43
Consulting pada tahun 2008 sebagai “The Best Unit Sharia” serta “The Best Banking Service Excellence” pada tahun 2009 dari MRI Info Bank.
2
Selanjutnya, pada tahun 2001 sesuai Surat Izin Bank Indonesia No.31DpDDPIP tanggal 3 Mei 2001, BNI Syariah membuka dua cabang syariah di
Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, serta satu cabang di Bandung.
3
Ke depannya, BNI Syariah berupaya untuk memperluas akselerasi bisnis, meningkatkan kepercayaan dan citra, meningkatkan efektivitas, efisiensi dan
fleksibilitas pengembangan bisnis, dan mempertajam kompetensi Sumber Daya Manusia SDM dengan melakukan Spin Off Unit Usaha Syariah menjadi Bank
Umum Syariah.
B. Visi dan Misi BNI Syariah
Dengan falsafah untuk memberikan yang terbaik sesuai kaidah, BNI Syariah berupaya menjadi bank syariah yang unggul dalam layanan kinerja dengan
menyediakan produk dan layanan perbankan syariah yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi operasionalnya, BNI Syariah
memiliki visi dan misi yaitu:
2
BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, Jakarta, 2009.
3
BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, Jakarta, 2009.
44
Visi BNI Syariah
Menjadi Bank Syariah yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja dengan menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa
berkah.
Misi BNI Syariah
Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank syariah
kebanggaan anak negeri.
C. Struktur Organisasi BNI Syariah
BNI Syariah merupakan salah satu kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. yang melaksanakan kegiatan usaha dalam
bidang perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan usaha ini termasuk dalam divisi usaha syariah atau Unit Usaha Syariah yang berada di bawah
kepemimpinan Direktur Usaha Kecil, Menengah dan Syariah. Dalam menjelaskan struktur organisasi BNI Syariah, penulis mencantumkan
struktur organisasi yang ada di BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan sebagai tempat yang menjadi objek penelitian penulis. PT. Bank Negara Indonesia
Persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, memenuhi standar berdirinya sebuah institusi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat, dan didukung oleh
Sumber Daya Insani yang unggul dan profesional dalam bekerja, serta terlihat jelas rasa kekeluargaan antara pegawai bawahan dan atasan.
45
PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan dipimpin oleh seorang Pemimpin cabang dan dalam operasionalnya dibantu
oleh Pemimpin Operasional dan pemimpin Cabang Pembantu, serta beberapa Penyelia Pemasaran, Operasional, Umum dan Keuangan, dan Pelayanan Nasabah,
selain itu juga para penyelia dibantu oleh beberapa asisten yang sesuai dengan keahliannya.
Struktur organisasi BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan memiliki peran, tugas dan wewenang diantaranya :
4
1. Penyelia Pemasaran Bisnis
Sebagai langkah awal, bagian Pemasaran membuat rencana target, baik untuk produk pendanaan funding maupun pembiayaan financing. Dalam
menyusun target, Kantor Cabang menyesuaikan dengan rencana kerja operasional bank syariah yang dibuat oleh Divisi USY. Kegiatan pemimpin
pemasaran dibantu oleh beberapa analis yang bertugas memberikan analisa dan masukan terhadap proyek yang diajukan oleh para nasabah.
Salah satu unit yang ada di Pemasaran ini adalah rahngadai emas, karena rahngadai emas syariah ini termasuk salah satu produk yang dikembangkan dan
dikelola oleh bagian pemasaran.
2. Penyelia Bidang Operasional
4
BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, Jakarta, 2009.
46
Melakukan aktivitas operasional perusahaan, yang dibantu oleh assisten kliring dan assisten Administrasi Kredit, merekap transaksi-transaksi tunai,
setoran dan pembayaran serta laporan kas harian. 3.
