Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 89 Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2006
adalah terwujudnya jumlah Early Warning System pada perlintasan sebidang yang terjaga sebanyak 10 unit.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan keselamatan angkutan dan kualitas pelayanan melalui
pemulihan kondisi pelayanan prasarana dan sarana angkutan perkeretaapian.
2. Meningkatkan peran angkutan perkeretaapian regional dan lokal, dan
meningkatkan strategi pelayanan angkutan yang lebih berdaya saing secara antarmoda dan intermoda.
3. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan terutama pada koridor
yang telah jenuh serta koridor-koridor strategis yang perlu dikembangkan. Arah pengembangan jaringan kereta api dikaitkan
dengan upaya pengembangan jaringan jangka panjang Sistranas, Sistrareg dan Sistralok.
4. Meningkatkan frekuensi dan menyediakan pelayanan angkutan KA yang
terjangkau. 5.
Meningkatkan peran serta Pemda dan swasta di bidang perkeretaapian.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Perkeretaapian
3. ANGKUTAN SUNGAI, DANAU, DAN PENYEBERANGAN
A. KONDISI UMUM
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan ASDP didefinisikan sebagai jembatan “mengapung” yang berfungsi menghubungkan jaringan
transportasi darat yang terputus; kegiatan angkutan feri yang mengangkut penumpang dan kargo melalui sungai dan perairan; mempunyai rute tetap
dan jadwal reguler serta bangunan kapal ferry yang berbentuk khusus.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 90 Transportasi sungai, danau dan penyeberangan SDP merupakan
bagian dari sistem transportasi darat yang mempunyai misi untuk mewujudkan transportasi yang handal, unggul dan berdaya saing serta
mampu menjangkau pelosok wilayah daratan, menghubungkan antarpulau. Pembangunan ASDP diperlukan sebagai sarana meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, memberikan aksebilitas yang lebih baik sehingga dapat mengakomodasi peningkatan kebutuhan mobilitas penduduk melalui
jaringan transportasi darat yang terputus di perairan antarpulau, sepanjang daerah aliran sungai dan danau, serta berfungsi melayani transportasi yang
menjangkau daerah terpencil dan daerah pedalaman. ASDP mengemban misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas secara adil melalui upaya
angkutan keperintisan,
terutama masyarakat
di daerah-daerah
terbelakangterisolasi, melalui penyediaan angkutan perintis.
B. SASARAN
Sasaran umum pembangunan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan adalah :
1. Meningkatnya jumlah lintas penyeberangan baru yang siap operasi
maupun meningkatkan kapasitas lintas penyeberangan yang padat; 2.
Meningkatnya keselamatan ASDP; 3.
Meningkatnya kelancaran dan jumlah penumpang, barang, kendaraan dan penumpang yang diangkut, terutama meningkatnya kelancaran
perpindahan antarmoda
di dermaga
penyeberangan; serta
meningkatkan pelayanan angkutan perintis; 4.
Meningkatnya peran serta swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan dan pengelolaan ADSP.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2006 adalah tercapainya jumlah lintasan penyeberangan yang beroperasi
sebanyak 2 lintasan.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 91
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana
serta pengelolaan angkutan ASDP; 2.
Meningkatkan kelancaran dan kapasitas pelayanan di lintas yang telah jenuh dan memperbaiki tatanan pelayanan angkutan antarmoda dan
kesinambungan transportasi darat yang terputus di dalam pulau sungai dan danau dan antarpulau dengan pelayanan point to point. Arah
pengembangan jaringan pelayanan ASDP diarahkan untuk pencapaian arah pengembangan jaringan Sistrareg jangka panjang adalah Jawa
dan Madura diarahkan untuk mendukung pariwisata dan angkutan lokal pada lintas penyeberangan antarprovinsi antarpulau.
