75
pendapatan pembiayaan sebesar 72,7, sedangkan sisanya 27,3 100 - 72,7 dipengaruhi oleh pendapatan dari pembiayaan lainnya di luar variabel
pendapatan mudharabah. Nilai R menunjukkan korelasi hubungan antara variabel pendapatan
mudharabah terhadap variabel pendapatan pembiayaan. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,853 atau 85,3. Hubungan tersebut dapat dikatakan kuat
karena korelasi mendekati 100 atau jauh di atas 50. Hal ini dapat dilihat pada pedoman intrepretasi koefisien korelasi, yaitu :
Tabel 4.6 Pedoman Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, Metode penelitian bisnis, hal. 183
3. Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antara variabel pendapatan mudharabah terhadap pendapatan pembiayaan juga dapat dilakukan dengan analisis korelasi,
yaitu dengan menggunakan analisis korelasi bivariat, yaitu korelasi antara satu variabel bebas independent dan satu variabel terikat dependent. Hasil data di
atas untuk korelasi pearson bivariat adalah :
76
Tabel 4.7
Tabel Korelasi
Correlations
Pendapatanmu dharabah
pendapatanpem biayaan
pendapatanmudharabah Pearson Correlation
1.000 .853
Sig. 2-tailed .000
N 12.000
12 pendapatanpembiayaan Pearson
Correlation .853
1.000 Sig. 2-tailed
.000 N
12 12.000
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Hasil korelasi yang diolah dengan program SPSS 16.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui besarnya nilai koefisien korelasi sebesar 0,853 atau 85,3. Hubungan tersebut dapat dikatakan kuat
karena korelasi mendekati 100 atau jauh di atas 50. Angka tersebut juga menunjukkan adanya hubungan korelasi yang kuat dan searah. Artinya semakin
besar pendapatan mudharabah, maka pendapatan pembiayaan juga akan semakin besar.
4. Uji signifikansi
Berikut ini adalah tabel ANOVA hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS 16. Tabel ANOVA digunakan untuk melakukan pengujian model. Apakah
model tersebut dapat digunakan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan uji F uji
77
hipotesis keseluruhan, yaitu dengan melihat nilai siginifikansi level sig. Jika nilai sig 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel 4.8 Tabel
ANOVA \
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 8.928E21
1 8.928E21
26.695 .000
a
Residual 3.344E21
10 3.344E20
Total 1.227E22
11 Sumber: Hasil analysis of varians ANOVA yang diolah dengan program SPSS 16.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig adalah 0,000 yang berarti kurang dari 0,05. Sehingga terbukti bahwa Ho ditolak. Dengan demikian Ho
yang menyatakan bahwa “Tidak ada pengaruh antara pendapatan mudharabah terhadap pendapatan pembiayaan” ditolak, yang berarti menerima H
1
bahwa “Terdapat pengaruh antara pendapatan mudharabah terhadap pendapatan
pembiayaan”. Hal ini juga menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel linier atau searah. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika nilai signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan menerima H
1
Jika nilai signifikansi 0,05, maka Ho diterima dan menolak H
1
Dari hasil perhitungan, dapat dibuat juga model regresi yang nantinya akan digunakan untuk melakukan estimasi pendapatan pembiayaan jika variabel
pendapatan mudharabah dirubah.
78
Y = a + bX Dimana :
a adalah nilai konstanta, yaitu 19.080 dalam jutaan rupiah b adalah koefisien variabel pendapatan mudharabah, yaitu 13,890
dengan demikian model dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = 19.080.000.000 + 13,890X
Dimana :
Y = pendapatan pembiayaan X = pendapatan mudharabah
5. Plot kenormalan