Kondisi Umum Dasar Pelaksanaan Kegiatan

RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 LAMPIRAN : PERATURAN SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR : PER.01SUIV2015 TANGGAL : 10 APRIL 2015 TENTANG : RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 - 2019 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 – 2019

BAB I PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

Program dan kegiatan bidang penempatan dan perlindungan TKI diarahkan pada upaya penciptaan lapangan kerja yang sebesar- besarnya; meningkatkan kompetensi tenaga kerja; meningkatkan pelayanan penempatan TKI; menjaga agar tenaga kerja yang bekerja tetap bekerja serta meningkat perlindungan dan kesejahteraannya; mencegah pemutusan hubungan kerja serta menyelesaikan kasus secara berkeadilan dan berkepastian hukum. Dalam kondisi obyektif yang demikian Sekretariat Utama dituntut mampu menunjang, memperlancar serta mengembangkan tugas dan fungsinya, sehingga permasalahan dan bebas tugas dalam menangani TKI dapat ditangani secara baik. Disisi lain Sekretaris Utama dapat memfasilitasi dan mendukung administrasi dan teknis dari unit kerja lain di lingkungan BNP2TKI sehingga mampu memenuhi kebutuhan setiap unit teknis pengguna dan pihak terkait yang dari waktu ke waktu semakin meningkat, serta berkesinambungan. Disamping kondisi-kondisi tersebut diatas dengan permasalahan- permasalahan yang belum dapat diatasi, sebenarnya dari sisi kelembagaan, sistim, goodwill dari Sekretariat Utama cukup kuat untuk segera menata kelembagaan, penanganan umum dan pelayanan pegawai agar lebih tertib dan berdisiplin. 1 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019

B. Potensi dan Permasalahan

Disamping kondisi-kondisi tersebut diatas dengan permasalahan- permasalahan yang belum dapat diatasi, sebenarnya dari sisi kelembagaan, sistim, goodwill dari Sekretariat Utama cukup kuat untuk segera menata kelembagaan, penaganan umum dan pelayanan pegawai agar lebih tertib dan berdisiplin. Kondisi internal dan eksternal yang cukup mempengaruhi pelayanan pegawai sesuai dengan analisa SWOT sebagai berikut :

1. Kekuatan:

a. Deklarasi penandatanganan Zona Integritas tanggal 20 Januari 2014 oleh seluruh Pejabat BNP2TKI disaksikan Menpan, KPK dan Ombusmand sebagai wujud komitmen dimulainya pembangunan Zona Integritas wilayah Bebas Korupsi dan wilayah Birokrasi Bersih Melayani; b. Wujud dari pembangunan Zona Integritas tersebut telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh : 1 Peraturan Ka. Badan tentang Gratifikasi; 2 Peraturan Ka. Badan tentang WBS; 3 Peraturan Ka. Badan tentang Benturan Kepentingan; 4 Peraturan Ka. Badan tentang Pembangunan Unit Pelayanan Publik UPP yang dimulai tahun 2014 pada 7 titik 1 Pusat, 6 BP3TKI dan dilanjutkan tahun 2015 untuk seluruh BP3TKIUPT-P3TKILP3TKI sebagai UPP yang menjalankan prinsip-prinsip pelayanan publik yang terbaik. c. Dipilihnya BNP2TKI sebagai satu-satunya KL yang dijadikan Piloting Capabilitas Reviu dari Tim Quality Assurance – Reformasi Birokrasi Nasional tahun 2014, dengan hasil berupa saran dan rekomendasi perbaikan bagi kelembagaan BNP2TKI, meliputi : 1 Pengelolaan SDM Perencanaan Karir dan pengembangan Kompetensi; 2 Pengendalian Sistem dan Prosedur; 3 Penyusunan Rencana dan Strategis; 4 Pengelolaan Perubahan; 5 Koordinasi dan Kolaborasi Internal dan Eksternal. 2 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 d. Dukungan perangkat Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor PER.10KAIV2012 tanggal 20 April 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; e. Adanya komitmen pimpinan dalam bentuk perjanjian kinerja dilingkungan Sekretariat Utama BNP2TKI; f. Tersebarnya KelembagaanUnit Pelaksana Teknis di seluruh Propinsi di Indonesia untuk melakukan pelayanan terhadap TKI; g. Mendapat Predikat WTP secara berturut-turut sejak tahun 2008 dari Badan Pemeriksa Keuangan terhadap akuntabilitas keuangan BNP2TKI; h. Pembangunan Online system untuk mendukung pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di 436 KabKota; i. Perencanaan program dan anggaran yang tepat waktu dan menjawab persoalan. j. Tersedianya system pengendalian internal, kode etik pegawai dan system pengawasan keuangan; k. Keterbukaan Informasi Publik pada BNP2TKI dengan telah terbentuknya PPID dalam mendukung UU RI No 14 Tahun 2008.

