Unsur-unsur Perencanaan Langkah–Langkah Perencanaan

52 2. Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana. 3. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf karena harus menunggu dan melihat hasil yang akan dicapai. 4. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif. Gagasan baru untuk mengadakan perubahan harus ditunda sampai tahap perencanaan berikutnya. 5. Perencanaan juga menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh staff Muninjaya, 2004.

2.2.4. Unsur-unsur Perencanaan

Menurut Syamsi 1983 untuk membuat suatu rencana tertentu yang cukup lengkap, kiranya unsur-unsur di bawah ini perlu dipenuhi. Unsur-unsur perencanaan ini merupakan 6 pertanyaan yang harus dijawab. Rumusannya terkenal dengan istilah 5 W + 1 H, yaitu : 1. What Apa : apa yang dilakukan sehingga perlu direncanakan 2. Why Mengapa : apa alasannya hal itu perlu dilakukan atau perlu diprioritaskan pelaksanaannya. 3. Who and Who : Siapa obyek dan siapa subyek pelaksanaannya. 4. Where Di mana : mencari tempat yang strategis untuk melaksanakan suatu kegiatan 5. When Kapan : pelaksanaannya yang tepat. Ini berarti menentukan timing yang tepat untuk pelaksanaannya. Universitas Sumatera Utara 53

2.2.5. Langkah–Langkah Perencanaan

Langkah awal untuk menyusun perencanaan dapat dimulai dengan sebuah gagasan atau cita-cita yang terfokus pada situasi tertentu. Sebagai suatu proses, perencanaan kesehatan mempunyai beberapa langkah. Ada 5 langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah perencanaan Muninjaya, 2004 1. Analisis Situasi Analisis situasi adalah langkah pertama proses penyusunan perencanaan. Langkah ini dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki oleh organisasi data primer atau mengkaji laporan lembaga lain data sekunder yang datanya dibutuhkan, observasi dan wawancara. Analisis situasi merupakan langkah awal perencanaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah. Langkah analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan berbagai jenis data atau fakta yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat yang dijadikan dasar penyusunan perencanaan. Data yang diperlukan untuk menyusun perencanaan kesehatan terdiri dari : a. Data tentang penyakit dan kejadian sakit. b. Data kependudukan c. Data potensi organisasi kesehatan d. Keadaan lingkungan dan geografi e. Data sarana dan prasarana Universitas Sumatera Utara 54 Semua data yang diperoleh dari hasil analisis situasi diolah dan dijadikan informasi. Semua informasi yang terkait akan menjadi pengetahuan bersama yang sangat berharga untuk menyusun perencanaan kesehatan terpadu. Langkah-langkah penting proses analisis data sampai menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang pengembangan program merupakan bagian dari sistem informasi manajemen kesehatan. Proses ini digambarkan pada bagan di bawah ini. Gambar 2.6. Proses Analisis Data dalam Suatu Sistem Informasi Manajemen Menurut AbouZahrl, Carla Boermal Ties 2005 Pengumpulan data dari masyarakat dapat memberikan informasi tentang : Data Dianalisis dan Disajikan Informasi Perencanaan Pengetahuan Pelaksanaan Program Hasil Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan Dipantau Universitas Sumatera Utara 55 a. Health determinants sosioekonomi, lingkungan, perilaku dan faktor genetik. b. Masukan inputs untuk sistem kesehatan dan proses yang berhubungan dengan penggunaan masukan seperti kebijakan, organisasi, infrastruktur kesehatan, fasilitas dan peralatan, biaya, sumber daya manusia, pendanaan kesehatan dan sistem informasi kesehatan sendiri. c. Performance or outputs keluaran dari keberhasilan atau kegagalan sistem kesehatan seperti availability, quality dan penggunaan informasi kesehatan serta sarana kesehatan utility. d. Health outcomes hasil yaitu angka kematian, angka kesakitan, angka kecacatan, kejangkitan penyakit dan status kesehatan. e. Faktor penentu dalam kesehatan inequas, penggunaan dan pemenuhan jasa dan hasil yang mencakup jenis kelamin, status sosioekonomi, kelompok kesukuan dan lokasi geografis. 2. Mengidentifikasi Masalah dan Prioritasnya Identifikasi masalah mulai dari langkah awal untuk mengkaji berbagai masalah kesehatan yang berkembang di wilayah kerja Puskesmas analisis 10 penyakit terbesar potensi Puskesmas untuk mengatasinya, sejauh mana bantuan yang diperoleh. 3. Menentukan tujuan program Setelah prioritas masalah kesehatan diterapkan, manajer program menetapkan tujuan program. Semakin jelas rumusan masalah kesehatan masyarakat dengan menggunakan kriteria di atas akan semakin mudah menyusun tujuan program. Universitas Sumatera Utara 56 4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program Langkah keempat proses penyusunan perencanaan adalah mengkaji kembali hambatan dan kelemahan program yang telah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mewaspadai timbulnya hambatan serupa. 5. Menyusun rencana kerja operasional RKO Pada saat memasuki fase ini, tim perencana sudah menetapkan tujuan dan target yang ingin dicapai langkah 1-4. Proses perencanaan yang terakhir adalah menetapkan alternatif kegiatan dan sumber daya pendukung. Langkah ini dilakukan sebelum proses penyusunan RKO Muninjaya, 2004.

2.3. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta.

3 22 13

SKRIPSI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) GizKIA Berbasis Komputer Di Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 5 16

HUBUNGAN UNSUR MANAJEMEN DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

2 3 13

SKRIPSI Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

0 2 6

SKRIPSI Hubungan antara Kualitas Informasi dengan Kinerja Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Wilayah Kabupaten Ngawi.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEAMANAN DATA DENGAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR.

1 5 8

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

1 4 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

0 1 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN puskesmas hubungan

0 2 17