Bagian Umum dan Keuangan
a. Kesekretariatan 1 Surat-menyurat;
2 Arsip dan Dokumen. b. Inventaris
1 Inventarisasi kebutuhan sesuai dengan anggaran; 2 Belanja barang investasi dan biaya;
3 Membuat penyusutan cadangan penyusutan. c. Personalia
1 Urusan gaji karyawan dan jaminan sosial; 2 Penyelenggaraan kartu pegawai dan data pegawai;
3 Pendidikan dan pembinaan karyawan. d. Urusan Rumah Tangga Kantor
1 Keamanan dan tata tertib kantor; 2 Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan Inventarisasi kantor serta
perlengkapanperbekalan kantor. e. Akuntansi Cabang
1 Mendownload neraca dan daftar labarugi harian; 2 Mendownload neraca dan daftar labarugi bulanan;
47
3 Laporan ke bank Indonesia; 4 Membuat laporan pajak;
5 Membuat slip gaji pegawai; 6 Mengurus kenaikan gaji dan pangkat.
4. Bagian Pelayanan Nasabah
Memberikan pelayanan kepada nasabah membuka tabungan, setoran uangmenabung, aplikasi kirim uang dan hal-hal yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nasabah. Posisi Branch Quality Assurance BQA memiliki tugas mengawasi serta
mengoreksi bila ada temuan-temuan pada pelaksanaan kegiatan Bank sehari-hari apakah sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan atau belum, BQA ini bisa
disebut juga dengan auditor internal. Cabang Pembantu Capem merupakan salah satu cara Kantor Cabang
untuk memperluas jaringannya dan juga untuk menjangkau para nasabah yang ingin bertransaksi dengan sistem nonribawi, dan dipimpin oleh seorang
pemimpin KCPS dibantu oleh seorang pegawai teller dan customer service. Fungsi KCPS tidak jauh berbeda dengan kantor agen, karena kantor cabang
pembantu tidak membuat laporan keuangan sendiri. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi perusahaan yang ada di PT. BNI
Persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
48
49
D. Produk dan Jasa Layanan BNI Syariah
BNI Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah seperti jual beli dan bagi hasil, serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan
yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah. BNI Syariah menyadari bahwa masyarakat yang menghendaki layanan syariah tidak terbatas pada masyarakat
muslim namun juga dibutuhkan oleh seluruh golongan masyarakat yang menghendaki layanan dan fasilitas perbankan yang nyaman, adil, dan modern.
Untuk itulah BNI Syariah yang memiliki fungsi dan peran sebagai manajer investasi, investor, pengelola kegiatan sosial dan penyedia produk dan jasa keuangan
ini, senantiasa berupaya melakukan peningkatan kualitas produk, baik produk dana maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan penyempurnaan pada fitur-
fiturnya. Produk BNI Syariah yang juga terdapat pada BNI Kantor Cabang Syariah
Jakarta Selatan dapat di kategorikan menjadi tiga produk, yakni 1 produk penghimpunan dana; 2 produk pembiayaan penyaluran dana; dan 3 pelayanan
jasa lainnya, yang dapat dilihat dari gambar berikut ini :
5
5
BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, Jakarta, 2009.
50
Gambar 3.1 Produk - Produk BNI Syariah
PRODUK-PRODUK PT. BNI SYARIAH JAKARTA SELATAN JENIS PRODUK
PRINSIP YANG DIGUNAKAN
PRODUK
Pembiayaan
Jual Beli Buyu’ • Murabahah
Jasa Perbankan
Penghimpun Dana
Wadi’ah · Giro Wadi’ah
Mudharabah • Tabungan Mudharabah
• Deposito Mudharabah
Bagi Hasil • Mudharabah
Wakalah Kafalah
• Kiriman Uang • Inkaso dan LC
· Bank Garansi Jasa
• RahnQardh
Sumber : BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan
Adapun konsep-konsep yang mendasari transaksi perbankan syariah di BNI Syariah adalah :
6
1. Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku
penjual, dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dilakukan dengan cara diangsur.
2. Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan nasabah pembiayaan dimana pemilik modal Bank menyediakan sebagian besar
modal pada suatu usaha yang disepakati. Atau dalam produk penghimpunan
6
BNI Syariah, artikel diakses pada 18 Mei 2010 dari http:www.bni.co.idSyariahBankSyariahtabid176Default.aspx
.
