Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 89 Sedangkan  sasaran  yang  ingin  dicapai  sampai  dengan  Tahun  2006
adalah terwujudnya jumlah Early Warning System pada perlintasan sebidang yang terjaga sebanyak 10 unit.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan  keselamatan  angkutan  dan  kualitas  pelayanan  melalui
pemulihan  kondisi  pelayanan  prasarana  dan  sarana  angkutan perkeretaapian.
2. Meningkatkan  peran  angkutan  perkeretaapian  regional  dan  lokal,  dan
meningkatkan  strategi  pelayanan  angkutan  yang  lebih  berdaya  saing secara antarmoda dan intermoda.
3. Meningkatkan kapasitas  dan kualitas  pelayanan  terutama  pada  koridor
yang  telah  jenuh  serta  koridor-koridor  strategis  yang  perlu dikembangkan.  Arah  pengembangan  jaringan  kereta  api  dikaitkan
dengan  upaya  pengembangan  jaringan  jangka  panjang  Sistranas, Sistrareg dan Sistralok.
4. Meningkatkan frekuensi dan menyediakan pelayanan angkutan KA yang
terjangkau. 5.
Meningkatkan peran serta Pemda dan swasta di bidang perkeretaapian.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
Program  Pembangunan,  Rehabilitasi,  Pemeliharaan  Prasarana  dan  Fasilitas Perkeretaapian
3. ANGKUTAN SUNGAI, DANAU, DAN PENYEBERANGAN
A. KONDISI UMUM
Angkutan  Sungai  Danau  dan  Penyeberangan  ASDP  didefinisikan sebagai  jembatan  “mengapung”  yang  berfungsi  menghubungkan  jaringan
transportasi  darat  yang  terputus;  kegiatan  angkutan  feri  yang  mengangkut penumpang  dan  kargo  melalui  sungai  dan  perairan;  mempunyai  rute  tetap
dan jadwal reguler serta bangunan kapal ferry yang berbentuk khusus.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 90 Transportasi  sungai,  danau  dan  penyeberangan  SDP  merupakan
bagian  dari  sistem  transportasi  darat  yang  mempunyai  misi  untuk mewujudkan  transportasi  yang  handal,  unggul  dan  berdaya  saing  serta
mampu menjangkau pelosok wilayah daratan, menghubungkan antarpulau. Pembangunan  ASDP  diperlukan  sebagai  sarana  meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, memberikan aksebilitas yang lebih baik sehingga dapat  mengakomodasi  peningkatan  kebutuhan  mobilitas  penduduk  melalui
jaringan transportasi darat yang  terputus di perairan antarpulau, sepanjang daerah aliran sungai dan danau, serta berfungsi melayani transportasi yang
menjangkau  daerah  terpencil  dan  daerah  pedalaman.  ASDP  mengemban misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas secara adil melalui upaya
angkutan keperintisan,
terutama masyarakat
di daerah-daerah
terbelakangterisolasi, melalui penyediaan angkutan perintis.
B. SASARAN
Sasaran  umum  pembangunan  Angkutan  Sungai,  Danau  dan Penyeberangan adalah :
1. Meningkatnya  jumlah  lintas  penyeberangan  baru  yang  siap  operasi
maupun meningkatkan kapasitas lintas penyeberangan yang padat; 2.
Meningkatnya keselamatan ASDP; 3.
Meningkatnya  kelancaran  dan  jumlah  penumpang,  barang,  kendaraan dan  penumpang  yang  diangkut,  terutama  meningkatnya  kelancaran
perpindahan antarmoda
di dermaga
penyeberangan; serta
meningkatkan pelayanan angkutan perintis; 4.
Meningkatnya  peran  serta  swasta  dan  pemerintah  daerah  dalam pembangunan dan pengelolaan ADSP.
Sedangkan  sasaran  yang  ingin  dicapai  sampai  dengan  Tahun  2006 adalah  tercapainya  jumlah  lintasan  penyeberangan  yang  beroperasi
sebanyak 2 lintasan.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 91
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana
serta pengelolaan angkutan ASDP; 2.
