Batas waktu Permulaan Kesamaan Waktu

4.2.5 Hubungan Makna Waktu

Hubungan makna waktu terjadi jika sematan menyatakan waktu terjadinya peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam klausa utama. Hubungan waktu itu dapat dibedakan lagi menjadi batas waktu permulaan, kesamaan waktu, urutan waktu, dan batas akhir waktu terjadinya peristiwa atau keadaan. Masing-masing makna akan dijelaskan dibawah ini :

4.2.5.1 Batas waktu Permulaan

Hubungan makna batas waktu permulaan dalam bahasa melayu ditandai oleh konjungsi, yaitu : sEjak ’sejak’ sEjak daRi ’sejak dari’ sEmEnjak ’semenjak’ Dalam hubungan makna ini, klausa anak mengandung makna batas waktu permulaan terjadinya peristiwa yang dinyatakan klausa induk. Dengan kata lain, klausa anak menyatakan batas waktu permulaan terjadinya peristiwa yang dinyatakan pada klausa induk. Universitas Sumatera Utara Contoh : 39 SEjak adEknyE sakEt. iE tlah jaRang kEsEkolah. ’Sejak adiknya sakit, dia telah jarang kesekolah.’ 40 SEjak daRi haRi sEnEn, ema tak pulang keRhomah. ’Sejak dari hari senin, ema tidak pulang kerumah.’ 41 ’SEmEnjak adE diRimu, dunia teRasa menawan.’ Semenjak ada dirimu, dunia teRrasa indahnya. Klausa anak pada contoh diatas mengandung hubungan makna batas waktu permulaan dengan masing-masing klausa induknya, misalnya, pada contoh 1 klausa anak ’sEjak adEknyE sakEt – sejak adikya sakit’ menunjukkan waktu permulaan terjadinya peristiwa pada klausa induk yaitu ’iE tlah jaRang kesekolah-dia telah jarang kesekolah’.

4.2.5.2 Kesamaan Waktu

Hubungan makna kesamaan waktu dalam bahasa melayu ditandai dengan konjungsi, yaitu : ketikE ’ketika’ manEkalE ’manakala’ selamE ’selama’ sambEl ’sambil’ tenga ’tengah’ Universitas Sumatera Utara sEmEntarE ’sementara’ sElagi ’selagi’ sEwaqhtu ’sewaktu’ begitu ’begitu’ Dalam hubungan makna ini, klausa anak menyatakan makna kesamaan waktu terjadinya peristiwa yang dinyatakan pada klausa induk. Contoh : 42 KetikE ujan REda iE lalu. ’Ketika hujan reda dia pergi.’ 43 ManEkalE suasana hati ni sEdEh AndRi datang menghiboR. ’Manakala suasana hati sedih Andri datang menghibur.’ 44 SelamE Engkau masih disini aku tEmani. ’Selama kau masih disini aku temani.’ 45 SambEl mengupas bawang adEk menangEs. ’Sambil mengupas bawang adik menangis.’ 46 Tenga beRjalan iE ikut. ’Tengah berjalan dia ikut.’ 47 SEmEntaRE emak buatkan kue kami cumE liat. ’Sementara ibu membuat kue kami melihat.’ 48 SElagi masakan kaka’ angEt. emak menggoReng ikan. ’Selagi masakan kakak hangat, ibu menggoreng ikan.’ Universitas Sumatera Utara 49 Sewaktu gembiRe, ingatlah susEh. ’Sewaktu senang, ingat susah.’ 50 Begitu Andi jempot, emak keluaR. ’Begitu Andi jemput, ibu keluar ’ Klausa anak pada contoh diatas mengandung hubungan makna kesamaan waktu dengan masing-masing klausa induknya.

4.2.5.3 Urutan Waktu