2. Kelemahan :

a. Belum lengkapnya system, mekanisme dan prosedur dalam implementasi tugas pokok dan fungsi; b. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi dalam pencapaian kinerja; c. Belum terstandarnya sarana dan prasarana kantor dalam Unit Pelayanan Publik; d. Dukungan alokasi dana yang kecil dan belum dapat memenuhi target RPJM dan Renstra;

3. Peluang :

a. Perbaikan Tata kelola TKI 1 Pembenahan infrastruktur pemerintah dalam mendorong layanan dan perlindungan kepada TKI; a Penyediaan infrastruktur layanan dan pengaduan TKI secara Online; 3 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 Penyediaan sarana informasi dan saluran pengaduan bagi masyarakat dalam bentuk Whistle Blower System WBS di BNP2TKI yang dapat diakses masyarakat secara online; b Pengaturan layanan terhadap TKI yang tidak membedakan dengan penumpang lain melalui pembenahan peraturan terkait; c Terlaksananya penghapusan terminal khusus TKI diawali dengan pembubaran Pengosongan area BPK TKI Selapajang. 2 Pembenahan Infrastruktur Bandara untuk menunjang perlindungan terhadap TKI. a Penyediaan informasi secara terbuka yang memudahkan bagi TKI yang akan kembali dari luar negeri; Publikasi informasi menyangkut prosedur proses kepulangan yang perlu dijalani TKI baik saat keberangkatan dari luar negeri maupun saat tiba di bandara dan transportasi menuju daerah asal secara aman dan murah melalui website BNP2TKI; b Peningkatan kualitas layanan bandar udara untuk kemudahan dan keamanan TKI kembali ke tempat asal; c Penyediaan HelpdeskCrisis Center di Bandara kedatangan Internasional seluruh Indonesia di bawah koordinasi AP I dan II dengan BP3TKIUPT- P3TKI di wilayah kerjanya. b. Membentuk Unit Kerja Pengendalian, Pengawasan, Pelaksanaan, Penempatan dan Perlindungan TKI UKP5TKI ; c. Diterbitkannya SOP tentang Standarisasi kantor pelayanan penempatan dan perlindungan TKI; d. Partisipasi Pemda Kabkota dalam mengimplementasi system; e. Melakukan Reformasi Struktur Kelembagaan baik di tingkat pusat maupun daerah; 4 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 f. Membangun Image Building Komunikasi Kelembagaan dengan melakukan : 1 Memperkuat organisasi dan personil di bidang kehumasan; 2 Menciptakan pengertian publik yang lebih baik tentang BNP2TKI; 3 Menceritakan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan oleh BNP2TKI kepada publik; 4 Menjalin kemitraan dengan berbagai media media relation dalam mempublikasikan kegiatan institusi dalam hal ini BNP2TKI, baik melalui media cetak maupun media elektronik; 5 Mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakatpublik untuk memperoleh informasi.

4. PermasalahanKendala

Beberapa permasalahan Tata kelola TKI pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Pembenahan Infrastruktur Pemerintah dalam mendorong layanan dan perlindungan kepada TKI; b. Pembenahan Infrastruktur Bandara untuk menunjang perlindungan terhadap TKI. c. Reformasi Struktur Kelembagaan baik di tingkat pusat maupun daerah di lingkungan BNP2TKI Pengelolaan penempatan dan perlindungan TKI oleh pemerintah harus didasarkan pada filosofis dan visi membangun untuk kemanfaatan, sebagai mana tertuang di dalam Tap MPR No. XIMPR1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, dan atau Undang-undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, yang memberikan imperative pada tujuh azas umum penyelenggaraan Negara, yakni: a Kepastian hukum, b Tertib penyelenggaraan, c Kepentingan umum, d Keterbukaan, e Proporsionalitas, f Profesionalitas, dan g Akuntabilitas. Untuk itulah maka kedepan diperlukan 5 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 Reformasi Struktur Kelembagaan baik di tingkat pusat maupun daerah sebagai pelaksana penempatan dan perlindungan TKI, dengan struktur yang lebih flekibel sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Salah satunya adalah penguatan eselonisasi unit-unit pelaksana teknis pusat UPT Pusat di daerah, agar koordinasi dan kerjasama pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI mampunyai jangkauan pelayanan yang lebih luas. d. Kehadiran BNP2TKI belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, image ini harus dirubah. Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan perkembangan yang cukup pesat pada media masa cetak dan elektronik. Menjamurnya berbagai media masa dan derasnya arus informasi yang menerpa masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Sementara itu muncul pendapat bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi diserahkan kepada masyarakat dan tidak lagi diurus oleh pemerintah. Peran pemerintah lebih di titik beratkan hanya sebagai pembuat kebijakan, regulasi dan fasilitasi. OLeh karenanya kehadiran BNP2TKI belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, image ini harus dirubah.

C. Hasil yang telah dicapai Tahun 2010-2014

Hasil yang telah dicapai selama kurun waktu 2010 - 2014 sebagaimana diamanatkan dalam Renstra Sekretariat Utama Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran, Administrasi Kerjasama serta Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; a. Penganggaran Dalam kurun waktu tahun 2010 s.d 2014 telah disusun programkegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut : Tabel Penyerapan Anggaran Tahun 2010 s.d 2014 6 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 NO. TAHUN PAGU Rp. REALISASI Rp. 1. 2010 253.519.140.000 ,- 227.000.231.7 06,- 89,54 2. 2011 423.705.787.000 ,- 376.493.011.1 30,- 88,86 3. 2012 266.430.203.000 ,- 248.473.038.3 81,- 93,26 4. 2013 392.729.845.000 ,- 372.899.462.5 38,- 91,15 5. 2014 411.868.115.000 ,- 329.494.492.0 00,- 80.00 Jumlah 1.748.253.090.0 00,- 1.554.360.235. 755,- 88,90 Dari total Pagu Anggaran tahun 2010 s.d 2014 sebesar Rp.1.748.253.090.000,-, Dengan realisasi Anggaran sebesar Rp.1.554.360.235.755,- atau 88,90. Tabel Realisasi Penempatan Tahun 2010 s.d 2014 NO . TAHU N TARGET REALISAS I TERHADAP RPJMN RKP RPJM N RKP 1. 2010 500.00 500.00 575.804 115,16 115,1 6 2. 2011 600.00 600.00 586.802 97,80 97,80 3. 2012 700.00 524.75 494.609 70,65 94,25 4. 2013 800.00 600.00 512.168 64,02 85,36 5. 2014 900.00 567.70 429.872 47,76 75,72 7 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 Jumlah 3.500.0 00 2.792.4 50 2.599.255 74,26 93,08 Dengan memperhatikan pagu anggaran BNP2TKI tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukan bahwa pagu BNP2TKI rata-rata hanya lebih kurang 300 Milyar Rupiah, dilain pihak target prioritas nasional sebagaimana diamanatkan dalam RPJM 2010 – 2014 pelayanan penempatan dan perlindungan TKI sebanyak 3,5 juta terealisr sebanyak 2.599.255 orang atau 74,26, bila disesuaikan dengan RKP sebanyak 2.792.450 orang maka terealisir sebesar 93,08

b. Penerapan Manajemen Berbasis Kinerja

Penerapan sistem manajemen berbasis kinerja pada instansi pemerintah dimaksudkan untuk memastikan proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi dan pelaporan kinerja dilaksanakan secara konsisten, sejalan dengan tugas dan fungsi BNP2TKI, berbasis pada kinerja dan diorientasikan pada peningkatkan kinerja secara optimal, upaya tersebut diarahkan untuk membangun sistem dan kelembagaan manajemen kinerja. Selain itu juga diarahkan pada peningkatan kapasitas implementasinya melalui fasilitasi dan asistensi, penyempurnaan evaluasi akuntabilitas kinerja birokrasi baik substansi maupun cakupan penilaian pada seluruh unit di BNP2TKI baik pusat dan daerah. Akuntabilitas kinerja adalah suatu kondisi dimana KementerianLembaga telah merubah orientasinya dari yang biasanya berorientasi kepada anggaran input atau kegiatan output semata, menjadi berorientasi kepada hasil outcome, maka BNP2TKI mulai merencanakan hasil atau outcome yang memberikan manfaat nyata bagi 8 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 masyarakat dan mengukur capaian serta melaporkan kinerjanya secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas pada masyarakat. Hasil evaluasi memperlihatkan kemajuan yang berarti dalam implementasi manajemen kinerja dan makin meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja di lingkungan BNP2TKI yang memperoleh nilai baik dengan kategori CC terus meningkat tahun 2011 nilainya 56,32, tahun 2012 nilainya 58,21, tahun 2013 nilainya 60,10 dan tahun 2014 nilainya 60,28, yang berarti bahwa BNP2TKI telah memiliki akuntabilitas kinerja yang baik, taat kebijakan, mengimplementasikan budaya kinerja, hasil kinerjanya optimal, dan memiliki sistem informasi manajemen kinerja untuk pertanggungjawaban. Implementasi manajemen kinerja merupakan bagian untuk mewujudkan manajemen BNP2TKI yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Oleh karena itu BNP2TKI, ke depannya akan meningkatkan sinergi, sinkronisasi, dan integrasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SAKIP dengan sistem perencanaan pembangunan, sistem penganggaran, dan adanya sanksi yang tegas bagi pimpinan di lingkungan BNP2TKI baik pusat maupun daerah yang tidak menerapkan akuntabilitas kinerja secara konsisten. Sesuai dengan target peningkatan hasil penilaian akuntabilitas kinerja, BNP2TKI telah melakukan berbagai upaya perbaikan setiap tahapan perencanaan kinerja, evaluasi kinerja, pelaporan kinerja, penilaian kinerja dengan harapan terdapat peningkatan hasil penilaian menjadi B+ dan bahkan bila dimungkinkan bisa mencapai nilai A.

c. Meningkatkan Kerjasama dengan Perguruan tinggi dan Lembaga pendidikann

untuk Perluasan Kesempatan Kerja. Permasalahan yang terjadi pada TKI semakin meningkat dan animo masyarakat untuk bekerja ke luar negeri juga semakin meningkat maka dengan kerjasama sama melalui perlindungan antar instansi dapat menghasilkan solusi 9 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 untuk mencegah dan mengatasi permasalahan- permasalahan TKI ke depan. BNP2TKI juga telah melaksanakan nota kesepahaman MoU dengan unit terkait antara lain: 1 BNP2TKI dengan Otoritas Jasa Keuangan OJK 2 Kepala BNP2TKI dengan Citilink Air 3 Kepala BNP2TKI dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 4 BNP2TKI dengan Cargill Meat Solutions Canada 5 BNP2TKI dengan Ella World Wide Service Inc. Canada 6 BNP2TKI dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang 7 BNP2TKI dengan Yayasan Ngudia Husada Madura 8 BNP2TKI dan Tim Penjamin Kualitas Quality Assurance Reformasi Birokrasi Nasional TQA-RBN 9 Kepala BNP2TKI dan PT. Jobs DB Indonesia 10Kepala BNP2TKI dan PT. Bank BNI Syariah 11BNP2TKI dengan Politeknik Caltek Riau 12BNP2TKI dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia 13BNP2TKI dengan Politeknik Akamigas 14BNP2TKI dengan POLTEKKES Bengkulu 15BNP2TKI dengan POLTEKKES Aceh

d. Sistem Pelaporan Berbasis Web

Dalam rangka meningkatkan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI luar negeri, diperlukan suatu mekanisme kontrol terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan sehingga progres capaian kegiatan yang sudah dilakukan oleh Unit Kerja di BNP2TKI dapat dilihat kinerja atau hasilnya. Salah satu bentuk mekanisme kontrol kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan bantuan alat bantu “tools” aplikasi sistem informasi. Pembuatan Aplikasi Sistem Pelaporan Berbasis Web SPBW adalah kegiatan yang dimaksudkan sebagai alat bantu pelaporan yang dilakukan melalui sistem aplikasi dan dapat memonitor kinerja unit kerja. 10 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 Diharapkan dengan dibangunnya Sistem Aplikasi Sistem Pelaporan Berbasis Web SPBW semua mekanisme pelaporan tugas di masing-masing Unit Kerja organisasi di BNP2TKI yang meliputi LP3TKI, BP3TKI, Unit Eselon II, Unit Eselon I dan Kepala BNP2TKI dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan hasilnya dapat secara otomatis dilaporkan ke Kepala BNP2TKI. Pelaporan itu sendiri terdiri dari Laporan Pelaksanaan Tugas yang bersifat bulanan, triwulan semester dan tahunan serta laporan Khusus yang dilaporkan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing unit kerja di lingkungan BNP2TKI. Dengan adanya Sistem Pelaporan Berbasis Web SPBW sebagai toolsalat bantu dalam rangka evaluasi dan monitoring kegiatan di lingkungan BNP2TKI diharapkan evaluasi dan mnitoring kegiatan semakin mudah, cepat, dan lebih baik.

2. Penguatan Kelembagaan Organisasi, Pengembangan SDM

dan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian a. Re-organisasi kelembagaan BNP2TKI. Telah dilakukan perubahan dan penambahan unit Eselon II menjadi 18 Eselon II dan Eselon III menjadi 71 Eselon III, sehingga struktur organisasinya menjadi Eselon I 1, II 18, III 71, dan IV 200. Yang tersebar di 27 provinsi yang terdiri dari BNP2TKI, 19 BP3TKI, BPKTKI Selapajang, 5 Loka- P3TKI dan 15 P4TKI.

b. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM pegawai pada BNP2TKI difokuskan pada penyusunan peraturan perundang-undangan yang mengatur manajemen kepegawaian, dan penerapan manajemen kepegawaian berbasis merit. Yang ditekankan pada penataan jumlah dan distribusi PNS, penyempurnaan sistem rekruitmen, seleksi dan promosi, peningkatan 11 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 kompetensi SDM Aparatur melalui pendidikan dan pelatihan Diklat, pengembangan dan pemanfaatan assessment center, dan perbaikan kesejahteraan pegawai. BNP2TKI telah melakukan penataan jumlah pegawai pada seluruh instansi pemerintah pusat maupun daerah, melalui rekruitmen CPNS dan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS sesuai kebutuhan birokrasi. Jumlah CPNS yang direkrut dan ditempatkan sesuai dengan formasi. Dalam penguatan SDM telah dilaksanakan penambahan pegawai sebanyak 280 orang tahun 2010 sebanyak 153 orang, tahun 2011 sebanyak 104 orang, tahun 2012 sebanyak 23 orang dan Tahun 2013 sebanyak 39 orang; Ke depan, proses perencanaan kepegawaian harus dilakukan dengan berbasis jabatan dan beban kerja, sehingga kualitas dan kuantitas pegawai selalu sesuai dengan kebutuhan riil organisasi. Disamping itu, seluruh unit harus melaksanakan analisis jabatan secara periodik dan berkesinambungan. Seleksi dan promosi yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit akan terus diperkuat pelaksanaannya. Pelaksanaan Diklat PNS diarahkan untuk mengisi kesenjangan antara kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan kompetensi pegawai yang ada, terutama untuk diklat teknis dan fungsional. Dalam rangka terus meningkatkan kapasitas pengawai BNP2TKI dalam menghadapi kompleksitas pelayanan penempatan dan perlindungan, juga telah dirintis kerjasama Diklat dengan Pusdiklat Kementerian Luar Negeri yang bertujuan untuk memberi bekal ilmu dan teknis Diplomasi dan kecepatan pelayanan kasus WNITKI, dan dalam jangka panjang menyiapkan tenaga muda, handal dan berintegritas dalam mengemban penempatan pegawai dalam pembantuan tugas ketenagakerjaan luar negeri yang terkait dengan di bidang tugas BNP2TKI. 12 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019

c. Dekalarasi dan Penandatanganan Zona Integritas di Lingkungan BNP2TKI.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI berupaya terus meningkatkan pelayanan prima kepada TKI dan stakeholder terkait. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekretariat Utama bertujuan untuk meberikan pelayanan prima yang diwujudkan dengan komitmen untuk menjalankan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan transparan ini telah diwujudkan dalam bentuk Deklarasi penandatanganan Zona Integritas tanggal 20 Januari 2014, oleh seluruh Pejabat BNP2TKI disaksikan Menpan, KPK dan Ombudsman RI sebagai wujud komitmen dimulainya pembangunan Zona Integritas wilayah Bebas Korupsi dan wilayah Birokrasi Bersih Melayani.

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik

Sebagai bentuk percepatan pembangunan Zona Integritas dalam Pelaksanaan RB di BNP2TKI juga telah dicanangkan 7 tujuh Titik prioritas Tahun 2014 peningkatan kualitas Pelayanan Publik, meliputi 1 BP3TKI Jakarta, dengan wilayah kerja DKI Jakarta dan pelayanan keberangkatan TKI yang sebagian besar melalui Bandara Soekarno Hatta; 2 BP3TKI Bandung dengan Wilayah Provinsi Jawa Barat, didukung dengan pos untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat pelayanan di tingkat Kabupaten spt P4TKI Bekasi dan P4TKI Cirebon, serta P4TKI Sukabumi; 3 BP3TKI Jogjakarta dengan wilayah pelayanan Provinsi DI Jogjakarta; 4 BP3TKI Semarang dengan wilayah kerja pelayanan provinsi Jawa Tengah dan didukung Pos untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat di Kabupaten Seperti P4TKI Cilacap dan Rencana P4TKI Pemalang. 5 BP3TKI Mataram dengan wilayah pelayanan Provinsi NTB; 13 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 6 BP3TKI Tanjungpinang dengan wilayah pelayanan Provinsi Kepulauan Riau, pelayanan di wilayah ini sangat prioritas mengingat Batam dan Tanjung Pinang menjadi titik rawan pemberangkatan TKI secara Non Prosedural; 7 Unit Pelayan Publik UPP di BNP2TKI Pusat yang merupakan penggabungan pelayanan penempatan dan perlindungan berupa layanan penempatan SIP, G to G Korea, Jepang dan Pelayanan Crisis Center, Informasi Pasar Kerja Luar NegeriJobsInfo, dan PPID serta Unit Pengaduan Pelayanan.

e. Pembenahan infrastruktur pemerintah guna

mendorong layanan dan perlindungan TKI Dalam rangka pembenahan infrastruktur pemerintah dalam mendorong layanan dan perlindungan TKI perlu penyediaan infrastruktur layanan dan pengaduan TKI secara online berupa penyediaan sarana informasi dan saluran pengaduan masyarakat dalam bentuk Whistle Blower System WBS di BNP2TKI. Dalam hal ini sudah terbentuk Tim Penyusun Pengelola WBS dengan SK Kepala BNP2TKI dan sudah tersusun desain WBS untuk implementasi di BNP2TKI.

f. Optimalisasi keberadaan helpdesk layanan informasi TKI.

Dari hasil rekomendasi KPK dan UKP4 pembubaran pelayanan TKI yang ada di BPKTKI Selapajang maka diperlukan optimalisasi keberadaan helpdesk layanan informasi TKI yang terintegrasi menyangkut layanan CTKI di dalam negeri diembarkasidebarkasi dan layanan TKI di luar negeri di KBRI. Untuk helpdesk telah tersusun rencana kerja penyediaan helpdesk terintegrasi di bandara soetta yaitu penyediaan tempat helpdesk oleh Angkasa Pura dan penyediaan helpdesk layanan informasihotline yang terintegrasi oleh BNP2TKI dan sudah beroperasi sejak tanggal 1 Oktober. 14 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 Pembenahan infrastruktur Bandara soetta untuk menunjang perlindungan terhadap TKI yang dilakukan oleh BNP2TKI berupa publikasi informasi menyangkut prosedur proses kepulangan yang perlu dijalani TKI baik saat keberangkatan dari Luar Negeri maupun saat tiba di bandara dan transportasi menuju daerah asal secara aman dan murah melalui website BNP2TKI.