Meningkatkan kelancaran  dan  kapasitas  pelayanan di  lintas  yang  telah jenuh  dan  memperbaiki  tatanan  pelayanan  angkutan  antarmoda  dan
kesinambungan transportasi darat yang terputus di dalam pulau sungai dan  danau  dan  antarpulau  dengan  pelayanan  point  to  point.  Arah
pengembangan  jaringan  pelayanan  ASDP  diarahkan  untuk  pencapaian arah  pengembangan  jaringan  Sistrareg  jangka  panjang  adalah  Jawa
dan  Madura    diarahkan  untuk  mendukung  pariwisata  dan  angkutan lokal pada lintas penyeberangan antarprovinsi antarpulau.
3. Mendorong  peran  serta  pemda  dan  swasta  dalam  penyelenggaraan
ASDP;  mendorong  penyelesaian  revisi  UU  Nomor  21  tahun  1992 tentang Pelayaran serta peraturan pelaksanaannya.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
-    Program  Pembangunan,  Rehabilitasi,  Pemeliharaan  Prasarana  dan  Fasilitas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
III. TRANSPORTASI LAUT A.
KONDISI UMUM
Transportasi  laut  mempunyai  peranan  sangat  penting  pada perekonomian  Jawa  Timur.  Untuk  meningkatkan  peran  dan  pangsa  pasar
pelayaran,  baik  pada  angkutan  dalam  negeri  maupun  ekspor-impor diperlukan  dukungan  pemerintah  dan  dunia  perbankan  bagi  peremajaan
kapal-kapal  niaga  nasional  yang  sebagian  besar  sudah  tua  dan  kurang efisien untuk dioperasikan.
B. SASARAN
Sasaran  umum  pembangunan  transportasi  laut  adalah:  1 Meningkatnya pangsa pasar armada pelayaran nasional baik untuk angkutan
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 92 laut  dalam  negeri  maupun  ekspor-impor;  2  Meningkatnya  kinerja  dan
efisiensi  pelabuhan;  3  Terlengkapinya  prasarana  SBNP  sarana  bantu navigasi  pelayaran  dan  fasilitas  pemeliharaannya;  dan  4  meningkatnya
keselamatan pelayaran  bagi kapal-kapal  nasional maupun  kapal-kapal asing terutama pada alur pelayaran; 5 Terselesaikannya uji materiil PP Nomor 69
tahun 2001 tentang Kepelabuhanan dan revisi UU No 21 tahun 1992 tentang Pelayaran khususnya yang berkaitan dengan keharusan bekerjasama dengan
BUMN  apabila  pihak  swasta  ingin  berinvestasi  pada  prasarana  pelabuhan harus  diselesaikan  guna  menarik  pihak  swasta  berinvestasi  pada  prasarana
pelabuhan. Sedangkan  sasaran  yang  ingin  dicapai  sampai  dengan  Tahun  2008
adalah tercapainya jumlah bongkar muat barang sebanyak 76 juta ton.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan  peran  armada  pelayaran  nasional  baik  untuk  angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor.
2. Mengurangi  bahkan  menghapuskan  pungutan-pungutan  tidak  resmi  di pelabuhan  sehingga  tarif  yang  ditetapkan  otoritas  pelabuhan  tidak  jauh
berbeda  dengan  biaya  yang  secara  riil  dikeluarkan  oleh  pengguna  jasa kepelabuhanan, melalui peningkatan koordinasi bagi semua instansi yang
terkait dalam proses bongkar muat barang. 3. Memenuhi  standar  pelayaran  internasional  yang  dikeluarkan  oleh  IMO
International  Maritime  Organization  maupun  IALA  guna  meningkatkan keselamatan  pelayaran  baik  selama  pelayaran  maupun  pada  saat
berlabuh dan bongkar muat di pelabuhan di wilayah Indonesia, ermasuk didalamnya pelaksanaan ISPS Code.
4. Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di  subsektor  transportasi  laut  guna  menciptakan  kondisi  yang  mampu
menarik  minat  swasta  swasta  dalam  pembangunan  prasarana transportasi laut.
5. Menyerahkan  secara  bertahap  aset  pelabuhan  lokal  dan  regional  yang dikelola  Unit  Pelaksana  TeknisSatuan  Kerja  kepada  Pemerintah  Provinsi
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 93 dan Pemerintah KabupatenKota.
