Menurunnya jumlah keluarga miskin.

Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 35 e. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh- kembang anak;

f. Menurunnya jumlah keluarga miskin.

g. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. h. Meningkatnya keserasian dan penataan kebijakan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, baik di tingkat nasional maupun daerah; i. Menurunnya tingkat pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja dan usaha yang seluas – luasnya ; dan j. Meningkatnya cakupan jumlah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

2. Kepemudaan dan Keolahragaan

a. Terciptanya pemuda yang bermoral, produktif, prestatif, inovatif dan mandiri diindikasikan dengan : 1. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan pemuda dalam rangka pembentukan watak bangsa character building; 2. Meningkatnya moral pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing seiring dengan perkembangan teknologi informasi; 3. Berkembangnya kreatifitas anak dan remaja; 4. Meningkatnya produktivitas pemuda; 5. Semakin mantapnya mekanisme perencanaan dan penyusunan program kepemudaan; 6. Semakin terciptanya sarana prasarana kepemudaan yang berkualitas, dan 7. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan. Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 36 b. Terciptanya olahraga yang berkualitas , berprestasi dan memasyarakat ditandai dengan : 1. Semakin mantapnya pola pembinaan olahraga di kalangan pelajar dan mahasiswa; 2. Meningkatnya keserasian berbagai kebijakan olahraga di tingkat nasional dan daerah; 3. Semakin membudayanya olahraga di kalangan masyarakat; 4. Semakin berkembangnya organisasi olahraga; 5. Semakin mantapnya mekanisme perencanaan dan penyusunan program olahraga, dan 6. Semakin mantapnya daya dukung sarana prasarana keolahragaan. c. Terciptanya pemuda dan insan olahraga yang sejahtera diindikasikan melalui: 1. Semakin kuatnya daya saing pemuda, dan 2. Semakin mantapnya olahraga sebagai profesi yang mampu memberikan jaminan kesejahteraan hidup bagi para atletnya. C. ARAH KEBIJAKAN Dengan mempertimbangkan bahwa pada waktu yang akan datang akan mencapai penduduk tumbuh seimbang dan akan mengalami bonus demografi suatu keadaan ketika tingkat dependency ratio rendah, atau jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari pada jumlah penduduk usia tidak produktif, sebagai akibat dari perubahan struktur umur, maka tiga arah kebijakan disusun untuk mencapai ketiga sasaran tersebut di atas, sebagai berikut :

1. Kependudukan

a. kebijakan pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas dengan: Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 37 1. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB terutama bagi keluarga miskin dan rentan serta daerah terpencil; peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi bagi pasangan usia subur tentang kesehatan reproduksi; melindungi peserta keluarga berencana dari dampak negatif penggunaan alat dan obat kontrasepsi; peningkatan kualitas penyediaan dan pemanfaatan alat dan obat kontrasepsi dan peningkatan pemakaian kontrasepsi yang lebih efektif serta efisien untuk jangka panjang. 2. Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih baik, serta pendewasaan usia perkawinan melalui upaya peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi remaja; penguatan institusi masyarakat dan pemerintah yang memberikan layanan kesehatan reproduksi bagi remaja; serta pemberian konseling tentang permasalahan remaja; 3. Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak, peningkatan pendapatan keluarga khususnya bagi keluarga miskin, peningkatan kualitas lingkungan keluarga; 4. Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasama dengan masyarakat luas, dalam upaya pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dan pembudayaan keluarga kecil berkualitas. b. Kebijakan pembangunan kependudukan diarahkan untuk menata pembangunan kependudukan melalui: 1 Menata kebijakan persebaran dan mobilitas penduduk secara lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah; 2 Menata kebijakan administrasi kependudukan guna mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data, dan informasi penduduk, dalam mendukung Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 38 perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan serta pelayanan publik, antara lain melalui penyelenggaraan registrasi penduduk.

