membicarakan masalah pemilukada yaitu sejumlah 50.Berbeda dengan responden pada tingkat ekonomi menengah yang mayoritas menjawab tidak
pernah membicarakan pemilukada.Responden pada tingkat ekonomi bawah tampak jauh lebih apatis dibandingkanresponden pada tingkat ekonomi menengah
dan atas.Terdapat 63,6 yang menjawab tidak pernah membicarakan pemilukada.
b. Alasan Mengikuti Kegiatan Pemilukada
Alasan atau motif seseorang dalam mengikuti pemilukada dapat menjadi indikator bagaimana seseorang menggunakan hak suaranya.Ini menjadi tolak ukur
yang menentukan tinggi rendahnya partisipasi politik seseorang. Pada Tabel 3.16 menggambarkan bahwa dari distribusi jawaban responden
memiliki hubungan yang positif antara tingkat ekonominya terhadap partisipasi politik.Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa responden pada
kategori tingkat ekonomi atas lebih partisipatif daripada responden yang berada pada kategori tingkat ekonomi menengah.Jumlah responden tingkat ekonomi atas
yang menjawab menggunakan hak suaranya karena menginginkan perbaikan dalam pemerintahan lebih tinggi 80 daripada responden pada tingkat ekonomi
menengah 42,8. Sedangkan, pada responden tingkat ekonomi menengah lebih partisipatif daripada responden tingkat ekonomi bawah 41,7. Dilihat dari
jawaban responden yang menggunakan hak suaranya karena dorongan suatu parpol, keluarga, kerabat, ataupun teman responden pada tingkat ekonomi bawah
tampak lebih apatis daripada tingkat ekonomi menengah dan atas.Terdapat 8,3 responden dari tingkat ekonomi bawah yang menggunakan hak suaranya karena
Universitas Sumatera Utara
adanya dorongan dari luar opsi ketiga pertanyaan. Berbeda dengan responden pada tingkat ekonomi menengah dan atas, tidak satupun dari responden yang
menjawab menggunakan hak suaranya karena adanya dorongan dari luar baik itu dari parpol, keluarga, kerabat, atupun teman.
c. Keterlibatan Dalam Kampanye
Ikut dalam kegiatan kampanye menunjukkan partisipasi seseorang dalam pemilukada.Dalam penelitian ini indikator yang menunjukkan keterlibatan
seseorang dalam kegiatan kampanye pada pemilukada terdiri atas dua bentuk kampanye, yaitu mengikuti kegiatan kampanye secara langsung yang
dilaksanakan oleh salah satu calon kandidat dan keaktifan seseorang dalam mencari dukungan secara pribadi bagi salah satu calon kandidat dalam
pemilukada bentuk ini bisa juga disebut kampanye yang dilakukan secara tidak langsung.
Pada Tabel 3.17 menunjukkan bahwa dari seluruh responden menjawab tidak pernah mencari dukungan bagi salah satu calon kandidat 74.Dari setiap
kategori tingkat ekonomi juga menunjukkan bahwa responden menjawab tidak pernah mendukung, namun jumlah terbesar responden yang tidak mendukung
adalah responden yang berada pada tingkat ekonomi atas 80.Responden pada tingkat ekonomi atas sendiri nampaknya lebih apatis daripada responden tingkat
ekonomi menengah dan bawah.Tidak satupun responden pada tingkat ekonomi atas yang menjawab aktif dalam mencari dukungan.Hal ini bertolak belakang
dengan tingkat partisipasi pada responden tingkat ekonomi bawah dan menengah.
Universitas Sumatera Utara
Pada responden tingkat ekonomi bawah terdapat 7,2 yang aktif mencari dukungan dan 7,4pada responden tingkat ekonomi menengah.
Sedangkan, responden pada tingkat ekonomi bawah tampak lebih partisipatif dibandingkan responden pada tingkat ekonomi menengah. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah responden pada tingkat ekonomi bawah yang menjawab hanya saat tertentu saja mendukung salah satu calon kandidat lebih besar
jumlahnya 23,6 daripada responden pada tingkat ekonomi menengah 14,8. Begitu juga bila dilihat dari jumlah responden yang tidak pernah mendukung,
responden pada tingkat ekonomi menengah lebih apatis daripada responden pada tingkat ekonomi bawah.Sehingga, dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi
responden pada tingkat ekonomi menengah lebih rendah dibandingkan partisipasi pada responden tingkat ekonomi bawah.
Maka, berdasarkan distribusi jawaban responden pada Tabel 3.17 dapat dikatakan bahwa mayoritas responden masih kurang partisipatif dalam mencari
dukungan bagi salah satu calon kandidat pada pemilukada.Adapun hubungan tingkat partisipasi yang terjadi berdasarkan tingkat ekonomi adalah negatif yang
menunjukkan tingkat partisipasi responden berbanding terbalik dari tingkat ekonomi bawah, tingkat ekonomi menengah, ke tingkat ekonomi atas.
Distribusi jawaban responden terhadap keikutsertaan dalam kegiatan kampanye pada Tabel 3.18 juga menunjukkan hubungan yang negatif.Artinya,
tingkat partisipasi dari responden pada tingkat ekonomi bawah, tingkat ekonomi menengah, ke tingkat ekonomi atas berbanding terbalik.Hal ini dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa, dari responden pada tingkat ekonomi atas seluruhnya menjawab tidak pernah terlibat.Sedangkan responden pada tingkat ekonomi menengah
menunjukkan tingkat partisipasi yang lebih tinggi dari responden pada tingkat ekonomi bawah dan atas. Terdapat 29,6 yang menjawab ikut berpartisipasi
dalam kampanye, 3,7 yang ikut kampanye namun sesekali dan 66,7 yang tidak pernah terlibat pada responden tingkat ekonomi menengah. Persentase ini
berbeda dengan partisipasi responden pada tingkat ekonomi bawah yang lebih rendah dari tingkat ekonomi menengah, persentase yang ikut dalam kampanye
sebesar 7,2, yang ikut kampanye namun sesekali sebesar 20 dan 72,7 menjawab tidak pernah ikut dalam kampanye yang jumlahnya lebih besar
dibandingkan persantase responden pada tingkat ekonomi menengah 66,7. Namun, bila dibandingkan dengan partisipasi responden pada tingkat ekonomi
atas, partisipasi responden pada tingkat ekonomi bawah nampak lebih partisipatif.
d. Keterlibatan Dalam Tim Sukses