6. Mendukung  pelaksanaan  arah  pengembangan  Sistranas,  Sistrareg  dan tatanan kepelabuhanan nasional.
7. Melanjutkan pelayanan angkutan laut perintis.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program  Pembangunan,  Rehabilitasi,  Pemeliharaan  Prasarana  dan
Fasilitas Transportasi Laut
IV. TRANSPORTASI UDARA A.
KONDISI UMUM
Transportasi  udara  yang  memiliki  keunggulan  kecepatan  dari  moda transportasi  yang  lain  dapat  menjadi  sarana  transportasi  bagi  wisatawan,
pengusaha, dan masyarakat. Transportasi udara di Jawa Timur perlu dikelola sesuai  standar  keselamatan  penerbangan  internasional,  dan  interkoneksi
dengan moda transportasi lainnya. Oleh  karena  itu  untuk  menarik  wisatawan  mancanegara,  selain
promosi  tempat  daerah  tujuan  wisata  dan  jaminan  keamanan  di  daerah tersebut,  diperlukan  adanya  jaminan  keselamatan  penerbangan  di  wilayah
udara  Indonesia.  Jaminan  itu  dapat  diwujudkan,  baik  oleh  lembaga pemerintah  pemegang  otoritas  pengelola  transportasi  udara  maupun
operator bandara dan perusahaan penerbangan, dengan memenuhi standar keselamatan  penerbangan  Internasional  yang  telah  ditetapkan  oleh  ICAO
International Civil Aviation Organization.
B. SASARAN
Sasaran  umum  pembangunan  transportasi  udara  adalah  terjaminnya keselamatan,  kelancaran  dan  kesinambungan  pelayanan  transportasi  udara
baik  untuk  angkutan  penerbangan  domestik  dan  internasional,  maupun perintis.  Di  samping  itu  sasaran  yang  tak  kalah  pentingnya  adalah
terciptanya  persaingan  usaha  di  dunia  industri  penerbangan  yang  wajar
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 94 sehingga  tidak  ada  pelaku  bisnis  di  bidang  angkutan  udara  yang  memiliki
monopoli. Sedangkan  sasaran  yang  ingin  dicapai  sampai  dengan  Tahun  2006
adalah  meningkatnya  jumlah  penumpang  penerbangan  sipil  menjadi  5  juta orang.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Memenuhi  standar  keamanan  dan  keselamatan  penerbangan  yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization.
2. Menciptakan persaingan usaha pada industri penerbangan nasional yang lebih transparan dan akuntabel.
3. Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di transportasi udara.
4. Mendukung  pelaksanaan  arah  pengembangan  SISTRANAS  dan  TATA KEBANDARUDARAAN NASIONAL.
5. Melanjutkan pelayanan angkutan udara perintis.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program  Pembangunan,  Rehabilitasi,  Pemeliharaan  Prasarana  dan
Fasilitas Transportasi Udara
V. POS DAN TELEMATIKA
A. KONDISI UMUM
Pos  dan  Telematika  lebih  ditekankan  pada  upaya  memberikan pelayanan berkenaan dengan perkembangan multimedia yang sangat pesat,
antara lain dalam bentuk pengadaan alat kalibrasi, peralatan laboratorium uji multimedia,  monitoring  dan  pengendalian  frekwensi  serta  pembangunan
infrastruktur  Telematika.  Telematika  melalui  konsep  elektronic  government e-Government  juga  sangat  menjanjikan  perannya  dalam  mendorong
terwujudnya  penyelenggaraan  pemerintahan  yang  Good  Governance. Penyediaan  informasi  sebagai  bahan  pengambilan  kebijakan  yang  semakin
kompleks,  tidak  lagi  cukup  dihasilkan  melalui  pengelolaan  data  secara
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 95 menual melainkan sudah menjadi kebutuhan adanya pengelolaan data yang
lebih akurat cepat efisien dan mudah. Dalam hal demikian pengelolaan data juga  akan  bergeser  dari  cara  manual  menjadi  pengolahan  data  secara
elektronik.