51
dana, maka pihak penabung bertindak sebagai investor shahibul maal sedangkan bank bertindak sebagai pengelola keuangan mudharib yang akan
menginvestasikan dana ke sektor-sektor riil yang sesuai syariah. 3. Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara
Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah pihak. Dalam pembiayaan musyarakah, keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan porsi modal masing-masing. 4. Ijarah adalah akad sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barangjasa
yang disewakan. Pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun objek transaksinya berbeda, jika jual beli objek transaksinya adalah
barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Produk-produk dan jasa layanan yang dapat ditawarkan dan disediakan oleh
BNI Syariah bagi para para nasabahnya, antara lain :
7
1. Produk Funding atau Penghimpunan Dana
a. Tabungan iB
8
Plus Tabungan iB Plus adalah tabungan berdasarkan prinsip Mudharabah
Mutlaqah yang akan diinvestasikan secara produktif, halal dan sesuai prinsip syariah.
7
BNI Syariah,Produk Dana dan Jasa, artikel diakses pada 18 Mei 2010 dari http:www.bni.co.idSyariahBankSyariahtabid176Default.aspx
.
8
Logo iB ‘Islamic Banking’ diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 2 Juli 2007 sebagai sarana sosialisasi dan edukasi Bank Syariah kepada masyarakat. Logo ini menjadi ciri khas bagi setiap
produk yang dimiliki oleh Bank Syariah.
52
b. BNI Tapenas Syariah BNI iB Tapenas adalah tabungan pendidikan dengan perlindungan
asuransi dan setoran sesuai kemampuan nasabah. c. BNI iB Giro IDR USD
Giro Syariah merupakan produk dengan menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah
9
yang memberikan segala kemudahan on-line pada cabang- cabang BNI di seluruh Indonesia.
d. BNI iB Deposito IDR dan USD BNI iB Deposito adalah investasi berjangka dengan prinsip
Mudharabah Mutlaqah.
10
e. BNI iB Haji Merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi
Ongkos Naik Haji ONH yang dikelola secara halal, aman dan sesuai syariah.
2. Produk Financing atau Penyaluran Dana
a. BNI iB Griya BNI iB Griya adalah pembiayaan bagi nasabah yang ingin
mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi rumah.
9
Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana murni yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat
ditarik sewaktu waktu oleh pemilik dana dengan menggunakan media cek atau bilyet giro.
10
Mudharabah muthlaqah merupakan simpanan dana masyarakat pemilik danashahibul maal yang oleh BNI Syariah mudharib dapat dioperasikan untuk mendapatkan keuntungan. Hasil
keuntungan tersebut akan dilakukan bagi hasil antara pihak penabung dan pihak bank sesuai nisbah yang disepakati.
53
b. BNI iB Oto BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan
dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah. c. BNI iB Cerdas
BNI iB Cerdas merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan di sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan
formal lainnya. d. BNI iB Multijasa
BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif seperti pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, wisata
umrohhaji, dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah, berdasarkan akad ijarah.
11
e. BNI iB Wirausaha BNI Wirausaha Syariah merupakan pembiayaan usaha dari Rp
50.000.000,- lima puluh juta rupiah sampai dengan Rp 500.000.000,- lima ratus juta rupiah yang diproses lebih cepat dan fleksibel sesuai dengan
syariah. f. BNI iB Tunas Usaha
Merupakan pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah sampai dengan Rp. 500 juta.
11
Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barangjasa yang disewakan.
54
g. BNI iB Gadai Emas BNI iB Gadai Emas atau disebut juga pembiayaan Rahn merupakan
pembiayaan jangka pendek dengan jaminan berupa emas lantakan atau perhiasan.
h. BNI iB Pembiayaan Usaha Kecil BNI iB Usaha Kecil adalah pembiayaan modal kerja atau investasi
kepada pengusaha kecil sampai dengan Rp 10 miliar berdasarkan prinsip murabahah, musyarakah, mudharabah dan ijarah.
i. BNI iB Pembiayaan Besar Non Ritel BNI Pembiayaan Besar Syariah adalah pembiayaan modal kerja atau
investasi kepada pengusaha menengah dan korporasi diatas Rp.10 Milyar berdasarkan prinsip murabahah, mudharabah, musyarakah dan ijarah.
