mengembangkan pulau penang malasyia. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa cerita – cerita keramat juga berkaiatan dengan ketaqwaan dan kepercayaan
masyarakat pulau pinang terhadap hindu, buhda dan keyakinan terhadap islam Kemudian syafrizal 2000 beliau juga membahas tentang cerita keramat
lebai sonag dalam bentuk skripsi, beliau juga mengungkapkan tentang struktur cerita keramat kubah lebai sonag yang berada di wilayah melayu batu bara. Beliau
dalam menganalisis cerita kubah lebai sonag mempunyai tema, latar amanat dan serta flot yang berkaitan dengan ketaqwaan terhadap allah swt
Demekian beberapa pembahasan tentang cerita – cerita keramat yang pernah dsilakukan oleh para peneliti dalam khasanah kesusasteraan sumatera
uitara. Dalam peneliotian ini penulis lebih mempokuskan terhadap cerita – cerita tentanmg nilai – nilai sejarah dalam cerita makam papan tiggi pada masyarakat
desa pananggahan , kecamatan barus kabupaten tapanuli tengah
1.6 Ruang lingkup
Penelitian ini membicarakan tentang nilai – nilai sejarah cerita makam papan tinggi pada masyarakat kecamatan barus desa pananggahan. Dalam
penelitian ini penulis memakai pendekatan analisis sastra sejarah, penulis juga memakai analisis struktur terhadap cerita rakyat makam papan tinggi, tapi peenulis
disisni hanya memakai analisis secara umum dan yang berkaitann dengan manusia, tempat dan waktu saja.
Penulis juga memperoleh sumber data tentang cerita sejarah makam papan tinggi pada masyarakat barus dari sumber informan, buku, jurnal dan responden
yang penulis buat sewaktu melaksanakan penelitian singkat di lapangan
1.7 Landasan teori
Ahmad 1991 dalam paradigma pendekatan sejarah menyatakan bahwa paradigma teori pendekatan sastra yang bercorak sejarah adalah sejarawan akan
tidak dapat mengetahui tanggal secara jelas yang ada di dalam karya – karya sastra
Universitas Sumatera Utara
sejarah. Hal ini juga dikarenakan banyaknya mitos, legenda, dan unsur – unsur cerita rakyat yang bersifat anonim.
Kemudian afandi 1992 menyatakan bahwa mitos, legenda, dan sebagaian dapat pula dihubungkan dengan kejadian – kejadian yang dianggap fakta sejarah
pada saat menganalisis nilai – nilai sejarah dalam karya sastra yang paling dekat dengan masyarakat setempat.
Kemudian osman 1976 menyatakan fakta sejarah yang nyata dalam karya – karya sastra sejarah adalah seiring berasal dari nilai – nilai tradisi masyarakat
setempat. Nilai – nilai ini bukan semata – mata dizaman silam tetaoi juga diwarisi oleh masyarakat dewasa ini. Beliau juga mengatakan bahwa di dalam semua sastra
sejarah tergambar sistem feodalisme, demikian juga nilai – nilai yang di miliki oleh masyarakat tersebut tentang nilai manusia, waktu dan tempat kejadian.
Memahami pandangan diatas memberi arti bahwa tidak semua karya sastra yang bercorak sejarah itu benar atau tidak karena dapat memberi makna pada
konteks masyarakat yang mempunyai adat dan kepercayaan. Dan juga bukan semata – mata di lihat dari sudut sebab, akibat peristiwa dan juga merupakan
kebenaran kebudayaan Berdasarkan seluruh konsep diatas bahwa dalam mengaplikasikan harus
mengungkapakan segala hal, peristiw, legenda dan mitos yang meninggalkan kesan ketakutan, kedaulatan, dan kesucian tokoh – tokohnya. Apabila hal tersebut
dapat diunggkapkan maka peristiwa – peristiwa dianggap fakta sejarah dan merupakan menifestasi bagi kedudukan tokoh tersebut di masyarakat.
Dekian konsep teori pendekatan sastra yang bercorak sejarah yang penulis gunakan dalam penganalisis cerita – cerita keramat makam papan tinggi pada
masyarakat barus desa pananggahan.
1.8 Metedologi