3. Mendorong peran serta pemda dan swasta dalam penyelenggaraan
ASDP; mendorong penyelesaian revisi UU Nomor 21 tahun 1992 tentang Pelayaran serta peraturan pelaksanaannya.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
III. TRANSPORTASI LAUT A.
KONDISI UMUM
Transportasi laut mempunyai peranan sangat penting pada perekonomian Jawa Timur. Untuk meningkatkan peran dan pangsa pasar
pelayaran, baik pada angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor diperlukan dukungan pemerintah dan dunia perbankan bagi peremajaan
kapal-kapal niaga nasional yang sebagian besar sudah tua dan kurang efisien untuk dioperasikan.
B. SASARAN
Sasaran umum pembangunan transportasi laut adalah: 1 Meningkatnya pangsa pasar armada pelayaran nasional baik untuk angkutan
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 92 laut dalam negeri maupun ekspor-impor; 2 Meningkatnya kinerja dan
efisiensi pelabuhan; 3 Terlengkapinya prasarana SBNP sarana bantu navigasi pelayaran dan fasilitas pemeliharaannya; dan 4 meningkatnya
keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal nasional maupun kapal-kapal asing terutama pada alur pelayaran; 5 Terselesaikannya uji materiil PP Nomor 69
tahun 2001 tentang Kepelabuhanan dan revisi UU No 21 tahun 1992 tentang Pelayaran khususnya yang berkaitan dengan keharusan bekerjasama dengan
BUMN apabila pihak swasta ingin berinvestasi pada prasarana pelabuhan harus diselesaikan guna menarik pihak swasta berinvestasi pada prasarana
pelabuhan. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2008
adalah tercapainya jumlah bongkar muat barang sebanyak 76 juta ton.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan peran armada pelayaran nasional baik untuk angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor.
2. Mengurangi bahkan menghapuskan pungutan-pungutan tidak resmi di pelabuhan sehingga tarif yang ditetapkan otoritas pelabuhan tidak jauh
berbeda dengan biaya yang secara riil dikeluarkan oleh pengguna jasa kepelabuhanan, melalui peningkatan koordinasi bagi semua instansi yang
terkait dalam proses bongkar muat barang. 3. Memenuhi standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO
International Maritime Organization maupun IALA guna meningkatkan keselamatan pelayaran baik selama pelayaran maupun pada saat
berlabuh dan bongkar muat di pelabuhan di wilayah Indonesia, ermasuk didalamnya pelaksanaan ISPS Code.
4. Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di subsektor transportasi laut guna menciptakan kondisi yang mampu
menarik minat swasta swasta dalam pembangunan prasarana transportasi laut.
5. Menyerahkan secara bertahap aset pelabuhan lokal dan regional yang dikelola Unit Pelaksana TeknisSatuan Kerja kepada Pemerintah Provinsi
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 93 dan Pemerintah KabupatenKota.
6. Mendukung pelaksanaan arah pengembangan Sistranas, Sistrareg dan tatanan kepelabuhanan nasional.
7. Melanjutkan pelayanan angkutan laut perintis.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Transportasi Laut
IV. TRANSPORTASI UDARA A.
KONDISI UMUM
Transportasi udara yang memiliki keunggulan kecepatan dari moda transportasi yang lain dapat menjadi sarana transportasi bagi wisatawan,
pengusaha, dan masyarakat. Transportasi udara di Jawa Timur perlu dikelola sesuai standar keselamatan penerbangan internasional, dan interkoneksi
dengan moda transportasi lainnya. Oleh karena itu untuk menarik wisatawan mancanegara, selain
promosi tempat daerah tujuan wisata dan jaminan keamanan di daerah tersebut, diperlukan adanya jaminan keselamatan penerbangan di wilayah
udara Indonesia. Jaminan itu dapat diwujudkan, baik oleh lembaga pemerintah pemegang otoritas pengelola transportasi udara maupun
operator bandara dan perusahaan penerbangan, dengan memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional yang telah ditetapkan oleh ICAO
International Civil Aviation Organization.
B. SASARAN
Sasaran umum pembangunan transportasi udara adalah terjaminnya keselamatan, kelancaran dan kesinambungan pelayanan transportasi udara
baik untuk angkutan penerbangan domestik dan internasional, maupun perintis. Di samping itu sasaran yang tak kalah pentingnya adalah
terciptanya persaingan usaha di dunia industri penerbangan yang wajar
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 94 sehingga tidak ada pelaku bisnis di bidang angkutan udara yang memiliki
monopoli. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2006
adalah meningkatnya jumlah penumpang penerbangan sipil menjadi 5 juta orang.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Memenuhi standar keamanan dan keselamatan penerbangan yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization.