B. SASARAN
Sasaran umum Pembangunan Pos dan Telematika adalah : 1. Meningkatnya  aksesibilitas  masyarakat  akan  layanan  Pos,  Informasi  dan
Komunikasi; 2. Terwujudnya  penyelenggaraan  telematika  yang  efisien,  mampu
mendorong produktifitas  dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial;
3. Terwujudnya  jaringan  intranet  dan  internet  dilingkungan  Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan  sasaran  yang  ingin  dicapai  sampai  dengan  Tahun  2006 adalah meningkatnya infrastruktur teknologi informasi sebesar 35.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Mengembangkan  dan  mendayagunakan  infrastuktur  telematika  dalam rangka  meningkatkan  kemampuan  mengumpulkan,  mengolah,  dan
menyajikan  data  dan  informasi  untuk  keperluan  pemerintah  dan pelayanan masyarakat;
2. Mendorong  peningkatan  kesiapan  aparatur  pemerintah  dan  masyarakat dalam
pemanfaatan telematika
sebagai sarana
pendukung penyelenggaraan  pemerintahan  dan  meningkatkan  e-Literacy  aparatur
maupun masyarakat menuju terciptanya budaya informasi; 3. Mengembangkan upaya terselenggaranya kepemerintahan yang berbasis
elektronik  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  layanan  publik  yang efektif,  efisien  dan  interaktif  secara  bertahap  dan  berkelanjutan  sebagai
wujud implementasi e-Government; 4. Meningkatkan  pengembangan  dan  pemanfaatan  aplikasi  berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 96
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program  Pengembangan  dan  Pembinaan  Pos,  Frekuensi  Radio  dan
Telematika;
3.4.7.3. ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN I.
ENERGI A.
KONDISI UMUM
Jawa  Timur  mempunyai  potensi  minyak  dan  gas  bumi  yang  cukup besar.  Pemakaian  gas  alam  sampai  saat  ini  umumnya  di  dominasi  oleh
industri  -  industri  besar,  dan  pendistribusiannya  sementara  ini  masih terbatas  hingga  daerah  Probolinggo.  Sumber  gas  alam  untuk  memenuhi
kebutuhan  gas  di  Jawa  Timur  diambil  dari  daerah  Pagerungan, TerangSirasun, Muriah, Wunut Sidoarjo dan S. Saubi.
Potensi  Energi  Panas  Bumi  di  Jawa  Timur  berdasarkan  data Direktorat  Jenderal  Inventarisasi  Sumber  Daya  Mineral  tahun  2004  sebesar
1.144  Mwe,  tersebar  di  beberapa  Kabupaten  seperti  Pacitan,  Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Malang, Sumenep, Probolinggo, Banyuwangi, dll.
Energi  Terbarukan  Renewable  adalah  energi  yang  dapat  terus menerus  dipakai  dengan  jumlah  yang  dapat  diperbarui  sehingga  tidak
pernah habis. Energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai energi input pembangkit  listrik  ada  7  yaitu  air,  angin,  biomassa,  biogas,  panas  bumi,
matahari  dan  gelombang  laut.  Energi  terbarukan  di  Jawa  Timur  juga potensial  sebagai  sumber  energi  pembangkit  listrik  antara  lain  energi
mikrohidro, gelombang dan surya.
B. SASARAN
Sasaran  pembangunan  prasarana  energi  terbarukan  sampai  dengan tahun 2006 adalah pemanfaatan sumber energi terbarukan dari 5 menjadi
sekitar sebesar 6. Kenaikan 1 dari kondisi saat ini.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 97
C. ARAH KEBIJAKAN
Untuk  mencapai  sasaran  tersebut  di  atas,  arah  kebijakan  yang  akan ditempuh  dalam  pembangunan  energi  diarahkan  dalam  rangka  pemerataan
dan  pemenuhan  distribusi  energi  yang  tepat  dan  efisien  khususnya  pada bagian  hilir,  serta  pengembangan  dan  pemanfaatan  potensi  energi  baru
terbarukan.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk  mewujudkan  pembangunan  energi  di  Jawa  Timur,  program yang akan dilaksanakan adalah:
P
ROGRAM
U
TAMA
Program Penguasaan, Pengembangan Migas, Batu Bara dan Energi Lainnya serta Aplikasi Teknologi Energi