3. Jasa Layanan Lainnya
a. Jaringan Elektronik Untuk jaringan elektronik, BNI memberikan layanan untuk kebutuhan
transaksi perbankan nasabah, seperti : 1 ATM Automatic Teller Machine
ATM merupakan layanan perbankan selama 24 jam yang meliputi penarikan tunai, inquiry saldo rekening tabungan, setoran tunai dan
berbagai jenis pembayaran tagihan. 2 SMS Banking
55
BNI Syariah SMS Banking adalah fasilitas layanan perbankan dari
BNI Syariah dalam beberapa transaksi finansial seperti inquiry saldo, inquiry tiga transaksi terakhir, ganti PIN, transfer antar rekening
BNI SyariahBNI dan isi ulang pulsa. 3 Internet Banking
BNI Internet Banking adalah fasilitas layanan transaksi perbankan melalui jaringan internet bagi nasabah BNI Syariah yang menginginkan
kemudahan bertransaksi dari Personal Computer, Laptop dan PDA. 4 Phone Banking
Phone Banking adalah layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam, yang member kemudahan kepada nasabah dalam mendapatkan
segala informasi dan melakukan transaksi perbankan lewat telepon 5 BNI Mobile
Merupakan layanan perbankan melalui handphone, yang memberi kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transfer dana,
bayar tagihan dan isi ulang pulsa, serta cek saldo dan mutasi rekening. b. Inkaso
Inkaso merupakan jasa layanan yang dilakukan bank untuk melakukan penagihan ke seseorang atau badan tertentu yang telah ditunjuk oleh pihak
ketiga pemberi amanat dengan menggunakan prinsip wakalah. c. Transaksi Kiriman Uang RemittanceFund Transfer
56
Dengan menggunakan akad wakalah, BNI Syariah dengan cepat dan aman memberikan layanan kiriman uang dari dan ke seluruh dunia, melalui
aplikasi kiriman uang berbasis internet ’smart remittance’ d. Money Changer
Cabang-cabang BNI Syariah menyediakan layanan transaksi jual beli valuta asing valas atau Money Changer. Transaksi jual beli valas ini
menggunakan akad al-Sharf, yakni menggunakan kurs yang berlaku saat transaksi.
e. Perdagangan dan Transaksi Internasional BNI memiliki jaringan korespondensi yang luas sehingga
memudahkan nasabah untuk bertransaksi dengan mitra usaha di seluruh dunia. 1 SKBDN Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
Untuk mendukung bisnis nasabah di dalam negeri, BNI Syariah dapat menerbitkan maupun menerima SKBDN dari bank koresponden di
dalam negeri. 2 Bank Garansi
BNI Syariah dapat menerbitkan bank garansi untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi dengan mitra usaha di dalam maupun
luar negeri, dalam menjamin nasabah dengan jaminan LC counter guarantee yang diterbitkan oleh bank koresponden dengan akad kafalah.
3 Transaksi LC Ekspor
57
BNI Syariah menangani LC yang diterbitkan oleh Bank koresponden untuk kepentingan nasabah seperti advising dan negotiating
LC. Transaksi akan diproses melalui Trade Processing Center. a
Advising LC BNI Syariah dapat bertindak sebagai ’advising’ atas setiap LC yang
diterbitkan oleh bank koresponden. LC dapat dikirimkan langsung kepada cabang-cabang BNI Syariah dan akan diproses dengan cepat
dan efisien, administrasi yang akurat serta respon yang tepat. b
Negotiating LC BNI Syariah akan menegosiasi LC yang diterbitkan oleh bank
koresponden untuk kepentingan nasabah. Nasabah dapat mengkonversikan hasil ekspor ke dalam mata uang lain.
c Confirming LC
BNI Syariah mengkonfirmasi LC yang diterbitkan oleh bank koresponden untuk kepentingan nasabah.
4 Import Services BNI Syariah memberikan layanan transaksi impor termasuk
penanganan LC seperti pembukaan LC dan pembayaran LC.
E. Aktifitas Utama BNI Syariah
Bank Negara Indonesia Syariah melakukan aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut
58
kepada masyarakat yang memerlukan dana untuk keperluan usaha ataupun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dengan kata lain Bank merupakan lembaga
perantara intermediary antara orang yang memiliki kelebihan dana dengan orang yang kekurangan dana.
