36
B.  Penemuan dan Pembahasan 1.  Analisis Deskriptif
Pengolahan  data  pada  penelitian  ini  dilakukan  menggunakan Microsoft Excel 2003 dan Software SPSS 17.0 untuk dapat mengolah data
dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel  eksogen;  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non  Performing
Financing  NPF.  Sedangkan  variabel  endogen;  pembiayaan  yang disalurkan  dan  Return  on  Assets  ROA.  Penjelasan  lebih  lanjut  sebagai
berikut :
a.  Analisis Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga DPK
Pada  dasarnya  dana  pihak  ketiga  adalah  dana  yang  diperoleh bank  dari  masyarakat.  Dana  Pihak  Ketiga  yang  ditarik  bank  syariah
dapat berbentuk Zainul Arifin, 2006 : 48: 1  Titipan  wadiah  simpanan  yang  dijamin  keamanan  dan
pengembaliannya  guaranteed  deposit  tetapi  tanpa  memperoleh imbalan atau keuntungan.
2  Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko non guaranteed account  untuk  investasi  umum  general  investment  account
mudharabah  mutlaqah  di  mana  bank  akan  membayar  bagian keuntungan  secara  proporsional  dengan  porofolio  yang  didanai
dengan modal tersebut. 3  Investasi  khusus  special  investment  accountmudharabah
muqayyadah  di  mana  bank  bertindak  sebagai  manajer    investasi
37 untuk memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan
investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.
Data  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  yang  digunakan  adalah perkembangan  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  per  bulan  periode  Bulan
Januari  tahun  2003  hingga  Bulan  Oktober  tahun  2009.  Data  Dana Pihak  Ketiga  DPK  tersebut  diperoleh  dari  hasil  penjumlahan  giro
wadiah,  tabungan  wadiah,  tabungan  mudharabah,  dan  deposito mudharabah  Bank  Muamalat  Indonesia  yang  tercatat  dalam  statistik
bank  umum syariah Bank  Muamalat  Indonesia  yang dipublikasikan dalam  situs
www.bi.go.id pada  tanggal  4  Maret  2010,  pukul  15.00
WIB.
Tabel 4.1 Dana Pihak Ketiga DPK Bank Muamalat Indonesia
Bulan
Dana Pihak Ketiga DPK Dalam Jutaan Rupiah
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Januari
1.681.190  2.587.382 4.157.629  5.686.933  6.658.917  8.891.572  10.518.538
Februari
1.643.912  2.258.525 4.144.197  5.432.230  7.044.726  9.003.411  10.474.555
Maret
1.657.791  2.636.317 4.308.330  5.419.571  7.069.942  9.134.198  10.824.597
April
1.635.103  2.739.514 4.707.415  5.545.239  7.088.711  9.317.424  10.539.425
Mei
1.685.520  2.875.296 4.563.341  5.774.285  7.381.895  9.372.644  10.668.452
Juni
1.805.696  2.895.683 4.793.776  5.831.903  7.523.357  9.148.712  12.379.938
Juli
1.877.416  3.125.941 4.850.664  6.262.041  7.625.606  9.503.218  12.184.187
Agustus
2.046.602  3.368.517 5.002.819  6.057.638  7.746.571  9.515.373  11.906.514
September
1.999.492  3.409.972 5.180.008  6.354.609  7.867.535  9.783.836  12.177.743
Oktober
2.086.091  3.611.441 5.298.525  6.621.705  7.988.500  9.783.331  12.280.195
November
2.225.538  3.674.560 5.358.973  6.665.055  8.109.464  9.765.970
-
Desember
2.508.875  4.330.564 5.824.329  6.837.431  8.230.428  10.073.953
-
Sumber : data diolah
Tabel 4.1 menunjukkan jumlah Dana Pihak Ketiga DPK pada periode Bulan Januari tahun 2003 hingga Bulan Oktober tahun 2009.
Pada masa penelitian Dana Pihak Ketiga DPK terendah terjadi pada
38 bulan April 2003 yaitu sebesar Rp 1.635.103 Triliun. Selama periode
penelitian,  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  cenderung  mengalami peningkatan  dari  bulan  ke  bulan.  Jumlah  Dana  Pihak  Ketiga  DPK
tertinggi  terjadi  pada  bulan  Juni  2009  yaitu  sebesar  Rp  12.379.938 Triliun.
Agar  lebih  mudah  dipahami  dan  komunikatif,  data  tersebut dapat dilihat melalui grafik berikut.
Gambar 4.1 Dana Pihak Ketiga DPK Bank Muamalat Indonesia
Sumber : data diolah
Pada  gambar  4.1,  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  menunjukkan kecenderungan  yang  terus  meningkat,  hal  ini  sejalan  dengan
perkembangan  kantor-kantor  cabang  Bank  Muamalat  Indonesia  yang semakin  banyak  jumlahnya  sehingga  semakin  besar  dana masyarakat
atau  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  yang  dapat  diserap  oleh  Bank Muamalat  Indonesia,  hal  ini  tampak  pada  periode  awal  tahun  2003
hingga  Bulan  Oktober  2009  terjadi  peningkatan  Dana  Pihak  Ketiga
39 DPK yang tinggi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 35,76 persen
per tahunnya. Kondisi ini kemungkinan dipicu oleh minat masyarakat cukup
tinggi dalam menempatkan dananya di bank syariah, khususnya Bank Muamalat  Indonesia  yang  telah  terbukti tidak  mengalami  guncangan
saat terjadi krisis.
b.  Analisis Deskriptif Variabel Non Performing Financing NPF
Menurut Kamus Bank Indonesia, Non Performing loan NPL atau Non Performing Financing NPF adalah kredit bermasalah yang
terdiri  dari  kredit  yang  berklasifikasi  kurang  lancar,  diragukan  dan macet. Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF
untuk bank syariah. Luh  Gede  Meydianawathi  2007  :  138  menyatakan  bahwa,
Non  Performing  Loans  NPLs  menunjukkan  kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit  yang
dikeluarkan  oleh  bank  sampai  lunas.  NPLs  merupakan  persentase jumlah  kredit  bermasalah  dengan  kriteria  kurang  lancar,  diragukan,
dan  macet  terhadap  total  kredit  yang  dikeluarkan  bank.  NPLs mempunyai hubungan negatif dengan penawaran kredit.
