Demokrasi Konstitusional Demokrasi; Idea dan Realitas Politik
itu dia membedakan dua macam negara yaitu negara bebas dan negara yang tidak bebas. Ciri khas dari demokrasi konstitusional ini ialah bahwa pemerintahnya
terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Cara yang terbaik membatasi kekuasaan pemerintah tersebut
ialah melalui suatu konstitusi. Konstitusi menjamin hak-hak asasi warga negaranya dan menyelenggarakan kekuasaan negara sedemikian rupa sehingga
kekuasaan eksekutif diimbangi oleh legislatif Parlemen dan kekuasaan Yudikatif lembaga hukum yudikatif.
Setidaknya terdapat empat prinsip yang terkandung dalam demokrasi liberal. Pertama, kebebasan individual individual freedom. Dalam demokrasi
liberal, kebebasan individual menempati posisi terpenting sebab kebebasan merupakan nilai dasar manusia. Dengan memiliki kebebasan, individu akan
menemukan jati dirinya sebagai manusia yang kreatif, kaya inisiatif, kritis dan lain-lain. Kebebasan dalam pengeritan demokrasi liberal bukanlah kebebasan
yang tanpa batas total freedom untuk melakukan apapun yang dikehendaki individu. Kebebasan individu dapat dibenarkan atau ditolelir sejauh kebebasan itu
tidak mengganggu atau mengancam kebebasan individu lain dalam masyarakat. Kedua,
kontrak sosial. Menurut Michael Margolis, kontrak sosial merupakan suatu pandangan politik yang sangat liberal. Dalam bentuknya yang
paling revolusioner menurut Margolis kontrak sosial menekankan hak-hak warga negara dan memberikan pembenaran politis bagi pembentukan lembaga-lembaga
yang dibentuk atas kehendak rakyat. Di sisi lain, dalam bentuknya yang
konservatif kontrak sosial menekankan arti pentingnya kepentingan-kepentingan komunitas, sikap-sikap moderat dan gradualisme.
Ketiga, demokrasi liberal menganut prinsip pasar bebas free market
society . Dalam demokrasi ini segala sesuatu yang dianggap mempengaruhi
kehidupan individu atau rakyat banyak ditentukan sepenuhnya oleh negosiasi atau bargaining,
proses tawar menawar dari individu atau masyarakat bersangkutan. Keputusan-keputusan penting ditentukan oleh pasar secara bebas. Dalam bidang
ekonomi misalnya, produk-produk konsumtif ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar bebas.
Keempat, demokrasi liberal mengakui eksistensi pluralitas sosio-kultural
dan politik masyarakat. Perbedaan pandangan, ideologi dan prinsip-prinsip hidup way of life
dianggap sebagai suatu kewajaran. Pengakuan terhadap pluralitas itu tercermin dari sistem kepartaian yang dianut negara-negara demokrasi liberal.
Umumnya negara-negara itu menganut sistem multi-partai multi-party system atau sistem dua partai two party system. Dalam dua sistem kepartaian pertama
secara implisit mengandung unsur pengakuan terhadap pluralitas sosio-kultural dan politik masyarakat, sedangkan dalam sistem partai tunggal cenderung
menunjukkan penolakan terhadap keanekaragaman itu. Dengan adanya lebih dari satu partai, secara implisit juga menunjukkan
bahwa individu diberikan kebebasan untuk menjadi anggota, aktivis, atau
memberikan suara kepada satu diantara beberapa partai yang ada dalam pemilihan umum.
28