Metode Analisis Data Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

38 mengambil sampel dari elemen populasi yang tidak terbatas yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan Indriantoro dan Supomo, 2002:130.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli Indriantoro dan Supomo, 2002:146. Data primer yang penulis gunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan secara langsung kepada Kantor Akuntan Publik KAP yang ada di Jakarta dan mengkonfirmasi langsung ke KAP untuk memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi atas kuesioner tersebut. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara Indriantoro dan Supomo, 2002:147. Data sekunder dapat berupa buku dan majalah, publikasi pemerintah mengenai indikator ekonomi, data sensus, ikhtisar statistik, database, media, laporan tahunan perusahaan dan sebagainya Sekaran, 2006:65

D. Metode Analisis Data

1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa baik ketepatan dan kecermatan suatu instrumen untuk mengukur konsep yang seharusnya 39 diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur Indriantoro dan Supomo, 2002:181. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r kritis. Untuk menentukan r hitung didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan Pearson Correlation yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Suatu kuesioner dikatakan reliable handal jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Jogiyanto, 2009:120. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah alpha cronbach karena menggunakan jenis data likert. Penelitian menggunakan bantuan program SPSS dalam menghitung Cronbach Alpha untuk menginterprestasikan nilai alpha yang diperoleh. Jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, 40 jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliable. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2005:110. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Multikolinieritas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model 41 regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi di antara variabel pengalaman auditor, pelatihan auditor dan skeptisisme profesional auditor. Model regresi yang tidak ada multikolinieritas adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi antar variabel bebas kurang dari 95, VIF Variance Inflation factor kurang dari angka 1.0 dan mempunyaii nilai tolerance lebih dari 0.1 atau 10 Ghozali, 2005:91. c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasat pengambilan keputusan sebagai berikut: 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, seta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2005:105 42 3. Uji Hipotesis Untuk mencapai tujuan penelitian, maka data yang telah diperoleh perlu dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis. Model ini digunakan karena penulis ingin mengetahui pengaruh variabel pengalaman auditor X 1 , pelatihan auditor X 2 dan skeptisisme profesional auditor X 3 terhadap pendeteksian kecurangan. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: = + + + + Keterangan: Y : pendeteksian kecurangan a : konstanta b 1 b 2 b 3 : koefisien regresi X 1 : pengalaman auditor X 1 : pelatihan auditor X 3 : skeptisisme profesional auditor e : error Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model regresi berganda, uji statistik ini meliputi: a. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. 43 Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Moddel Summary dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R 2 sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen. Ghozali, 2005:83 b. Uji Signifikasi Simultan Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen untuk mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ghozali, 2005:84 c. Uji Regresi Secara Parsial Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan 44 tingkat signifikasi 5 atau α = 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien signifikan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Pengaruh etika, Indenpendensi, pengalaman, dan keahlian auditor terhadap opini audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

3 14 155

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Pengaruh pengalaman auditor terhadap keahlian auditor dalam mengaudit perusahaan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 5 92

Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional, Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Jakarta)

9 46 147

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, INDEPENDENSI, TEKANAN WAKTU, DAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (FRAUD) (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta dan Semarang)

2 7 171

PENGARUH PENGALAMAN, PELATIHAN PROFESIONAL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP PROFESIONALISME AUDITOR PEMULA. (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta).

0 4 168