3. Administrasi Keuangan, Tata Usaha Pimpinan,

Kerumahtanggaan, Dukungan Sarana dan Prasarana Kerja a. Opini BPK dengan Predikat WTP Dalam bidang pertanggungjawaban keuangan telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian WTP dari BPK RI selama 5 tahun berturut-turut tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. untuk Tahun 2013 BNP2TKI mendapat opini WDP. Dalam kaitan ini, telah dilakukan langkah- langkah pengelolaan keuangan sebagai upaya untuk mencapai target kinerja menuju WTP.

b. Pengelolaan Barang Milik Negara

Laporan Barang Pengguna Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMN yang ditatausahakan dan dikelola oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI per 31 Desember 2014, mencakup persediaan Aset Tetap dan Aset Lainnya. Sampai dengan Semester I Tahun 2014 Per 30 Juni 2014 Nilai BMN yang disajikan pada laporan keuangan BNP2TKI semester I Tahun Anggaran 2014 ini adalah sebesar Rp.180.843.489.951,- , terjadi penurunan nilai BMN sebesar Rp.14.134.710.996,- bila dibandingkan dengan nilai BMN per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 194.978.200.947,-. Penurunan Nilai BMN tersebut disebabkan karena penyusunan asset. Nilai BMN BNP2TKI per 31 Desember 2014 masih dalam proses revieu dan audit BPK. Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat 15 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 bantu guna mempermudah dalam melakukan Penatausahaan BMN.

4. Perumusan Peraturan Perundang- Undangan, Bantuan Hukum, Publikasi dan Humas

a. Menyempurnakan Regulasi dan Memperkuat Kelembagaan Penyelenggaraan Penempatan CTKITKI 1 Menyempurnakan dan memperbaiki kebijakan asuransi CTKITKI dengan menciptakan transparansi prosedur pemilihan perusahaan; 2 Menyempurnakan peraturan perlindungan pekerja, antara lain dengan meratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya yang sudah ditandatangani perjanjiannya pada tahun 2004, dan menyempurnakan UU No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja ke Luar Negeri, dengan penekanan aspek perlindungan

