatan.
Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional, sebuah hubungan antar manusia yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Hubungan antar pribadi yang
berkelanjutan dan terus menerus akan memberikan semangat, saling merespon tanpa adanya manipulasi, tidak hanya tentang menang atau kalah dalam beragumentasi
melainkan tentang pengertian dan penerimaan. Beebe,2008:3. Komunikasi antarpribadi merupakan awal mula membangun sebuah hubungan dan akan mempengaruhi kelanjutan
hubungan tersebut, jika hubungan dan komunikasi terjalin baik, timbul sikap saling memnghargai memberikan perhatian lebih satu dengan yang lain. Maka hubungan akan
terjalin lama atau panjang. Menurut DeVito Liliweri,1991:13, suatu komunikasi antarpribadi yang efektif
mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Keterbukaan Openness
b. Empati Empathy
c. Dukungan Supportiveness
d. Rasa Positif Positiveness
e. Kesamaan Equality
Beberapa alasan umum mengapa seseorang menjalin hubungan diantaranya yaitu: mengurangi kesepian dimana rasa kesepian muncul ketika kebutuhan interaksi akrab
tidak terpenuhi, mengutarakan dorongan karena semua manusia membutuhkan dorongan semangat dan salah satu cara terbaik mendapatkannya adalah dengan interaksi antar
manusia, memperoleh pengetahuan tentang diri sendiri karena melalui interaksi seseorang akan melihat dirinya seperti orang lain melihatnya, memaksimalkan kesenangan dan
meminimalkan rasa sakit dengan cara melalui berbagi rasa dengan orang lain karena seseorang berusaha untuk memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan rasa sakit
Devito,1997:226. Proses negosiasi dimulai ketika individu dalam suatu hubungan mempunyai
kesadaran penuh bahwa mereka berbeda dengan individu lainnya. Pada kenyataannya, dalam komunikasi antarpribadi semuanya melalui proses negosiasi. Dua manusia yang
berbeda antara satu dengan lainnya menegosiasikan perbedaan mereka untuk mendapatkan pengertian dari penyelesaian yang didapatkan dari perbedaan-perbedaan
yang ada. Hubungan manusia melalui suatu proses dari perkenalan ke arah hubungan yang lebih intim bahkan dapat kearah kemunduran dan pemutusan hubungan.
Universitas Sumatera Utara
Berbicara tentang hubungan, ada beberapa teori yang berkaitan dengan pengembangan hubungan, salah satunya menurut Joseph Luft 1969 dalam Liliweri
1997:53, yaitu :
Self Disclosure Pengungkapan Diri
Adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi seseorang kepada orang lain maupun sebaliknya. Pengungkapan diri merupakan kebutuhan seseorang sebagai jalan
keluar atas tekanan-tekanan yang terjadi dalam dirinya. Pada teori ini terjadi ketika kita dengan sengaja memberikan informasi tentang diri kita sendiri kepada orang lain, dimana
mereka tidak akan mengetahui dan memahami kita jika kita tidak memberitahukan kepada orang lain. Hubungan antarpribadi tdak akan mencapai keintiman tanpa
pengungkapan diri self disclousure. Dengan pengungkapan diri setiap individu dapat melangsungkan hubungan dengan siapapun, dengan demikian akan terbina kedekatan dan
saling mengenal satu dengan yang lain. Ada empat macam pengenalan yang ditunjukkan dalam jendela Johari Window.
Tidak Diketahui sendiri diketahui sendiri
Diketahui orang lain
Tidak diketahui Orang lain
Gambar 1. Jendela Johari Liliweri,1997:53 1. Terbuka
2. Buta
3. Tersembunyi 4. Tidak Dikenal
Universitas Sumatera Utara
Menurut Johari bahwa tiap diri kita memiliki keempat unsur tersebut, termasuk yang belum diketahui maupun yang disadari. Dalam pengembangan hubungan terdapat
empat kemungkinan sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bidang tersebut. Bidang 1.
Mengetahui diri sendiri dan mengetahui orang lain. Melukiskan kondisi antara seseorang dengan yang lain mengembangkan suatu
hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka.
Bidang 2. Tidak mengetahui diri sendiri tetapi mengetahui orang lain.
Melukiskan masalah hubungan antara kedua belah pihak hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh dirinya sendiri.
Bidang 3. Mengetahui diri sendiri tetapi tidak mengetahui orang lain.
Masalah hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain.
Bidang 4. Tidak diketahui diri sendiri atau orang lain.
Dimana kedua belah pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan di antara mereka.
I.5.2 Remaja dan Persahabatan
Hubungan persahabatan merupakan salah satu jenis dari komunikasi antarpribadi. Beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sahabat adalah karena dalam persahabatan
terdapat rasa kebersamaan, perpaduan emosi dan stabilitas, kesempatan untuk berkomunikasi tentang diri kita, dukungan dari sahabat, kesempatan untuk saling
membantu, persedian pertolongan dan dukungan fisik, jaminan akan nilai dan harga diri.
Universitas Sumatera Utara
Persahabatan diperoleh setelah melalui tahap perkenalan. Seorang sahabat merupakan orang yang mempunyai kedudukan tertentu dalam hubungan antarpribadi.
Menempatkan seseorang menjadi sahabat karena telah mengenal dia dengan baik, selain itu kita juga telah menaruh percaya dan harapan kepada dia sebagai seseorang yang
mempunyai perhatian terhadap kitaLiliweri,1997:58. Persahabatan yang baik ditandai dengan adanya kehangatan dan kasih sayang, kejujuran,adanya komitmen dan menjalani
tersebut dengan alami. Dalam hubungan persahabatan, komitmen ditunjukkan dengan cara mengorbankan waktu dan energi mereka untuk menolong sahabat yang
membutuhkan. Namun sering kali individu dalam menjalankan suatu hubungan tidak menyadari harapan mereka pada sahabatnya, sampai terjadi sesuatu yang dirasakannya
mengganggu. Hubungan tersebut mengalami konflik dan mulai mengalami kemunduran dan proses negosiasi tidak bejalan yang mengakibatkan pola komunikasi diantara mereka
berubah. Padahal komunikasi mempengaruhi hubungan karena komunikasi dan hubungan senantiasa berkaitan.
Remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan berada
pada tingkatan yang sama. Masa remaja secara umum dapat dibagi menjadi dua fase yaitu: remaja awal antara usia 13 sampai 15 tahun dan remaja akhir antara usia 16
samapi 18 tahun Hurlock,1997:206. Penelitian ini ditujukan pada remaja akhir usia 16-18 karena pada masa tersebut remaja akhir sudah mulai berprilaku seperti orang
dewasa dibandingkan dengan remaja awal usia 13-15 tahun yang masih erat dengan sifat kekanak-kanakan dan masih bergantung kepada orang tua. Remaja akhir sudah
mulai lepas dari kehidupan orangtua karena mereka ingin hidup mandiri dan tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
bergantung pada orang tua, mereka mulai mencari teman sebaya sebagai tempat yang dapat dipercaya untuk membicarakan masalah-masalah mereka.
Dalam setiap periode peralihan, remaja bukan lagi seorang anak kecil dan juga merupakan orang dewasa. Kalau remaja berprilaku seperti anak-anak, ia akan diajari
untuk bertindak sesuai umurnya. Tetapi kalau remaja berprilaku seperti orang dewasa, ia sering kali diperolok atau dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa.
Dilain pihak, status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan
perilaku,nilai, dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya. Pada masa remaja terdapat kecenderungan untuk mengurangi jumlah teman meskipun sebagian besar remaja
menginginkan untuk menjadi anggota dari kelompok sosial yang lebih besar dalam kegitan sosial. Karena kegiatan sosial kurang berarti dibandingkan dengan persahabatan
pribadi yang lebih erat, maka pengaruh kelompok sosial yang lebih besar menjadi kurang menonjol dibandingkan dengan pengaruh teman-teman Hurlock,1997:207. Dalam
memilih teman, remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai pemikiran yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang
kepadanya ia dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orangtua maupun guru Hurlock,1997:215.