Aktivitas lain juga yang biasa dilakukan oleh sebuah institusi bank yaitu menggerakkan sektor riil baik yang berskala kecil, menengah ataupun besar, yang
pada akhirnya akan berakibat langsung terhadap pertumbuhan ekonomi makro. Untuk lebih memudahkan aktivitas yang dilakukan BNI Syariah dapat dilihat dalam gambar
dibawah ini : Gambar 3.2
Kegiatan Utama BNI Syariah
SUMBER DANA : •GIRO WADIAH
•TABUNGAN SYARIAHPLUS •DEPOSITO MUDHARABAH
•EQUITY
Mark up based : - Jual beli
- Sewa beli SUMBER DANA :
•GIRO WADIAH •TABUNGAN SYARIAHPLUS
•DEPOSITO MUDHARABAH •EQUITY
POOLING DANA
Bagi Hasil : •Mudharabah
•Musyarakah Aktivitas
treasury : - SWBI, Obligasi, dll
Margin
Profit Distribution
Profit Distribution
Bagi Hasil
Jasa-Jasa: •Kiriman Uang
•Inkaso •Garansi Bank
PORSI NASABAH
100 pendapatan Bank
PORSI BANK
Sumber : BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan
Seperti terlihat pada gambar, bank menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan berbagai fasilitas pendanaan funding seperti Tabungan Syariah Plus,
Deposito Mudharabah dan Giro Wadi’ah. Kemudian bank mengelola dana tersebut
59
dan menyalurkan dana pemberian pembiayaan financing kepada masyarakat dengan berbagai kemudahan yang tersedia dalam beberapa produk yang tersedia dalam
sebuah bank atau bank menginvestasikannya kembali dengan membeli SWBI, Obligasi, Saham dan lain-lain.
Selain melakukan aktivitas utamanya penghimpunan dana dan penyaluran dana BNI Syariah juga melakukan aktivitas lain yang bisa memberikan nilai tambah
terhadap perusahaan dengan memberikan kemudahan kepada nasabah atau masyarakat. Hal ini didukung dengan berbagai fasilitas yang dimiliki PT. BNI
Syariah, dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki oleh PT. BNI Persero Tbk yang makin berkembang, diantara aktivitas tambahan itu adalah jasa layanan seperti
Transfer kirim uang, Kliring dan RTGS, Inkaso, ATM, Internet dan SMS Banking serta transaksi Valas.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BNI Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan dalam bidang perbankan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Islam. BNI Syariah
sebagai salah satu dari bagian dari dunia perbankan syariah terus berupaya meningkatkan kinerja, meningkatkan kepercayaan dan citra, dan meningkatkan
pengembangan produk-produk dan layanan yang diberikan. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut, BNI Syariah melakukan pengembangan dan peningkatan
pola investasi melalui pembiayaan syariah. Termasuk dalam pembiayaan syariah BNI Syariah adalah piutang syariah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah. Pembiayaan merupakan salah satu kegiatan terpenting dan menjadi
pendapatan utama bagi BNI Syariah. Salah satu pembiayaan yang terdapat pada BNI Syariah adalah pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah kerjasama
antara BNI Syariah sebagai penyedia dana dengan nasabah pengelola usaha, dimana bank menyediakan dana 100. Pembagian keuntungan dari penggunaan dana dibagi
sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati, kerugian ditanggung oleh bank sebagai
61
pemilik modal, asalkan tidak terjadi kesalahan atau pelanggaran syariah yang telah ditetapkan atau tidak terjadi kelalaian atau kesalahan di pihak BNI.
1
Ketentuan umum dari pembiayaan mudharabah di BNI Syariah antara lain : 1. Jumlah modal yang disetor pada nasabah selaku pengelola modal harus
diserahkan secara tunai, dapat berupa uang atau barang yang nilainya dinyatakan dalam satuan uang, serta bukan dalam bentuk piutangtagihan.
2. Hasil usaha dibagi sesuai dengan yang disebutkan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang disepakati.
3. Bank selaku pemilik modal menanggung semua resiko usaha, kecuali akibat yang disebabkan karena kelalaian dan penyimpangan oleh nasabah. Besar kerugian
usaha nasabah yang dapat ditanggung oleh bank adalah maksimal sebesar jumlah pembiayaan yang diberikan.
4. Bank berhak melakukan pengawasan, atau pembinaan terhadap pekerjaan dan usaha nasabah, tanpa mencampuri urusan usaha nasabah.
