RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
LAMPIRAN : PERATURAN SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR
: PER.01SUIV2015
TANGGAL : 10 APRIL 2015
TENTANG : RENCANA
STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 -
2019
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 – 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Program dan kegiatan bidang penempatan dan perlindungan TKI diarahkan pada upaya penciptaan lapangan kerja yang sebesar-
besarnya; meningkatkan kompetensi tenaga kerja; meningkatkan pelayanan penempatan TKI; menjaga agar tenaga kerja yang
bekerja tetap bekerja serta meningkat perlindungan dan kesejahteraannya; mencegah pemutusan hubungan kerja serta
menyelesaikan kasus secara berkeadilan dan berkepastian hukum.
Dalam kondisi obyektif yang demikian Sekretariat Utama dituntut mampu menunjang, memperlancar serta mengembangkan tugas
dan fungsinya, sehingga permasalahan dan bebas tugas dalam menangani TKI dapat ditangani secara baik. Disisi lain Sekretaris
Utama dapat memfasilitasi dan mendukung administrasi dan teknis dari unit kerja lain di lingkungan BNP2TKI sehingga mampu
memenuhi kebutuhan setiap unit teknis pengguna dan pihak terkait yang dari waktu ke waktu semakin meningkat, serta
berkesinambungan. Disamping kondisi-kondisi tersebut diatas dengan permasalahan-
permasalahan yang belum dapat diatasi, sebenarnya dari sisi kelembagaan, sistim, goodwill dari Sekretariat Utama cukup kuat
untuk segera menata kelembagaan, penanganan umum dan pelayanan pegawai agar lebih tertib dan berdisiplin.
1
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
B. Potensi dan Permasalahan
Disamping kondisi-kondisi tersebut diatas dengan permasalahan- permasalahan yang belum dapat diatasi, sebenarnya dari sisi
kelembagaan, sistim, goodwill dari Sekretariat Utama cukup kuat untuk segera menata kelembagaan, penaganan umum dan
pelayanan pegawai agar lebih tertib dan berdisiplin.
Kondisi internal dan eksternal yang cukup mempengaruhi pelayanan pegawai sesuai dengan analisa SWOT sebagai
berikut :
1. Kekuatan:
a. Deklarasi penandatanganan Zona Integritas tanggal 20 Januari 2014 oleh seluruh Pejabat BNP2TKI disaksikan
Menpan, KPK dan Ombusmand sebagai wujud komitmen dimulainya pembangunan Zona Integritas wilayah Bebas
Korupsi dan wilayah Birokrasi Bersih Melayani;
b. Wujud dari pembangunan Zona Integritas tersebut telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh :
1 Peraturan Ka. Badan tentang Gratifikasi; 2 Peraturan Ka. Badan tentang WBS;
3 Peraturan Ka. Badan tentang Benturan Kepentingan; 4 Peraturan Ka. Badan tentang Pembangunan Unit
Pelayanan Publik UPP yang dimulai tahun 2014 pada 7 titik 1 Pusat, 6 BP3TKI dan dilanjutkan tahun 2015
untuk seluruh BP3TKIUPT-P3TKILP3TKI sebagai UPP yang menjalankan prinsip-prinsip pelayanan publik
yang terbaik.
c. Dipilihnya BNP2TKI sebagai satu-satunya KL yang dijadikan Piloting Capabilitas Reviu dari Tim Quality
Assurance – Reformasi Birokrasi Nasional tahun 2014, dengan hasil berupa saran dan rekomendasi perbaikan
bagi kelembagaan BNP2TKI, meliputi : 1 Pengelolaan SDM Perencanaan Karir dan
pengembangan Kompetensi; 2 Pengendalian Sistem dan Prosedur;
3 Penyusunan Rencana dan Strategis; 4 Pengelolaan Perubahan;
5 Koordinasi dan Kolaborasi Internal dan Eksternal.
2
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
d. Dukungan perangkat Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor PER.10KAIV2012 tanggal 20 April 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
e. Adanya komitmen pimpinan dalam bentuk perjanjian kinerja dilingkungan Sekretariat Utama BNP2TKI;
f. Tersebarnya KelembagaanUnit Pelaksana Teknis di
seluruh Propinsi di Indonesia untuk melakukan pelayanan terhadap TKI;
g. Mendapat Predikat WTP secara berturut-turut sejak tahun 2008 dari Badan Pemeriksa Keuangan terhadap
akuntabilitas keuangan BNP2TKI; h. Pembangunan Online system untuk mendukung
pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di 436 KabKota;
i. Perencanaan program dan anggaran yang tepat waktu
dan menjawab persoalan. j.
Tersedianya system pengendalian internal, kode etik pegawai dan system pengawasan keuangan;
k. Keterbukaan Informasi Publik pada BNP2TKI dengan telah terbentuknya PPID dalam mendukung UU RI No 14 Tahun
2008.
