73
d. Biaya pengurusan visa ditanggung oleh Kemenristekdikti.
e. Menyurati Kedutaan Besar RI yang membutuhkan dosen BIPA agar perguruan tinggi
yang sudah mapan bisa mendanai sendiri pelaksanaan pengajaran bahasa Indonesia.
Dokumentasi pelaksanaan program SAME diberikan dalam Gambar 11.
Gambar 15. Dokumentasi Pelaksanaan Program SAME
3.1.2.6. Penyelenggaraan program training on lesson study in Japan
Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan LPTK memiliki peran yang sangat vital dalam membangun sistem pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas di Indonesia.
Perubahan dan perkembangan zaman yang didorong oleh perkembangan teknologi informasi berlangsung sangat cepat. Hal ini sering menyebabkan terjadinya kesenjangan antara
pelaksanaan pembelajaran di sekolah oleh guru dengan perubahan atau perkembangan zaman dan dampak sosialnya. Oleh karena itu, LPTK sebagai lembaga pendidikan bagi calon guru
harus selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas perkuliahannya. Perkuliahan yang tidak inovatif dan efektif akan berakibat rendahnya kemampuan calon guru dalam mengantisipasi
perubahan zaman. Dengan demikian, dosen perlu dibekali dengan strategi atau langkah- langkah yang efektif untuk meningkatkan mutu perkuliahan, salah satunya adalah melalui
Lesson Study.
Hasil dan dampak implementasi Lesson Study pada beberapa LPTK menunjukkan bahwa para dosen yang melaksanakan Lesson Study menjadi lebih memahami permasalahan belajar
para mahasiswa. Mereka berbagi pengalaman tentang pelaksanaan perkuliahan dengan sesame dosen dalam satu kelompokrumpun bidang ilmu atau lintas bidang ilmu. Dengan
74
demikian, terjadi keterbukaan dan peningkatan akuntabilitas perkuliahan yang dilakukan seorang dosen. Dalam diskusi perencanaan perkuliahan yang menyangkut penyusunan SAP,
materi ajar dan perangkat pembelajaran, secara langsung telah terjadi pengimbasan pengetahuan suatu dosen kepada dosen lain.
Agar pelaksanaan Lesson Study dan pembinaan kompetensi dosen LPTK lebih meningkat dan berlanjut, Ditjen SDID bekerjasama dengan JICA melaksanakan suatu program Short Term
Training on Lesson Study STOLS di Jepang. Program ini dimaksudkan untuk memperluas dan menguatkan pemahaman dosen tentang filosofi, konsep, prinsip, dan praktik lesson study
melalui kegiatan pelatihan langsung di beberapa perguruan tinggi dan sekolah di Jepang. Setelah
mengikuti program
pelatihan tersebut,
para dosen
diharapkan dapat
mengimplementasikannya di perguruan tinggi masing-masing. Disamping itu mereka juga diharapkan dapat melakukan pendampingan kegiatan lesson study di sekolah. Pengalaman
yang diperoleh dari pendampingan di sekolah dapat menjadi masukan dalam peningkatan kualitas perkuliahan bagi calon guru.
Output ini diperuntukkan bagi dosen LPTK untuk memperbaiki kualitas pembelajaran baik di perguruan tinggi maupun di sekolah dengan memberikan training singkat di Jepang selama 1
bulan. Output ini merupakan program kerjasama dengan JICA. Dari target 40 orang peserta, pada tahun 2015 output ini terealisasi bagi 40 orang 100.
Gambaran pelaksanaan program Lesson Study sejak tahun 2013 ditunjukkan dalam Tabel 15.
Tabel 15. Output Peserta Lesson Study tahun 2013-2015
TAHUN PEMBERANGKATAN BULAN
JUMLAH MEI
OKTOBER 2013
- 19
19 2014
21 20
41 2015
20 20
40 Kendala pelaksanaan Lesson Study LS:
1 Dalam sosialisasi masih ada peserta yang menemukan kesulitan karena faktor
kesibukan mengajar, serta aspek legal formal yang masih dipikirkan oleh peserta sosialisasi.
75
2 Beberapa peserta menyatakan implementasi LS di sekolah terkendala oleh kesibukan
guru memenuhi kewajiban 24 jam mengajar. 3
Sebagian kecil peserta masih kesulitan menentukan fokus kajianpenelitian dari kegiatan LS, karena masih kurangnya pemahaman dan pengalaman melaksanakan LS.
Oleh karena itu, adanya pendampingan disediakannya forum-forum publikasi LS sangat diperlukan oleh peserta. Rencana seminar dan publikasi hasil STOLS sebaiknya
disampaikan ke peserta lebih awal. 4
Pengiriman dosen LS ke Jepang akan berakhir pada tahun 2017.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka upaya yang perlu dilakukan adalah pelaksanaan sosialisasi program LS yang lebih luas, termasuk kepada para dosen yang masih minim
pengetahuan tentang LS. Perlu upaya melakukan evaluasi dan melakukan lobi ke pihak JICA agar pengiriman program LS dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu perlu
mengembangkan program baru jika pihak JICA tidak lagi bersedia memberikan sharing pendanaan pelatihan di Jepang.
3.1.2.7. Program Magang