5. Untuk ketentuan jangka waktu pembiayaan mudharabah BNI Syariah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar nasabah. Tata cara
pengembalian dana dapat dilakukan sekaligus di akhir atau secara angsuran setiap bulan atau tiga bulan.
1
Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.
62
Pembiayaan yang berdasarkan mudharabah BNI Syariah antara lain BNI iB Tunas Usaha, BNI iB Wirausaha dan BNI iB Usaha Kecil. Secara umum persyaratan
pengajuan untuk pembiayaan mudharabah BNI Syariah adalah : 1. Syarat untuk pembiayaan mudharabah yang bersifat konsumtif
a. Foto copy KTP suami dan istri, kartu keluarga dan surat nikah; b. Asli slip gaji pemohon;
c. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai TetapSurat Keterangan Masa Kerja; dan
d. Surat kuasa, surat pernyataan nasabah dan surat persetujuan suamiistri. 2. Syarat untuk pembiayaan mudharabah yang bersifat produktif
a. Kegiatan usaha telah berjalan satu atau dua tahun; b. Foto copy KTP suami dan istri, kartu keluarga dan surat nikah;
c. Foto copy surat izin usaha SIUP, TDP, SITU; d. Laporan aktivitas keuangan usaha labarugi, neraca terakhir;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; dan f. Menyerahkan jaminan dan bukti kepemilikan jaminan.
Secara umum, fokus pembiayaan BNI Syariah adalah pertanian, perdagangan, industri manufaktur dan perumahan. Pada dasarnya semua sektor usaha dapat
diberikan pembiayaan mudharabah,yang sesuai syariah.
2
Namun, pembiayaan dengan
2
Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.
63
akad mudharabah umumnya digunakan untuk membiayai suatu proyek atau usaha produktif.
Sektor-sektor usaha yang dibiayai melalui pembiayaan mudharabah adalah usaha-usaha yang besar dan produktif seperti usaha perdagangan pedagang kecil,
menengah dan besar, konstruksiproyek, usaha perumahan, usaha distribusi barangjasa, pertanian, jasa, komunikasi, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah
UMKM.
3
Usaha yang dapat diberikan pembiayaan mudharabah umumnya adalah usaha yang telah berjalan minimal selama satu tahun, contohnya pada BNI iB Wirausaha,
tapi umumnya dua tahun karena usaha yang berjalan satu tahun umumnya lebih memiliki resiko yang tinggi.
Adapun mekanisme pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah adalah sebagai berikut :
4
1. Tahap awal adalah nasabah mengajukan permohonan pembiayaan secara tertulis melalui formulir yang telah disediakan, serta melengkapi data-data dan
persyaratan sebagai bahan penilaian bank; 2. Jika data nasabah sudah lengkap, selanjutnya bank akan melakukan proses
verifikasi kebenaran data-data nasabah prescreening, yaitu dengan mengecek data pembiayaan nasabah di bank lain, mengecek daftar hitam Bank Indonesia
3
Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.
4
Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.
64
dan BNI Syariah, serta daftar nasabah pembiayaan macet. Bank juga akan memastikan bahwa usaha nasabah tidak termasuk ke dalam usaha yang dilarang
dan dihindari untuk dibiayai, serta akan melakukan kunjungan ke lokasi usaha dan lokasi jaminan, dimana bank akan melihat potensi bisnisusaha nasabah,
melihat kemampuan pengembalian, resiko-resiko bisnisnya, laporan keuangan, dan lain-lain yang termasuk dalam kelayakan nasabah;
3. Tahap selanjutnya, pihak analis pembiayaan bank akan melakukan analisis atas permohonan pembiayaan nasabah seperti analisa berdasarkan prinsip 5C, yakni
character, capital, capacity, condition dan collateral, serta mengusulkan pengadaan fasilitas pembiayaan nasabah. Analisa-analisa tersebut dilakukan oleh
analisa pembiayaan BNI Syariah dengan tujuan mengurangi resiko seminimal mungkin, juga agar return atau pendapatan dari yang dibiayai tersebut dapat
memberikan hasil yang maksimal dan akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu BNI Syariah dan nasabah pembiayaan;
4. Setelah dilakukan analisis oleh pihak analis pembiayaan dan data nasabah dinyatakan lengkap,serta layak untuk diberikan pembiayaan, maka permohonan
pembiayaan akan disetujui oleh pemutus bisnis pada unit bisnis dan pemutus resiko pada unit resiko.
