Sistem Pengupahan SISTEM PENGUPAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB II SISTEM PENGUPAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

PKWT DI PT. BINANGA MANDALA LABUHAN BATU

A. Sistem Pengupahan

1. Pengertian Upah Upah merupakan hak dari pekerja yang diterimanya sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Hak untuk menerima upah itu timbul pada saat dimulainya hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja putus. Edwin B. Flippo menyatakan bahwa yang dimaksud dengan upah adalah harga untuk jasa yang telah diterima atau diberikan oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau badan hukum. 34 Dalam Pasal 1 huruf a Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah menyebutkan pengertian upah adalah sebagai berikut: “Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, atau peraturan perundang-undangan dan dibayar atas dasar sesuatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarga”. Pasal 1 angka 30 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan memberikan pengertian upah adalah hak pekerja buruh yang 34 G. Kartasapoetra, dkk, Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, Bina Aksara, Jakarta 1986. hlm. 93. 27 diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja buruh yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Dari pengertian di atas jelaslah bahwa sesungguhnya upah dibayarkan atas kesepakatan kedua belah pihak, namun untuk menjaga agar jangan sampai upah yang diterima terlampau rendah, maka pemerintah turut serta dalam menetapkan standar upah terendah melalui peraturan perundang-undangan yang dikenal dengan upah minimum. Eggi Sudjana memberikan pengertian upah dari sudut pandang ekonomi yakni segala macam bentuk-bentuk penghasilan earning yang diterima buruh pegawai tenaga kerja, baik berupa uang maupun barang, dalam jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi. 35 Batasan tentang upah menurut Dewan Penelitian Perupahan adalah bahwa upah itu merupakan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, yang berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang telah ditetapkan menurut suatu persetujuan undang-undang dan peraturan- 35 Eggi Sudjana, Buruh Menggugat Persfektif Islam, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hlm. 89. peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Badan Pusat Statistik BPS Indonesia memberikan konsep defenisi upah gaji yaitu penerimaan buruh karyawan pegawai baik berupa uang ataupun barang selama sebulan yang dibayarkan oleh perusahaan kantor majikan setelah dikurangi dengan potongan-potongan, iuran wajib, pajak penghasilan dan sebagainya. 36 Selanjutnya secara sederhana dapat dikemukakan bahwa upah dapat diartikan sebagai pembayaran suatu imbalan yang wujudnya dapat bermacam- macam, yang dilakukan atau diberikan oleh seseorang suatu kelembagaan atau instansi terhadap orang lain atas usaha, kerja dan prestasi kerja atau pelayanan servicing yang telah dilakukannya. Uraian-uraian di atas menuju pada kesimpulan bahwa defenisi dan pengertian mengenai upah keseluruhannya secara jelas mengandung maksud yang sama yaitu upah merupakan pengganti jasa yang telah diserahkan atau dikerahkan oleh seseorang kepada pihak lain pengusaha.

2. Ketentuan Hukum Pengupahan dalam Perjanjian Kerja

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PELAKSANAAN PENGUPAHAN PEKERJA WAKTU TERTENTU BERDASARKAN PELAKSANAAN PENGUPAHAN PEKERJA WAKTU TERTENTU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN (STUDI KASUS PADA PT.ESHAM DIMA MANDIRI YOGYAKARTA).

0 2 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PENGUPAHAN PEKERJA WAKTU TERTENTU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN (STUDI KASUS PADA PT.ESHAM DIMA MANDIRI YOGYAKARTA).

0 3 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGUPAHAN TERHADAP PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA DI PT. SUMBER JAYA GARMENT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003.

0 2 24

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DENGAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) TERKAIT HAL PENGALIHAN HUBUNGAN KERJA DI PERUSAHAAN ALIH DAYA BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KE.

0 0 4

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PADA PEKERJA KONTRAK WAKTU TERTENTU (PKWT) DI PT. INTI CAKRAWALA CITRA (INDOGROSIR) SURABAYA.

2 32 98

STATUS PEKERJA OUTSOURCING DALAM HAL TERJADINYA PELANGGARAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 55

Perlindungan Hukum Tenaga Kerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus di PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Area Madiun).

0 0 17

PERLINDUNGAN PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DI PT. INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY.

0 1 1

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DAN SISTEM PENGUPAHAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN - repo unpas

0 0 15