2. Menciptakan persaingan usaha pada industri penerbangan nasional yang lebih transparan dan akuntabel.
3. Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di transportasi udara.
4. Mendukung pelaksanaan arah pengembangan SISTRANAS dan TATA KEBANDARUDARAAN NASIONAL.
5. Melanjutkan pelayanan angkutan udara perintis.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Transportasi Udara
V. POS DAN TELEMATIKA
A. KONDISI UMUM
Pos dan Telematika lebih ditekankan pada upaya memberikan pelayanan berkenaan dengan perkembangan multimedia yang sangat pesat,
antara lain dalam bentuk pengadaan alat kalibrasi, peralatan laboratorium uji multimedia, monitoring dan pengendalian frekwensi serta pembangunan
infrastruktur Telematika. Telematika melalui konsep elektronic government e-Government juga sangat menjanjikan perannya dalam mendorong
terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang Good Governance. Penyediaan informasi sebagai bahan pengambilan kebijakan yang semakin
kompleks, tidak lagi cukup dihasilkan melalui pengelolaan data secara
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 95 menual melainkan sudah menjadi kebutuhan adanya pengelolaan data yang
lebih akurat cepat efisien dan mudah. Dalam hal demikian pengelolaan data juga akan bergeser dari cara manual menjadi pengolahan data secara
elektronik.
B. SASARAN
Sasaran umum Pembangunan Pos dan Telematika adalah : 1. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan Pos, Informasi dan
Komunikasi; 2. Terwujudnya penyelenggaraan telematika yang efisien, mampu
mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial;
3. Terwujudnya jaringan intranet dan internet dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2006 adalah meningkatnya infrastruktur teknologi informasi sebesar 35.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Mengembangkan dan mendayagunakan infrastuktur telematika dalam rangka meningkatkan kemampuan mengumpulkan, mengolah, dan
menyajikan data dan informasi untuk keperluan pemerintah dan pelayanan masyarakat;
2. Mendorong peningkatan kesiapan aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
pemanfaatan telematika
sebagai sarana
pendukung penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan e-Literacy aparatur
maupun masyarakat menuju terciptanya budaya informasi; 3. Mengembangkan upaya terselenggaranya kepemerintahan yang berbasis
elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik yang efektif, efisien dan interaktif secara bertahap dan berkelanjutan sebagai
wujud implementasi e-Government; 4. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan aplikasi berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 96
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program Pengembangan dan Pembinaan Pos, Frekuensi Radio dan
Telematika;
3.4.7.3. ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN I.
ENERGI A.
KONDISI UMUM
Jawa Timur mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang cukup besar. Pemakaian gas alam sampai saat ini umumnya di dominasi oleh
industri - industri besar, dan pendistribusiannya sementara ini masih terbatas hingga daerah Probolinggo. Sumber gas alam untuk memenuhi
kebutuhan gas di Jawa Timur diambil dari daerah Pagerungan, TerangSirasun, Muriah, Wunut Sidoarjo dan S. Saubi.
Potensi Energi Panas Bumi di Jawa Timur berdasarkan data Direktorat Jenderal Inventarisasi Sumber Daya Mineral tahun 2004 sebesar
1.144 Mwe, tersebar di beberapa Kabupaten seperti Pacitan, Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Malang, Sumenep, Probolinggo, Banyuwangi, dll.
Energi Terbarukan Renewable adalah energi yang dapat terus menerus dipakai dengan jumlah yang dapat diperbarui sehingga tidak
pernah habis. Energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai energi input pembangkit listrik ada 7 yaitu air, angin, biomassa, biogas, panas bumi,
matahari dan gelombang laut. Energi terbarukan di Jawa Timur juga potensial sebagai sumber energi pembangkit listrik antara lain energi
mikrohidro, gelombang dan surya.
