Penilaian Responden Tentang Metode Method

104 16 orang 57,1, dan selebihnya dalam kategori lengkap yaitu 12 orang 42,9. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8. Distribusi Kategori Sarana dan Prasarana di Puskesmas Kabupaten Langkat Tahun 2009 No. Sarana dan Prasarana Jumlah Persentase 1 2 Lengkap Tidak Lengkap 12 16 42,9 57,1 Jumlah 28 100

4.2.5. Penilaian Responden Tentang Metode Method

Metode dikatakan tepat yaitu dalam pembuatan laporan dan pengolahan data akan menghasilkan data yang akurat, format SP2TP yang digunakan sesuai dengan kondisi di setiap puskesmas, penyederhanaan format SP2TP, pengecekan ulang data sebelum dilaporkan, laporan tepat waktu dari pustu, tidak terjadi kesalahan dan perbedaan laporan antar pemegang program, sedangkan metode yang tidak tepat yaitu format SP2TP yang terlalu banyak variabel, terjadi duplikasi data, data yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 28 responden menunjukkan bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab “ya” yaitu nomor 6 tentang mengecek ulang pengolahan data yang dilakukan oleh bagian pengolah data sebelum dilakukan ke Dinas Kesehatan 92,9, nomor 4 tentang p enghitungan data masih dilakukan secara manual dengan bantuan kalkulator 85,7, nomor 2 tentang format SP2TP terlalu banyak kolom sehingga data tidak akurat 75,0, nomor 3 tentang format SP2TP terlalu banyak lembar dan isian sehingga menyulitkan dalam pengisian data Universitas Sumatera Utara 105 75,0. Pertanyaan yang paling banyak dijawab “tidak” yaitu nomor 9 tentang s ering terjadi kesalahan dan perbedaan laporan antar pemegang program di puskesmas Anda yang dilaporkan pada bagian pengolah data 67,9. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Metode di Puskesmas Kabupaten Langkat Tahun 2009 Ya Tidak Total No Indikator Jlh Jlh Jlh 1 Anda menunggu laporan dari pustu untuk membuat laporan dan pengolahan data. 17 60,7 11 39,3 28 100 2 Format SP2TP terlalu banyak kolom sehingga data tidak akurat. 21 75,0 7 25,0 28 100 3 Format SP2TP terlalu banyak lembar dan isian sehingga menyulitkan pengisian data. 21 75,0 7 25,0 28 100 4 Penghitungan data masih dilakukan secara manual dengan bantuan kalkulator. 24 85,7 4 14,3 28 100 5 Anda melakukan penyederhanaan format SP2TP untuk variabel yang terlalu banyak tidak sesuai dengan data yang ada di puskesmas. 12 42,9 16 57,1 28 100 6 Anda mengecek ulang pengolahan data yang dilakukan oleh bagian pengolah data sebelum dilakukan ke Dinas Kesehatan. 26 92,9 2 7,1 28 100 7 Proses pengolahan data secara manual sering terjadi kesalahan sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyiapkan laporan. 13 46,4 15 53,6 28 100 8 Pengolahan data sering tidak siap tepat waktu karena laporan dari pustu terlambat. 16 57,1 12 42,9 28 100 9 Sering terjadi kesalahan dan perbedaan laporan antar pemegang program di puskesmas Anda yang dilaporkan pada bagian pengolah data. 9 32,1 19 67,9 28 100 10 Mengosongkan data pelaporan ke Dinas Kesehatan jika data dari pustu tidak ada. 11 39,3 17 60,7 28 100 Universitas Sumatera Utara 106 Berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa sebagian besar metode di Puskesmas Kabupaten Langkat dalam kategori tidak tepat yaitu 15 orang 53,6, dan selebihnya dalam kategori tepat yaitu 13 orang 46,4. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10. Distribusi Kategori Metode di Puskesmas Kabupaten Langkat Tahun 2009 No. Metode Jumlah Persentase 1 2 Tepat Tidak Tepat 13 15 46,4 53,6 Jumlah 28 100

4.2.6. Penilaian Responden Tentang Penerapan SIMPUS

Dokumen yang terkait

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta.

3 22 13

SKRIPSI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) GizKIA Berbasis Komputer Di Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 5 16

HUBUNGAN UNSUR MANAJEMEN DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

2 3 13

SKRIPSI Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Unsur Manajemen Dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

0 2 6

SKRIPSI Hubungan antara Kualitas Informasi dengan Kinerja Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Wilayah Kabupaten Ngawi.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEAMANAN DATA DENGAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR.

1 5 8

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

1 4 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

0 1 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN puskesmas hubungan

0 2 17