3.9 Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa tabel dan juga menggunakan analisa statistik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara antara
variabel-variabel dalam penelitian. Data dalam penelitian ini berupa skala nominal dan ordinal yang bersifat kategorial, maka digunakan uji statistik non parametric
berupa uji chi – square Murti, 1996, karena uji ini dipergunakan untuk mengetahui : 1. Ada tidaknya hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian.
2. Untuk mengetahui hubungan yang dominan dan mana yang tidak ada hubungan antara variabel terikat kualitas bakteriologis air dengan variabel bebas
manajemen pengawasan, kondisi sanitasi lingkungan dan sumber air baku. 3. Karena variabel terikat dan variabel bebas skalanya nominal dan ordinal.
Untuk tabel kontingensi 2 x 2 df = 1, maka uji x
2
dilakukan dengan korelasi dari Pearson. Hipotesa ditolak apabila nilai x
2
dihitung lebih besar dari x
2
tabel. Apabila ada sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5 maka menggunakan uji
Fisher Exact. Hipotesis ditolak apabila p α, dengan α = 0,05. Untuk melihat
erat hubungan untuk tabel 2x2 digunakan uji koefisien v. Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi.
Dalam menganalisis kualitas air minum depot air minum isi ulang perlu dilakukan pemeriksaan secara bakteriologis yang mengacu pada keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 907MenkesSKVII2002, sebagai standar untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang yang memenuhi syarat kesehatan.
Firdaus Yustisia Sembiring: Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan Dan Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang kota Batam, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1.Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kota Batam terletak antara 0 .25’29”- 1
.15’00” Lintang Utara, 103 .34’35”-
104 .26’04” Bujur Timur. Batas Kota Batam berbatasan dengan sebelah Utara Selat
Singapura, sebelah Selatan Kecamatan Senayang, sebelah Timur Kecamatan Bintan Utara, sebelah Barat Kabupaten Karimun dan Moro Kabupaten Karimun, merupakan
salah satu pulau yang berada diantara perairan Selat Malaka dan Selat Singapura. Wilayah kota Batam terdiri dari 329 buah pulau besar dan kecil, yang letak satu
dengan yang lainnya di hubungkan dengan perairan. Pulau –pulau yang tersebar pada umumnya merupakan sisa –sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang
membentang dari Semenanjung Malaysia di bagian utara sampai dengan pulau Moro, Kundur, serta Karimun di bagian selatan.
Permukaan tanah di kota Batam pada umumnya dapat digolongkan datar namun disana - sini berbukit – bukit, berbatu muda dengan ketinggian maksimum
160 meter diatas permukaan laut. Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 21,3
C -23,6 C dan suhu maksimum antara 31,5
C- 34,2
C. Pulau Batam yang merupakan bagian dari Propinsi Kepulauan Riau memiliki
banyak nilai tambah. Dengan modal jalur pelayaran internasional serta jarak dengan Negara Singapura hanya 12,5 mil laut atau sekitar 20 km, maka untuk memacu
Firdaus Yustisia Sembiring: Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan Dan Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang kota Batam, 2008.
USU e-Repository © 2008