B. SASARAN
Sasaran pembangunan prasarana energi terbarukan sampai dengan tahun 2006 adalah pemanfaatan sumber energi terbarukan dari 5 menjadi
sekitar sebesar 6. Kenaikan 1 dari kondisi saat ini.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 97
C. ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan yang akan ditempuh dalam pembangunan energi diarahkan dalam rangka pemerataan
dan pemenuhan distribusi energi yang tepat dan efisien khususnya pada bagian hilir, serta pengembangan dan pemanfaatan potensi energi baru
terbarukan.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk mewujudkan pembangunan energi di Jawa Timur, program yang akan dilaksanakan adalah:
P
ROGRAM
U
TAMA
Program Penguasaan, Pengembangan Migas, Batu Bara dan Energi Lainnya serta Aplikasi Teknologi Energi
II. KETENAGALISTRIKAN.
A. KONDISI UMUM
Kebutuhan tenaga listrik daerah Jawa Timur dilayani dari energy transfer dari sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali JAMALI, dan PLTD yang
dimiliki oleh PLN Distribusi Jawa Timur dengan kapasitas terpasang total 5.740 kW, yang digunakan pada isolated area tersebar pulau-pulau:
Giligenting, Kangean, Mandangin, Sapeken, Sapudi, Talango, Perikanan, Tambak. Kapasitas ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan potensi
kebutuhan listrik yang ada. Desa berlistrik sampai dengan tahun 2004 berjumlah 8.334 desa
dari jumlah total desa sebanyak 8.443 desa. Berarti sudah 98,71 desa di Jawa Timur yang terjangkau pasokan listrik, namun tingkat elektrifikasi atau
rumah yang sudah terjangkau pasokan listrik baru 63. Di wilayah Jawa Timur, walaupun sampai saat ini potensi
Pembangkit Skala Kecil PSK Tersebar masih kecil perlu dipertimbangkan keberadaan dan pertumbuhannya dalam tahun-tahun mendatang. Selain itu,
melihat kondisi geografisnya, PSK Tersebar tersebut dapat digunakan sebagai substitusi program listrik perdesaan.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 98
B. SASARAN
Sasaran pembangunan ketenagalistrikan sampai tahun 2006 adalah pemenuhan ketenagalistrikan desa dari jumlah desa berlistrik sebanyak
8.334 desa atau 98,71 menjadi sekitar 8.344 desa atau 0,12, naik sekitar 10 desa berlistrik.
C. ARAH KEBIJAKAN
Kebijakan pembangunan
ketenagalistrikan diarahkan
pada pemenuhan kebutuhan tenaga listrik terutama daerah terpencil dan
kepulauan melalui pengembangan infrastruktur jaringan dan penyediaan pembangkit listrik dari energi alternatif.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk mewujudkan pembangunan energi di Jawa Timur, program yang akan dilaksanakan adalah:
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program
Penguasaan, Pengembangan
Aplikasi serta
Teknologi
Ketenagalistrikan.
3.4.7.4 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
A. KONDISI UMUM
Pemenuhan terhadap kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak dan sehat merupakan salah satu tujuan utama pembangunan perumahan
dan permukiman. Pemenuhan kebutuhan rumah antara lain dilakukan oleh masyarakat antara lain dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sendiri
yaitu berkisar antara 70-80 persen dan lainnya oleh Perumnas, REI dan swasta lainnya. Namun demikian, sampai dengan akhir tahun 2004 backlog
rumah di Jawa Timur telah mencapai 678.700 unit rumah. Selain terbatasnya ketersediaan rumah, semakin meluasnya kawasan
kumuh juga merupakan permasalahan perumahan dan permukiman yang
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 99 perlu mendapatkan perhatian. Tumbuhnya permukiman kumuh antara lain
disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak diiringi dengan kemampuan pemerintah untuk membiayai kebutuhan dasar masyarakat,
khususnya yang terkait dengan prasarana dan sarana dasar permukiman. Pembangunan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan
lingkungan air limbah, persampahan dan drainase yang telah dilakukan telah mengalami banyak kemajuan, namun demikian cakupan pelayanan air
minum dan penyehatan lingkungan masih jauh dari memadai. Pada akhir tahun 2004 tingkat pelayanan air bersih perpipaan Jawa Timur di kawasan
perkotaan baru mencapai 38 persen, sedangkan di kawasan perdesaan hanya mencapai 5,5 persen. Untuk prasarana dan sarana pengolahan air
limbah dasar cakupan pelayanannya telah mencapai 85,7 persen untuk perkotaan dan 47,4 untuk perdesaan. Sedangkan tingkat pengelolaan
persampahan mencapai 74 .
B. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan perumahan dan permukiman sampai tahun 2006 antara lain adalah : 1 menurunnya jumlah
backlog rumah menjadi sekitar 318.876 unit 11,2 di perkotaan dan 349.432 unit 7,7 di perdesaan; 2 Meningkatnya cakupan pelayanan air
bersih di perkotaan menjadi sebesar kurang lebih 41 dan di perdesaan sebesar kurang lebih 6,5 3 Menurunya tingkat kebocoran air menjadi
35; 4 Meningkatnya jumlah IPALIPLT yang dapat dimanfaatkan 40; 5 Meningkatnya cakupan pelayanan Air Limbah di perkotaan menjadi
sebesar kurang lebih 86,2 dan di perdesaan sebesar kurang lebih 49 6 Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan diperkotaan menjadi
sebesar kurang lebih 74,75 7 Meningkatnya fungsi saluran drainease sebagai pematus air hujan 8 Terciptanya hubungan sinergi antara daerah
9Terciptanya sistem pengembangan wialyah kota-kota kecil dan menengah semakin terintegrasi.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 100
C. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan yang akan dikembangkan untuk mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
1. Mendukung Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah GNPSR
melalui penyediaan hunian rumah sederhana sehat, rumah susun sewa dengan melibatkan semua stakeholders;
2. Meningkatkan pemahaman peraturan jasa konstruksi dan pembinaan
teknis pengelolaanpembangunan gedung negara; 3.
Menunjang pelaksanaan pengendalian kebocoran air minum; 4.
Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah di perkotaan dan perdesaan;
5. Mendorong upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sarana air
minum dan air limbah dengan mitra usaha swasta; 6.
Mendorong terwujudnya sistem pembauangan air limbah terpusat di perkotaan;
7. Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana sanitasi di perdesaan;
8. Meningkatkan upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sampah
dengan mitra usaha swasta; 9.
Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana persampahan dan drainase serta
peningkatan kesadaran berperilaku hidup dan sehat PHBS; 10. Meningkatkan kinerja pengelolaan sampah dan drainase serta perbaikan
saluran drainase primer dan sekunder guna pengendalian banjir di perkotaan;
11. Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan persampahan; 12. Pembangunan drainase guna pengendalian banjir.
13. Menyeimbangkan pertumbuhan
pembangunan antar
kota-kota metropolitan, dan besar, dengan meningkatkan keterkaitan kegiatan
ekonomi forward and backward linkages.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 101
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk mencapai sasaran dan arah kebijakan sebagaimana disebutkan di atas maka program pembangunan perumahan dan permukiman di Jawa Timur
pada tahun 2006 akan dilakukan melalui program-program sebagai berikut :
I. P
ROGRAM
U
TAMA
a. Program Pengembangan Perumahan
b. Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum Dan Air
Limbah c.
Program Peningkatan Kinerja Pembangunan Persampahan Dan Drainase
d. Program
Pengendalian Pembangunan
Kota-Kota Besar
Dan Metropolitan
I
I
. P
ROGRAM
P
ENUNJANG
a. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
b. Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Air Minum Dan
Air Limbah c.
Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Persampahan Dan Drainase
3.5. AGENDA OPTIMALISASI PENGENDALIAN SUMBER DAYA ALAM, PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENATAAN RUANG
Dalam rangka optimalisasi pengendalian Sumber Daya Alam, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang, maka prioritas
pembangunan diarahkan pada :
3.5.1. Perbaikan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian