Usaha Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang

1. Usaha Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang

Ikan gurami yang layak untuk dipasarkan adalah jika mencapai jumlah 500-700 gram/ekor oleh karena itu diperlukan masa pemeliharaan sekitar 4-6 bulan (Kholish,2009) tergantung permintaan pasar.Pembesaran ikan gurami di Desa Kalikidang dilakukan di kolam tanah, dan sebagian kecil sudah di kolam semen. Tahapan-tahapan dalam pembesaran ikan gurami sebagai berikut :

a. Pemilihan lokasi dan Persiapan kolam

1) Pemilihan lokasi ditentukan beberapa faktor yaitu faktor teknis dan non teknis (Kholish,2009). Faktor teknis meliputi lokasi budidaya, sumber air, dan kualitas air. Desa Kalikidang merupakan lokasi yang sesuai untuk kegiatan pembesaran budidaya gurami karena berada didataran rendah yang beriklim sedang-panas sehingga mendukung perkembangan ikan gurami karena ikan gurami tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah tropis yaitu di dataran rendah sampai dengan ketinggian antara 1-400 m dpl dengan suhu ideal 25-30 o Celcius. Tanah yang digunakan untuk kolampun merupakan tanah liat yang mampu menahan air. Desa Kalikidang juga dekat dengan sumber air yaitu “kali bener” dan ada dam yang menampung air meski pada musim kemarau terkadang debit air rendah. Untuk faktor non teknis letak pembesaran gurami 1) Pemilihan lokasi ditentukan beberapa faktor yaitu faktor teknis dan non teknis (Kholish,2009). Faktor teknis meliputi lokasi budidaya, sumber air, dan kualitas air. Desa Kalikidang merupakan lokasi yang sesuai untuk kegiatan pembesaran budidaya gurami karena berada didataran rendah yang beriklim sedang-panas sehingga mendukung perkembangan ikan gurami karena ikan gurami tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah tropis yaitu di dataran rendah sampai dengan ketinggian antara 1-400 m dpl dengan suhu ideal 25-30 o Celcius. Tanah yang digunakan untuk kolampun merupakan tanah liat yang mampu menahan air. Desa Kalikidang juga dekat dengan sumber air yaitu “kali bener” dan ada dam yang menampung air meski pada musim kemarau terkadang debit air rendah. Untuk faktor non teknis letak pembesaran gurami

2) Kolam harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum benih ditebarkan. Kolam dikeringkan terlebih dahulu sampai tiga hari hingga dasar permukaan kolam retak-retak tujuannya untuk membunuh hama atau bibit penyakit yang ada di kolam tersebut dan untuk memudahkan pengolahan tanah dasar kolam. Langkah selanjutnya adalah membuang lumpur hitam kemudian dilakukan pengapuran untuk menstabilkan pH tanah. Kemudian dilakukan pemupukan tanah dasar kolam dengan pupuk kandang untuk menumbuhkan makanan alami (plankton). Namun aplikasinya hanya beberapa petani yang memberikan pupuk dikarenakan pemahaman petani gurami dan keterbatasan modal. Setelah kegiatan pengapuran dan pemupukan selanjutnya kolam dialiri air, biasanya petani gurami menggunakan diesel dengan menyedot dari air sungai untuk membantu pengairan. Setelah pengairan kemudian dibiarkan selama 5-7 hari agar ditumbuhi plankton yang berwarna kehijau-hijauan. Rata-rata petani sudah melakukannya berdasarkan pengalaman ataupun belajar dari petani gurami yang sudah berkecimpung terlebih dahulu.

b. Pembesaran

1) Penebaran benih Penebaran benih merupakan salah satu faktor yang menentukan dari kegiatan awal pemeliharaan ikan di kolam.Penebaran benih baru dapat dilakukan setelah dipastikan kolam perbesaran benar- benar telah siap untuk digunakan.Benih ditebarkan pada pagi

untuk menghindari ikan gurami dari stress.Benih yang ada di desa Kalikidang didapat dari kelompok tani yang berasal dari kelompok petani gurami di bidang pembibitan di wilayah Kabupaten Banyumas sedangkan untuk petani gurami individu dapat bekerjasama dengan pengepul.Harga benih disesuaikan dnegan kondisi saat itu.Seharusnya Jumlah benih ikan gurami yang akan ditebarkan disesuaikan dengan ukuran ikan dan luas kolam namun karena terkendala dalam pengadaan benih serta modal untuk mengaksesnya (karena tergantung dengan kelompok tani), ada beberapa kolam yang hanya digunakan sebesar 70% dari daya guna kolam. Ikan gurami ditebar dengan ukuran 200-300 g/ekor atau 5-

20 ekor/m2.