2. Kelemahan :
a. Belum lengkapnya system, mekanisme dan prosedur dalam implementasi tugas pokok dan fungsi;
b. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi dalam pencapaian kinerja;
c. Belum terstandarnya sarana dan prasarana kantor dalam Unit Pelayanan Publik;
d. Dukungan alokasi dana yang kecil dan belum dapat memenuhi target RPJM dan Renstra;
3. Peluang :
a. Perbaikan Tata kelola TKI 1
Pembenahan infrastruktur pemerintah dalam mendorong layanan dan perlindungan kepada TKI;
a Penyediaan infrastruktur layanan dan pengaduan
TKI secara Online;
3
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
Penyediaan sarana informasi dan saluran pengaduan bagi masyarakat dalam bentuk Whistle
Blower System WBS di BNP2TKI yang dapat diakses masyarakat secara online;
b Pengaturan layanan terhadap TKI yang tidak membedakan dengan penumpang lain melalui
pembenahan peraturan terkait; c Terlaksananya penghapusan terminal khusus TKI
diawali dengan pembubaran Pengosongan area BPK TKI Selapajang.
2 Pembenahan Infrastruktur Bandara untuk menunjang
perlindungan terhadap TKI. a Penyediaan informasi secara terbuka yang
memudahkan bagi TKI yang akan kembali dari luar negeri;
Publikasi informasi menyangkut prosedur proses kepulangan yang perlu dijalani TKI baik saat
keberangkatan dari luar negeri maupun saat tiba di bandara dan transportasi menuju daerah asal
secara aman dan murah melalui website BNP2TKI;
b Peningkatan kualitas layanan bandar udara untuk kemudahan dan keamanan TKI kembali ke tempat
asal; c Penyediaan HelpdeskCrisis Center di Bandara
kedatangan Internasional seluruh Indonesia di bawah koordinasi AP I dan II dengan BP3TKIUPT-
P3TKI di wilayah kerjanya.
b. Membentuk Unit Kerja Pengendalian, Pengawasan, Pelaksanaan, Penempatan dan Perlindungan TKI UKP5TKI
; c. Diterbitkannya SOP tentang Standarisasi kantor pelayanan
penempatan dan perlindungan TKI; d. Partisipasi Pemda Kabkota dalam mengimplementasi
system; e. Melakukan Reformasi Struktur Kelembagaan baik di
tingkat pusat maupun daerah;
4
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
f. Membangun Image Building Komunikasi Kelembagaan
dengan melakukan : 1 Memperkuat organisasi dan personil di bidang
kehumasan; 2 Menciptakan pengertian publik yang lebih baik tentang
BNP2TKI; 3 Menceritakan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan
oleh BNP2TKI kepada publik; 4 Menjalin kemitraan dengan berbagai media media
relation dalam mempublikasikan kegiatan institusi dalam hal ini BNP2TKI, baik melalui media cetak
maupun media elektronik;
5 Mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakatpublik untuk memperoleh informasi.
4. PermasalahanKendala
Beberapa permasalahan Tata kelola TKI pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Pembenahan Infrastruktur Pemerintah dalam mendorong
layanan dan perlindungan kepada TKI; b.
Pembenahan Infrastruktur Bandara untuk menunjang perlindungan terhadap TKI.
c. Reformasi Struktur Kelembagaan baik di tingkat pusat
maupun daerah di lingkungan BNP2TKI Pengelolaan penempatan dan perlindungan TKI oleh
pemerintah harus didasarkan pada filosofis dan visi membangun untuk kemanfaatan, sebagai mana tertuang
di dalam Tap MPR No. XIMPR1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, dan
atau Undang-undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN,
yang memberikan imperative pada tujuh azas umum penyelenggaraan Negara, yakni: a Kepastian hukum, b
Tertib penyelenggaraan, c Kepentingan umum, d Keterbukaan, e Proporsionalitas, f Profesionalitas, dan
g Akuntabilitas. Untuk itulah maka kedepan diperlukan
5
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
Reformasi Struktur Kelembagaan baik di tingkat pusat maupun daerah sebagai
pelaksana penempatan dan perlindungan TKI, dengan struktur yang lebih flekibel
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Salah satunya adalah penguatan eselonisasi unit-unit pelaksana
teknis pusat UPT Pusat di daerah, agar koordinasi dan kerjasama pelaksanaan penempatan dan perlindungan
TKI mampunyai jangkauan pelayanan yang lebih luas.
d. Kehadiran BNP2TKI belum dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat, image ini harus dirubah. Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan
perkembangan yang cukup pesat pada media masa cetak dan elektronik. Menjamurnya berbagai media masa dan
derasnya arus informasi yang menerpa masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada
masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Sementara itu muncul
pendapat bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi diserahkan kepada masyarakat
dan tidak lagi diurus oleh pemerintah. Peran pemerintah lebih di titik beratkan hanya sebagai pembuat kebijakan,
regulasi dan fasilitasi. OLeh karenanya kehadiran BNP2TKI belum dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat, image ini harus dirubah.
C. Hasil yang telah dicapai Tahun 2010-2014
Hasil yang telah dicapai selama kurun waktu 2010 - 2014 sebagaimana diamanatkan dalam Renstra Sekretariat Utama
Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran,
Administrasi Kerjasama serta Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
a. Penganggaran
Dalam kurun waktu tahun 2010 s.d 2014 telah disusun programkegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :
Tabel Penyerapan Anggaran Tahun 2010 s.d 2014
6
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
NO. TAHUN
PAGU Rp. REALISASI
Rp. 1.
2010 253.519.140.000
,- 227.000.231.7
06,- 89,54
2. 2011
423.705.787.000 ,-
376.493.011.1 30,-
88,86 3.
