121
5.3. Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Penerapan SIMPUS di Puskesmas Kabupaten Langkat
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sarana dan prasarana tidak berhubungan dengan penerapan SIMPUS di Puskesmas Kabupaten Langkat,
adanya sarana dan prasarana yang lengkap, penerapan SIMPUS dalam kategori baik dan kurang baik, sedangkan tersedianya sarana dan prasarana yang tidak
lengkap sebagian besar penerapan SIMPUS juga kurang baik. Uji statistik dengan Rank Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana
dan prasarana dengan penerapan SIMPUS di Puskesmas Kabupaten Langkat tahun 2009.
Sejalan dengan penelitian Yusran 2008 mendapatkan hasil bahwa dengan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengolahan data SP2TP tidak
berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan SP2TP ke Dinas Kesehatan dengan p-value 0,0620,05.
Menurut Sutabri 2005, sarana dan prasarana dalam pengolahan data informasi merupakan salah satu faktor penting. Sarana dan prasarana dalam sistem
informasi dapat berupa data yang baik, alat-alat tulis kertas, pena, penggaris, dan lain-lain, komputer. Sarana dan prasarana yang lengkap menunjang keberhasilan
dalam pengolahan data informasi. Data yang baik adalah suatu data yang bernilai dan harus memenuhi 3 unsur yaitu ketelitian data, komparabilitas data data yang
digunakan harus benar, dan validitas data yaitu data yang digunakan merupakan data yang menunjang tercapainya tujuan.
Universitas Sumatera Utara
122
Tidak adanya sarana dan prasarana vital yaitu komputer sebagai alat pengolah data merupakan salah satu penyebab kualitas data dan ketepatan waktu pelaporan
menjadi kendala bagi Puskesmas di Kabupaten Langkat. Format SP2TP dengan banyak variabel dan diolah oleh tenaga yang tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya juga membuat sebagian besar Puskesmas di Kabupaten Langkat tidak dapat menerapkan SIMPUS sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Kendala ini
sebenarnya dapat diatasi dengan melakukan pengadaan komputer di setiap Puskesmas dan pustu beserta perangkat lunaknya software serta memberikan pelatihan bagi
tenaga pengolah data sehingga sistem informasi yang baik dapat tercapai. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat mendukung kinerja pelayanan
Puskesmas, khususnya dalam pengambilan keputusan yang tepat dan akurat, sehingga pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien.
5.4. Hubungan Metode dengan Penerapan SIMPUS di Puskesmas Kabupaten Langkat