Oleh kebanyakan bank sentral, kredit bermasalah dikategorikan sebagai aktiva produktif bank yang diragukan kolektabilitasnya. Untuk
menjaga keamanan dana para deposan, bank sentral mewajibkan bank umum menyediakan cadangan penghapusan kredit bermasalah. Sudah
40 barang  tentu  hal  ini  mempengaruhi  profitabilitas  usaha  bank  yang
bersangkutan Siswanto Sutojo, 2008 : 25. Data Non Performing Financing NPF yang digunakan dalam
penelitian  ini  adalah  tingkat  Non  Performing  Financing  NPF  per bulan  pada  Bank  Muamalat  Indonesia  periode  Bulan  Januari  tahun
2003  hingga  Bulan  Oktober  tahun  2009.  Data  Non  Performing Financing  NPF  tersebut  diperoleh  dari  hasil  penjumlahan
pembiayaan  dengan  kategori  kurang  lancar,  diragukan,  dan  macet kemudian  dibagi  dengan  total  pembiayaan  yang  disalurkan  yang
tercatat  dalam  statistik  bank  umum  syariah  Bank  Muamalat Indonesia yang dipublikasikan dalam situs
www.bi.go.id pada tanggal
4 Maret 2010, pukul 15.00 WIB.
Tabel 4.2 Non Performing Financing NPF Bank Muamalat Indonesia
Bulan Non Performing Financing NPF
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Januari
0,05 0,03
0,02 0,02
0,03 0,03
0,04
Februari 0,05
0,03 0,02
0,02 0,03
0,03 0,05
Maret 0,04
0,03 0,02
0,02 0,03
0,03 0,06
April 0,04
0,02 0,02
0,02 0,04
0,03 0,05
Mei 0,04
0,02 0,02
0,04 0,04
0,06 0,05
Juni
0,04 0,02
0,02 0,03
0,04 0,05
0,03
Juli 0,04
0,02 0,02
0,03 0,04
0,05 0,06
Agustus 0,04
0,02 0,03
0,04 0,04
0,04 0,08
September  0,04 0,02
0,03 0,04
0,04 0,04
0,08
Oktober 0,04
0,02 0,04
0,03 0,04
0,04 0,08
November
0,04 0,02
0,03 0,03
0,04 0,04
-
Desember 0,03
0,02 0,02
0,05 0,04
0,04 -
Sumber : data diolah
41 Tabel  4.2  menunjukkan  fluktuasi  tingkat  Non  Performing
Financing NPF pada periode Bulan Januari tahun 2003 hingga Bulan Oktober tahun 2009. Pada masa penelitian Non Performing Financing
NPF tertinggi terjadi pada 3 tiga bulan terakhir periode penelitian ; Agustus, September, Oktober, yaitu sebesar 8.
Agar  lebih  mudah  dipahami  dan  komunikatif,  data  tersebut dapat dilihat melalui grafik berikut.
Gambar 4.2 Non Performing Financing NPF Bank Muamalat Indonesia
Sumber : data diolah Gambar  4.2,  menggambarkan  kinerja  Bank  Muamalat  Indonesia
dilihat  dari  segi  kualitas  pembiayaan.
Non Performing Financing NPF bergerak  dikisaran  0,3 persen  per  tahunnya  pada  periode  awal tahun
2003  hingga  Bulan  Oktober  2009.  Hal  ini  menggambarkan  Bank Muamalat Indonesia tetap mampu menjaga kualitas pembiayaan yang
disalurkannya.  Namun,  pada  akhir  semester  kedua  di  tahun  2009 mengalami  peningkatan  hingga  0,8  persen.  Hal  ini  kemungkinan
42 dipicu  oleh  jumlah  pembiayaan  yang  disalurkan  semakin  banyak,
sehingga berpotensi terjadi peningkatan kredit macet.
c.  Analisis Deskriptif Variabel Pembiayaan yang Disalurkan
Pembiayaan atau financing, adalah pendanaan  yang diberikan oleh  suatu pihak  kepada pihak  lain untuk mendukung investasi  yang
telah  direncanakan,  baik  dilakukan  sendiri  maupun  lembaga. Muhammad, 2005 : 17
Data  pembiayaan  yang  disalurkan  yang  digunakan  adalah perkembangan  pembiayaan  per  bulan  periode  Bulan  Januari  tahun
2003 hingga Bulan Oktober tahun 2009. Data tersebut diperoleh dari hasil  penjumlahan  piutang  jual  beli,  pembiayaan  bagi  hasil,  dan
ijarah sewa yang tercatat dalam statistik  Bank Muamalat  Indonesia yang  dipublikasikan dalam situs
www.bi.go.id pada  tanggal 4  Maret
2010, pukul 15.00 WIB.
Tabel 4.3 Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia
Bulan Pembiayaan yang Disalurkan Dalam Jutaan Rupiah
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Januari
1.691.534  2.388.464  4.102.756  6.026.286  7.347.158  8.549.409  10.643.234
Februari 1.708.500  2.285.826  4.203.302  5.965.145  7.478.197  8.650.887  10.666.434
Maret 1.794.742  2.559.563  4.461.497  6.061.194  6.398.974  8.742.830  10.655.895
April
1.807.003  2.823.036  4.604.735  6.058.322  6.754.671  9.078.795  10.751.728
Mei 1.851.973  3.038.989  4.868.004  6.202.061  7.661.509  9.363.432  10.880.987
Juni 1.917.647  3.353.305  5.051.546  6.511.072  7.302.083  9.221.101  11.135.534
Juli
1.966.033  3.455.078  5.271.942  6.843.934  7.863.773  9.810.663  11.129.176
Agustus 2.087.502  3.624.744  5.490.191  6.332.761  7.985.839  10.172.241  11.214.152
September  2.070.883  3.766.817  5.802.114  6.510.072  8.107.906  10.408.969  11.275.560 Oktober
2.220.997  3.903.783  5.827.199  6.640.642  8.229.972  10.484.026  11.300.144
November  2.283.739  3.981.008  5.871.467  6.610.266  8.352.038  10.603.530 -
Desember  2.363.680  4.182.224  6.054.832  6.626.998  8.474.105  10.517.863
-
Sumber : data diolah
43 Tabel  4.3  menunjukkan  jumlah  pembiayaan  yang  disalurkan
selama periode Bulan Januari tahun 2003 hingga Bulan Oktober tahun 2009.  Pada  masa  penelitian  ini  jumlah  pembiayaan  yang  disalurkan
terendah terjadi bulan Januari 2003 yaitu sebesar Rp 1,691.534 Triliun, sedangkan  jumlah  pembiayaan  yang  disalurkan  tertinggi  terjadi pada
bulan Oktober 2009 yaitu sebesar Rp 11,300.144 Triliun
.
Agar  lebih  mudah  dipahami  dan  komunikatif,  data  tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.
Gambar 4.3 Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia
Sumber : data diolah
Pada  gambar  4.3,  pembiayaan  yang  disalurkan  menunjukkan peningkatan,  hal  ini  sejalan  dengan  peningkatan  jumlah  Dana  Pihak
Ketiga  DPK  yang  dihimpun  Bank  Muamalat  Indonesia  selama periode awal tahun 2003 hingga Bulan Oktober 2009. Dengan rata-rata
peningkatan sebesar 34,34 persen per tahun menunjukkan  konsistensi BMI dalam menyalurkan pembiayaan
44
d.  Analisis Deskriptif Variabel Return on Assets ROA
Menurut F.S. Mishkin 2008 : 306, ukuran dasar keuntungan bank  adalah  imbal  hasil  atas  aset  Return  on  Assets-ROA,  yang
dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total asset. ROA memberikan informasi mengenai efisiensi bank yang dijalankan.
Data  Return  on  Assets  ROA  yang  digunakan  adalah  tingkat Return  on  Assets  ROA  pada  Bank  Muamalat  Indonesia  periode
Bulan  Januari  tahun  2003  hingga  Bulan  Oktober  tahun  2009.  Data tersebut diperoleh dari hasil bagi antara laba bersih dengan total aktiva
yang  tercatat  dalam  statistik  Bank  Muamalat  Indonesia  yang dipublikasikan dalam situs
www.bi.go.id pada  tanggal  4 Maret 2010,
pukul 15.00 WIB.
Tabel 4.4 Return on Assets ROA Bank Muamalat Indonesia
Bulan
Return on Assets ROA
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Januari
0,008 0,016
0,022 0,029
0,033 0,029
0,035
Februari
0,011 0,019
0,024 0,032
0,026 0,031
0,037
Maret
0,011 0,022
0,025 0,027
0,027 0,028
0,032
April
0,013 0,024
0,020 0,028
0,028 0,030
0,030
Mei
0,014 0,016
0,016 0,018
0,026 0,031
0,030
Juni
0,013 0,019
0,018 0,019
0,023 0,028
0,025
Juli
0,015 0,019
0,020 0,025
0,026 0,027
0,025
Agustus
0,016 0,020
0,022 0,022
0,026 0,028
0,026
September
0,013 0,016
0,023 0,023
0,026 0,029
0,020
Oktober
0,012 0,020
0,026 0,025
0,026 0,032
0,024
November
0,013 0,022
0,027 0,027
0,026 0,034
-
Desember
0,012 0,013
0,026 0,019
0,026 0,027
-
Sumber : data diolah
Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan tigkat Return on Assets ROA  pada  Bank  Muamalat  Indonesia  periode  Bulan  Januari  tahun
45 2003  hingga  Bulan  Oktober  tahun  2009.  Pada  masa  penelitian  ini
Return  on  Assets  ROA  terendah  terjadi  pada  bulan  Januari  2003, yaitu  sebesar  0,8,  sedangkan  Return  on  Assets  ROA  tertinggi
terjadi pada bulan Februari 2009, yaitu sebesar 3,7
.
Agar  lebih  mudah  dipahami  dan  komunikatif,  data  tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.
Gambar 4.4 Return on Assets ROA Bank Muamalat Indonesia
Sumber : data diolah Tabel 4.4 menggambarkan kinerja Bank Muamalat Indonesia dilihat
dari sisi kinerka profitabilitas yang diukur dengan Return on Assets ROA. Selama  periode  awal  tahun 2003  hingga  awal  tahun  2009, Bank  Muamalat
Indonesia mengalami peningkatan laba dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 15,68 persen per tahun. Namun, menjelang akhir tahun 2009, perolehan laba
cenderung  menurun  sebesar  2,8  persen  dari  tahun  sebelumnya.  Hal  ini kemungkinan  dipicu  oleh  peningkatan  Non  Performing  Financing  NPF
yang  mengharuskan  bank  harus  menanggung  biaya  pencadangan  aktiva produktif  sehingga  berpotensi  menurunkan  profitabilitas.  Meski  demikian,
46
secara  keseluruhan  pertumbuhan  Return  on  Assets  ROA  Bank  Muamalat Indonesia  mengalami  peningkatan.  Hal  ini  kemungkinan  dipengaruhi  oleh
jumlah  pembiayaan  yang  disalurkan  semakin  meningkat  setiap  tahunnya. Sebagaimana diketahui bahwa pembiayaan merupakan aktiva produktif yang
menyumbang pendapatan terbesar bagi bank.
2.  Analisis  Jalur  Pengaruh  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non Performing  Financing NPF  terhadap  Pembiayaan  yang  Disalurkan
serta Implikasinya pada Return on Assets ROA di Bank Muamalat Indonesia
Analisis jalur ini dibagi menjadi dua substruktur. Substruktur yang pertama  menganalisis  pengaruh  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non
Performing  Financing  NPF  sebagai  variabel  eksogen  terhadap pembiayaan  yang  disalurkan sebagai  variabel  endogen.  Substruktur  yang
kedua menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing  NPF,  dan  pembiayaan  yang  disalurkan  sebagai  variabel
eksogen terhadap Return on Assets ROA sebagai variabel endogen.
a.  Analisis Regresi Substruktur I
Pada  bagian  ini  analisis  dibagi  menjadi  dua,  pertama  melihat pengaruh secara  gabungan dan kedua adalah melihat pengaruh secara
parsial. 1  Melihat pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing
Financing  NPF  terhadap  pembiayaan  yang  disalurkan  secara gabungansimultan.
47 Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dan
Non  Performing  Financing  NPF  secara  gabungan  terhadap pembiayaan yang disalurkan, dapat dilihat hasil perhitungan dalam
model summary, khususnya angka R Square di bawah ini :
Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Adjusted R Square
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.992
a
.985 .984
3.73528E5 a. Predictors: Constant, NPF, DPK
Sumber : Output SPSS 17
Besarnya angka R S
quare r² adalah 0.985. Angka tersebut dapat  digunakan  untuk  melihat  besarnya  pengaruh  variabel  Dana
Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non  Performing  Financing  NPF terhadap  pembiayaan  yang  disalurkan  dengan  cara  menghitung
koefisien  determinasi  KD  dengan  menggunakan  rumus  sebagai berikut:
KD = r² x 100 KD = 0.985 x 100
KD = 98,50 Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh variabel Dana
Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF secara bersama-sama  terhadap  pembiayaan  yang  disalurkan  adalah
98,50.  Sedangkan  sisanya  sebesar  1,50  100  -  98,50 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model ini.
48 Kemudian,  untuk  melihat  kemaknaan  dari  hasil  model
regresi  tersebut  diperlukan  uji  hipotesis.  Uji  hipotesis menggunakan angka F seperti tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Uji F Regresi
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6.918E14 2
3.459E14 2479.287  .000
a
Residual 1.074E13
77 1.395E11
Total 7.026E14
79
a. Predictors: Constant, NPF, DPK b. Dependent Variable: PYD
Sumber : Output SPSS 17 Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut :
H :  Tidak ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga DPK
dan Non Performing Financing NPF dengan pembiayaan yang disalurkan.
Ha :  Ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF dengan pembiayaan yang
disalurkan. Pengujian  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara.  Pertama,
dengan  membandingkan  besarnya  angka  F  penelitian  dengan  F tabel.  Cara  kedua  adalah  membandingkan  angka  taraf  signifikasi
sig hasil perhitungan dengan taraf signifikasi 0,05 5. a  Menggunakan  cara  pertama  atau  membandingkan  besarnya
angka F penelitian dengan F tabel. Caranya sebagai berikut: Pertama : menghitung F penelitian
49 F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 2479.278
Kedua : menghitung F tabel dengan ketentuan sebagai berikut Taraf signifikan 0,05 dan Derajat Kebebasan DKDegree
of Freedom DF dengan ketentuan numerator : jumlah variabel -1 atau 4-1 = 3; dan denumerator : jumlah kasus-4 atau 80-4 =
76. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2.72.
Ketiga : Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut. Jika F penelitian  F tabel maka H
ditolak dan H
a
diterima. Jika F penelitian  F tabel maka H
diterima dan H
a
ditolak. Keempat : Mengambil Keputusan.
Dari hasil perhitungan angka F penelitian sebesar 2479.278 dari F tabel sebesar 2.72. Dengan demikian,  H
ditolak dan H
a
diterima. Artinya, ada hubungan linier antara variabel Dana Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non  Performing  Financing  NPF
dengan pembiayaan yang disalurkan. Dengan demikian, model regresi  diatas  sudah  layak  dan  benar.  Kesimpulannya,  Dana
Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non  Performing  Financing  NPF secara  gabungansimultan  berpengaruh  signifikan  terhadap
pembiayaan  yang  disalurkan.  Besarnya  pengaruh  98,50  dan sisanya  sebesar  1,50  100  -  98,50  dipengaruhi  oleh
variabel lain di luar model regresi tersebut.
50 b  Menggunakan  cara  dengan  membandingkan  besarnya  angka
taraf  signifikansi  sig  penelitian  dengan  taraf  signifikansi sebesar 0,05.
Dengan kriteria sebagai berikut : Jika sig penelitian  0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Jika sig penelitian  0,05 maka H
diterima dan H
a
ditolak. Berdasarkan  perhitungan  angka  signifikasi  sebesar  0,000
0,05  H ditolak  dan  H
a
diterima.  Artinya,  secara  simultan variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non  Performing
Financing NPF berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan.
2  Melihat Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing  NPF  terhadap  pembiayaan  yang  disalurkan  secara
parsial. Untuk  melihat  besarnya  pengaruh  variabel  Dana  Pihak
Ketiga  DPK  dan  Non  Performing  Financing  NPF  terhadap pembiayaan yang disalurkan secara sendiri-sendiri, digunakan uji t,
sedangkan  untuk  melihat  besarnya  pengaruh,  digunakan  angka Beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
51
Tabel 4.7 Uji t Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients  Standardized
Coefficients t
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant  577389.974  118289.600 4.881
.000 DPK
.986 .017
1.020 58.107
.000 NPF
-1.041E7 3776986.971
-.048 -2.756
.007
a. Dependent Variable: PYD
Sumber : Output SPSS 17 a  Hubungan  linier  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap
pembiayaan yang disalurkan. Untuk  melihat  apakah  ada  hubungan  linier  variabel
Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap  pembiayaan  yang disalurkan, dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama : Menentukan hipotesis H
: Tidak ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga
DPK dengan pembiayaan yang disalurkan. H
a
: Ada  hubungan  linier  antara  Dana  Pihak  Ketiga
DPK dengan pembiayaan yang disalurkan. Kedua : Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil  perhitungan  SPSS  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar 58.107.