2012 266.430.203.000
,- 248.473.038.3
81,- 93,26
4. 2013
392.729.845.000 ,-
372.899.462.5 38,-
91,15 5.
2014 411.868.115.000
,- 329.494.492.0
00,- 80.00
Jumlah 1.748.253.090.0
00,- 1.554.360.235.
755,- 88,90
Dari total Pagu Anggaran tahun 2010 s.d 2014 sebesar Rp.1.748.253.090.000,-, Dengan realisasi Anggaran
sebesar Rp.1.554.360.235.755,- atau 88,90.
Tabel Realisasi Penempatan Tahun 2010 s.d 2014
NO .
TAHU N
TARGET REALISAS
I TERHADAP
RPJMN RKP
RPJM N
RKP
1. 2010
500.00 500.00
575.804 115,16 115,1 6
2. 2011
600.00 600.00
586.802 97,80
97,80 3.
2012 700.00
524.75 494.609
70,65 94,25
4. 2013
800.00 600.00
512.168 64,02
85,36 5.
2014 900.00
567.70 429.872
47,76 75,72
7
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
Jumlah 3.500.0
00 2.792.4
50 2.599.255
74,26 93,08
Dengan memperhatikan pagu anggaran BNP2TKI tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukan bahwa pagu
BNP2TKI rata-rata hanya lebih kurang 300 Milyar Rupiah, dilain pihak target prioritas nasional sebagaimana
diamanatkan dalam RPJM 2010 – 2014 pelayanan penempatan dan perlindungan TKI sebanyak 3,5 juta
terealisr sebanyak 2.599.255 orang atau 74,26, bila disesuaikan dengan RKP sebanyak 2.792.450 orang maka
terealisir sebesar 93,08
b. Penerapan Manajemen Berbasis Kinerja
Penerapan sistem manajemen berbasis kinerja pada instansi pemerintah dimaksudkan untuk memastikan
proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi dan pelaporan kinerja
dilaksanakan secara konsisten, sejalan dengan tugas dan fungsi BNP2TKI, berbasis pada kinerja dan
diorientasikan pada peningkatkan kinerja secara optimal, upaya tersebut diarahkan untuk membangun sistem dan
kelembagaan manajemen kinerja. Selain itu juga diarahkan pada peningkatan kapasitas implementasinya melalui
fasilitasi dan asistensi, penyempurnaan evaluasi akuntabilitas kinerja birokrasi baik substansi maupun
cakupan penilaian pada seluruh unit di BNP2TKI baik pusat dan daerah.
Akuntabilitas kinerja adalah suatu kondisi dimana KementerianLembaga telah merubah orientasinya dari
yang biasanya berorientasi kepada anggaran input atau kegiatan output semata, menjadi berorientasi kepada
hasil outcome, maka BNP2TKI mulai merencanakan hasil atau outcome yang memberikan manfaat nyata bagi
8
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
masyarakat dan mengukur capaian serta melaporkan kinerjanya secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas
pada masyarakat.
Hasil evaluasi memperlihatkan kemajuan yang berarti dalam implementasi manajemen kinerja dan makin
meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja di lingkungan BNP2TKI yang memperoleh nilai baik dengan kategori CC
terus meningkat tahun 2011 nilainya 56,32, tahun 2012 nilainya 58,21, tahun 2013 nilainya 60,10 dan tahun 2014
nilainya 60,28, yang berarti bahwa BNP2TKI telah memiliki akuntabilitas kinerja yang baik, taat kebijakan,
mengimplementasikan budaya kinerja, hasil kinerjanya optimal, dan memiliki sistem informasi manajemen
kinerja untuk pertanggungjawaban.
Implementasi manajemen kinerja merupakan bagian untuk mewujudkan manajemen BNP2TKI yang efektif, transparan,
akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Oleh karena itu BNP2TKI, ke depannya akan meningkatkan sinergi,
sinkronisasi, dan integrasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SAKIP dengan sistem perencanaan
pembangunan, sistem penganggaran, dan adanya sanksi yang tegas bagi pimpinan di lingkungan BNP2TKI baik
pusat maupun daerah yang tidak menerapkan akuntabilitas kinerja secara konsisten. Sesuai dengan target peningkatan
hasil penilaian akuntabilitas kinerja, BNP2TKI telah melakukan berbagai upaya perbaikan setiap tahapan
perencanaan kinerja, evaluasi kinerja, pelaporan kinerja, penilaian kinerja dengan harapan terdapat peningkatan
hasil penilaian menjadi B+ dan bahkan bila dimungkinkan bisa mencapai nilai A.
c. Meningkatkan Kerjasama dengan Perguruan tinggi dan Lembaga pendidikann
untuk Perluasan Kesempatan Kerja.
Permasalahan yang terjadi pada TKI semakin meningkat dan animo masyarakat untuk bekerja ke luar negeri juga
semakin meningkat maka dengan kerjasama sama melalui perlindungan antar instansi dapat menghasilkan solusi
9
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
untuk mencegah dan mengatasi permasalahan- permasalahan TKI ke depan. BNP2TKI juga telah
melaksanakan nota kesepahaman MoU dengan unit terkait antara lain:
1 BNP2TKI dengan Otoritas Jasa Keuangan OJK 2 Kepala BNP2TKI dengan Citilink Air
3 Kepala BNP2TKI dengan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
4 BNP2TKI dengan Cargill Meat Solutions Canada 5 BNP2TKI dengan Ella World Wide Service Inc. Canada
6 BNP2TKI dengan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang 7 BNP2TKI dengan Yayasan Ngudia Husada Madura
8 BNP2TKI dan Tim Penjamin Kualitas Quality Assurance Reformasi Birokrasi Nasional TQA-RBN
9 Kepala BNP2TKI dan PT. Jobs DB Indonesia 10Kepala BNP2TKI dan PT. Bank BNI Syariah
11BNP2TKI dengan Politeknik Caltek Riau 12BNP2TKI dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
13BNP2TKI dengan Politeknik Akamigas 14BNP2TKI dengan POLTEKKES Bengkulu
15BNP2TKI dengan POLTEKKES Aceh
d. Sistem Pelaporan Berbasis Web
Dalam rangka meningkatkan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI luar negeri, diperlukan suatu mekanisme
kontrol terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan sehingga progres capaian kegiatan yang sudah dilakukan
oleh Unit Kerja di BNP2TKI dapat dilihat kinerja atau hasilnya. Salah satu bentuk mekanisme kontrol kegiatan
yang bisa dilakukan adalah dengan bantuan alat bantu “tools” aplikasi sistem informasi. Pembuatan Aplikasi
Sistem Pelaporan Berbasis Web SPBW adalah kegiatan yang dimaksudkan sebagai alat bantu pelaporan yang
dilakukan melalui sistem aplikasi dan dapat memonitor kinerja unit kerja.
10
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
Diharapkan dengan dibangunnya Sistem Aplikasi Sistem Pelaporan Berbasis Web SPBW semua mekanisme
pelaporan tugas di masing-masing Unit Kerja organisasi di BNP2TKI yang meliputi LP3TKI, BP3TKI, Unit Eselon II, Unit
Eselon I dan Kepala BNP2TKI dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan hasilnya dapat secara otomatis dilaporkan
ke Kepala BNP2TKI. Pelaporan itu sendiri terdiri dari Laporan Pelaksanaan Tugas
yang bersifat bulanan, triwulan semester dan tahunan serta laporan Khusus yang dilaporkan sesuai dengan
kebutuhan dari masing-masing unit kerja di lingkungan BNP2TKI.
Dengan adanya Sistem Pelaporan Berbasis Web SPBW sebagai toolsalat bantu dalam rangka evaluasi dan
monitoring kegiatan di lingkungan BNP2TKI diharapkan evaluasi dan mnitoring kegiatan semakin mudah, cepat,
dan lebih baik.
2. Penguatan Kelembagaan Organisasi, Pengembangan SDM
dan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian
a. Re-organisasi kelembagaan BNP2TKI. Telah dilakukan perubahan dan penambahan unit Eselon II
menjadi 18 Eselon II dan Eselon III menjadi 71 Eselon III, sehingga struktur organisasinya menjadi Eselon I 1, II
18, III 71, dan IV 200. Yang tersebar di 27 provinsi yang terdiri dari BNP2TKI, 19 BP3TKI, BPKTKI Selapajang, 5 Loka-
P3TKI dan 15 P4TKI.
b. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM pegawai pada BNP2TKI
difokuskan pada penyusunan
peraturan perundang-undangan yang
mengatur manajemen kepegawaian, dan penerapan manajemen
kepegawaian berbasis merit. Yang ditekankan pada penataan jumlah dan distribusi PNS, penyempurnaan
sistem rekruitmen, seleksi dan promosi, peningkatan
11
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
kompetensi SDM Aparatur melalui pendidikan dan pelatihan Diklat, pengembangan dan pemanfaatan assessment
center, dan perbaikan kesejahteraan pegawai. BNP2TKI telah melakukan penataan jumlah pegawai pada seluruh
instansi pemerintah pusat maupun daerah, melalui rekruitmen CPNS dan pengangkatan tenaga honorer
menjadi PNS sesuai kebutuhan birokrasi. Jumlah CPNS yang direkrut dan ditempatkan sesuai dengan formasi.
Dalam penguatan SDM telah dilaksanakan penambahan pegawai sebanyak 280 orang tahun 2010 sebanyak 153
orang, tahun 2011 sebanyak 104 orang, tahun 2012 sebanyak 23 orang dan Tahun 2013 sebanyak 39 orang;
Ke depan, proses perencanaan kepegawaian harus dilakukan dengan berbasis jabatan dan beban kerja,
sehingga kualitas dan kuantitas pegawai selalu sesuai dengan kebutuhan riil organisasi. Disamping itu, seluruh
unit harus melaksanakan analisis jabatan secara periodik dan berkesinambungan. Seleksi dan promosi yang
transparan, kompetitif, dan berbasis merit akan terus diperkuat pelaksanaannya.