II. KETENAGALISTRIKAN.
A. KONDISI UMUM
Kebutuhan  tenaga  listrik  daerah  Jawa  Timur  dilayani  dari  energy transfer dari sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali JAMALI, dan PLTD yang
dimiliki  oleh  PLN  Distribusi  Jawa  Timur  dengan  kapasitas  terpasang  total 5.740  kW,  yang  digunakan  pada  isolated  area  tersebar  pulau-pulau:
Giligenting,  Kangean,  Mandangin,  Sapeken,  Sapudi,  Talango,  Perikanan, Tambak. Kapasitas ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan potensi
kebutuhan listrik yang ada. Desa  berlistrik  sampai  dengan  tahun  2004  berjumlah  8.334  desa
dari jumlah total desa sebanyak 8.443 desa. Berarti sudah 98,71  desa di Jawa Timur yang terjangkau pasokan listrik, namun tingkat elektrifikasi atau
rumah yang sudah terjangkau pasokan listrik baru 63. Di  wilayah  Jawa  Timur,  walaupun  sampai  saat  ini  potensi
Pembangkit  Skala  Kecil  PSK  Tersebar  masih  kecil  perlu  dipertimbangkan keberadaan dan pertumbuhannya dalam tahun-tahun mendatang. Selain itu,
melihat  kondisi  geografisnya,  PSK  Tersebar  tersebut  dapat  digunakan sebagai substitusi program listrik perdesaan.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 98
B. SASARAN
Sasaran  pembangunan  ketenagalistrikan  sampai  tahun  2006  adalah pemenuhan  ketenagalistrikan  desa  dari  jumlah  desa  berlistrik  sebanyak
8.334  desa  atau  98,71  menjadi  sekitar  8.344  desa  atau  0,12,  naik sekitar 10 desa berlistrik.
C. ARAH KEBIJAKAN
Kebijakan pembangunan
ketenagalistrikan diarahkan
pada pemenuhan  kebutuhan  tenaga  listrik  terutama  daerah  terpencil  dan
kepulauan  melalui  pengembangan  infrastruktur  jaringan  dan  penyediaan pembangkit listrik dari energi alternatif.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk  mewujudkan  pembangunan  energi  di  Jawa  Timur,  program yang akan dilaksanakan adalah:
P
ROGRAM
U
TAMA
- Program
Penguasaan, Pengembangan
Aplikasi serta
Teknologi
Ketenagalistrikan.
3.4.7.4 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
A. KONDISI UMUM
Pemenuhan terhadap kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak dan  sehat  merupakan  salah  satu  tujuan  utama  pembangunan  perumahan
dan  permukiman.  Pemenuhan  kebutuhan  rumah  antara  lain  dilakukan  oleh masyarakat  antara  lain  dilakukan  secara  swadaya  oleh  masyarakat  sendiri
yaitu  berkisar  antara  70-80  persen  dan  lainnya  oleh  Perumnas,  REI  dan swasta lainnya. Namun demikian, sampai dengan akhir tahun  2004 backlog
rumah di Jawa Timur telah mencapai 678.700 unit rumah. Selain terbatasnya ketersediaan rumah, semakin meluasnya kawasan
kumuh  juga  merupakan  permasalahan  perumahan  dan  permukiman  yang
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 99 perlu  mendapatkan  perhatian.  Tumbuhnya  permukiman  kumuh  antara  lain
disebabkan  oleh  pertumbuhan  ekonomi  yang  tidak  diiringi  dengan kemampuan  pemerintah  untuk  membiayai  kebutuhan  dasar  masyarakat,
khususnya yang terkait dengan prasarana dan sarana dasar permukiman. Pembangunan  prasarana  dan  sarana  air  minum  dan  penyehatan
lingkungan  air  limbah,  persampahan  dan  drainase  yang  telah  dilakukan telah mengalami banyak kemajuan, namun demikian cakupan pelayanan air
minum  dan  penyehatan  lingkungan  masih  jauh  dari  memadai.  Pada  akhir tahun  2004  tingkat  pelayanan  air  bersih  perpipaan  Jawa  Timur  di  kawasan
perkotaan  baru  mencapai  38  persen,  sedangkan  di  kawasan  perdesaan hanya  mencapai  5,5  persen.  Untuk  prasarana  dan  sarana  pengolahan  air
limbah dasar  cakupan pelayanannya telah mencapai  85,7  persen untuk perkotaan  dan  47,4    untuk  perdesaan.  Sedangkan  tingkat  pengelolaan
persampahan mencapai 74 .
