Konsep Dasar Informasi Sistem dan Informasi 1. Konsep Dasar Sistem

33 Departemen Kesehatan RI 2007 menyebutkan bahwa yang tercakup dalam komponen masukan adalah informasi, instrumen pencatatan dan pelaporan data dan sumber daya. Komponen proses mencakup pengorganisasian dan tata kerja serta pengolahan data dan komponen keluaran mencakup penyimpanan, penyebarluasan, pendayagunaan dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data. Hasil penelitian Sugito 1991 di Sidoarjo menyimpulkan terjadinya hambatan pengelolaan sistem informasi kesehatan adalah output yang tidak sesuai, teknik pengumpulan dan pengisian data serta terbatasnya tenaga dan sarana. Menurut Amsyah 2005 data dan informasi diperlukan dan dihasilkan oleh tiap unit kerja, maka unit yang bekerja dengan data dan informasi tersebut dapat dikatakan sebagai memiliki sistem informasi sendiri. Umpan balik Gambar 2.1. Sistem Informasi Suatu Unit Kerja

2.1.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi menurut Gordon B. Davis yang dikutip Amsyah 2005 dalam bukunya berjudul “Management Information Sistem”, adalah data yang sudah Transaksi dan Kegiatan unit Kerja Data Pengolahan Informasi Universitas Sumatera Utara 34 diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Definisi tersebut menekankan bahwa data harus diproses dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi yang berguna bagi pemakai. Menurut Hartini 2002 informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia pegawai, mahasiswa, pelanggan, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Menurut Lumbangaol 2008 informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan atau manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tanpa ada suatu informasi dalam suatu organisasi para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Oleh karena itu menurut Achua 2004 kualitas informasi tergantung pada 3 hal yaitu : 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Komponen akurat meliputi : Universitas Sumatera Utara 35 a. Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. b. Correctness berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran. c. Security berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan. 2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. 3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. 4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Berikut proses informasi yang dibuat oleh Achua 2004 data yang masih merupakan bahan mentah harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu Universitas Sumatera Utara 36 model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data siklus informasi. INPUT DATA ---------PROSES -------KEPUTUSAN ---------TINDAKAN ------ PENERIMA ---------OUTPUT Gambar 2.2. Model Siklus Informasi, Achua 2004 Menurut Amsyah 2005, informasi dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 1. Informasi Substantif Adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan substantif. Kegiatan substantif adalah kegiatan pokok dari suatu organisasi. Kegiatan tersebut merupakan atau bidang utama dari suatu organisasi, sesuai dengan tujuan utama dari organisasi bersangkutan. 2. Informasi Fasilitatif Adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan fasilitatif. Kegiatan fasilitatif adalah kegiatan pendukung dari suatu organisasi. Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Dengan perkembangan teknologi alat pengolah data sampai kepada komputer dewasa ini, maka data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan tingkat manajemen organisasi. Dengan demikian unit organisasi dapat mencapai tujuannya masing-masing sehingga secara keseluruhan organisasi akan dapat mencapai tujuan secara efisien dan efektif Amsyah, 2005. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 2.3. Hubungan data dan tujuan organisasi

2.1.3. Informasi Kesehatan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta.

3 22 13

SKRIPSI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) GizKIA Berbasis Komputer Di Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 5 16

HUBUNGAN UNSUR MANAJEMEN DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

2 3 13

SKRIPSI Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

0 2 6

SKRIPSI Hubungan antara Kualitas Informasi dengan Kinerja Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Wilayah Kabupaten Ngawi.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEAMANAN DATA DENGAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR.

1 5 8

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

1 4 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

0 1 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN puskesmas hubungan

0 2 17