Pelaksanaan Diklat PNS diarahkan untuk mengisi kesenjangan antara kompetensi jabatan yang
dipersyaratkan dengan kompetensi pegawai yang ada, terutama untuk diklat teknis dan fungsional. Dalam rangka
terus meningkatkan kapasitas pengawai BNP2TKI dalam menghadapi kompleksitas pelayanan penempatan dan
perlindungan, juga telah dirintis kerjasama Diklat dengan Pusdiklat Kementerian Luar Negeri yang bertujuan untuk
memberi bekal ilmu dan teknis Diplomasi dan kecepatan pelayanan kasus WNITKI, dan dalam jangka panjang
menyiapkan tenaga muda, handal dan berintegritas dalam mengemban penempatan pegawai dalam pembantuan
tugas ketenagakerjaan luar negeri yang terkait dengan di bidang tugas BNP2TKI.
12
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
c. Dekalarasi dan Penandatanganan Zona Integritas di Lingkungan BNP2TKI.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI berupaya terus meningkatkan
pelayanan prima kepada TKI dan stakeholder terkait. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekretariat Utama
bertujuan untuk meberikan pelayanan prima yang diwujudkan dengan komitmen untuk menjalankan
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan transparan ini telah
diwujudkan dalam
bentuk Deklarasi
penandatanganan Zona Integritas tanggal 20 Januari 2014, oleh seluruh Pejabat BNP2TKI disaksikan Menpan, KPK dan
Ombudsman RI sebagai wujud komitmen dimulainya pembangunan Zona Integritas wilayah Bebas Korupsi dan
wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
d. Peningkatan kualitas pelayanan publik
Sebagai bentuk percepatan pembangunan Zona Integritas dalam Pelaksanaan RB di BNP2TKI juga telah dicanangkan 7
tujuh Titik prioritas Tahun 2014 peningkatan kualitas Pelayanan Publik, meliputi
1 BP3TKI Jakarta, dengan wilayah kerja DKI Jakarta dan
pelayanan keberangkatan TKI yang sebagian besar melalui Bandara Soekarno Hatta;
2 BP3TKI Bandung dengan Wilayah Provinsi Jawa Barat,
didukung dengan pos untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat pelayanan di tingkat Kabupaten spt P4TKI
Bekasi dan P4TKI Cirebon, serta P4TKI Sukabumi;
3 BP3TKI Jogjakarta dengan wilayah pelayanan Provinsi DI
Jogjakarta; 4
BP3TKI Semarang dengan wilayah kerja pelayanan provinsi Jawa Tengah dan didukung Pos untuk
mendekatkan pelayanan ke masyarakat di Kabupaten Seperti P4TKI Cilacap dan Rencana P4TKI Pemalang.
5 BP3TKI Mataram dengan wilayah pelayanan Provinsi
NTB;
13
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
6 BP3TKI Tanjungpinang dengan wilayah pelayanan
Provinsi Kepulauan Riau, pelayanan di wilayah ini sangat prioritas mengingat Batam dan Tanjung Pinang menjadi
titik rawan pemberangkatan TKI secara Non Prosedural;
7 Unit Pelayan Publik UPP di BNP2TKI Pusat yang
merupakan penggabungan pelayanan penempatan dan perlindungan berupa layanan penempatan SIP, G to G
Korea, Jepang dan Pelayanan Crisis Center, Informasi Pasar Kerja Luar NegeriJobsInfo, dan PPID serta Unit
Pengaduan Pelayanan.
e. Pembenahan infrastruktur pemerintah guna
mendorong layanan dan perlindungan TKI Dalam rangka pembenahan infrastruktur pemerintah dalam
mendorong layanan dan perlindungan TKI perlu penyediaan infrastruktur layanan dan pengaduan TKI secara online
berupa penyediaan sarana informasi dan saluran pengaduan masyarakat dalam bentuk Whistle Blower
System WBS di BNP2TKI. Dalam hal ini sudah terbentuk Tim Penyusun Pengelola WBS dengan SK Kepala BNP2TKI
dan sudah tersusun desain WBS untuk implementasi di BNP2TKI.
f. Optimalisasi keberadaan helpdesk layanan informasi TKI.
Dari hasil rekomendasi KPK dan UKP4 pembubaran pelayanan TKI yang ada di BPKTKI Selapajang maka
diperlukan optimalisasi keberadaan helpdesk layanan informasi TKI yang terintegrasi menyangkut layanan CTKI di
dalam negeri diembarkasidebarkasi dan layanan TKI di luar negeri di KBRI. Untuk helpdesk telah tersusun
rencana kerja penyediaan helpdesk terintegrasi di bandara soetta yaitu penyediaan tempat helpdesk oleh Angkasa
Pura dan penyediaan helpdesk layanan informasihotline yang terintegrasi oleh BNP2TKI dan sudah beroperasi sejak
tanggal 1 Oktober.
14
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
Pembenahan infrastruktur Bandara soetta untuk menunjang perlindungan terhadap TKI yang dilakukan oleh
BNP2TKI berupa publikasi informasi menyangkut prosedur proses kepulangan yang perlu dijalani TKI baik saat
keberangkatan dari Luar Negeri maupun saat tiba di bandara dan transportasi menuju daerah asal secara aman
dan murah melalui website BNP2TKI.
