Medan Kota kembar Pariwisata Sebagai Kegiatan Ekonomi

3.6. Medan Kota kembar

Beberapa kota di Asia telah mendorong pembentukan Persatuan Kota Kembar, antara Medan dengan: • Penang, Malaysia 1984 • Ichikawa, Jepang 1989 • Kwangju, Korea Selatan 1997 • Chengdu, Republik Rakyat Cina Forum ini telah menjadi ajang saling tukar-menukar informasi dan perundingan untuk membincangkan berbagai masalah ekonomi dan perkotaan. Berbagai kerangka kerjasama antara kota bersaudara, kenyataannya terus berkembang dalam bidang-bidang yang semakin luas, baik sosial maupun pendidikan. Di bidang sosial, misalnya Ichikawa memanfaatkan forum ini untuk membantu pengadaan alat bantu pendengaran untuk melengkapi kemudahan kesehatan kota Medan. Di bidang pengembangan sumber daya manusia, Ichikawa juga memberikan bantuan latihan bagi Pemerintah Kota Medan dalam bentuk magang, termasuk mengadakan program pertukaran pelajar di antara kedua kota. Hal yang sama juga berlangsung antara Medan dengan kota kembar lainnya, baik Kwangju maupun Pulau Pinang. Dibidang perdagangan, forum ini telah menguruskan Pameran Perdagangan Kota Kembar Sister City Trade Fair yang bertaraf internasional, sehingga mampu mendorong pertemuan pengusaha-pengusaha kota masing-masing. Universitas Sumatera Utara Dengan nyata, hal ini mampu mendorong peningkatan perdagangan dan pelaburan di kota masing-masing di samping memberikan kepastian dan perluasan pasaran produk yang dihasilkan. Keberkesanan forum ini juga telah memunculkan minat kota-kota lainnya di Asia seperti Chennai, India untuk memasuki persatuan ini. Universitas Sumatera Utara BAB IV PERAN INDUSTRI KERAJINAN DAN MAKANAN DALAM PERKEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA MEDAN

4.1. Pariwisata Sebagai Kegiatan Ekonomi

Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu. Disamping menjadi mesin penggerak ekonomi, pariwisata juga merupakan wahana yang menarik untuk mengurangi angka pengangguran, mengingat berbagai jenis wisata dapat ditempatkan dimana saja. Oleh sebab itu pembangunan pembangunan wisata dapat dilakukan di daerah yang berpengaruh penciptaan lapangan kerjanya paling menguntungkan. Berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan Negara 1992-2004 dimana sektor pariwisata yang memberikan arahan pembangunan kepariwisataan sebagai salah satu bagian daripada pembangunan bidang ekonomi, harus terus meningkat dan ditunjukkan agar dapat menambah devisa yang semakin berarti. Disamping itu diharapkan peranan pariwisata semakin besar terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan berusaha, menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pembangunan daerah. Dalam menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang berkelanjutan, pariwisata merupakan andalan dan unggulan untuk dapat menjadi lokomotif dan pendorong pembangunan ekonomi nasional, karena sarana dan prasarana kepariwisataan yang tetap utuh dan secara langsung telah dapat berfungsi. Universitas Sumatera Utara Walaupun sebagai akibat saat terjadinya krisis moneter harga-harga produk wisata menjadi relatif murah, tetapi kondisi keamanan yang tidak kondusif yang menyebabkan citra Indonesia sebagai tujuan wisata menjadi tidak menguntungkan sehingga momentum ekonomis tersebut tidak dapat dimanfaatkan. Perusahaan bisnis pariwisata adalah suatu sistem sosial yang akan menggunakan sumber daya dan ketrampilan dari pekerja mereka yang bertujuan menghasilkan keluaran yang memuaskan wisatawan dan mencapai tujuan perusahaan. Ilmu ekonomi biasanya didefinisikan dalam istilah kelangkaan, suatu keadaan di mana sesuatu itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Jadi, studi ilmu ekonomi tidak berdasarkan uang atau kekayaan, akan tetapi manusia. Kelangkaan sendiri adalah suatu gejala kemanusiaan, oleh karena sesuatu itu tidak menjadi langka sampai ia menjadi objek dari kebutuhan manusia. Oleh karena itu ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu kemasyarakatan yang meneliti untuk mengerti pilihan-pilihan yang dibuat orang dalam menggunakan sumber- sumbernya yang langka untuk memenuhi kebutuhannya. Ilmu ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari pilihan-pilahan spesifik unit-unit ekonomi, termasuk hotelmotel, restoran, perusahaan angkutan udara airlines dan sektor-sektor pariwisata lainnya. Ekonomi makro cabang ilmu ekonomi yang mempelajari gejala ekonomi berskala besar, khususnya pengeluaran agregatif wisatawan, dampak penggadaan multiplier effect dan dampak-dampak ekonomi makro kepariwisataan. Universitas Sumatera Utara Industri pariwisata sering dianggap sebagai jawaban untuk menghadapi berbagai masalah ekonomi Indonesia. Kesulitan ekonomi yang diakibatkan oleh ekspor non-migas yang menurun, impor yang naik, dan pembangunan ekonomi yang timpang, dipandang akan dapat diatasi dengan industri pariwisata karena industri pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja baru yang jelas akan dapat memberikan lebih banyak peluang ekonomi, di samping juga dapat menjadi sarana untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan dan mendorong pembangunan ekonomi regional.

4.2. Industri Kerajinan dan Makanan di Kota Medan