I.5.3 Konflik Dalam Hubungan Persahabatan
Hubungan antar manusia mungkin tumbuh dan maju, menjadi kuat dan bermakna, tetapi hubungan tersebut mungkin juga mundur dan menyusut, menjadi lemah
dan tidak bermakna. Ini dapat terjadi pada semua hubungan manusia termasuk juga hubungan persahabatan. Kemunduran hubungan menunjukkan lemahnya ikatan suatu
Universitas Sumatera Utara
hubungan. Kemunduran hubungan dimulai dengan adanya ketidakpuasan individu pada pasangannyaDevito.1997:296.
Defenisi dari konflik itu sendiri adalah suatu keadaan dimana individu satu dengan individu lain mengalami perbedaan persebsi atau pendapat yang tidak dapat dipersatukan
sehingga mengakibatkan proses negosiasi yang tidak berjalan dengan baikDevito,1997:296.
Beberapa penyebab konflik pada suatu hubungan yaitu: Devito,1997:250 a.
Alasan-alasan untuk membina hubungan telah meluntur b.
Hubungan pihak ketiga c.
Perubahan sifat hubungan d.
Harapan yang tidak terkatakan
I.6 Kerangka Konsep
Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat
menghantarkan penelitian pada perumusan hipotesa. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk
dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang
bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada hipotesis. Nawawi,1995:40
Konsep yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Singarimbun,1995:57.
Universitas Sumatera Utara
Dalam menyusun kerangka konsep diperlukan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai.
Kerangka konsep adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara satu teori dengan teori lainnya. Sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas
penyelesaiannya. Ginting,2008:97. Dalam komunikasi antarpribadi sudah jelas bahwa yang melakukan komunikasi
adalah individu. Pada hakikatnya dalam berkomunikasi seseorang membawa serta nilai- nilai dan latar belakang yang beragam. Seperti jenis kelamin, usia dan kelas. Hal ini
berpengaruh dalam berinteraksi dengan orang lain maupun lingkungan. Maka peneliti mengeneralisasikan pada beberapa komponen, yaitu:
I.6.1 Komponen Peranan Komunikasi Antarpribadi
Komponen komunikasi antar pribadi dalam penelitian ini adalah komunikasi antar pribadi yang dilakukan sebagai solusi konflik dalam hubungan persahabatan siswa siswi
SMU Negeri 7 Medan.
I.6.2 Komponen Konflik Dalam Hubungan Persahabatan
Komponen konflik dalam hubungan di dalam penelitian ini adalah penyebab yang menyebabkan kemunduran hubungan persahabatan yang dirasakan siswa siswi
SMU Negeri 7 Medan.
Universitas Sumatera Utara
I.7 Model Teoritis
Berdasarkan kerangka konsep yang telah disusun untuk memudahkan penelitian, maka peneliti membuat model teoritis dengan memasukkan ke dalam skema sebagai
berikut:
Gambar 2. Skema Model Teori
Komponen Peranan Komunikasi
Antarpribadi Komponen
Konflik Dalam Hubungan
Universitas Sumatera Utara
I.8 Operasional Konsep
Berdasarkan kerangka teori dan konsep yang ada diatas maka dibuat operasional konsep untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian ini,yaitu:
Komponen Indikator
Peranan Komunikasi Antarpribadi Sebagai Solusi Konflik dalam
Hubungan Persahabatan a
Self disclosure b
Keterbukaan c
Empati d
Sikap Mendukung e
Sifat Positif f
Kesetaraan g
Alasan-alasan untuk membina hubungan telah luntur
h Hubungan pihak ketiga
i Perubahan sifat hubungan
j Harapan yang tidak terkatakan
k Jenis Kelamin
l Usia
m Kelas
Universitas Sumatera Utara
I.9 Definisi Operasional
Defenisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberikan cara mengukur variabel penelitian. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang
sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun,1995:46.
