Proses Pengerjaan Lagu pada Kelompok Musik Progressive Metal di

Medan khususnya di tahun 2007 ini. Tidak hanya di pentas musik, tetapi mereka juga sering menjadi bintang tamu dalam program-program siaran yang di adakan diradio-radio Medan. Selain itu grup musik Foredoom juga telah mengeluarkan album edition promo mereka yang berjudul ”Re-Constructed EP” yang baru diluncurkan pada pertengahan tahun 2007 ini. Yang mana berdasarkan surve penulis, penjualan albumnya cukup lumayan di kota Medan ini. Penulis beranggapan bahwa hal ini tentunya akan mempermudah penulis untuk mengumpulkan data mengenai strategi pemasaran album musik yang dilakukan oleh salah satu kelompok musik metal progressive di Medan.

4.1.2 Proses Pengerjaan Lagu dan Strategi Pemasaran Album

Proses pengerjaan lagu dan strategi pemasaran album pada grup musik progressive metal merupakan hal yang menarik bagi penulis untuk diteliti. Karena setiap kelompok musik memiliki cara tersendiri dalam proses pengerjaan lagu dan memasarkan album musik mereka.

4.1.2.1 Proses Pengerjaan Lagu pada Kelompok Musik Progressive Metal di

Medan Dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada beberapa kelompok musik progressive metal di Medan, ternyata ada banyak cara yang dilakukan grup-grup musik progressive metal di Medan dalam menciptakan sebuah komposisi musik atau lagu. Diantaranya ada kelompok musik yang membuat lagu dengan cara ber-jamsession di studio musik, ada juga yang menotasikan dahulu melodi-melodi musiknya kedalam sebuah notasi musik dan kemudian dicoba Syaif Putra : Perkembangan Musik Progressive Metal Di Kota Medan, 2007 USU e-Repository © 2009 untuk dimainkan bersama. Selain itu ada pula yang menggunakan teknologi komputer untuk merekam musik atau nada, part demi part hingga tercipta sebuah komposisi musik yang sudah jadi. Melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk mengikuti proses pengerjaan lagu yang dilakukan oleh grup musik Foredoom yang mana mereka telah menggunakan teknologi komputerisasi untuk mempermudah proses pengerjaan lagu pada musik mereka. Tepatnya di sebuah rumah yang berada di jalan Puri no. 133 Medan yang notabene adalah basecamp tempat grup musik Foredoom berkumpul dan membuat lagu. Hanya dengan memanfaatkan sebuah computer intel pentium IV dan beberapa perangkat sound sederhana, sudah bisa membantu mempermudah mereka dalam mengerjakan sebuah komposisi lagu sebelum merekamnya langsung ke studio rekaman yang sesungguhnya. Dengan menjalankan sampel digital drum dari program musik seperti fuity loops, cubase, sonar dan lain sebagainya di komputer, mereka sudah bisa membuat beberapa pola pukulan drum yang suaranya hampir mirip dengan suara drum asli yang biasa dimainkan oleh pemain drum pada umumnya. Di sisi lain, setelah mereka menemukan beberapa pola-pola permainan instrumen gitar, bass atau keyboard biasanya mereka langsung merekamnya kedalam komputer. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka dalam mengingat setiap bagian-bagian dari komposisi musik yang sudah mereka. Tidak sisa-sia memang, mengingat komposisi musik pada musik progressive metal memiliki banyak sekali perubahan chord dan perpindahan nada di sepanjang aransemen musiknya. Untuk melakukan proses perekaman, grup musik Foredoom biasanya menggunakan program-program musik komputer seperti noendo dan samplitude. CD program dari software- Syaif Putra : Perkembangan Musik Progressive Metal Di Kota Medan, 2007 USU e-Repository © 2009 software ini sangat banyak dan gampang didapat di toko-toko tempat penjualan CD software di Medan. Tidak hanya instrumen musik, bahkan suara nyanyian vokal pun bisa direkam menggunakan komputer. Hingga akhirnya mereka menghasilkan sebuah file musik yang mereka buat dalam format mp3 dengan kualitas sound yang sangat sederhana sekali, yang kemudian dibagi-bagikan kepada setiap personilnya untuk dihafal atau dikembangkan lagi hingga lagunya siap untuk di rekam distudio rekaman yang sebenarnya.. Seperti yang di jelaskan oleh Deni vokalis grup musik Foredoom, di Medan sudah cukup banyak band- band yang melakukan proses pengerjaan lagu dengan cara seperti ini. Dengan mengandalkan sumberdaya manusia dari personil-personil grup musiknya, mereka sudah bisa berkreasi sesuai dengan keinginan mereka sendiri tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk menyewa sebuah studio musik per jamnya.

4.1.2.2 Strategi Pemasaran Kaset CD Album