5. Setelah disetujui, bank akan mengeluarkan surat keputusan untuk dilakukan akad pembiayaan, dan melakukan pencairan dana yang dapat dilakukan secara
bertahap atau sekaligus penuh sesuai kebutuhan dan kondisi nasabah;
65
6. Selama jangka waktu pinjaman, bank akan memantau dan melakukan pengawasan kepada nasabah setiap bulan.
Seperti pembiayaan lainnya, pembiayaan mudharabah juga memiliki resiko, terutama bagi pihak bank. Diantara resiko yang dapat terjadi pada pembiayaan
mudharabah bagi BNI Syariah adalah : 1. Resiko usaha yang dikelola nasabah mengalami kerugian danatau collaps;
2. Nasabah tidak mau mengembalikan modal dan membayar angsuran; 3. Resiko usaha dan operasional, antara lain pencatatan dan pelaporan keuangan
yang tidak benar, kesalahan, serta manipulasi oleh nasabah. 4. Resiko hukum dan kebijakan pemerintah, seperti kebijakan pajak oleh
pemerintah yang dapat mempengaruhi tingkat biaya produksi dan kebijakan harga jual, yang berdampak pada tingkat keuntungan yang diperoleh mudharib
dalam mengelola usahanya. Jika terjadi kerugian pada usahaproyek yang dikelola mudharib, maka untuk
mengantisipasinya, upaya yang dilakukan BNI Syariah adalah dengan melakukan analisa terlebih dahulu, apakah nasabah tersebut mengalami kerugian karena resiko
bisnis atau karena kelalaian nasabah pengelola. 1. Jika kerugian terjadi karena resiko bisnis, maka bank dan nasabah akan
menanggung bersama kerugian tersebut. Bank akan melakukan pengawasan ke manajemen usaha nasabah.
2. Jika kerugian terjadi karena kelalaian nasabah, seperti pelanggaran nasabah terhadap akad mudharabah, maka bank akan mengeksekusi jaminan nasabah.
66
Dalam aplikasinya, jumlah pembiayaan mudharabah BNI Syariah masih kecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya seperti pembiayaan murabahah dan
musyarakah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, baik dari pihak nasabah maupun pihak BNI Syariah. Hal-hal tersebut antara lain proses permohonan
pembiayaan mudharabah yang masih sulit dan lambat, nasabah lebih memilih pembiayaan yang lebih cepat dan mudah dalam aplikasinya seperti pembiayaan
murabahah. Seringkali, sedikitnya pembiayaan mudharabah yang dapat diberikan juga disebabkan karena masih banyak nasabah yang belum menerapkan transparansi,
kejujuran dan keterbukaan dalam mengelola modal, sehingga menyebabkan jumlah pendapatan atau keuntungan usaha yang harus dibagi dengan bank, akan menjadi
lebih kecil. Dari sisi bank, pembiayaan mudharabah memiliki tingkat resiko yang lebih
tinggi dibandingkan pembiayaan yang lain, dan masih perlu dioptimalkannya manajemen resiko dalam mengelola pembiayaan mudharabah.
Hal lain yang dapat menjadi sebab kurang berkembangnya pembiayaan mudharabah adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat dan nasabah tentang
pembiayaan mudharabah, sehingga perlu ditingkatkan kembali promosi melalui media cetak, media massa dan media elektronik, sosialisasi serta edukasi pembiayaan
67
mudharabah kepada masyarakat, baik melalui seminar, penyuluhan, dan sarana lainnya. Pembiayaan mudharabah yang telah diberikan juga perlu diberikan
pembinaan lebih intensif sehingga nasabah terpacu dalam mengelola modal dengan baik sehingga dapat menghasilkan rata-rata keuntungan yang lebih tinggi.
Namun, banyak manfaat yang didapat dari pembiayaan mudharabah, yakni selain memberikan keuntungan bagi bank, bank juga dapat membantu membina
nasabah dari usaha kecil sampai menjadi usaha besar, serta merupakan salah satu sarana tolong menolong antara bank dengan nasabah.
A. Strategi Pengembangan Pola Investasi Mudharabah