2. Kepemudaan dan Keolahragaan

Kebijakan pembangunan pemuda dan olahraga diarahkan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan menumbuhkan budaya olahraga dan prestasi guna meningkatkan kualitas manusia melalui : a. Mengembangkan kebijakan dan manajemen penyusunan dan perencanaan program kepemudaan dan keolahragaan dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembangan potensi pemuda serta olahraga secara terpadu dan berkelanjutan. b. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, kepemimpinan, mengembangkan organisasi kepemudaan sebagai kader pembangunan dalam berbagai bidang, serta melindungi dan meningkatkan kesadaran generasi muda dari bahaya narkoba dan HIVAIDS. c. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang dan berkelanjutan serta meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat secara lebih luas dan merata, mengembangkan sistem penghargaan dan peningkatan kesejahteraan atlet, pelatih dan tenaga keolahragaan. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia utuk mendukung pembinaan olahraga serta mengembangkan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya menggali potensi ekonomi olahraga melalui pengembangan industri olahraga. D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN Program yag akan ditempuh dalam Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas serta Pemuda dan Olah Raga pada tahun 2006 adalah : Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 39 I. P ROGRAM U TAMA a. Program Keluarga Berencana b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja c. Program Ketahanan Dan Pemberdayaan Keluarga d. Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas e. Program Keserasian Kebijakan Kependudukan f. Program Penataan Administrasi Kependudukan g. Program Pembinaan Dan Peningkatan Partisipasi Pemuda h. Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga II. P ROGRAM P ENUNJANG a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda dan Olahraga b. Program Peningkatan Sarana , Prasarana Pemuda Dan Olahraga 3.3.5. SUB AGENDA PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK A. KONDISI UMUM Permasalahan mendasar dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak yang terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi perempuan dan anak dalam pembangunan, di samping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi terhadap perempuan, serta kepentingan yang terbaik bagi anak. Permasalahan lainnya mencakup kesenjangan partisipasi kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-kultural masyarakat yang diwarnai penafsiran terjemahan ajaran agama yang bias gender, serta berbagai eksploitasi perempuan dan anak serta tingginya tindak kekerasan dengan korban pada perempuan dan anak. Data analis indikator makro Propinsi Jawa Timur 2004 menunjukkan bahwa, penduduk perempuan usia 15 tahun ke atas yang tidakbelum Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 40 pernah sekolah sebesar 19,43 sedangkan laki-laki 8,58 , Angka buta huruf menurut kelompok umur dan jenis kelamin 10 tahun keatas laki-laki 8,57, perempuan 19,10 . Sedangkan usia 15 tahun keatas untuk laki-laki 9,50 perempuan 21,11 . Sedangkan lama sekolah menurut kelompok umur dan jenis kelamin untuk laki-laki 7,22 Tahun, dan perempuan 5.92 tahun. Berdasarkan data pendidikan bagi perempuan maka akan berdampak pada korelasi pendapatankesejahteraan perempuan. Berdasarkan Susenas 2003, tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK perempuan masih relatif rendah yaitu 44,78 persen, dibandingkan dengan laki-laki 55,12 persen. Pada tahun 2004, jumlah PNS dilingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sebanyak 23.114 orang, jumlah perempuan sebanyak 7.009 orang 30,32 dan laki-laki sebanyak 16.105 orang 69.68. Angka Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur sangat tinggi, berdasarkan data yang dihimpun oleh Samitra Abhaya-KPPD, sepanjang tahun 2004 di Jawa Timur telah terjadi 224 kasus perkosaan dengan 236 korban dan sebanyak 68,64 adalah anak-anak. 44 kasus KDRT dengan 44 korban, 7 kasus trafficking dengan 13 korban yang kesemuanya adalah anak-anak, 23 kasus kekerasan dalam masa pacaran dengan 23 korban, 35 kasus pelecehan seksual dengan 39 korban. Berdasarkan data dampingan yang dihimpun oleh Savy Amira WCC telah terjadi 82 kasus kekerasan terhadap perempuan, yang mana 26 korbannya adalah anak-anak. Sementara itu angka kekerasan berdasarkan data monitoring oleh Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur dari 2 Media menunjukan angka yang cukup mengejutkan, bahwa selama tahun 2004 telah terjadi 220 kasus kekerasan terhadap anak dengan jumlah korban sebanyak 256 Anak Salah satu bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, adalah anak jalanan. Jumlah anak jalanan di Jawa Timur saat ini sudah mencapai 5.454 anak. Berdasarkan Sakernas 2003, persentase anak yang bekerja sekitar 5,6 persen dari jumlah anak umur 10–14 tahun dan sebagian terbesar dari mereka bekerja lebih dari 35 jamminggu 73,1 dan bekerja di sektor pertanian 72,0 . Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 41 Menurut kajian cepat yang dilakukan oleh ILOIPEC pada tahun 2003, diperkirakan jumlah anak yang dilacurkan dibawah umur 18 tahun sekitar 4.990 anak di Surabaya. Namun jumlah ini dapat menjadi beberapa kali lipat lebih besar mengingat banyaknya jumlah anak yang dilacurkan bekerja di tempat-tempat yang tersembunyi, ilegal dan tidak terdata. Di samping itu, sekitar 60 persen anak tidak memiliki akte kelahiran Susenas 2001. Kebutuhan tumbuh-kembang anak juga belum sepenuhnya menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya partisipasi anak dalam proses pembangunan, dan banyaknya kegiatan pembangunan yang belum sepenuhnya peduli anak. Peraturan perundang-undangan yang ada saat ini masih banyak yang bias gender dan atau diskriminatif terhadap perempuan. Perangkat hukum pidana yang ada belum cukup lengkap dalam melindungi setiap individu, terutama dari tindak kekerasan. Di samping itu, peraturan perundang- undangan yang ada juga belum dilaksanakan secara konsekuen untuk menjamin dan melindungi hak-hak perempuan dan anak, termasuk memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak dari tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Masalah lainnya adalah belum tersedianya data pembangunan yang terpilah menurut jenis kelamin, sehingga sulit dalam menemukenali masalah-masalah gender yang ada. Partisipasi masyarakat belum maksimal dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak. Kinerja Makro Pembangunan Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan Serta Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak

2004, Semester I 2005

Kinerja pembangunan terkait dengan upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan perempuan dalam berpolitik di Jatim melalui pertemuan Orientasi Pemantapan Partisipasi Perempuan dalam Politik yang melibatkan ketua pengurus organisasi perempuan dan calon Legislatif, telah dapat meningkatkan jumlah anggota legislative perempuan yang semula Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 42 11 dari 100 orang menjadi 15 tingkat Propinsi, kemudian tingkat Kab Kota semula 72 orang dari 1.576 orang 4 menjadi 147 dari 1580 orang 8, selain itu juga telah terbentuknya forum2 perempuan uintuk meningkatkan peran perempuan di legislatif maupun eksekutif untuk Propinsi maupun Kab Kota, serta menurunkan budaya patrimonial di masyarakat. Dalam upaya Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak telah berhasil disusun Rencana Aksi Propinsi anti perdagangan trafiking terhadap perempuan dan anak, terlaksananya sosialisasi Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga PKDRT, dan sosialisasi penghapusan perdagangan trafiking terhadap perempuan dan anak di Kab Banyuwangi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Bangkalan, Nganjuk dan Kab Situbondo baik melalui dialog interaktif maupun media elektronik dan cetak. Kinerja pembangunan Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur dalam forum lokakarya yang melibatkan seluruh stake holder Komisi Perlindungan Anak Jawa Timur telah berhasil menyusun Rencana Aksi Propinsi RAP 2004-2008 yang merupakan landasan aksi dari 3 Komite yang ada pada Komisi Perlindungan Anak Jawa Timur, yaitu Komite Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Anak, Komite penghapusan perdagangan trafiking Perempuan dan Anak, serta Komite penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak ESKA, sedangkan untuk memperkuat kelembagaan Komisi Perlindungan Anak Jawa Timur telah di bentuk Sekretariat Tetap. Sebagai implementasi dari RAP telah dilakukan pula berbagai kegiatan dari masing-masing komite, yaitu pendataan dan pelatihan sebanyak 120 pekerja anak dan 120 orang tuanya di 10 Kabupaten, terbentuknya Tim Pengelola Pusat Pelayanan Terpadu korban kekerasan terhadap perempuan dan anak Propinsi Jawa Timur yang pada tahun 2004 telah memberikan pelayanan sebanyak 102 kasus, yaitu meliputi 29 kasus KDRT, 30 kasus Perkosaan, 32 kasus penganiayaan, 8 kasus pencabulan, 3 kasus lainnya, terdatanya sebanyak 40 anak ESKA usia 15-18 tahun di lokalisasi Jarak dan kawasan Darmo Park Surabaya serta dipulangkannya sebanyak 4 anak usia 15 tahun ke daerah asalnya. Dari 38 KabKota di Jawa Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 43 Timur pada saat ini yang telah membentuk KPA hanya 6 Kabupaten, yaitu Gresik, Tulungagung, Bondowoso, Tuban, Sampang dan Mojokerto. Disamping itu telah dilakukan berbagai sosialisasi melalui media massa serta berbagai pertemuan lokakarya maupun seminar tentang perlindungan anak dan perempuan. Dari berbagai hasil kegiatan selama 2004 dan semester I 2005, maka evluasi kinerja makro Pembangunan Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuans Serta Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak pada kenyataannya masih diperlukan peningkatan dan kepedulian dari semua pihak untuk memberikan kepentingan yang terbaik bagi anak baik oleh jajaran Pemerintah KabupatenKota, orang tua, masyarakat yang masih mempunyai anggapan masalah anak adalah masalah domestik keluarga. Disamping itu masih adanya keterbatasan jaringan LSM yang peduli di KabupatenKota serta beluim adanya pemetaan data sebagai basis penyusunan perencanaan pembangunan terkait dengan perlindungan anak. Terkait dengan upaya pemberdayaan perempuan, masih diperlukan adanya peningkatan peran perempuan dalam pengambil keputusan fasilitasi pemberdayaan perempuan menuju keluarga sehat dan sejahtera pemberdayaan ekonomi lokal, dan peningkatan ketrampilan perempuan serta peningkatan kualitas hidup perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, ketrenagakerjaan, sosial damn pemberdayaan ekonomi. Untuk lebih mudah merencanakan dan melaksanakan program pemberdayaan perempuan perlu adanya data base tentang isu-isu aktual pembedayaan perempuan, misalnya data kekerasan eksploitasi, diskriminasi dan trafiking terhadap perempuan dan anak. Selanjutnya mengenai penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak masih diperlukan adanya peningkatan terhadap fasilitasi jaringan kerja perempuan dan anak untuk kegiatan penguatan kelembagaan yang menangani perlindungan terhadap perempuan dan anak. Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 44 Kinerja Sektoral Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan Serta Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak Sampai dengan semester I 2005 pelaksanaan kinerja untuk peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak, khususnya dalam upaya pemberdayaan perempuan menuju keluarga sehat sejahtera telah terpilihnya Desa Bangauan Kabupaten Tulungagung sebagai pelaksana P2W-KSS terbaik, Kab Lumajang terpilih sebagai pengelola BKB terbaik, Kab Mojokerto terilih sebagai pelaksana terbaik keluarga sayang ibu, Rumah Sakit Kesodo Kusumo Kab Bojopnegoro terpilih sebagai pelaksana terbaik keluarga sayang ibu dan bayi, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai pelaksana pembina terbaik tenaga kerja perempuan. Sedangkan pemberdayaan perempuan pengembang ekonomi lokal P3EL telah membina dan memberikan bantuan stimulan kepada 21 kelompok di 21 Kab Kota. Selain itu dalam meningkatkan kemitraan dan membentuk jaringan kerja pemberdayaan perempuan telah memfasilitasi program dan kegiatan organisasi lembaga LSM perempuan baik di Kabupaten Kota maupun Propinsi. Terkait dengan upaya perlindungan anak telah dilaksanakannya berbagai kegiatan, yaitu Penyusunan Rencana Aksi dari Komite Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Anak, Komite Penghapusan Perdagangan trafiking Perempuan dan Anak, serta Komite penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak ESKA, Penyusunan pedoman umum implementasi RAP Komisi Perlindungan Anak, pemberian pelayanan pada Pusat Pelayanan Terpadu PPT korban tindak kekerasan bagi perempuan dan anak, penarikan dan pencegahan korban ESKA serta pembentukan deklarasi Jaringan lokal untuk penarikan dan pencegahan korban ESKA di lokalisasi Jarak dan Dolly Surabaya serta berbagai sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak. Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 45 B. SASARAN Sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada tahun 2006 dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak adalah:

