Jenis Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitain ini menggunakan survai bersifat deskriptif analitik dan korelatif dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu dalam pembahasannya melihat hubungan satu keadaan dengan keadaan lainnya yang bersifat sesaat pada suatu waktu dan tidak diikuti dalam suatu kurun waktu tertentu Sastroasmoro, 1995. Penelitian ini guna mengetahui hubungan manejemen pengawasan sanitasi lingkungan dengan kualitas bakteriologis air minum isi ulang yang dilakukan diwilayah kota Batam. Standard yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kep.Menkes No. 907MenKesSKVII2002 tentang : Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum Sastroasmoro, 1995. 1. Objek penelitian yang sudah jelas sebagai unit analisis, yaitu depot air minum isi ulang. 2. Jumlah populasinya. 3. Interaksi secara teoritis dari variabel yang akan di teliti, yaitu kualitas bakteriologis air minum isi ulang sebagai variabel dependen, manejemen pengawasan, kondisi sanitasi lingkungan dan sumber air baku sebagai variabel independen. Firdaus Yustisia Sembiring: Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan Dan Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang kota Batam, 2008. USU e-Repository © 2008

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Batam sebagai pusat perdagangan, industri, pelabuhan di daerah tersebut, dengan pertimbangan: 1 Kota Batam telah banyak berdiri pengolahan air minum dalam bentuk depot air minum isi ulang, 2 pengawasan depot air minum isi ulang oleh instansi berwenang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Batam belum berjalan sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor : 907MenkesSKVII2002, dan 3 belum pernah dilakukan penelitian tersebut di kota Batam.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal penelitian, merancang kuesioner, konsultasi dengan pembimbing, pelaksanaan penelitian, analisa data sampai dengan penyusunan laporan akhir. Penelitian ini direncanakan selama 6 bulan, yaitu dari bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Juni 2008.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua depot air minum isi ulang yang berada di dalam wilayah Kota Batam yang berjumlah 62 depot. Besar sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat dalam Riduwan 2004, yaitu : Firdaus Yustisia Sembiring: Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan Dan Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang kota Batam, 2008. USU e-Repository © 2008 1 . 2 + = d N N n Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan Tingkat presisi yang ditetapkan adalah 10 pertapaan presisi 10 berdasarkan pertimbangan keterbatasan dan kemampuan penelitian, baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya, maka didapatkan jumlah besar sampel adalah : 1 . 2 + = d N N n 1 1 , . 62 62 2 + = n 1 01 , . 62 62 + = n = 38 depot air minum isi ulang. Pengambilan sampel sebanyak 38 untuk suatu penelitian berbentuk cross sectional dianggap sudah mewakili sampel kajian. Borg dan Gall 1979 menjelaskan bahwa penentuan jumlah sampel untuk suatu unit analisis perlu jumlah diantara 20 hingga 50 subyek. Selanjutnya dikatakan bahwa jumlah sampel yang sesuai tergantung kepada tujuan penelitian dan keadaan subyek yang dikaji. Namun demikian, jumlah sampel sebanyak 30 telah diterima umum sebagai jumlah sampel minimum sekiranya analisis statistik tertentu akan digunakan. Penentuan sampel menggunakan teknik sampel acak sederhana Simple Random Sampling. Dikatakan sederhana simple karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam Firdaus Yustisia Sembiring: Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan Dan Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang kota Batam, 2008. USU e-Repository © 2008 populasi. Cara demikian sesuai bila anggota populasi dianggap homogen Sugiono, 2005. Metode pengambilan sampel acak sederhana adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara demikian rupa, sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel. Ini berarti semua angota populasi menjadi anggota dari kerangka sampel Sugiarto, 2003. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengendalian atas nomor-nomor individu yang ada dalam kerangka sampel. Dalam hal ini, masing-masing nomor atau nama dari anggota populasi ditulis pada selembar kertas kecil kemudian digulung dan ditempatkan dalam sebuah cawan, selanjutnya di undi hingga mendapatkan jumlah sampel sesuai jumlah yang ditentukan, yaitu 38 sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data