Tabel : 11 Penerimaan, Biaya Produksi dan Pendapatan Bersih per Petani
periode Oktober 2006-Oktober 2007 Luas Lahan
Rata-Rata Ha Penerimaan
Rata-rata Rupiah
Biaya Produksi Rupiah
Pendapatan Bersih Rupiah
1 Ha 10.000.000
6.800.000 3.200.000
1 Ha 20.000.000
13.600.000 6.400.000
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 2 Dari Tabel 11 diatas dapat dilihat bahwa untuk skala luas lahan 1 hektar,
penerimaan rata-rata yang diterima petani Rp. 10.000.000. Adapun jumlah biaya produksi rata-rata Rp. 6.800.000 sehingga pendapatan bersih Rp. 3.200.000.
menguntungkan. Untuk skala luas lahan 1 Ha, penerimaan rata-rata yang diterima petani
sebesar Rp. 20.000.000.- adapun jumlah biaya produksi rata-rata adaah sebesar Rp. 13.600.000. Pendapatan bersih rata-rata Rp. 6.400.000.- menguntungkan
4.9. Mutu Produksi Gambir
Mutu tanaman gambir sangat dipengaruhi oleh jenis bibit gambir dan proses pengolahannya. Tanaman gambir Pakpak Bharat menggunakan jenis bibit yang
diperoleh secara generatif yaitu dengan menanam kembali tanaman gambir yang telah tumbuh dan berusia sekitar enam bulan serta panjang tanaman sekitar 0,5 meter.
Bibit tersebut diperoleh dari hutan sekitar desa Mbinalun. Sementara untuk proses
A. Manan : Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat, 2008 USU e-Repository © 2008
pengolahannya para petani melakukannya secara tradisional dengan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga.
Untuk saat ini petani gambir hanya menjual gambir dalam bentuk kering. Biasanya gambir tersebut dapat dijual dalam dua bentuk yaitu gambir kering atau
gambir bubur. Untuk 100 kg daun gambir segar biasanya bisa menghasilkan 20 kg gambir kering dan 95 kg gambir bubur. Adapun alasan petani gambir Desa
Mbinalun hanya menjual gambir kering karena harga gambir bubur sangat murah dan proses pengolahannya juga sangat rumit.
Menurut standard, mutu gambir umumnya dapat digolongkan dalam beberapa kelas atau kategori. Seperti yang terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel : 12 Mutu Gambir:
No Jenis Mutu
Warna Bentuk Cetakan
Berat buahKg
1 Super Kuning Merata
25-30 2 Spesial Kekuning-kungingan Tidak
Rata 20-25
3 Kualitas 5 A
Kuning Kehitaman Kurang Sempurna
18-20 4 Kualitas
4 A Hitam
Lebih tidak Rata 18
5 Kualitas 3 A
Hitam hangus Cetakan Banyak
yang rusak -
6 Kualitas 2 A
- Gambir Pecahan
- Sumber : Data Primer
A. Manan : Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat, 2008 USU e-Repository © 2008
Jika dibandingkan dengan standard mutu diatas, maka mutu gambir desa Mbinalun dapat diglongkan kepada kualitas 4 A mutu sedang karena cirri-ciri
gambirnya berwarna hitam, bentuk cetakan tidak rata dan beratnya kurang dari 30 buah per kg.
Walaupun mutu gambir Desa Mbinalun berada pada kualitas 4 A, tetapi gambir ini tetap dapat dijual kepada eksportir di Medan. Eksportir tersebut akan
mengolah gambir ini kembali, sehingga hasil akhir dari gambir ini adalah gambir yang telah diolah eksportir dengan kualitas yang lebih baik. Gambir olahan inilah
yang akan dijual ke l.uar negeri. Dengan demikian beratri bahwa hasil produksi petani gambir tergolong mutu baik tetapi belum dapat memenuhi standard ekspor.
4.10. Intervensi Pemerintah Daerah