2) Pemeliharaan Pada proses pemeliharaan ikan gurami diberi dua jenis pakan yaitu pakan buatan (pabrikan) berupa pelet dan pakan hijau-hijauan. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari berbagai bahan makanan kemudian diramu menggunakan formula tertentu (kadar protein 25-33%) yang berasal dari pabrik sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi ikan secara lengkap. Bahan yang digunakan dalam campuran pembuatan pelet seperti katul, tepung ikan, tepung tapioca, dan tepung jagung.Pelet buatan pabrik biasanya sudah diukur seberapa jauh kandungan nutrisi di dalamnya baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan serat. Sedangkan pakan hijauan merupakan pakan daun-daunan yang diberikan dalam bentuk apa adanya kepada ikan biasanya petani gurami Kalikidang memberikan daun kangkung. Pemberian pakan dilakukan setiap hari pada pagi dan sore dengan variasi antara pakan buatan pabrik (pelet) dan pakan dedaunan.Namun karena mahalnya harga pakan pabrikan petani gurami di desa Kalikidang biasa memberikan pakan buatan sendiri yang terbuat dari ampas tahu.Ampas tahu

Kalikidang mengingat di Desa Kalikidang terdapat banyak industry pembuat tahu dan mayoritas masyarakatnya banyak yang menjual tahu.

c. Pencegahan hama Hama yang sering ditemukan dan mengganggu ikan gurami yaitu dari jenis pemangsa seperti bebek, katak dan burung. Petani gurami biasanya mengawasi kolam setiap pagi dan sore sehingga hama jenis ini dapat dikendalikan. Di beberapa kolam juga dipasang jaring/tali ditengah kolam untuk menghindari pemangsa masuk kolam dan mengurangi resiko pencurian ikan. Selain hama untuk menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menjangkit gurami, petani biasa memberikan garam dapur ke kolam sebanyak 10 kg/kolam. Garam berfungsi untuk untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri.

d. Panen

1) Panen merupakan tahap akhir dari kegiatan produksi dalam budidaya ikan. Panen gurami untuk ukuran konsumsi setelah mencapai 500-800 g/ekor. Waktu pemanenan yang biasanya dilakukan di desa Kalikidang setiap 2 kali dalam satu pekan dengan rata-rata panen 4 - 5 kwintal. Cara pemanenan bisa menentukan kualitas ikan gurami. Cara pemanenan yang sesuai akan menghasilkan ikan gurami berkualitas baik yakni dalam kondisi hidup, tidak cacat dan tidak ada luka-luka. Ikan gurami yang berkualitas baik tersebut harganya akan lebih tinggi. Teknik pemanenan ikan guramidi desa Kalikidang ada dua acara karena terdapat dua jenis kolam yaitu kolam yang memiliki saluran pembuangan dan kolam yang tidak memiliki saluran pembuangan. Teknik pemanenan ikan gurami untukkolam yang tidak memiliki saluran dilakukan dengan menguras air terlebih dahulu dengan pompa dieselhingga ketinggan kolam berkisar 50 cm, untuk kolam 1) Panen merupakan tahap akhir dari kegiatan produksi dalam budidaya ikan. Panen gurami untuk ukuran konsumsi setelah mencapai 500-800 g/ekor. Waktu pemanenan yang biasanya dilakukan di desa Kalikidang setiap 2 kali dalam satu pekan dengan rata-rata panen 4 - 5 kwintal. Cara pemanenan bisa menentukan kualitas ikan gurami. Cara pemanenan yang sesuai akan menghasilkan ikan gurami berkualitas baik yakni dalam kondisi hidup, tidak cacat dan tidak ada luka-luka. Ikan gurami yang berkualitas baik tersebut harganya akan lebih tinggi. Teknik pemanenan ikan guramidi desa Kalikidang ada dua acara karena terdapat dua jenis kolam yaitu kolam yang memiliki saluran pembuangan dan kolam yang tidak memiliki saluran pembuangan. Teknik pemanenan ikan gurami untukkolam yang tidak memiliki saluran dilakukan dengan menguras air terlebih dahulu dengan pompa dieselhingga ketinggan kolam berkisar 50 cm, untuk kolam

e. Pemasaran Sistem pemasaran ikan gurami di Desa Kalikidang bermacam-macam tapi yang paling banyak di gunakan yaitu ada pembeli atau pedegangbesar yang membeli langsung di kolam, jadi mereka membawa pekerja dan sarana transportasi sendiri untuk mengangkut ikan gurami yang diambilnya. Harga disesuaikan dengan harga pasaran saat itu yang disebabkan oleh berbagai factor seperti ketersediaan stok ikan dan naiknya harga faktor produksi.Pada umumnya pembeli/pengepul berasal dari sekitar Desa Kalikidang yang nantinya akan di distribusikan ke sekitar wilayah Kabupaten Banyumas (di pasar dan rumah makan) dan ke luar Banyumas (Tasikmalaya, Bandung).