3. Administrasi Keuangan, Tata Usaha Pimpinan,
Kerumahtanggaan, Dukungan Sarana dan Prasarana Kerja
a. Opini BPK dengan Predikat WTP
Dalam bidang pertanggungjawaban keuangan telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian WTP
dari BPK RI selama 5 tahun berturut-turut tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. untuk Tahun 2013 BNP2TKI
mendapat opini WDP. Dalam kaitan ini, telah dilakukan langkah- langkah pengelolaan keuangan sebagai upaya
untuk mencapai target kinerja menuju WTP.
b. Pengelolaan Barang Milik Negara
Laporan Barang Pengguna Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMN
yang ditatausahakan dan dikelola oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
BNP2TKI per 31 Desember 2014, mencakup persediaan Aset Tetap dan Aset Lainnya.
Sampai dengan Semester I Tahun 2014 Per 30 Juni 2014 Nilai BMN yang disajikan pada laporan keuangan BNP2TKI
semester I Tahun Anggaran 2014 ini adalah sebesar Rp.180.843.489.951,- , terjadi penurunan nilai BMN sebesar
Rp.14.134.710.996,- bila dibandingkan dengan nilai BMN per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 194.978.200.947,-.
Penurunan Nilai BMN tersebut disebabkan karena penyusunan asset. Nilai BMN BNP2TKI per 31 Desember
2014 masih dalam proses revieu dan audit BPK. Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat
15
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
bantu guna mempermudah dalam melakukan Penatausahaan BMN.
4. Perumusan Peraturan Perundang- Undangan, Bantuan Hukum, Publikasi dan Humas
a. Menyempurnakan Regulasi dan Memperkuat
Kelembagaan Penyelenggaraan
Penempatan CTKITKI
1 Menyempurnakan dan memperbaiki kebijakan asuransi CTKITKI dengan menciptakan transparansi prosedur
pemilihan perusahaan; 2 Menyempurnakan peraturan perlindungan pekerja,
antara lain dengan meratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya yang sudah ditandatangani
perjanjiannya pada tahun 2004, dan menyempurnakan UU No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja ke Luar Negeri, dengan penekanan aspek perlindungan
b. Keterbukaan Informasi Publik
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik secara historis dilatar
belakangi oleh bergulirnya reformasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Reformasi yang sudah
berumur satu dasawarsa telah membawa perubahan dalam sistem pemerintahan negara. Reformasi ditandai dengan
adanya tuntutan tata kelola kepemerintahan yang baik Good Governance yang mensyaratkan adanya
akuntabilitas, transparasi dan partisipasi masyarakat dalam setiap proses terjadinya kebijakan publik.
Dengan adanya transparansi, secara perlahan akan terjadi penguatan akuntabilitas dan profesionalisme serta
integritas pegawai BNP2TKI. Tersirat Maksud tersebut di atas bahwa ketersediaan instrumen pendukung
pengelolaan informasi dan dokumentasi merupakan kebutuhan yang mutlak menjadi perhatian penting bagi
setiap Badan Publik dan perlu dipersiapkan dalam kegiatan pra-implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.
16
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
dalam kaitan tersebut pengelolaan informasi
mempedomani regulasi : 1
Pengelolaan Informasi Dan Dokumentasi di lingkungan BNP2TKI dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala
BNP2TKI Nomor : KEP.56KAVIII2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Penunjukan Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi;
2 Dalam pengelolaan Informasi dan dokumentasi
diperlukan adanya pedoman kerja sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Kepala Badan Nasional
Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor : PER.16KAXII2011 Tentang Pedoman Kerja
Pengelolaan Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia.
3 Sejak dicanangkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mulai berlaku berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61
Tahun 2010, mendorong BNP2TKI untuk terus meningkatkan transparansi dan membentuk perangkat
pelayanan informasi publik. BNP2TKI menunjuk Biro Humas sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi PPID. Melalui pelayanan informasi publik ini masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai
penempatan dan perlindungan TKI, proses mencari kerja di luar negeri, laporan keuangan, tanggung jawab
sosial BNP2TKI, dan informasi terkait lainnya.
Pelayanan Informasi Publik BNP2TKI Kantornya di BNP2TKI Jl. MT. Haryono Kav. 52,
Jakarta Selatan Telp
: 021 7994031 Facs
: 021 7994031 Website : ppid.bnp2tki.go.id
Email
: humasbnp2tki .go.id
Dalam rangka penguatan akan pencapaian Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
KIP dalam kaitannya dengan pelaksanaan Instruksi
17
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
Presiden RI Nomor 2 tahun 2014 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, maka BNP2TKI telah menjalankan
Rencana Aksi PPK tersebut dengan melaksanakan setiap aktivitas yang diperjanjikan dalam rencana aksi yang
dipantau oleh UKP-PPP dan Menteri PPNKepala Bapenas, berupa :Pencegahan dan Pengamanan TKI Non Prosedural
dan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan 3 Sub Renaksi berupa percepatan PPID, Pengadaan
barang dan jasa serta pengelolaan BMN.
5. Penelitian, Pengembangan Sistem Informasi dan Data a. Peningkatan Kualitas Pelayanan melalui “online
system“ yang mencakup: 1
Sistem Informasi Pasar Kerja Luar Negeri www.infokerja-bnp2tki.org
,sistem ini
untuk dimanfaatkan masyarakat pencari kerja ke luar negeri,
dapat mendaftar baik secara online maupun melalui BP3TKI, Disnaker Provinsi, KabupatenKota dan lembaga
pendidikan yang telah bekerjasama dengan BNP2TKI serta dalam sistem ini Pencaker dapat mengakses
informasi peluang kerja ke luar negeri yang sudah tersedia;
2 Sistem Pelayanan Penempatan TKI SISKOTKLN
http:siskotkln.bnp2tki.go.id , sistem ini dirancang
untuk entri data secara online diawali dari Disnaker KabupatanKota. Entri data ini oleh lembaga
penempatan lainnya seperti sarana kesehatan,BLK- LN,LUK asuransi dll. Sistem ini dapat mengurangi
pemalsuan identitas TKI serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan harus dimiliki TKI sebelum
ditempatkan bekerja di luar negeri dan memudahkan mencari data dan informasi TKI. Operasionalisasi sistem
ini melalui kegiatan sosialisasi di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan,Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Lampung;
18
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
3 Sistem Pendataan dan Pelayanan Kepulangan TKI
http.sipendaki.bnp2tki.go.id , sistem ini di operasikan
dibeberapa embarkasi seperti Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang, Bandara Soekarno Hatta,
Bandara Adi Sumarmo-Solo, Bandara Separang- Mataram, Bandara Husein Sastranegara-Bandung; Pintu
Perbatasan-Entikong Kalbar, Pelabuhan Laut Tunon Taka-Nunukan Kaltim, Pelabuhan Laut Sri Bintang
Pura-Tanjung Pinang Kepulauan Riau, manfaatnya data TKI yang pulang dapat diakses secara online oleh pihak
pihak yang berkepentingan yang telah mendapat user id dan password dari BNP2TKI;
4 Sistem Pelayanan Pengaduan Permasalahan TKI atau
Crisis Center http.halotki.bnp2tki.go.id
, sistem ini masih terbatas dan dioperasikan di kantor BNP2TKI Jln,
MT Haryono Kav.51 Jakarta Selatan, namun ke depan diharapkan dapat diakses dan dioperasikan di
BP3TKILP3TKI seluruh Indonesia serta stakeholder terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI
termasuk Disnaker Provinsi, KabupatenKota di lingkungan Pemda Provinsi Kalimantan Selatan;
5 Data Center BNP2TKI
Untuk mendukung kelancaran pelayanan sistem Pelayanan Penempatan dan Perlindungan diseluruh
lintas sektor dan stakeholder, BNP2TKI telah membangun Data Center yang sudah memenuhi
standar internasional yang dipersyaratkan yaitu TIA-942 tier 1 Telecommunications Industry Association.
6 Integrasi Penempatan Perlindungan TKI yang sudah
berjalan dengan KL, Perwakilan RI dan Disnaker PropKabKota;
a Integrasi dengan SIAK Ditjen Dukcapil-Kemendagri
untuk Pemanfaatan NIK sebagai basis data Penempatan dan Perlindungan TKI P2TKI. Sejak 5
Februari 2014 Sistem BNP2TKI sudah terintegrasi dengan SIAK
19
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
b Integrasi dengan SIMKIM Ditjen Imigrasi- Kemenhumham untuk pemanfaatan data Paspor,
Keberangkatan dan Kepulangan TKI. Sejak Mei 2014 Sistem BNP2TKI sudah terintegrasi dengan SIMKIM.
c Integrasi dengan Perwakilan RI yaitu; KDEI Taiwan, KJRI Hongkong, KJRI Jeddah dan KBRI Singapura
untuk pemanfaatan data Job Order JO dan Perjanjian Kerja PK serta dalam proses dengan
KBRIKJRI Malaysia
d Integrasi dengan 33 Disnaker Prop dan 438 Disnaker KabKota dalam proses Registrasi CTKI, BA Rekrut,
dan Rekom Paspor sejak tahun 2011 e Integrasi Penempatan Perlindungan TKI dengan
Stakeholder f Integrasi dengan Lembaga Penempatan 543 PPTKIS
g Integrasi dengan Lembaga Pendukung Penempatan 102 Sarkes, 308 BLKLN, 7 LSP, 3 Konsorsium
Asuransi
7 Untuk mewujudkan kesepahaman, semangat dan
komitmen bersama dalam pelaksanaan kebijakan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri
Kegiatan integrasi tersebut meliputi : a Mapping Data Agensi dan Data PPTKIS dengan data
SISKOTKLN; b Web Service sudah siap untuk dipergunakan dan
sudah terkoneksi dengan database; c Integrasi data yang ditampilkan, antara lain :
Integrasi data Job Order
Integrasi data Employment Contract
Integrasi data Blacklist Agensi
Penambahan Fitur Pencarian Data TKI di Sistem
Informasi KJRI
Penambahan Fitur Kedatangan TKI di Sistem Informasi KJRI
Memprovide data untuk Entry data Employment
Contract di KJRI berdasarkan Nomor Paspor dari SISKOTKLN
20
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
d Akses data dari hasil integrasi sistem tersebut dapat dimanfaatkan oleh kedua belah pihak Konsulat Hong
Kong SAR, KDEI Taipei dan BNP2TKI dalam memberikan pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI.
8 Mengintegrasikan System BNP2TKI layanan LPSE ;
a Dukungan pelaksanaan pengadaan barangjasa
berupa Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE;
b Terbentuknya Data Warehouse HYPERLINK
http:dw.bnp2tki.org http:dw.bnp2tki.org
.
