Metode Analisis Data/Perumusan Strategi

F. Metode Analisis Data/Perumusan Strategi

Metode yang digunakan adalah metode untuk menentukan biaya usahatani dan perumusan strategi. Biaya usahatani diketahui dengan menghitung biaya, penerimaan dan pendapatan. Sedangkan perumusan strategi pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage) dan tahap pengambilan keputusan (decision stage). Tahap masukan adalah menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi dengan menggunakan matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan EFE (External Faktor Evaluation). Informasi dasar ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Tahap pencocokan merupakan tahapan yang merumuskan strategi, tahap kedua ini menggunakan matriks SWOT. Dilanjutkan tahap ketiga yaitu tahap pengambilan keputusan yang menggunakan matriks QSP.

1. Analisis Usahatani

a. Biaya Usahatani

Biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usahatani ikan gurami. Meliputi : biaya pembelian sarana produksi (bibit dan pakan), biaya pembelian peralatan, biaya tenaga kerja luar, dan pajak tanah. Biaya usahatani Biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usahatani ikan gurami. Meliputi : biaya pembelian sarana produksi (bibit dan pakan), biaya pembelian peralatan, biaya tenaga kerja luar, dan pajak tanah. Biaya usahatani

TC = X . Px

b. Penerimaan Usahatani

Penerimaan petani dari usahatani ikan gurami berupa ikan ikan gurami yang dibesarkan. Penerimaan usahatani ikan gurami (TR) merupakan hasil kali antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py).

TR = Y . Py

c. Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani ikan gurami (Pd) adalah selisih antara penerimaan yang diperoleh dari usahatani ikan gurami dengan semua biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usahatani ikan gurami.

Pd = TR – TC

2. Analisis Matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan EFE (External Faktor Evaluation)

Matriks EFE (tabel 1) digunakan untuk menganalisis faktor- faktor eksternal, mengklasifikasinya menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan. Begitu juga dengan matriks IFE (tabel 2) digunakan untuk menganalisis faktor- faktor internal dan mengklasifikasikannya menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tabel 1 Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Faktor Strategis Eksternal

Bobot

Rating

Skor = Bobot x Rating Peluang 1. 2. .... 7. Ancaman 1. 2. ... 7.

Total

Sumber: Umar, 2001

Faktor Strategis Internal

Bobot

Rating

Skor = Bobot x Rating Kekuatan

1. 2. .... 8. Kelemahan 1. 2. .... 7.

Total

Sumber: Umar, 2001 Tahap- tahap pembobotan faktor- faktor sukses kritis eksternal dan internal dalam matriks EFE dan matriks IFE adalah sebagai berikut :

1) Pada Kolom 1, menentukan faktor- faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dan ancaman serta faktor- faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan.

2) Pada kolom 2, masing- masing faktor tersebut diberi bobot dengan skala mulai dari 1 (paling penting) sampai 0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut posisi strategi perusahaan. Jumlah semua bobot tidak melebihi 1.

3) Tahap pemberian rating faktor- faktor sukses kritis eksternal dan internal dalam matriks EFE dan matriks IFE adalah sebagai berikut:

a) Pada kolom 3 matriks EFE diberi rating mulai 1 sampai 4 untuk masing- masing faktor eksternal guna mengidentifikasikan seberapa efektif strategi yang telah dimiliki perusahaan dalam memberi respon terhadap faktor- faktor tersebut, dimana :

1) Nilai 1 = responnya dibawah rata-rata

2) Nilai 2 = responnya rata- rata

3) Nilai 3 = responnya di atas rata- rata

4) Nilai 4 = responnya sangat bagus 4) Nilai 4 = responnya sangat bagus

1) Nilai 1 = sangat lemah

2) Nilai 2 = tidak begitu lemah

3) Nilai 3 = cukup kuat

4) Nilai 4 = sangat kuat

b) Pada kolom 4, bobot pada kolom 2 dikalikan dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh bobot skor masing- masing.

c) Jumlah bobot skor pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana organisasi bereaksi terhadap faktor- faktor strategis eksternal dan internalnya.

Dalam matriks EFE, total skor pembobotan berkisar antara 1-4 dengan rata- rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE di bawah 2,5 maka kondisi eksternal organisasi lemah. Sedangkan jika total skor di atas 2,5 menunjukkan posisi eksternal organisasi yang kuat. Total skor 4,0 menunjukkan organisasi merespon peluang maupun ancaman yang dihadapi dengan baik. Sedangkan total skor 1,0 berarti organisasi tidak dapat memanfaatkan peluang dan menghadiri ancaman yang ada.

Dalam matriks IFE, total skor pembobotan berkisar antara 1-4 dengan rata- rata 2,5. Jika total skor pembobotan di bawah 2,5 maka kondisi internal organisasi lemah. Sedangkan jika total skor di atas 2,5 maka posisi internal organisasi kuat.

3. Matriks SWOT

Untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumasdigunakan analisis Matriks SWOT.

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi oleh suatu usaha agribisnis dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Analisis SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan 4 kemungkinan alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi oleh suatu usaha agribisnis dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Analisis SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan 4 kemungkinan alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi

Strenght (S)

Menentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal

Weakness (W)

Menentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal

Opportunities

(O)

Menentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

Strategi S-O

Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats (T)

Menentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal

Strategi S-T

Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T

Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2001 Delapan tahapan dalam penentuan alternatif strategi yang dibangun

melalui matriks SWOT adalah sebagai berikut :

a. Menuliskan peluang faktor eksternal kunci dalam usaha agribisnis ikan gurami.

b. Menuliskan ancaman faktor eksternal kunci dalam usaha agribisnis ikan gurami.

c. Menuliskan kekuatan faktor internal kunci dalam usaha agribisnis ikan gurami.

d. Menuliskan kelemahan faktor internal kunci dalam usaha agribisnis ikan gurami.

e. Mencocokkan kekuataan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan mencatat Strategi S-O dalam sel yang sudah ditentukan.

eksternal dan mencatat Strategi W-O dalam sel yang sudah ditentukan.

g. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan mencatat Strategi S-T dalam sel yang sudah ditentukan.

h. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan mencatat Strategi W-T dalam sel yang sudah ditentukan.

4. Prioritas Strategi

Untuk menentukan prioritas strategi dalam pengembangan usaha agribisnisikan guarmi di Kabupaten Banyumas digunakan analisis Matriks QSP. Matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal. Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSP merupakan strategi yang paling baik. Tabel 4 Matriks QSP

Faktor Faktor Kunci

Bobot

Alternatif Strategi

Strategi I

Strategi 2

Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS Faktor-Faktor Kunci Internal

Total Bobot Faktor-Faktor Kunci Eksternal

Total Bobot Jumlah Total Nilai Daya Tarik Sumber : David, 2009 Enam tahapan dalam pembuatan matriks QSP yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Membuat daftar peluang/ancaman dari faktor eksternal dan kekuatan/ kelemahan faktor internal.

b. Memberi bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut. Jumlah seluruh bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0.

yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan.

d. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor eksternal atau faktor internal, satu per satu, sambil mengajukan pertanyaan, “Apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?” Jika jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya, maka strategi tersebut harus dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci. Khususnya, Nilai Daya Tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan Nilai Daya Tarik adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik; dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan tersebut adalah tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa masing- masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Oleh karena itu, jangan beri Nilai Daya Tarik pada strategi-strategi dalam rangkaian tersebut.

e. Menghitung TAS (Total Nilai Daya Tarik). Total Nilai Daya Tarik didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah b) dengan Nilai Daya Tarik di masing-masing baris (langkah d). Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi Nilai Total Daya Tarik, semakin menarik strategi alternatif tersebut.

f. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Jumlah Total Nilai Daya Tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut. Besarnya perbedaan di antara Jumlah Total f. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Jumlah Total Nilai Daya Tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut. Besarnya perbedaan di antara Jumlah Total