Ketiga : Menghitung besarnya angka t tabel dengan  ketentuan sebagai berikut :
Taraf  signifikansi  0,05  dan  Derajat  Kebebasan DKDegree  of  Feedom  DF  dengan  ketentuan  :  DK  =  n-2,
52 atau 80-2 = 78. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel
sebesar 1.966. Keempat: Menentukan kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:
Jika t penelitian  t tabel maka H ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian  t tabel maka H diterima dan Ha ditolak.
Kelima : Membuat keputusan Didasarkan  hasil  perhitungan  diperoleh  angka  t  penelitian
sebesar 58.107
t tabel sebesar
1.966
maka
H ditolak dan Ha
diterima.  Artinya,  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  berpengaruh signifikan  terhadap  pembiayaan  yang  disalurkan.  Besarnya
pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK terhadap pembiayaan yang disalurkan  sebesar  1.020  atau  102  dianggap  signifikan.  Hal
ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Hal ini sesuai dengan teori dalam yang dinyatakan oleh Muhammad  2005  :  52,  bahwa  dalam  tataran  operasional,
secara  umum  dalam  kondisi  normal,  besarantotalitas pembiayaan sangat tergantung pada besaran dana yang tersedia,
baik  yang  berasal  dari  pemilik  berupa  modal  serta  dana  dari masyarakat luas, Dana Pihak Ketiga DPK. Jelasnya, semakin
besar funding suatu bank akan meningkatkan potensi bank yang bersangkutan dalam penyediaan pembiayaan.
53 b  Hubungan linier variabel Performing Financing NPF terhadap
pembiayaan yang disalurkan. Untuk  melihat  apakah  ada  hubungan  linier  variabel
Performing  Financing  NPF  terhadap  pembiayaan  yang disalurkan, dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama : Menentukan hipotesis H
: Tidak  ada  hubungan  linier  antara  Performing
Financing  NPF  dengan  pembiayaan  yang disalurkan.
H
a
: Ada  hubungan  linier  antara  Performing  Financing
NPF dengan pembiayaan yang disalurkan. Kedua : Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil  perhitungan  SPSS  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar -2,756.
Ketiga : Menghitung besarnya angka t tabel dengan  ketentuan sebagai berikut :
Taraf  signifikansi  0,05  dan  Derajat  Kebebasan DKDegree  of  Feedom  DF  dengan  ketentuan  :  DK  =  n-2,
atau 80-2 = 78. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel sebesar 1,966.
Keempat: Menentukan kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut: Jika t penelitian  t tabel maka H
ditolak dan Ha diterima. Jika t penelitian  t tabel maka H
diterima dan Ha ditolak.
54 Kelima : Membuat keputusan
Didasarkan  hasil  perhitungan  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar -2,756
t tabel sebesar
1,966 dengan menggunakan uji fihak kiri
maka
H ditolak dan Ha diterima. Artinya, Performing
Financing NPF berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang  disalurkan.  Besarnya  pengaruh  Performing  Financing
NPF  terhadap  pembiayaan  yang  disalurkan  sebesar  -0.048 atau 4,8 dianggap signifikan. Hal  ini tercermin dalam angka
signifikansi sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh
Gede  Meydianawathi  2007  dengan  menggunakan  metode OLS  Ordinary  Least  Square  dan  bantuan  program  Eviews,
yang  menemukan  bahwa  variabel  NPL  secara  parsial menunjukan  pengaruh  yang  signifikan  dan  negatif  terhadap
penawaran  Kredit  Investasi  dan  Kredit  Modal  Kerja  bank Umum pada Sektor UMKM.
3  Analisis Korelasi Korelasi  antar  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK dan Non
Performing  Financing  NPL  dengan  hasil  penghitungan  SPSS sebagaimana tertera di bawah ini :
55
Tabel 4.8 Korelasi antar Variabel Bebas
Correlations
DPK NPF
DPK Pearson Correlation
1 .597
Sig. 2-tailed .000
N 80
80 NPF
Pearson Correlation .597
1 Sig. 2-tailed
.000 N
80 80
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber : Output SPSS 17 Korelasi  Antara  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  Non
Performing Financing NPF.
Berdasarkan  perhitungan  diperoleh  angka  korelasi  antara variabel
Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF
sebesar  0,597.  Untuk  menafsirkan  angka  tersebut  digunakan kriteria sebagai berikut :
  0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada
   0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
   0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
   0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Korelasi  sebesar  0,597  mempunyai  maksud  hubungan  antara variabel
Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF
yang  kuat  dan  searah.  Searah  artinya  jika  DPK  meningkat maka NPF juga meningkat. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
signifikan  sebesar  0,000    0,05,  maka  hubungan  kedua  variabel signifikan.
56
b.  Analisis Regresi Substruktur II
Pada  bagian  ini  analisis  dibagi  menjadi  dua,  pertama  melihat pengaruh secara  gabungan dan kedua adalah melihat pengaruh secara
parsial. 1  Melihat  pengaruh  Dana  Pihak  Ketiga  DPK,  Non  Performing
Financing NPF dan pembiayaan yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA secara gabungansimultan.
Untuk  mengetahui  pengaruh  Dana  Pihak  Ketiga  DPK, Non Performing Financing NPF dan pembiayaan yang disalurkan
secara  gabungan  terhadap  Return  on  Assets  ROA,  dapat  dilihat hasil  perhitungan  dalam  model  summary,  khususnya  angka  R
Square di bawah ini :
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Adjusted R Square
Model Summary
Model R
R Square  Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .853
a
.728 .717
.00326
a. Predictors: Constant, PYD, NPF, DPK
Sumber : Output SPSS 17
Besarnya angka R s
quare r² adalah 0.728. Angka tersebut dapat  digunakan  untuk  melihat  besarnya  pengaruh  variabel  Dana
Pihak  Ketiga  DPK,  Non  Performing  Financing  NPF  dan pembiayaan  yang  disalurkan  terhadap  Return  on  Assets  ROA
dengan  cara  menghitung  koefisien  determinasi  KD  dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
57 KD = r² x 100
KD = 0.728 x 100 KD = 72.80
Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh variabel Dana Pihak  Ketiga  DPK,  Non  Performing  Financing  NPF  dan
pembiayaan yang disalurkan secara bersama-sama terhadap Return on  Assets  ROA  adalah  72.80.  Sedangkan  sisanya  sebesar
27.20  100  -  72.80 dipengaruhi  oleh  variabel-variabel  lain diluar model ini.
