Produk Industri Pariwisata Drs. Ridwan Azhar, M, Hum

• Industri tambahan, industri pariwisata yang menyediakan sovenir serta kebutuhan lainnya, hiburan, ansuransi, pelayanan bank dan lainnya. • Juga termasuk dalam kelompok penyedia pada industri pokok pariwisata, keperluan masyarakat, dan industri yang menangani promosi pariwisata, agent periklanan dan konsultan jasa pelayanan pada industri pariwisata lainnya. Batasan terakhir yang akan dikemukakan adalah batasan yang dirumuskan oleh Krippendorf, yaitu sebagai berikut “industri pariwisata merupakan wujud dari seluruh kegiatan yang mana menyediakan barang-barang pelayanan berbagai macam jenis kebutuhan yang tepat bagi kepuasan wisatawan dan melakukan hubungan dalam perjalanan biasa dari semua kegiatan mereka. Itu tidak berhubungan apapun dengan industri yang menyediakan pelayanan yang berkebihan, lebih banyak atau hanya sesekali saja kepada para wisatawan”.

2.4. Produk Industri Pariwisata

Pada umumnya yang dimaksudkan dengan ”produk” dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui proses produksi. Dalam pengertian ini ditekankan bahwa tujuan akhir dari suatu proses produksi tidak lain adalah suatu barang produk yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produk pariwisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan berbagai perusahaan segi ekonomis, jasa masyarakat segi sosial psikologis dan jasa alam. Ciri-ciri suatu produk pariwisata 1. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipindahkan. Karena itu dalam penjualannya tidak mungkin produk itu dibawa kepada konsumen. Sebaliknya, konsumen wisatawan yang harus dibawa ke tempat dibmana hasil atau produknya dapat dipindahkan ke mana barang tersebut diperlukan oleh konsumen. Universitas Sumatera Utara 2. Produksi atau konsumsi terjadi pada tempat dan saat yang sama. Tanpa adanya konsumen yang membeli produkjasa maka tidak akan terjadi produksi. 3. Produk wisata tidak menggunakan standar ukuran fisik tetapi menggunakan standar pelayanan yang didasarkan atas suatu kriteria tertentu. 4. Konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba contoh produk itu sebelumnya, bahkan tidak dapat mengetahui atau menguji produk itu sebelumnya. 5. Hasil atau produk pariwisata itu banyak tergantung pada tenaga kerja manusia dan hanya sedikit yang menggunakan mesin. 6. Prodik pariwisata merupakan usaha yang mengandung risiko besar. Jadi pada hakikatnya definisi produk pariwisata adalah ” Keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula”Suwantoro, 1997 : 49. Adapun produk-produk ataupun jasa-jasa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Biro Perjalanan Wisata Memberikan informasi tentang objek wisata yang berada di suatu daerah, dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan, serta mengatur rencana perjalanan dan kegiatan-kegiatan dari perjalanan lainnya. 2. Transportasi darat, laut dan udara. Memberikan pelayanan kepada wisatawan berupa alat transportasi yang membawanya ke daerah-daerah yang telah dipilihnya. 3. Jasa-jasa pelayanan dari perhotelan akomodasi, bar, restoran, fasilitas-fasilitas lainnya. Universitas Sumatera Utara 4. Jasa-jasa transportasi lokal bus, taksi, coach dalam melakukan city sight seeing atau excursion pada objek wisata dan atraksi wisata lainnya. 5. Objek wisata atau atraksi yang terdapat di daerah tujuan wisata sebagai daya tarik agar orang berkenan berkunjung ke daerah tujuan wisata tersebut. 6. Jasa-jasa souvenir shop dan handicraft serta shoping center, tempat wisatawan belanja atau membeli buah tangan yang akan dibawa pulang oleh wisatawan. 7. Perusahaan pendukung, seperti penjual past card, perangko, money changer, bank, dan lainnya. Produk industri pariwisata terdiri dari berbagai macam produk antara lain : A. Produk nyata Tangible Product. Prasarana pariwisata infrastructure seperti jalan, pelabuhan udara dan laut, telekomunikasi, dan lainnya. Sarana pariwisata superstructure seperti hotel, restorant, alat transportasi, dan lainnya. Objek dan daya tarik wisata seperti sumber daya alam, budaya, sejarah beserta atraksi-atraksinya. B. Produk tidak nyata Intangible Product. Service pelayanan yaitu sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam teknik pelayanan. Sapta pesona. Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba, serta Pantai Cermin, yang dilengkapi dengan Waterboom Theme Park. Sebagai salah satu daerah otonomi berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional. Universitas Sumatera Utara

3.1. Sejarah Kota Medan