Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

26 “Terwujudnya sumber daya ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa” Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dimaknai oleh keahlian Sumber Daya Manusia pendidikan tinggi dosen dan tenaga kependidikan dan lembaga litbang LPNK, LPK, Badan Usaha dan Perguruan Tinggi yang berpengetahuan, terdidik dan terampil, dengan ditunjang kepastian karir serta sarana dan prasarana dalam jumlah dan mutu yang memadai. Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi Direktorat Jenderal Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah : 1. Meningkatkan jumlah dan mutu sumber daya ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan tinggi; 2. Meningkatkan layanan pembinaan karir sumber daya ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan tinggi; 3. Meningkatkan jumlah dan mutu sarana dan prasarana lembaga litbang LPNK, LPK, Badan Usaha dan Perguruan Tinggi.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Untuk melihat secara lebih kongkrit ketercapaian tujuan strategis tersebut perlu ditetapkan ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Dalam rancangan 5 lima tahun ke depan, indikator kinerja tujuan strategis diukur dengan indeks pendidikan tinggi pada tahun 2019 ditargetkan berada pada peringkat 56 besar dunia dengan nilai 5,0 dan indeks inovasi Indonesia pada tahun 2019 yang ditargetkan berada pada peringkat 26 besar dunia dengan nilai 4,4. Tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan dalam 6 enam Indikator Kinerja Utama IKU sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu sepanjang Tahun 2015-2019. Indikator Kinerja Utama tersebut adalah: 1. Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3. 2. Meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia di pendidikan tinggi seiring dengan peningkatan kompetensinya 27 3. Meningkatkan jumlah dosen yang mengikuti sertifikasi. 4. Meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia pada lembaga litbang LPNK, LPK, Badan Usaha dan Perguruan Tinggi yang berkualifikasi pendidikan Master dan Doktor. 5. Meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia pada lembaga litbang LPNK, LPK, Badan Usaha dan Perguruan Tinggi yang seiring dengan peningkatan kompetensinya 6. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana pada lembaga litbang dan Perguruan Tinggi Negeri PTN yang direvitalisasi. Dalam rangka mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi seperti yang dikemukakan di atas, maka visi dan misi tersebut dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis strategic goals. Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Direktorat Jenderal Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, maka tujuan strategis yang harus dicapai adalah: “Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa” Untuk melihat secara lebih konkrit ketercapaian tujuan strategis tersebut perlu ditetapkan ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Dalam rancangan lima tahun ke depan, indikator kinerja tujuan strategis diukur dengan indeks pendidikan tinggi pada tahun 2019 ditargetkan berada pada peringkat 56 besar dunia dengan nilai 5,0 dan indeks inovasi Indonesia pada tahun 2019 yang ditargetkan berada pada peringkat 26 besar dunia dengan nilai 4,4. Tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan dalam 5 lima sasaran strategis sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 2015-2019. Sasaran strategis tersebut adalah: 1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi; 2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan tinggi; 28 3. Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan pendidikan tinggi; 4. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan; dan 5. Menguatnya kapasitas inovasi.

2.1.3. Kebijakan dan Program