Kemudian,  untuk  melihat  kemaknaan  dari  hasil  model regresi  tersebut  diperlukan  uji  hipotesis.  Uji  hipotesis
menggunakan angka F seperti tabel berikut ini.
Tabel 4.10 Uji F Regresi
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F
Sig.
1 Regression
.002 3
.001 67.736
.000
a
Residual .001
76 .000
Total .003
79
a. Predictors: Constant, PYD, NPF, DPK b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS 17 Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut :
H :  Tidak  ada  hubungan  linier  antara  Dana  Pihak  Ketiga
DPK, Non Performing Financing NPF dan pembiayaan yang disalurkan dengan Return on Assets ROA.
58 Ha :  Ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga DPK, Non
Performing  Financing  NPF  dan  pembiayaan  yang disalurkan dengan Return on Assets ROA.
Pengujian  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara.  Pertama, dengan  membandingkan  besarnya  angka  F  penelitian  dengan  F
tabel.  Cara  kedua  adalah  membandingkan  angka  taraf  signifikasi sig hasil perhitungan dengan taraf signifikasi 0,05 5.
a  Menggunakan  cara  pertama  atau  membandingkan  besarnya angka F penelitian dengan F tabel. Caranya sebagai berikut:
Pertama : menghitung F penelitian F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 67.736
Kedua : menghitung F tabel dengan ketentuan sebagai berikut Taraf signifikan 0,005 dan Derajat Kebebasan DKDegree
of Freedom DF dengan ketentuan numerator : jumlah variabel -1 atau 4-1 = 3; dan denumerator : jumlah kasus-4 atau 80-4 =
76. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2.72.
Ketiga : Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut. Jika F penelitian  F tabel maka H
ditolak dan H
a
diterima. Jika F penelitian  F tabel maka H
diterima dan H
a
ditolak. Keempat : Mengambil Keputusan.
Dari hasil perhitungan angka F penelitian sebesar 67.736 dari F tabel sebesar 2.72. Dengan demikian, H
ditolak dan H
a
59 diterima.  Artinya,  ada  hubungan  linier  antara  variabel  Dana
Pihak  Ketiga  DPK,  Non  Performing  Financing  NPF  dan pembiayaan yang disalurkan dengan Return on Assets ROA.
Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya,  Dana  Pihak  Ketiga  DPK,  Non  Performing
Financing  NPF  dan  pembiayaan  yang  disalurkan  secara gabungansimultan berpengaruh signifikan terhadap Return on
Assets ROA. Besarnya pengaruh 72.80 dan sisanya sebesar 27.20 100 - 72.80 dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model regresi tersebut. b  Menggunakan  cara  dengan  membandingkan  besarnya  angka
taraf  signifikansi  sig  penelitian  dengan  taraf  signifikansi sebesar 0,05.
Dengan kriteria sebagai berikut : Jika sig penelitian  0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Jika sig penelitian  0,05 maka H
diterima dan H
a
ditolak. Berdasarkan  perhitungan  angka  signifikasi  sebesar  0,000
0,05  H ditolak  dan  H
a
diterima.  Artinya,  secara  simultan variabel Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing
NPF dan pembiayaan yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets ROA.
60 2  Melihat  Dana  Pihak  Ketiga  DPK,  Non  Performing  Financing
NPF dan pembiayaan yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA secara parsial.
Untuk  melihat  besarnya  pengaruh  variabel  Dana  Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF dan pembiayaan
yang  disalurkan  terhadap  Return on  Assets  ROA  secara  sendiri- sendiri,  digunakan  uji  t,  sedangkan  untuk  melihat  besarnya
pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
Tabel 4.11 Uji t Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients  Standardized
Coefficients T
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .015
.001 12.812
.000 DPK
-2.149E-9 .000
-1.082 -2.166
.033 NPF
-.141 .035
-.319 -4.076
.000 PYD
4.178E-9 .000
2.033 4.200
.000 a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS 17 a  Hubungan  linier  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap
Return on Assets ROA. Untuk  melihat  apakah  ada  hubungan  linier  variabel
Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap  Return  on  Assets  ROA, dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama : Menentukan hipotesis H
:  Tidak ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga DPK dengan Return on Assets ROA.
61 H
a
: Ada  hubungan  linier  antara  Dana  Pihak  Ketiga
DPK dengan Return on Assets ROA. Kedua : Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil  perhitungan  SPSS  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar -2,166.
Ketiga : Menghitung besarnya angka t tabel dengan  ketentuan sebagai berikut :
Taraf  signifikansi  0,05  dan  Derajat  Kebebasan DKDegree  of  Feedom  DF  dengan  ketentuan  :  DK  =  n-2,
atau 80-2 = 78. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel sebesar 1,966.
Keempat: Menentukan kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut: Jika t penelitian  t tabel maka H
ditolak dan Ha diterima. Jika t penelitian  t tabel maka H
diterima dan Ha ditolak. Kelima : Membuat keputusan
Didasarkan  hasil  perhitungan  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar -2,166
t tabel  sebesar
1,966
maka
H ditolak dan Ha
diterima.  Artinya,  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  berpengaruh signifikan  terhadap  Return  on  Assets  ROA.  Besarnya
pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Return on Assets ROA  sebesar  -1.082  atau  -108.2  dianggap  signifikan.  Hal
ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,033 yang lebih kecil dari 0,05.
62 Hal  ini  sesuai  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh
Intan  Cynara  2006  pada  PT.  Bank  Mandiri,  tbk  yang menyatakan  bahwa  pengaruh  antara  DPK  tabungan  dan
deposito  terhadap  rentabilitas  ROA    bersifat  negatif  dan signifikan.
Tunaetin  2004  dalam  penelitiannya  yang  berjudul pengaruh  biaya  dana  terhadap  Return  on  Assets  ROA  pada
PT.  Bank  Tabungan  Negara  cabang  Bandung  menghasilkan kesimpulan  bahwa  biaya  dana  mempunyai  hubungan  yang
negatif terhadap Return on Assets ROA. b  Hubungan  linier  variabel  Non  Performing  Financing  NPF
terhadap Return on Assets ROA. Untuk  melihat  apakah  ada  hubungan  linier  variabel
Performing Financing NPF terhadap Return on Assets ROA, dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama : Menentukan hipotesis H
: Tidak  ada  hubungan  linier  antara  Performing
Financing NPF dengan Return on Assets ROA. H
a
: Ada  hubungan  linier  antara  Performing  Financing
NPF dengan Return on Assets ROA. Kedua : Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil  perhitungan  SPSS  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar -4,076.
63 Ketiga : Menghitung besarnya angka t tabel dengan  ketentuan
sebagai berikut : Taraf  signifikansi  0,05  dan  Derajat  Kebebasan
DKDegree  of  Feedom  DF  dengan  ketentuan  :  DK  =  n-2, atau 80-2 = 78. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel
sebesar 1,966. Keempat: Menentukan kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:
Jika t penelitian  t tabel maka H ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian  t tabel maka H diterima dan Ha ditolak.
Kelima : Membuat keputusan Didasarkan  hasil  perhitungan  diperoleh  angka  t  penelitian
sebesar -4,076
t tabel sebesar
1,966 dengan menggunakan uji
fihak kiri
maka
H ditolak dan Ha diterima. Artinya, Performing
Financing  NPF  berpengaruh  signifikan  terhadap  Return  on Assets  ROA.  Besarnya  pengaruh  Performing  Financing
NPF terhadap Return on Assets ROA sebesar -0,319 atau - 31,9  dianggap  signifikan.  Hal  ini  tercermin  dalam  angka
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini sesuai dengan teori Siswanto Sutojo 2008 : 25
yang  menyatakan  bahwa  sebuah  bank  yang  dirongrong  oleh kredit  bermasalah  dalam  jumlah  besar  cenderung  menurun
profitabilitasnya. Return on Assets ROA yaitu salah satu tolok ukur profitabilitas mereka akan menurun.
64 Hasil analisis di atas juga sesuai dengan hasil penelitian
Wisnu Mawardi 2005 yang menyatakan bahwa apabila suatu bank  kondisi  NPL  tinggi,  maka akan  memperbesar biaya  baik
biaya  pencadangan  aktiva  produktif  maupun  biaya  lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.
c  Hubungan linier variabel pembiayaan yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA.
Untuk  melihat  apakah  ada  hubungan  linier  variabel pembiayaan yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA,
dapat dilakukan sebagai berikut : Pertama : Menentukan hipotesis
H :
Tidak ada hubungan linier antara pembiayaan  yang disalurkan dengan Return on Assets ROA.
H
a
: Ada  hubungan  linier  antara  pembiayaan  yang
disalurkan dengan Return on Assets ROA. Kedua : Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil  perhitungan  SPSS  diperoleh  angka  t  penelitian sebesar 4.200.
Ketiga : Menghitung besarnya angka t tabel dengan  ketentuan sebagai berikut :
Taraf  signifikansi  0,05  dan  Derajat  Kebebasan DKDegree  of  Feedom  DF  dengan  ketentuan  :  DK  =  n-2,
65 atau 80-2 = 78. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel
sebesar 1,966. Keempat: Menentukan kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:
Jika t penelitian  t tabel maka H ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian  t tabel maka H diterima dan Ha ditolak.
Kelima : Membuat keputusan Didasarkan  hasil  perhitungan  diperoleh  angka  t  penelitian
sebesar  4,200
t  tabel  sebesar
1,966
maka
H ditolak  dan  Ha
diterima.  Artinya,  pembiayaan  yang  disalurkan  berpengaruh signifikan  terhadap  Return  on  Assets  ROA.  Besarnya
pengaruh  pembiayaan  yang  disalurkan  terhadap  Return  on Assets ROA sebesar 2,033 atau 203,3 dianggap signifikan.
Hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Zainul Arifin 2006 : 53, bahwa tingkat penghasilan dari pembiayaan
yield  on  financing  merupakan  tingkat  penghasilan  tertinggi bagi bank.
3  Analisis Korelasi Korelasi  antar  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK,  Non
Performing  Financing  NPF,  dan  pembiayaan  yang  disalurkan dengan hasil penghitungan SPSS sebagaimana tertera di bawah ini :
66
Tabel 4.12 Korelasi antar Variabel Bebas
Correlations
DPK NPF
PYD DPK
Pearson Correlation 1
.597 .992
Sig. 2-tailed .000
.000 N
80 80
80 NPF
Pearson Correlation .597
1 .561
Sig. 2-tailed .000
.000 N
80 80
80 PYD
Pearson Correlation .992
.561 1
Sig. 2-tailed .000
.000 N
80 80
80
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber : Output SPSS 17 a  Korelasi Antara Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing
Financing NPF. Berdasarkan  perhitungan  diperoleh  angka  korelasi
antara variabel Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing  NPF  sebesar  0,579.  Untuk  menafsirkan  angka
tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :
  0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada
   0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
   0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
   0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Korelasi  sebesar  0,579  mempunyai  maksud  hubungan antara variabel Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing
Financing  NPF  yang  kuat  dan  searah.  Korelasi  dua  variabel tersebut mempunyai  signifikan  sebesar 0,000  0,05, sehingga
korelasi kedua variabel signifikan.