9 Sistem Tata Naskah Dinas Elektronik TNDE
a Melakukan Kegiatan Pembuatan Aplikasi TNDE b Melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi TNDE di
lingkungan BNP2TKI c Melakukan kegiatan pengadaan perangkat
pendukung Aplikasi TNDE d Dukungan teknis dan Advice pengembangan sistem
dan pelayanan
10 Memperkuat Sumberdaya tenaga IT
Sumber Daya Sebuah IT di BNP2TKI menjadi sumber keunggulan kompetitif karena bersifat langka, khusus,
bernilai, berharga, langka, dan sulit untuk meniru atau pengganti.
BNP2TKI mengembangkan sumber daya IT yang spesifik, dan kemudian memperbarui ini untuk
menanggapi perubahan lingkungan. Dan juga BNP2TKI mengembangkan kemampuan dinamis untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Strategi yang sukses tergantung pada organisasi yang
memiliki kemampuan strategis untuk tampil di tingkat yang diperlukan untuk sukses. Jika sumber daya
dikendalikan dengan tidak baik, sumber daya ini tidak akan memungkinkan untuk memilih dan menerapkan
strategi dengan mengeksploitasi kemungkinan ancaman dari luar atau menetralisirnya. Maka dari itu
21
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
tipologi sumber daya IT yang bisa diterapkan di BNP2TKI dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a Infrastruktur : banyak komponen infrastruktur IT
seperti perangkat keras komputer dan perangkat lunak.
b Keterampilan teknis : keterampilan teknis IT
adalah keterampilan teknologi tepat guna diperbarui, yang berkaitan dengan sistem baik
hardware dan software yang dipegang oleh pegawai BNP2TKI
c Pengembangan IT : Mengacu pada kemampuan
untuk mengembangkan atau bereksperimen dengan teknologi baru.
Untuk menjawab tantangan tugas diatas maka disusunlah Renstra Sekretariat Utama Tahun 2015 sd 2019 yang menjadi
acuan dan pedoman bagi seluruh aparat di lingkungan Sekretariat Utama. Diharapkan renstra Sestama ini dapat
dijadikan pedoman dan rambu-rambu pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Utama
dengan selalu berorientasi kepada asas manfaat bagi kepentingan organisasi dan masyarakat secara luas.
D. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya Renstra Sekretariat Utama Tahun 2015 sd 2019 ini adalah sebagai panduan guna dijadikan
pedoman dan acuan bersama dalam melakukan koordinasi pelaksanaan tugas serta pemberian dukungan administrasi dan
kelembagaan BNP2TKI secara lebih efektif, efisien dan akuntabel. Adapun tujuan yang akan dicapai dari penyusunan Renstra
Sekretariat Utama Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan arah kebijakan pelaksanaan penempatan dan
perlindungan TKI selama kurun waktu 2015-2019 agar penempatan dan perlindungan TKI dapat berjalan secara
efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan.;
22
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
2. Meningkatkan kualitas koordinasi antar instansi pemerinah di
pusat dan daerah dalam penempatan dan perlindungan TKI dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan TKI, baik
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasannya
3. Tersedianya gambaran kegiatan pokok perencanaan,
dukungan personil, sarana dan prasarana, anggaran, hukum, pendataan dan penelitian masing-masing unit kerja eselon II
di lingkungan Sekretariat Utama BNP2TKI dalam pelaksanaan tugas kepemerintahan di bidang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
4. Tersedianya bahan dalam melakukan pemantauan dan
evaluasi serta alat pengendalian pelaksanaan tugas Sekretariat Utama BNP2TKI;
5. Tersedianya bahan dan tolok ukur dalam penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan tugas secara terukur dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas Sekretariat Utama
BNP2TKI;
6. Membangun datainformasi tentang potensi kesempatan
kerja di luar negeri dan datainformasi lainnya yang terintegrasi antar instansi dan akurat relevan, komprehensif,
terkini, dan dapat diakses para pihak.
C. Dasar Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan dan pelaksanaan Renstra Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015-2019 ini, mengacu dan berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara; 2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah; 4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia di Luar Negeri;
23
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian NegaraLembaga;
6. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2006, Tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
7. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 Tentang Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI BNP2TKI; 8.
Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004;
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1999
Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 11.
Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01KA- BNP2TKIIII2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10KAIV2012 tanggal 20 April
2012 ;
13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor : PER.10KAV2015 tentang Rencana Strategis Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 – 2019;
24
RENCANA STRATEGIS SETTAMA TAHUN 2015 - 2019
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI
A. VISI
Pada Rencana Strategis Sekretraiat Utama BNP2TKI tahun 2015- 2019 adalah melaksanakan Misi Presiden pada Kabinet Kerja
Tahun 2015-2019 Yaitu :
“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG”
Selaras dengan Visi Presiden tersebut, dalam Rencana Stratgis BNP2TKI terkandung maksud bahwa Visi yang di emban
BNP2TKI adalah :
1. CTKITKI terlindungi di dalam negeri 2. TKI Tidak terlantar di luar Negeri
3. TKI tidak miskin sengsara saat kembali dari Luar Negeri. Maka Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia bertekad untuk :
““Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera”.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan :
25