b. Keterbukaan Informasi Publik

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik secara historis dilatar belakangi oleh bergulirnya reformasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Reformasi yang sudah berumur satu dasawarsa telah membawa perubahan dalam sistem pemerintahan negara. Reformasi ditandai dengan adanya tuntutan tata kelola kepemerintahan yang baik Good Governance yang mensyaratkan adanya akuntabilitas, transparasi dan partisipasi masyarakat dalam setiap proses terjadinya kebijakan publik. Dengan adanya transparansi, secara perlahan akan terjadi penguatan akuntabilitas dan profesionalisme serta integritas pegawai BNP2TKI. Tersirat Maksud tersebut di atas bahwa ketersediaan instrumen pendukung pengelolaan informasi dan dokumentasi merupakan kebutuhan yang mutlak menjadi perhatian penting bagi setiap Badan Publik dan perlu dipersiapkan dalam kegiatan pra-implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. 16 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 dalam kaitan tersebut pengelolaan informasi mempedomani regulasi : 1 Pengelolaan Informasi Dan Dokumentasi di lingkungan BNP2TKI dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala BNP2TKI Nomor : KEP.56KAVIII2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Penunjukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi; 2 Dalam pengelolaan Informasi dan dokumentasi diperlukan adanya pedoman kerja sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor : PER.16KAXII2011 Tentang Pedoman Kerja Pengelolaan Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. 3 Sejak dicanangkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mulai berlaku berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010, mendorong BNP2TKI untuk terus meningkatkan transparansi dan membentuk perangkat pelayanan informasi publik. BNP2TKI menunjuk Biro Humas sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID. Melalui pelayanan informasi publik ini masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai penempatan dan perlindungan TKI, proses mencari kerja di luar negeri, laporan keuangan, tanggung jawab sosial BNP2TKI, dan informasi terkait lainnya. Pelayanan Informasi Publik BNP2TKI Kantornya di BNP2TKI Jl. MT. Haryono Kav. 52, Jakarta Selatan Telp : 021 7994031 Facs : 021 7994031 Website : ppid.bnp2tki.go.id Email : humasbnp2tki .go.id Dalam rangka penguatan akan pencapaian Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik KIP dalam kaitannya dengan pelaksanaan Instruksi 17 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 Presiden RI Nomor 2 tahun 2014 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, maka BNP2TKI telah menjalankan Rencana Aksi PPK tersebut dengan melaksanakan setiap aktivitas yang diperjanjikan dalam rencana aksi yang dipantau oleh UKP-PPP dan Menteri PPNKepala Bapenas, berupa :Pencegahan dan Pengamanan TKI Non Prosedural dan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan 3 Sub Renaksi berupa percepatan PPID, Pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan BMN. 5. Penelitian, Pengembangan Sistem Informasi dan Data a. Peningkatan Kualitas Pelayanan melalui “online system“ yang mencakup: 1 Sistem Informasi Pasar Kerja Luar Negeri www.infokerja-bnp2tki.org ,sistem ini untuk dimanfaatkan masyarakat pencari kerja ke luar negeri, dapat mendaftar baik secara online maupun melalui BP3TKI, Disnaker Provinsi, KabupatenKota dan lembaga pendidikan yang telah bekerjasama dengan BNP2TKI serta dalam sistem ini Pencaker dapat mengakses informasi peluang kerja ke luar negeri yang sudah tersedia; 2 Sistem Pelayanan Penempatan TKI SISKOTKLN http:siskotkln.bnp2tki.go.id , sistem ini dirancang untuk entri data secara online diawali dari Disnaker KabupatanKota. Entri data ini oleh lembaga penempatan lainnya seperti sarana kesehatan,BLK- LN,LUK asuransi dll. Sistem ini dapat mengurangi pemalsuan identitas TKI serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan harus dimiliki TKI sebelum ditempatkan bekerja di luar negeri dan memudahkan mencari data dan informasi TKI. Operasionalisasi sistem ini melalui kegiatan sosialisasi di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan,Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Lampung; 18 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 3 Sistem Pendataan dan Pelayanan Kepulangan TKI http.sipendaki.bnp2tki.go.id , sistem ini di operasikan dibeberapa embarkasi seperti Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Adi Sumarmo-Solo, Bandara Separang- Mataram, Bandara Husein Sastranegara-Bandung; Pintu Perbatasan-Entikong Kalbar, Pelabuhan Laut Tunon Taka-Nunukan Kaltim, Pelabuhan Laut Sri Bintang Pura-Tanjung Pinang Kepulauan Riau, manfaatnya data TKI yang pulang dapat diakses secara online oleh pihak pihak yang berkepentingan yang telah mendapat user id dan password dari BNP2TKI; 4 Sistem Pelayanan Pengaduan Permasalahan TKI atau Crisis Center http.halotki.bnp2tki.go.id , sistem ini masih terbatas dan dioperasikan di kantor BNP2TKI Jln, MT Haryono Kav.51 Jakarta Selatan, namun ke depan diharapkan dapat diakses dan dioperasikan di BP3TKILP3TKI seluruh Indonesia serta stakeholder terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI termasuk Disnaker Provinsi, KabupatenKota di lingkungan Pemda Provinsi Kalimantan Selatan; 5 Data Center BNP2TKI Untuk mendukung kelancaran pelayanan sistem Pelayanan Penempatan dan Perlindungan diseluruh lintas sektor dan stakeholder, BNP2TKI telah membangun Data Center yang sudah memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan yaitu TIA-942 tier 1 Telecommunications Industry Association. 6 Integrasi Penempatan Perlindungan TKI yang sudah berjalan dengan KL, Perwakilan RI dan Disnaker PropKabKota; a Integrasi dengan SIAK Ditjen Dukcapil-Kemendagri untuk Pemanfaatan NIK sebagai basis data Penempatan dan Perlindungan TKI P2TKI. Sejak 5 Februari 2014 Sistem BNP2TKI sudah terintegrasi dengan SIAK 19 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 b Integrasi dengan SIMKIM Ditjen Imigrasi- Kemenhumham untuk pemanfaatan data Paspor, Keberangkatan dan Kepulangan TKI. Sejak Mei 2014 Sistem BNP2TKI sudah terintegrasi dengan SIMKIM. c Integrasi dengan Perwakilan RI yaitu; KDEI Taiwan, KJRI Hongkong, KJRI Jeddah dan KBRI Singapura untuk pemanfaatan data Job Order JO dan Perjanjian Kerja PK serta dalam proses dengan KBRIKJRI Malaysia d Integrasi dengan 33 Disnaker Prop dan 438 Disnaker KabKota dalam proses Registrasi CTKI, BA Rekrut, dan Rekom Paspor sejak tahun 2011 e Integrasi Penempatan Perlindungan TKI dengan Stakeholder f Integrasi dengan Lembaga Penempatan 543 PPTKIS g Integrasi dengan Lembaga Pendukung Penempatan 102 Sarkes, 308 BLKLN, 7 LSP, 3 Konsorsium Asuransi 7 Untuk mewujudkan kesepahaman, semangat dan komitmen bersama dalam pelaksanaan kebijakan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri Kegiatan integrasi tersebut meliputi : a Mapping Data Agensi dan Data PPTKIS dengan data SISKOTKLN; b Web Service sudah siap untuk dipergunakan dan sudah terkoneksi dengan database; c Integrasi data yang ditampilkan, antara lain :  Integrasi data Job Order  Integrasi data Employment Contract  Integrasi data Blacklist Agensi  Penambahan Fitur Pencarian Data TKI di Sistem Informasi KJRI  Penambahan Fitur Kedatangan TKI di Sistem Informasi KJRI  Memprovide data untuk Entry data Employment Contract di KJRI berdasarkan Nomor Paspor dari SISKOTKLN 20 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 d Akses data dari hasil integrasi sistem tersebut dapat dimanfaatkan oleh kedua belah pihak Konsulat Hong Kong SAR, KDEI Taipei dan BNP2TKI dalam memberikan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI. 8 Mengintegrasikan System BNP2TKI layanan LPSE ; a Dukungan pelaksanaan pengadaan barangjasa berupa Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE; b Terbentuknya Data Warehouse HYPERLINK http:dw.bnp2tki.org http:dw.bnp2tki.org . 9 Sistem Tata Naskah Dinas Elektronik TNDE a Melakukan Kegiatan Pembuatan Aplikasi TNDE b Melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi TNDE di lingkungan BNP2TKI c Melakukan kegiatan pengadaan perangkat pendukung Aplikasi TNDE d Dukungan teknis dan Advice pengembangan sistem dan pelayanan 10 Memperkuat Sumberdaya tenaga IT Sumber Daya Sebuah IT di BNP2TKI menjadi sumber keunggulan kompetitif karena bersifat langka, khusus, bernilai, berharga, langka, dan sulit untuk meniru atau pengganti. BNP2TKI mengembangkan sumber daya IT yang spesifik, dan kemudian memperbarui ini untuk menanggapi perubahan lingkungan. Dan juga BNP2TKI mengembangkan kemampuan dinamis untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Strategi yang sukses tergantung pada organisasi yang memiliki kemampuan strategis untuk tampil di tingkat yang diperlukan untuk sukses. Jika sumber daya dikendalikan dengan tidak baik, sumber daya ini tidak akan memungkinkan untuk memilih dan menerapkan strategi dengan mengeksploitasi kemungkinan ancaman dari luar atau menetralisirnya. Maka dari itu 21 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 tipologi sumber daya IT yang bisa diterapkan di BNP2TKI dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a Infrastruktur : banyak komponen infrastruktur IT seperti perangkat keras komputer dan perangkat lunak. b Keterampilan teknis : keterampilan teknis IT adalah keterampilan teknologi tepat guna diperbarui, yang berkaitan dengan sistem baik hardware dan software yang dipegang oleh pegawai BNP2TKI c Pengembangan IT : Mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan atau bereksperimen dengan teknologi baru. Untuk menjawab tantangan tugas diatas maka disusunlah Renstra Sekretariat Utama Tahun 2015 sd 2019 yang menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh aparat di lingkungan Sekretariat Utama. Diharapkan renstra Sestama ini dapat dijadikan pedoman dan rambu-rambu pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Utama dengan selalu berorientasi kepada asas manfaat bagi kepentingan organisasi dan masyarakat secara luas.

D. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya Renstra Sekretariat Utama Tahun 2015 sd 2019 ini adalah sebagai panduan guna dijadikan pedoman dan acuan bersama dalam melakukan koordinasi pelaksanaan tugas serta pemberian dukungan administrasi dan kelembagaan BNP2TKI secara lebih efektif, efisien dan akuntabel. Adapun tujuan yang akan dicapai dari penyusunan Renstra Sekretariat Utama Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Memberikan arah kebijakan pelaksanaan penempatan dan

perlindungan TKI selama kurun waktu 2015-2019 agar penempatan dan perlindungan TKI dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan.; 22 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019

2. Meningkatkan kualitas koordinasi antar instansi pemerinah di

pusat dan daerah dalam penempatan dan perlindungan TKI dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan TKI, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasannya

3. Tersedianya gambaran kegiatan pokok perencanaan,

dukungan personil, sarana dan prasarana, anggaran, hukum, pendataan dan penelitian masing-masing unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Utama BNP2TKI dalam pelaksanaan tugas kepemerintahan di bidang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

4. Tersedianya bahan dalam melakukan pemantauan dan

evaluasi serta alat pengendalian pelaksanaan tugas Sekretariat Utama BNP2TKI;

5. Tersedianya bahan dan tolok ukur dalam penilaian

pencapaian hasil pelaksanaan tugas secara terukur dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas Sekretariat Utama BNP2TKI;

6. Membangun datainformasi tentang potensi kesempatan

kerja di luar negeri dan datainformasi lainnya yang terintegrasi antar instansi dan akurat relevan, komprehensif, terkini, dan dapat diakses para pihak.

C. Dasar Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan dan pelaksanaan Renstra Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015-2019 ini, mengacu dan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai berikut: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri; 23 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian NegaraLembaga; 6. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2006, Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 7. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 Tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI BNP2TKI; 8. Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004; 10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01KA- BNP2TKIIII2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10KAIV2012 tanggal 20 April 2012 ; 13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor : PER.10KAV2015 tentang Rencana Strategis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 – 2019; 24 RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI

A. VISI

Pada Rencana Strategis Sekretraiat Utama BNP2TKI tahun 2015- 2019 adalah melaksanakan Misi Presiden pada Kabinet Kerja Tahun 2015-2019 Yaitu : “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG” Selaras dengan Visi Presiden tersebut, dalam Rencana Stratgis BNP2TKI terkandung maksud bahwa Visi yang di emban BNP2TKI adalah : 1. CTKITKI terlindungi di dalam negeri 2. TKI Tidak terlantar di luar Negeri 3. TKI tidak miskin sengsara saat kembali dari Luar Negeri. Maka Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia bertekad untuk : ““Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan : 25