67 b  Korelasi Antara Dana Pihak Ketiga DPK dan pembiayaan
Berdasarkan  perhitungan  diperoleh  angka  korelasi antara  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  dan  pembiayaan
sebesar  0,992.  Untuk  menafsirkan  angka  tersebut  digunakan kriteria sebagai berikut :
  0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada
   0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
   0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
   0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Korelasi  sebesar  0,992  mempunyai  maksud  hubungan antara variabel Dana Pihak Ketiga DPK dan pembiayaan yang
sangat  kuat  dan  searah.  Korelasi  dua  variabel  tersebut mempunyai signifikan sebesar 0,000  0,05, sehingga  korelasi
kedua variabel signifikan. c  Korelasi  Antara  Non  Performing  Financing  NPF  dan
pembiayaan yang disalurkan. Berdasarkan  perhitungan  diperoleh  angka  korelasi
antara  variabel  Non  Performing  Financing  NPF  dan pembiayaan yang disalurkan sebesar 0.561. Untuk menafsirkan
angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :
  0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah  dianggap tidak ada
   0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
   0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
68
   0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Korelasi  sebesar  0.561  mempunyai  maksud  hubungan antara  variabel
Non  Performing  Financing  NPF  dan pembiayaan yang disalurkan
yang kuat dan searah. Korelasi dua variabel  tersebut  mempunyai  signifikan  sebesar  0,000    0,05,
sehingga korelasi kedua variabel signifikan.
Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam diagram jalur, dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut :
Gambar 4.5 Diagram Jalur
Sumber : data diolah c.  Penghitungan Pengaruh
1  Pengaruh Langsung Direct Effect atau DE Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE, digunakan formula
berikut : a  Pengaruh  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap
pembiayaan yang disalurkan X
1
→Y = 1,020
DPK
NPF PYD
ROA
0.597 1.020
-0.048 -1.082
-0.319 2.033
є
1
0.15
є
2
0.272
69 b  Pengaruh  variabel  Non  Performing  Financing  NPF  terhadap
pembiayaan yang disalurkan X
2
→Y = -0,048
c  Pengaruh variabel pembiayaan yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA
Y→Z = 2,033
d  Pengaruh  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap  Return on Assets ROA
X
1
→Z = -1,082
e  Pengaruh  variabel  Non  Performing  Financing  NPF  terhadap Return on Assets ROA
X
2
→Z = -0,319
2  Pengaruh Tidak langsung Indirect Effect atau IE a  Pengaruh  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap  Return
on Assets ROA melalui pembiayaan yang disalurkan X
1
→Y→Z = 1,020 x 2,033 = 2,07366
b  Pengaruh  variabel  Non  Performing  Financing  NPF  terhadap Return on Assets ROA melalui pembiayaan yang disalurkan
X
2
→Y→Z = -0,048 x 2,033 = -0,097584
3  Pengaruh Total Total Effect a  Pengaruh  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap  ROA
melalui pembiayaan yang disalurkan X
1
→Y→Z = 1,020 + 2,033 = 3,053
70 b  Pengaruh  variabel  Non  Performing  Financing  NPF  terhadap
Return on Assets ROA melalui pembiayaan yang disalurkan X
2
→Y→Z = -0,048 + 2,033 = 1,985
Beberapa  pengaruh  langsung  dan  tidak  langsung  melalui pembiayaan yang disalurkan dan pengaruh total antara Dana Pihak Ketiga
DPK,  Non  Performing  Financing  NPF,  dan  pembiayaan  yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA dapat dilihat pada uraian dan
tabel berikut: 1  Pengaruh  antara  variabel  Dana  Pihak  Ketiga  DPK  terhadap
pembiayaan yang disalurkan Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh langsungpengaruh total
terhadap pembiayaan yang disalurkan sebesar 1,020. 2  Pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Return on
Assets ROA Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh langsung terhadap ROA
sebesar -1,082. Pengaruh tidak  langsung Dana Pihak  Ketiga terhadap Return on Assets ROA melalui pembiayaan yang disalurkan sebesar
1,020 x 2,033 = 2,07366. Pengaruh total Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Return on Assets ROA sebesar 1,020 + 2,033 = 3,053.
3  Pengaruh  antara  variabel Non  Performing  Financing  NPF  terhadap pembiayaan yang disalurkan.
Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh langsung pengaruh total yaitu sebesar –0,0489.
71 4  Pengaruh  antara  variabel  Non  Performing  Financing  NPF  terhadap
Return on Assets ROA Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh langsung
terhadap  Return  on  Assets  ROA  sebesar  -0,319.  Non  Performing Financing  NPF  memiliki  pengaruh  tidak  langsung  terhadap  Return
on Assets ROA dengan melalui pembiayaan yang disalurkan sebesar -0,048 x 2,033 = -0,097584.  Pengaruh total  antara  Non  Performing
Financing NPF terhadap Return on Assets ROA sebesar -0,048 + 2,033 = 1,985.
5  Pengaruh antara variabel pembiayaan yang disalurkan terhadap Return on Assets ROA
Pembiayaan  yang  disalurkan  memiliki  pengaruh  langsung pengaruh total terhadap Return on Assets ROA sebesar 2,033.
Tabel 4.13 Pengaruh DPK dan NPF terhadap Pembiayaan yang Disalurkan serta
Implikasinya pada Return on Assets ROA di Bank Muamalat Indonesia
Pengaruh variable Pengaruh Kausal
Langsung Tidak Langsung
Total Melalui
Y DPK
terhadap PYD 1.020
- 1.020
NPF
terhadap
PYD -0.048
- -0.048
DPK
terhadap
ROA
-1.082
2.07366 3.053
NPF
terhadap ROA -0.319
-0.097584 1.985
PYD
terhadap
ROA
2.033 -
2.033
Sumber : data diolah
72 Persamaan struktural untuk model tersebut adalah :
Substruktur I : Y = 1,020X
1
– 0,048X
2
+
є
1
Substruktur II : Z = -1,082X
1
– 0,319X
2
+ 2,033Y +
є
2
C.  Interpretasi Hasil