belum ada diteliti dan penulis merasa perlu mengadakan penelitian terhadap hubungan semantis antara klausa dalam bahasa Melayu
Dialek Langkat tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah sebenarnya merupakan batasan – batasan dari ruang lingkup topik yang diteliti. Suatu perumusan masalah
dilakukan karena adanya suatu permasalahan. Agar tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas dalam hubungan antara klausa dalam
bahasa Melayu dialek Langkat ini maka diperlukan suatu perumusan masalah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk klausa dalam bahasa Melayu Dialek
Langkat. 2.
Bagaimana Hubungan Semantis antar klausa dalam bahasa Melayu Dialek Langkat.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dalam hal ini tujuan penelitian penulis antara lain untuk:
Universitas Sumatera Utara
1. Bentuk-bentuk klausa dalam Bahasa Melayu Dialek Langkat.
2. Mengetahui Hubungan Semantis antar klausa dalam bahasa
Melayu dialek Langkat.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tentang hubungan semantis antar klausa dalam bahasa Melayu Dialek Langkat ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dalam upaya melestarikan dan pengembangan pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya.
Lebih khusus manfaat penelitian ini adalah: 1.
Sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan terhadap bahasa Melayu Dialek Langkat.
2. Menambah wawasan pengetahuan dan informasi tentang
bahasa nusantara khususnya bahasa Melayu Dialek Langkat. 3.
Menambah bahan bacaan dan kepustakaan di Departemen Sastra Daerah, khususnya Program Studi Bahasa dan Sastra
Melayu, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. 4.
Melengkapi salah satu syarat ujian dalam menempuh sarjana sastra di Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Anggapan Dasar
Anggapan dasar ini merupakan titik tolak pemikiran untuk penyelidikan tertentu yang sebenarnya dapat diterima tanpa perlu
dibuktikan lagi Syah, 1993 : 17. Penelitian ini didasarkan pada suatu landasan pemikiran tertentu yang akan memberikan arah pada
pengumpulan data. Landasan pemikiran ini disebut sebagai anggapan dasar dari suatu penelitian yang dapat diterima kebenarannya dan
tidak perlu dibuktikan lagi. Dalam hal ini penulis menganggap bahwa dalam bahasa Melayu
Dialek Langkat akan dijumpai hubungan semantis antar klausa yang mempunyai bentuk khusus yang berbeda dengan bahasa Indonesia.
Anggapan dasar di atas digunakan untuk membantu penulis dalam penelitian hubungan semantis antar klausa dalam bahasa Melayu
Dialek Langkat ini dimulai dari mengolah data hingga menyelesaikan penulisan ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kepustakaan yang Relevan