B. SASARAN
Sasaran  yang  akan  dicapai  dalam  pembangunan  perumahan  dan permukiman sampai tahun 2006 antara lain adalah : 1 menurunnya jumlah
backlog  rumah  menjadi  sekitar  318.876  unit  11,2  di  perkotaan  dan 349.432 unit 7,7 di perdesaan; 2 Meningkatnya cakupan pelayanan air
bersih  di  perkotaan  menjadi  sebesar  kurang  lebih  41  dan  di  perdesaan sebesar  kurang  lebih  6,5  3  Menurunya  tingkat  kebocoran  air  menjadi
35;  4  Meningkatnya  jumlah  IPALIPLT  yang  dapat  dimanfaatkan  40; 5  Meningkatnya  cakupan  pelayanan  Air  Limbah  di  perkotaan  menjadi
sebesar kurang lebih 86,2 dan di perdesaan sebesar kurang lebih 49 6 Meningkatnya  cakupan  pelayanan  persampahan  diperkotaan  menjadi
sebesar  kurang  lebih  74,75  7  Meningkatnya  fungsi  saluran  drainease sebagai pematus  air  hujan  8  Terciptanya  hubungan sinergi  antara  daerah
9Terciptanya sistem pengembangan wialyah kota-kota kecil dan menengah semakin terintegrasi.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 100
C. ARAH KEBIJAKAN
Arah  kebijakan  yang  akan  dikembangkan  untuk  mencapai  sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
1. Mendukung  Gerakan  Nasional  Pembangunan  Sejuta  Rumah  GNPSR
melalui  penyediaan  hunian  rumah  sederhana  sehat,  rumah  susun  sewa dengan melibatkan semua stakeholders;
2. Meningkatkan  pemahaman  peraturan  jasa  konstruksi  dan  pembinaan
teknis pengelolaanpembangunan gedung negara; 3.
Menunjang pelaksanaan pengendalian kebocoran air minum; 4.
Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah di perkotaan dan perdesaan;
5. Mendorong  upaya  realisasi  pembangunan  dan  pengelolaan  sarana  air
minum dan air limbah dengan mitra usaha swasta; 6.
Mendorong  terwujudnya  sistem  pembauangan  air  limbah  terpusat  di perkotaan;
7. Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana sanitasi di perdesaan;
8. Meningkatkan  upaya  realisasi  pembangunan  dan  pengelolaan  sampah
dengan mitra usaha swasta; 9.
Meningkatkan  peran  serta  dan  kemampuan  masyarakat  dalam pengelolaan  dan  pemeliharaan  sarana  persampahan  dan  drainase  serta
peningkatan kesadaran berperilaku hidup dan sehat PHBS; 10. Meningkatkan kinerja  pengelolaan sampah  dan  drainase serta perbaikan
saluran  drainase  primer  dan  sekunder  guna  pengendalian  banjir  di perkotaan;
11. Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan persampahan; 12. Pembangunan drainase guna pengendalian banjir.
13. Menyeimbangkan pertumbuhan
pembangunan antar
kota-kota metropolitan,  dan  besar,  dengan  meningkatkan  keterkaitan  kegiatan
ekonomi forward and backward linkages.
Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006
Bab III - 101
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk  mencapai  sasaran  dan  arah  kebijakan  sebagaimana  disebutkan  di atas maka program pembangunan perumahan dan permukiman di Jawa Timur
pada tahun 2006 akan dilakukan melalui program-program sebagai berikut :
I. P
ROGRAM
U
TAMA
a. Program Pengembangan Perumahan
b. Program  Pengembangan  Kinerja  Pembangunan  Air  Minum  Dan  Air
Limbah c.
Program  Peningkatan  Kinerja  Pembangunan  Persampahan  Dan Drainase
d. Program
Pengendalian Pembangunan
Kota-Kota Besar
Dan Metropolitan
I
I
. P
ROGRAM
P
ENUNJANG
a. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
b. Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Air Minum  Dan
Air Limbah c.
Program  Pengembangan  Kelembagaan  Pembangunan  Persampahan Dan Drainase
3.5. AGENDA  OPTIMALISASI  PENGENDALIAN  SUMBER  DAYA  ALAM, PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENATAAN RUANG
Dalam  rangka  optimalisasi  pengendalian  Sumber  Daya  Alam, Pelestarian  Lingkungan  Hidup  dan  Penataan  Ruang,  maka  prioritas
pembangunan diarahkan pada :
3.5.1. Perbaikan  pengelolaan  Sumber  Daya  Alam  dan  Pelestarian