1. Peningkatan kualitas kehidupan dan Peran Perempuan

a. Terjaminnya keadilan gender khususnya dalam upaya pemberdayaan ekonomi kaum perempuan ; b. Tersusunnya profil gender dan data base tentang tindak kekerasan dan perdagangan terhadap perempuan ; c. Meningkatnya perbaikan kualitas hidup dan peran perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,hukum, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, sosial budaya dan politik; d. Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan ; e. Terbentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat pada setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Timur ; f. Terbentuknya kelembagaan dan jaringan di daerah propinsi dan kabupatenkota, terutama yang menangani masalah-masalah pemberdayaan perempuan .

2. Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

a. Terhapusnya bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak ; b. Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; c. Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak ; d. Tersusunnya profil dan data base tentang perlindungan bagi anak dari tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. e. Terbentuknya kelembagaan dan jaringan di daerah propinsi dan kabupatenkota, terutama yang menangani masalah-masalah hak- hak anak. C. ARAH KEBIJAKAN Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural terkait dengan nilai- nilai budaya patriarkal dan sekaligus bersifat struktural dimapankan oleh Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 46 tatanan sosial politik yang ada tersebut, maka diperlukan tindakan pemihakan yang jelas dan nyata guna mengurangi kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan. Untuk itu, diperlukan kemauan politik yang kuat agar semua kebijakan dan program pembangunan memperhitungkan kesetaraan dan keadilan gender, serta peduli anak. Prioritas dan arah kebijakan pembangunan yang akan dilakukan adalah: 1. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan; 2. Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan serta bidang pembangunan lainnya, untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya kaum perempuan; 3. Meningkatkan kampanye anti trafficking dan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak; 4. Mengeliminir berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, serta menyelenggarakan perlindungan perempuan dan anak dari korban kekerasan ; 5. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak serta penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak ; 6. Memperkuat kelembagaan, pemberdayaan perempuan baik di propinsi maupun di KabupatenKota, untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemberdayaan perempuan, dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari berbagai kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di segala bidang, termasuk pemenuhan komitmen-komitmen internasional, penyediaan data dan statistik gender, serta peningkatan partisipasi masyarakat. D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mendukung peningkatan kualitas dan kehidupan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak dijabarkan ke dalam program-program pembangunan sebagai berikut : Draft Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Bab III - 47 I. P ROGRAM U TAMA a. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan kesejahteraan serta Perlindungan Perempuan dan Anak. b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak c. Program Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan II. P ROGRAM P ENUNJANG a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak.

3.4. AGENDA