Definisi operasional dari konsep-konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a Self disclosure pengungkapan diri
Adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi seseorang kepada orang lain meupun sebaliknya. Pengungkapan diri merupakan kebutuhan seseorang
sebagai jalan keluar atas tekanan-tekanan yang terjadi dalam dirinya. b
Keterbukaan Memiliki pengertian bahwa dalam komunikasi antar pribadi yang efektif harus
terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi, kesediaan untuk membuka diri, kesediaan untuk mengakui perasaan dan pikiran yang anda miliki dan juga
mempertanggungjawabkannya. c
Empati Kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain
pada suatu saat tertentu dari sudut pandangan atau kacamata orang lain tersebut, dimana seseorang juga mampu untuk memahami motivasi dan pengalaman
orang lain, perasaan, dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa depannya
d Sikap Mendukung
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini merupakan pelengkap daripada kedua hal sebelumnya, karena komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana
yang tidak mendukung. e
Sikap Positif Komunikasi antarpribadi akan terbina apabila orang memiliki sikap yang positif
terhadap diri mereka sendiri, karena orang yang merasa positif dengan diri sendiri akan mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain, yang selanjutnya
juga akan merefleksikan perasaan positif ini kepada lawan bicaranya, kemudian sikap positif juga dapat diwujudkan dengan memberikan suatu sikap dorongan
dengan menunjukkan sikap menghargai keberadaan , pendapat, dan pentingnya orang lain, dimana perilaku ini sangat bertentangan dengan sikap sikap ketidak
acuhan f
Kesetaraan Memiliki pengertian bahwa kita menerima pihak lain atau mengakui dan
menyadari bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga. Karena pada kesetaraan, suatu konflik akan lebih dapat dinilai sebagai upaya untuk
memahami perbedaan yang pastia ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.
g Alasan-alasan untuk membina hubungan telah meluntur
Masing-masing individu dalam suatu hubungan mempunyai kepercayaan atau cara mereka berfikir tentang suatu hubungan perbedaan pengertian dan
kepercayaan tentang hubungan akan mempengaruhi hubungan tersebut. h
Hubungan Pihak Ketiga
Universitas Sumatera Utara
Suatu hubungan akan mengalami kemunduran apabila salah satu anggota dalam hubungan itu mempunyai hubungan baru dengan yang lain. Apalagi apabila
hubungan baru itu lebih baik daripada hubungan sebelumnya. i
Perubahan sifat hubungan Perubahan perilaku individu dalam suatu hubungan akan menghasilkan problem
yang serius. Apabila mereka tidak terbiasa dengan perubahan tersebut maka mereka akan merasa tidak nyaman, akibatnya hubungan yang sedang berjalan
akan mengalami konflik. j
Harapan yang tidak terkatakan Harapan individu dalam suatu hubungan sering kali tidak realistik bagi individu
lainnya. k
Jenis Kelamin Adalah merupakan pembagian pria atau wanita dari responden yang akan
dilakukan l
Usia Adalah menunjukkan kondisi dari responden yang akan dilajukan, dimana
terdapat batasan umur untuk para responden tersebut. m
Kelas Adalah Menyatakan tingkat posisi pada responden.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi dan Komunikasi Antarpribadi
II.1.1 Pengertian Komunikasi
Banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu
manajemen, linguistik, dan sebagainya, menyebabkan banyaknya definisi tentang komunikasi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya.
Carl I. Hovland Widjaja, 2000: 26-27 mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-
kata untuk mengubah perilaku orang lain. Jadi, dengan demikian komunikasi itu adalah persamaan pendapat dan untuk kepentingan itu maka orang harus mempengaruhi orang
lain dahulu sebelum orang lain itu berpendapat, bersikap, bertingkah laku yang sama dengan kita.
Salah satu definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.
Paradigma Lasswel di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
a. Komunikator communicator, sender, source adalah orang yang menyampaikan
pesan atau informasi .
Universitas Sumatera Utara